ABSTRACT An autopsy or forensic post-mortem is a way to determine the exact cause of death accompanied by an examination of the tissues and organs in it, both physically and with the support of an anatomical pathology laboratory examination. At this stage, forensic experts have a big role in the early stages of tissue processing, namely tissue preservation or fixation which is a crucial process.in preventing autolysis, degradation of tissues and their components,in order to make good histopathological preparation slides. The NBF10% golden standard fixation solution is still used because it is very effective, cheap and easy to obtain, but has an adverse effect on health. So a study was conducted to examine fixation solutions derived from natural ingredients that are effective and safe for health.This research is an experimental analytical study which aims to compare the effectiveness of natural fixation of 75% Moringa leaf extract and NBF10% on the macroscopic and microscopic features of human organs using stratified random sampling technique, with inclusion and exclusion criteria of 30 samples. . Macroscopic and microscopic evaluations were carried out on a scale of 1-3, analyzed using SPSS. Macroscopic assessment was tested using the t test and microscopic assessment using the ANOVA test (F test).The results of the macroscopic assessment using a natural fixation solution of Moringa leaf extract 75% had fairly good tissue shrinkage criteria (0.6 mm) and NBF 10% solution had good tissue shrinkage criteria (3 mm) and both had an effect on shrinkage network. The results of the microscopic assessment of the natural fixation solution of 75% Moringa leaf extract have effectiveness as a fixation solution. Keywords: Phlebotomy, Complications, Quality of Service, TQM ABSTRAK Autopsi atau bedah mayat forensik merupakan cara untuk menentukan penyebab pasti kematian yang disertai dengan pemeriksaan jaringan dan organ tubuh didalamnya, baik secara fisik maupun dengan dukungan pemeriksaan laboratorium patologi anatomi. Pada tahapan ini, ahli forensik memiliki peran besar pada tahap awal dalam pengolahan jaringan yaitu pengawetan atau fiksasi jaringan yang merupakan proses yang krusial dalam mencegah autolisis, degradasi jaringan dan komponennya, agar dapat membuat slide sediaan histopatologi yang baik. Larutan fiksasi golden standard NBF 10% masih digunakan karna sangat efektif, murah dan mudah didapatkan, namun memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan. Sehingga dilakukan penelitian untuk meneliti larutan fiksasi yang berasal dari bahan alami yang efektif dan aman bagi kesehatan.Penelitian ini merupakan penelitian bersifat analitik eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas fiksasi alami ekstrak daun kelor 75% dan NBF 10 % pada gambaran makroskopis dan mikroskopis organ manusia dengan teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling, dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 30 sampel. Evaluasi makroskopis dan mikroskopis dilakukan dengan skala 1-3, dianalisis menggunakan SPSS. Penilaian makroskopis diuji menggunakan uji t dan penilaian mikroskopis menggunakan uji anova (uji F).Hasil penilaian makroskopis menggunakan larutan fiksasi alami ekstrak daun kelor 75% memiliki kriteria penyusutan jaringan yang cukup baik (0,6 mm) dan larutan NBF 10% memiliki kriteria penyusutan jaringan yang baik (3 mm) dan sama-sama memiliki pengaruh terhadap penyusutan jaringan. Hasil penilaian mikroskopis larutan fiksasi alami ekstrak daun kelor 75% memiliki efektivitas sebagai larutan fiksasi. Kata Kunci: Fiksasi Alami, Ekstrak Daun Kelor, Autopsi Forensik