Agung Budiarto
Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Modifikasi Peralatan Sampling HVAS Portabel Untuk Analisis Total Partikulat Di Udara Ambien Agung Budiarto
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 5 No. 1 (2014)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2014.v5.no1.p15-20

Abstract

High Volume Air Sampler (HVAS) adalah alat pengambil sampel partikulat di udara ambien yang memiliki prinsip kerja dengan sistem vakum dengan menarik udara lingkungan sekitar melalui inlet dengan ukuran-selektif dan melalui filter berukuran 20,3 x 25,4 cm (8” x 10”) pada laju alir 1.132 liter/menit. Pada standard US-EPA (United States Environmental Protection Agency) sering menemui alat sampling yang digunakan memiliki bentuk yang besar (45,5” x 22,5” x 20”) dan berat sekitar 15-20 kg, sehingga timbul ide penelitian untuk membuat desain modifikasi alat pengambil sampel partikulat ambien dengan bentuk yang lebih fleksibel, ringan dan ringkas dengan menggunakan metode uji Gravimetri. Tahap awal penelitian ini adalah melakukan identifikasi peralatan HVAS standard dan peraturan yang mengatur tentang pengujian partikulat. Kemudian merubah bentuk fisik luarnya (memperkecil) tanpa merubah fungsi yang ada didalamnya dan diuji coba bersamaan kinerjanya. Hasil uji coba diolah menggunakan statistik. Dengan menggunakan hasil identifikasi HVAS standard EPA, maka didapat desain modifikasi HVAS dengan dimensi unit utama 15,35” x 15,35” x 10” (PxLxT), kaki knockdown sepanjang 4,5” dari hollow 4x4cm sebanyak 12 buah, dan memiliki berat total sekitar 23 lbs / 10,58 kg.Keseluruhan proses pembuatan alat ini hanya memerlukan biaya sebesar Rp.11.350.000,-. HVAS modifikasi memiliki kemampuan yang tidak beda nyata dengan HVAS existing berdasarkan nilai Anova, dimana nilai P =0,985. HVAS modifikasi yang didesain telah memenuhi standard dengan bentuk lebih kecil dan lebih ringan, sehingga bisa memudahkan dalam penyimpanan dan mobilisasi pengujian sampel partikulat ambien. Berdasarkan penggunaan material untuk pembuatan HVAS modifikasi didapatkan angka yang lebih murah karena reduksi material pembentuk rangka HVAS. HVAS modifikasi dapat dipergunakan sebagai alat sampling untuk pengujian sampel partikulat di udara ambien.
Integrasi Teknologi Koagulasi-Flokulasi dengan Filter Silika-Karbon Aktif Up Flow Sebagai Unit Pengolah Air Limbah Industri Karpet Aris Mukimin; Agus Purwanto; Cholid Syahroni; Misbachul Moenir; Rame; Agung Budiarto
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 8 No. 1 (2017)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2017.v8.no1.p13-22

Abstract

Latek, kapur dan air merupakan bahan utama dalam proses produksi industri karpet. Komposisi dari ketiga bahan tersebut secara berurutan 30%, 50% dan 20% sehingga karakteristik air limbahnya dominan mengandung COD dan TDS. Integrasi koagulasi-flokuasi dengan filter silika-karbon aktif menjadi pilihan yang tepat sebagai unit pengolah polutan tersebut. Unit koagulasi dibuat dalam bentuk tabung silinder dengan kapasitas 2,5 m3, adapun filter silika-karbon aktif ditempatkan dalam dua tabung vertikal dengan kapasitas masing-masing 50 L . Proses koagulasi-fllokulasi dilakukan dengan sistem bacth menggunakan tawas dan anion yang dilanjutkan dengan sedimentasi dan aerasi. Filter vertikal silika-karbon aktif dioperasikan dengan sistem alir kontinyu secara up flow sebagai tahap akhir dari unit pengolahan. Reduksi COD dan DHL telah mampu mencapai 92% dan 74% dengan dosis tawas 1,96 Kg, kapur 0,857 Kg dan anion 1 g untuk volume limbah 2,45 m3 serta laju alir 6 L/menit di filter silika-karbon aktif.
Pengolahan Air Limbah Tekstil Berbasis Ozonisasi Katalitik dengan Katalis Besi (III) oksida (Fe2O3) dan Aluminium oksida (Al2O3) Menggunakan Difuser Mikro Rame; Agus Purwanto; Agung Budiarto
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 8 No. 2 (2017)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2017.v8.no2.p67-75

Abstract

Proses oksidasi lanjut (AOP) merupakan teknologi pengolahan air limbah industri tekstil yang sangat potensial. Kelemahan teknologi ini adalah pemakaian H2O2 yang berimplikasi pada biaya operasional dan peningkatan kadar keasaman. Teknologi ozonisasi katalitik terintegrasi katalis Fe2O3 dan Al2O3 dengan difuser mikroadalah alternatif solusi yang murah dan efisien. Ozonisasi katalitik dilakukan dengan variasi dosis katalis 500 g, 1000 g, 1500 g dan flow ozon 1, 2, 3, 4 L/menit dengan volume air limbah 20 L. Optimalisasi proses ozonisasi katalitik dilakukan melalui variasi waktu kontak. Kinerja fungsi katalis diukur berdasarkan umur pemakaian. Indikator kinerja reaktor diukur dengan parameter warna, suhu, TSS, COD, dan BOD5. Kondisi ozonisasi katalitik terbaik untuk dosis katalis 500 g Fe2O3, 500 g Al2O3, waktu ozonisasi katalitik 20 menit dengan flow ozon 2 L/menit.
Removal of Ammonia on Catfish Processing Wastewater using Horizontal Sub-Surface Flow Constructed Wetland (HSSFCW) Bekti Marlena; Rustiana Yuliasni; Sartamtomo; Agung Budiarto; Syarifa Arum; Misbachul Moenir; Cholid Syahroni
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 9 No. 1 (2018)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2018.v9.no1.p15-21

Abstract

The performance of Horizontal Sub-Surface Flow Constructed Wetland (HSSFCW) to remove high ammonia content in catfish processing wastewater was investigated. A rectangular HSSFCW with 6 m long, 3 m wide ,1 m deep and divided into 3 compartments was used. Gravel beds were used as medium. Canna sp, Heliconia sp., and Papirus sp. were planted with plant density 10 plants per m2. The result showed that removal of ammonia was 67-87%, nitrite was 26-96%, nitrate was 35-99%. Ammonia removal relies on the efficient nitrification that requires sufficient amount of oxygenand organic carbon source to obtain optimum removal.
PEMANFAATAN SERUTAN KARET BAN BEKAS SEBAGAI SUBSTITUSI PASIR SILIKA PADA CLC (CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE) Agung Budiarto; Agus Purwanto
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 7 No. 1 (2016)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2016.v7.no1.p23-30

Abstract

CLC adalah jenis beton ringan ramah lingkungan karena proses pembuatannya menggunakan energi yang lebih sedikit daripada bata merah. Namun sebagai salah satu turunan beton, CLC juga memiliki sifat getas. Mempertimbangkan cara untuk memperbaiki sifat-sifat CLC yang getas, maka diperlukan substitusi bahan yang dapat menggantikan material dasar beton. Salah satu substitusi material beton adalah dengan menggunakan limbah karet dari ban bekas yang diserut (panjang ± 2-3 cm, dia. ± 2-4 mm). Ban karet dapat memberikan sifat elastis dan mencegah retak karena memiliki modulus elastisitas 0,77-1,33 MPa, dan memiliki berat isi antara 1,08-1,27 t/m³. Dalam percobaan ini, dibuat 6 formulasi bahan baku beton ringan dan memperoleh 2 formula dengan potensi untuk dimodifikasi. Sampel P10 memiliki berat isi yang paling ringan sekitar 903 kg/m³ dengan perbandingan PS:PC:KP:Al:Air sebesar 63%:12%:2,7%:0.14%: 23% dan formula P12 yang memiliki kuat tekan tertinggi mencapai 6 N/mm² dengan perbandingan PS:PC:KP:Al:Air:PFA sebesar 63%:6%:2,7%:0.14%:23%:6%. Modifikasi dibuat dari P10 dan P12 mengganti komposisi pasir silika dengan serutan ban karet mulai dari 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, sampai dengan 50%. Pemakaian limbah karet ban bekas yang diserut dapat meningkatkan kuat tekan bata ringan tersebut hingga substitusi 50% limbah dengan densitas antara 1.160 – 1.330 kg/m³
Full Scale Application of Integrated Upflow Anaerobic Filter (UAF)-Constructed Wetland (CWs) in Small Scale Batik Industry Wastewater Treatment Novarina Irnaning Handayani; Rustiana Yuliasni; Nanik Indah Setianingsih; Agung Budiarto
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 11 No. 1 (2020)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2020.v11.no1.p27-35

Abstract

This research aimed to evaluate the implementation of integrated Upflow Anaerobic Filter (UAF)-Constructed Wetlands (CWs) in real condition of wastewater treatment plant in batik small scale industry. The full scale reactor consisted of equalization chamber with HRT of 2 days; Upflow Anaerobic Filter (UAF) with HRT of 6 days, and Horizontal Subsurface Constructed Wetlands (HSSCWs) with HRT of 1.5 days. The UAF- CWs integrated technology was used to treat batik wastewater with COD inlet of 1339 – 2034 mg/L and pH of 9.0 – 9.4. This study showed that single UAF technology alone was able to reduced 56 – 78%, while the integration UAF –wetland technology improved the performance to 85% and reduced the pH into 7.5 – 7.8