Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN CARA MENYIKAT GIGI SISWA-SISWI KELAS V SD NEGERI 050633 MOJOSARI KECAMATAN KUALA KABUPATEN LANGKAT SEBELUM DANSESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN METODE DEMONSTRASI Sihombing, Kirana Patrolina
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 13 No 3 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.924 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v13i3.581

Abstract

Usia sekolah dasar merupakan usia yang ideal untuk melatih kemampuan motorik seorang anak, termasukdi antaranya menyikat gigi. Metode demonstrasi pada penyuluhan kesehatan gigi dan mulut efektif dalammendukung meningkatnya pemahaman anak, dengan mempraktekkan secara langsung cara menyikat gigiyang benar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaranpengetahuan cara menyikat gigi siswa-siswi kelas V SD Negeri 050633 Mojosari Kecamatan KualaKabupaten Langkat sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan metode demonstrasi. Jenis penelitian iniadalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional untuk mengukur pengetahuan cara menyikat gigisebelum dan sesudah diberikan penyuluhan metode demonstrasi pada responden sejumlah 30 orangberusia antara usia 10-11 tahun. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat pengetahuan siswa Kelas V SDusia 10-11 tahun di SD Negeri 050633 Mojosari Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat sebelum diberipenyuluhan metode demonstrasi masih termasuk kriteria kurang (70%), dan kriteria cukup (30%), dansesudah diberi penyuluhan metode demonstrasi meningkat menjadi kriteria baik sebesar 83,3% dan hanya16,7% yang termasuk kriteria cukup. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapatnya perubahan pengetahuansiswa-siswi kelas V SD Negeri 050633 Mojosari Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat sebelum dansesudah diberikan penyuluhan metode demonstrasi.
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA SISWA KELAS I TENTANG KARIES PADA GIGI MOLAR SATU PERMANEN Irma Syafriani; Kirana Patrolina Sihombing
Jurnal Kesehatan Gigi Vol 6, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkg.v6i1.3961

Abstract

Permanent first molars are the largest teeth and only eruption after the growth and development of the jaw is enough. About all children school around the world have suffered dental caries, and the highest are found in Asia and Latin America. The type of research is a descriptive study with the goal to describe the knowledge of parents about caries in permanent first molars at SD Negeri 104238 Telaga Sari Kec. Tanjung Morawa in 2018. A total of 30 respondents selected by the proposive sampling method measured their parents' knowledge about caries in the permanent first molars and caries in the child's permanent first molars. The results is as many as 70% of parents of class I students had good knowledge, as many as 89.67% of class I students had permanent first molars that had grown, and 46.77% of grade I students had permanent first molars that had been affected by caries. The level of knowledge of parents of class I students about caries in permanent first molars at SD Negeri 104238 Telaga Sari in Tanjung Morawa in 2018 has been categorized well even though there is still permanent first molars caries in class I students.
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN SISWA-SISWI TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN DI SD NEGERI 101896 KIRI HULU- I TANJUNG MORAWA PROPINSI SUMATERA UTARA Kirana Patrolina Sihombing; Rosdiana T. Simare-mare; Antika Nabila Tobing
Jurnal Kesehatan Gigi Vol 7, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkg.v7i2.6520

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang terintegrasi dari kesehatan secara keseluruhan, sehingga perihal kesehatan gigi dan mulut perlu dibudayakan di seluruh lingkungan keluarga dan masyarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut adalah tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap kesehatan gigi dan mulut pelajar di SDN 101896 Kiri Hulu-I Tanjung Morawa.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey pada 36 orang menggunakan teknik “proportional stratified random sampling” penelitian ini dilakukan dengan pembagian kuesioner pengetahuan,sikap dan tindakan tentang kesehatan gigi pada siswa/I umur 10-12 tahun SD Negeri 101896 Kiri Hulu-I Tanjung Morawa. Dari hasil penelitian 36 orang responden, sebanyak 32 orang (88,9%) berpengetahuan baik, 4 orang (11,1%) sedang, untuk sikap 18 orang (50%) baik dan 18 orang (50%) sedang,Tindakan 14 orang (38,9%) baik,21orang (58,3%) sedang dan 1 orang (2,7%) buruk.Tingkat pengetahuan responden tentang kesehatan gigi dan mulut dikategorikan baik,interpertasi sikap terhadap kesehatan gigi dan mulut kategori sedang dan interpertasi tindakan terhadap kesehatan gigi dan mulut dikategorikan sedang. Diharapkan responden meningkatkan pengetahuan,sikap dan tindakanya terhadap pemeliharaan kesehatan gigi danmulutnya. Kata Kunci                  : Pengetahuan, Sikap, Tindakan
Comparison The Effect Of Probiotic Chewing Gum And Probiotic Yogurt In Reducing Caries Risk Of Children Kirana Patrolina Sihombing
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/%x

Abstract

Various methods to control caries risk in the mouth have been studied. one of that by consuming probiotics. Probiotics contain of anti-bacterial reuterin which can inhibit the growth of cariogenic (antibacterial) bacteria so that it can increase the pH of saliva. This study was an experimental study with a prospective comparative interventional desain. The aims of the study was to compare the effectiveness of probiotic chewing gum and probiotic yogurt drink in reducing caries risk of children, by measuring the average of salivary flow rate, salivary pH, and salivary buffer capacity before and after the treatment of drinking probiotic yogurt and probiotic chewing gum. A total of 60 students aged 10-12 years old at primary school of 060925 Harjosari Medan were divided into three groups, consist of group I was the control group, group II was the probiotic chewing gum group, and group III was the probiotic yogurt group. The intervention was carried out for 7 days. The normality test was carried out using the Kolmogorov Smirnov test. The data is not normally distributed, so the analysis uses the Kruskal wallis test, to compare salivary pH, salivary flow rate, and salivary buffering capacity between the three groups.. The results showed that there was a very significant difference in salivary pH, buffer capacity, and salivary flow rate before and after the intervention between the control group and the intervention group (p
Gambaran Teknik Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karang Gigi Supragingiva pada Siswa Usia 10 -12 Tahun di SD Negeri 101896 Kiri Hulu I Tanjung Morawa Kirana Patrolina Sihombing; Irma Syafriani Br Sinaga
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 7, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/ghs7204

Abstract

Supragingiva calculus was a tartar which attached to the crown surface of the theteeth until the gingiva margin. This tartar was yellowish white. Brushing teeth properly can reduce the risk of dental health problems. The aim of this study was to determine the description of the brushing teeth technique against supragingiva calculus formation in students aged 10-12 years old. The location of this research was in SD Negeri 101896, Kiri Hulu I Tanjung Morawa. The type of this research was a descriptive study with survey method, which the sample amounted to 36 people. The results of this study indicated that those who use Horizontal Technique were 20 people with poor criteria of 11 peophle, Vertical Technique of 10 people with poor criteria of 3 people. Roll technique were 6 people and there were no poor criteria in this technique. Whereas the nin emale had a higher severity of supragingiva calculus compared to five females. The conclusion in this study was the right of tooth brushing technique was the Roll Technique. Because the roll method was simple but efficient and can be used in all parts of the mouth and there are no students who have supragingiva calculus poor criteria in this technique and male have higher severity of supragingiva tartar compared to female. Keywords: tooth brushing techniques; supragingiva calculus ABSTRAK Kalkulus Supragingiva adalah karang gigi yang melekat pada permukaan mahkota gigi sampai margin gingiva dan berwarna putih kekuningan. Menyikat gigi dengan benar dapat mengurangi risiko masalah kesehatan gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran teknik menyikat gigi terhadap pembentukan karang gigi supragingiva pada anak usia 10-12 tahun. Lokasi penelitian adalah di SD Negeri 101896, Kiri Hulu I Tanjung Morawa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei, yang sampelnya berjumlah 36 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang menggunakan Teknik Horizontal adalah 20 orang dengan kriteria buruk 11 orang, Teknik Vertikal 10 orang dengan kriteria buruk 3 orang. Teknik roll adalah 6 orang dan tidak ada kriteria yang buruk dalam teknik ini. Sedangkan 9 orang laki-laki memiliki tingkat keparahan karang gigi supragingiva yang lebih tinggi dibandingkan dengan 5 orang perempuan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah teknik menyikat gigi yang baik adalah Teknik Roll karena metode roll sederhana namun efisien dan dapat digunakan di semua bagian mulut dan tidak ada anak yang memiliki kriteria karang gigi supragingiva yang buruk dalam teknik ini, serta laki-laki memiliki tingkat keparahan karang gigi supragingiva yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Kata kunci: teknik menyikat gigi; kalkulus supragingiva
Perbandingan Efek Mengunyah Permen Karet Probiotik dan Yogurt Probiotik dalam Mengurangi Risiko Karies Anak Kirana Patrolina Sihombing; Irma Syafriani
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i3.2045

Abstract

Various methods to control the risk of dental caries have been studied. Probiotics contain anti-bacterial reuterin which can inhibit the growth of cariogenic bacteria so that it can increase the pH of saliva. The purpose of this study was to compare the effectiveness of probiotic chewing gum and probiotic yogurt drink in reducing the risk of caries in children, by measuring the average salivary flow rate, salivary pH, and salivary buffering capacity before and after drinking probiotic yogurt and probiotic chewing gum. The study involved 60 students aged 10-12 years, consisting of a control group, a group given probiotic chewing gum, and a group given probiotic yogurt. The intervention was given for 7 days. Furthermore, the Kruskal Wallis test was used, to compare the salivary pH, salivary flow rate, and salivary buffering capacity. The results showed a p value <0.05 (there were differences in salivary pH, buffer capacity, and salivary flow rate between the control group and the intervention group. It was concluded that probiotic yogurt was stronger to increase buffer capacity, chewing gum was stronger in increasing salivary flow rate, while in increasing the pH of saliva, yogurt and chewing gum have the same effectiveness.Keywords: probiotic yogurt; probiotic gum; dental caries ABSTRAK Berbagai metode untuk mengendalikan risiko karies gigi telah dipelajari. Probiotik mengandung reuterin anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri kariogenik sehingga dapat meningkatkan pH saliva. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas permen karet probiotik dan minuman yogurt probiotik dalam mengurangi risiko karies pada anak-anak, dengan mengukur rata-rata laju aliran saliva, pH saliva, dan kapasitas penyangga saliva sebelum dan sesudah pengobatan minum yogurt probiotik dan permen karet probiotik. Penelitian melibatkan 60 siswa berusia 10-12 tahun, terdiri dari kelompok kontrol, kelompok dengan pemberian permen karet probiotik, dan kelompok dengan pemberian yogurt probiotik. Intervensi diberikan selama 7 hari. Selanjutnya digunakan uji Kruskal Wallis, untuk membandingkan pH saliva, laju aliran saliva, dan kapasitas buffer saliva. Hasil penelitian menunjukkan nilai p <0,05 (ada perbedaan pH saliva, kapasitas buffer, dan laju aliran saliva antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Disimpulkan bahwa yogurt probiotik lebih kuat untuk meningkatkan kapasitas buffer, permen karet lebih kuat dalam meningkatkan laju aliran saliva, sedangkan dalam meningkatkan ph saliva, yogurt dan permen karet memiliki efektifitas yang sama. Kata kunci: yogurt probiotik; permen karet probiotik; karies gigi
SYSTEMATIC REVIEW GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK PRASEKOLAH Kirana Patrolina Sihombing; Ruben Putra Bhakti Siahaan
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 17 No. 3 (2022): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September- Desember 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.121 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v17i3.1380

Abstract

Mother's knowledge gives a very important and big role in directing, providing understanding, improving and providing facilities to children so that they are able to maintain their dental and oral health properly and correctly which will ultimately determine the incidence of dental caries in children. The purpose of this study was to obtain a description of the mother's knowledge about the maintenance of oral health on the incidence of dental caries in preschool-aged children. This research is a systematic review that examines 10 articles published between 2018-2021, obtained from searching the Google Scholar and Proquest databases using the keywords 'mothers and preschoolers' both in Indonesian and English. Based on the results of a review of 10 articles, it is known that 50% of mothers have a very good level of knowledge, and 60% of children have a high incidence of dental caries. This study concluded that the mother's level of knowledge about dental and oral health maintenance was in the good category (5 articles), the mother's level of knowledge was in the fair category (4 articles), and the status of the incidence of dental caries in preschool age children was in the high category (6 articles). Keywords: knowledge; dental caries; preschool children
SYSTEMATIC REVIEW : PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL INTERAKTIF TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU ANAK DALAM MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT Kirana Patrolina Sihombing; Nelsi natalia Gulo
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Mei - Agustus 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36911/pannmed.v18i2.1578

Abstract

Dental and oral health is a serious issue in Indonesia, especially among school-age children. Dental and oral health is influenced by a person's behavior, knowledge, attitudes and actions. The use of appropriate media, such as audiovisual, is one of the efforts to improve children's behavior in maintaining dental health. The purpose of this systematic review study was to find out the effect of dissemination using interactive audiovisual as a medium on changes in children's behavior in maintaining oral health. This research is a systematic review of 10 journals published from 2016-2020 which have related titles, about the effect of dissemination using interactive audiovisuals as a medium for changes in children's behavior in maintaining dental and oral health. Through the research results, it is known that the behavior of children before dissemination is 100% in the fair category, and after dissemination it becomes 100% in the good category, and the most widely used dissemination media is video, reaching 50%. The conclusion of this study is that interactive audiovisual media has more influence on changes in children's behavior in maintaining dental and oral health. This study recommends the health center to provide dissemination to children using audiovisuals to achieve optimal dental and oral health
Sosialisasi Tentang Cara Menjaga Kebersihan Gigi Dan Pemeriksaan Gigi Dan Mulut Yang Baik Serta Pemeriksaan Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar PAB 22 Patumbak Desa Patumbak, Kec Patumbak Kab Deli Serdang Sihombing, Kirana Patrolina; Yetti Lusiani; Adriana Hamsar; Ety Sofia Ramadhan; Br Saragih, Aminah; Asmawati; Siahaan, Yenny Lisbeth; Sutriati; Renta Verawati
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 2 No. 2 (2024): Juni : Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v2i2.1301

Abstract

Kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh lainnya. Menjaga kesehatan gigi sangat penting untuk dilakukan, karena kualitas hidup seseorang akan terganggu akibat dari masalah kesehatan gigi yang tidak ditangani dengan baik. Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak usia sekolah dasar adalah peyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri anak dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar (saputra, 2023, at all (Fatmawati 2018). Karies gigi merupakan permasalahan gigi yang sering timbul tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga dialami oleh anak-anak. Oranl hygiene yang buruk dapat menjadi salah satu faktor resiko terjadinya karies. Metode kegiatan dengan pelaksanaan adalah penyuluhan dengan menggunakan media  dan pemeriksaan gigi, adapun sasaran sebayak 38 orang anak SD PAB 22 Patumbak Kecamatan Patumbak. Berdasarkan hasil pemeriksaan  data DMF-T ada 77 karies gigi  yaitu sebesar 2,0, berarti kondisi ini termasuk kategori buruk
PENYULUHAN PENCEGAHAN SEJAK DINI RISIKO KARIES GIGI DENGAN MEDIA EDUKASI KESEHATAN GIGI PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS I: TRAINING ON EARLY PREVENTION OF DENTAL CARIES RISK WITH DENTAL HEALTH EDUCATION MEDIA FOR FIRST GRADE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Sihombing, Kirana Patrolina; Siahaan, Yenny Lisbeth; Rosma, Manta
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i2.2342

Abstract

Pendahuluan. Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi yang umum terjadi pada anak sekolah dasar. Faktor risiko karies gigi salah satunya adalah tingginya kebiasaan anak sekolah dasar mengkonsumsi makanan manis dan lengket. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pencegahan risiko karies gigi sejak dini melalui media edukasi kesehatan gigi kepada siswa kelas I di SD 064955, Kecamatan Sitirejo Medan. Metode yang dilaksanakan dalam pengabdian ini adalah melaksanakan Pretest, Observasi dan Pemeriksaan karies gigi-geligi anak, dilanjutkan ceramah interaktif, demonstrasi praktis dengan media video edukasi, boneka gigi, dan alat peraga phantom gigi, diskusi kelompok kecil, serta Post test. Waktu pelaksanaan 14-15 Juli 2025 di UPT SD 064955 Kecamatan Sitirejo Medan Hasil pengabdian menunjukkan pengetahuan siswa meningkat setelah pengabdian dilaksanakan dimana 25 orang siswa (83,33%) memiliki pengetahuan baik dan 16,67% memiliki pengetahuan kategori sedang, dan tidak ada siswa yang berada dalam kategori buruk.  Proses terjadinya karies dipengaruhi oleh multi faktor. Pola frekuensi makan makanan kariogenik yang tinggi, apabila diimbangi oleh frekuensi makan makanan non kariogenik, maka risiko keparahan karies dapat menjadi kecil atau menurun. Pendidikan kesehatan gigi melalui penyuluhan merupakan salah satu intervensi untuk merubah perilaku menurunkan risiko karies gigi guna mencapai derajat kesehatan gigi anak setinggi-tingginya. Pelatihan kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan melalui upaya promotif dan preventif dibantu dengan media yang menarik untuk memudahkan siswa memahami dengan baik dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan pengabdian ini adalah Pelatihan melalui edukasi pemeliharaan kesehatan gigi dengan media edukasi yang menarik dan partisipatif, dapat menjadi salah satu alternatif untuk pencegahan risiko karies gigi sejak dini.