Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

USULAN PERAWATAN BUOY TSUNAMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED MAINTENANCE (RBM) Rohmat Tulloh; Imam Sodikin; Rahayu Khasanah
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.829 KB)

Abstract

Buoy tsunami merupakan alat pendeteksi gelombang tsunami yang dipasang di tengah laut. Alatini berfungsi mengirim informasi dari gelombang di laut akan identifikasi gelombang tsunami. Komponen darialat buoy tsunami mempunyai peranan penting agar tetap memberikan data yang akurat. Pemasangan yangdilakukan di tengah laut mempunyai kesulitan terhadap kegiatan perawatan serta risiko kerusakan padakomponen yang tinggi. Pada saat ini program buoy tsunami sudah tidak aktif lagi dikarenakan banyak alatyang sudah tidak berfungsi, akan tetapi pada tahun 2018 BPPT sedang mengajukan program untuk pengadaandan penggunaan buoy tsunami kembali. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko padasetiap komponen buoy tsunami. Metode Risk Based Maintenance (RBM) dapat menunjukkan tingkat risikopada setiap komponen serta mengetahui tingkat risiko tertinggi untuk menentukan strategi perawatan yangtepat pada setiap komponen. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 28 komponenbuoy tsunami terdapat 7 faktor penyebab utama kerusakan pada komponen buoy tsunami adalah terjadi korositerdapat 21 komponen, umur komponen terdapat 9 komponen, terjadi pengendapan terdapat 8, terjadikebocoran terdapat 16 komponen, terjadi kerusakan komponen dalam terdapat 11 komponen, terjadi putusterdapat 5 komponen serta terjadi patah terdapat 1 komponen. Risiko tertinggi dengan nilai 1 kriteriabahaya dari komponen buoy tsunami yaitu pada komponen polyprophilene, singker dan releaser. Perawatanyang tepat dari komponen dengan risiko tertinggi yaitu pada komponen polyprophilene dilakukanpengecekan kondisi fisik dan pengecekan kekuatan, pada komponen singker dilakukan penggantian dan pada komponen releaser dilakukan pengecekan komunikasi data. Waktu perawatana pada komponen dengan nilai risiko tertinggi yaitu 1 tahun.
ANALISIS RISIKO KERJA TERHADAP PEKERJAAN BERULANG DENGAN METODE MANUAL TASK RISK ASSESMENT (MANTRA) DAN RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) Agung Kriswantoro; Risma Adelina Simanjuntak; Imam Sodikin
Jurnal Rekavasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.049 KB)

Abstract

Pekerja kuli gendong di Pasar Beringharjo masih menggunakan cara manual dalam melakukan pekerjaanya yaitumengangkat dengan tangan kosong dan dengan bantuan kain gendong. Dalam melakukan aktivitasnya pekerjamembungkuk dengan posisi leher mendongak ke atas, tangan pekerja juga terpelintir saat mengangkat beban danpekerja membawa beban diatas berat beban yang diijinkan. Hal ini merupakan sikap kerja yang tidak ergonomis,yang akan menyebabkan risiko kerja untuk pekerja misalnya cedera otot, keseleo dan kelelahan berlebih. Pekerjaanini dilakukan berulang kali dalam satu hari dan akan diakumulasikan dalam waktu yang lama. Keadaan ini perludievaluasi lebih lanjut. Evaluasi risiko kerja terhadap pekerjaan berulang dilakukan dengan pendekatan Manual TaskRisk Assesment (ManTRA) untuk menganalisis perlu atau tidaknya dilakukan tindakan lebih lanjut dan pendekatanRapid Upper Limb Assesment (RULA) untuk menentukan tingkat aksi yang diperlukan berdasarkan skor yang ada.Berdasarkan penelitian dengan metode ManTRA didapatkan faktor risiko pengerahan tenaga dengan skor 5 danjumlah nilai 8, sedangkan perhitungan akhir ManTRA menunjukan skor 15 sampai 18 yang menunjukan perludilakukan tindakan lebih lanjut. Grand Skor RULA memiliki skor 7 yang berarti perlu dilakukan adanya investigasidan tindakan secepat mungkin. Risiko kerja dapat dimimalkan dengan melakukan tindakan sesuai dengan hasilpenelitian. Tindakan yang dapat diambil adalah dengan memperbaiki postur kerja, mengurangi berat beban danmengurangi jam kerja.
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENERAPKAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT MENGGUNAKAN DATABASE MANAGEMENT SYSTEM PADA PT. PRODUKSI REKREASI (KIDS FUN) Yana Rafika; Imam Sodikin; Joko Susetyo
Jurnal Rekavasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.089 KB)

Abstract

PT Produksi Rekreasi (Kids Fun) merupakan tempat wisata bermain anak-anak. Pada perusahaan tersebut banyakdirasa oleh pelanggan dalam pelayanannya masih kurang memuaskan, hal ini dapat dilihat dari berbagai komplaindari pelanggan. Dengan adanya komplain tersebut perusahaan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanandengan cara menjamin hubungan yang lebih erat dengan pelanggan agar menjadi loyal terhadap perusahaan denganmenggunakan metode Customer Relationship Management menggunakanDatabase Management System. Penelitianini, bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruhCustomer Relationship Management dan Database ManagementSystem terhadap Loyalitas Pelanggan dan untuk menguji seberapa besar pengaruh metode di atas terhadap loyalitaspelanggan pada PT Produksi Rekreasi (Kids Fun). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa CustomerRelationship Management dan Database Management System secara simultan berpengaruh terhadap kepuasankonsumen. Dilihat dari hasil perhitungan dan perbaikan prioritas nilai Gap tentang persepsi dan harapan pelangganserta hasil dari pengukuran profitabilitas antara pelanggan dengan produk jasa pelayanan paket wahana pada PTProduksi Rekreasi (Kids Fun) menunjukan penilaian yang sama terhadap atribut “kualitas wahana yang diberikanpada paket 3” yang perlu mendapatkan perbaikan dalam pelayanannya.
USULAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU Cyrilla Indri Parwati; Imam Sodikin; Silvester Aryang Isworo
INDUSTRIAL ENGINEERING JOURNAL of the UNIVERSITY of SARJANAWIYATA TAMANSISWA Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Teknik Industri Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/iejst.v1i1.2032

Abstract

PT Mekar Armada Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Autobody Manufacturing yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Penelitian ini difokuskan pada bahan baku pipa sebagai bahan baku utama dengan jumlah kebutuhan terbanyak. Selama ini perusahaan menggunakan 3 supplier untuk bahan baku pipa. Pemilihan supplier bahan baku berkualitas dan perencanaan yang ekonomis menjadi aspek penting pada perusahaan ini untuk dapat meminimumkan biaya inventory dan memperlancar proses produksi. Pemilihan supplier dilakukan dengan metode AHP  yakni menggunakan inputan berupa subjektifitas dari pihak terkait. Hasil analisis tersebut digunakan untuk merencanakan kebutuhan dengan metode EOQ.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT Indomulti Jaya Steel merupakan supplier pipa dengan urutan prioritas pertama dengan bobot 52,3%, bobot ini mengungguli 2 supplier pipa lainnya. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa urutan prioritas global dapat berubah jika ada perubahan bobot kriteria yakni kriteria cost diturunkan menjadi ≤ 0,0026 dan sisa bobotnya diberikan kepada kriteria flexibility sehingga bobotnya ≥ 0,3962. Biaya total yang diakibatkan oleh pengadaan dan pengelolaan bahan baku pipa selama periode perencanaan Juli 2016 – Juni 2017 yakni Rp17.333.517.148,70, hasil ini memiliki tingkat efisiensi sebesar 21,86% jika dibandingkan dengan biaya total yang dikeluarkan perusahaan pada periode sebelumnya. Kata kunci : AHP, EOQ, Supplier
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN STRATEGIC MANAGEMENT ANALYSIS AND REPORTING TECHNIQUE (SMART) SYSTEM DI PT TELKOM WITEL MAGELANG Imam Sodikin; Petrus Wisnubroto; Nisrina Mumtaz Ayunin
INDUSTRIAL ENGINEERING JOURNAL of the UNIVERSITY of SARJANAWIYATA TAMANSISWA Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Teknik Industri Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/iejst.v1i1.2034

Abstract

PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, informasi, media, education, dan service (TIMES) di Indonesia. Selama ini, aspek finansial memegang peranan sangat penting dalam mengukur kinerja perusahaan. Terfokus pada aspek finansial ini sering membuat perusahaan hanya berorientasi pada pencapaian keuntungan dalam jangka waktu pendek, sehingga pengukuran kinerja perusahaan secara keseluruhan dibutuhkan. Metode SMART system merupakan metode pengukuran kinerja yang didasarkan pada sembilan perspektif dan sangat cocok digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil yang diperoleh menunjukkan terdapat 16 Key Performance Indicator (KPI). Lima KPI  telah memenuhi target, 10 KPI belum atau mendekati target dan satu KPI masih di bawah target. Hal yang harus diperhatikan untuk perbaikan dan peningkatan yaitu pada KPI 10 yang memiliki nilai di bawah target menjadi prioritas utama. Pada KPI yang memiliki nilai belum mencapai target juga perlu diperhatikan serta diperbaiki terutama pada KPI yang memiliki bobot di atas 25% anatara lain, KPI 1, KPI 4, KPI 6 dan KPI 15.  Perusahaan diharapkan dapat mengevaluasi dan memperbaiki KPI lain yang kinerjanya memiliki nilai di bawah 7,1 atau berwarna kuning. Kata Kunci: pengukuran kinerja, analytical hierarchy process, smart system
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN STRATEGIC MANAGEMENT ANALYSIS AND REPORTING TECHNIQUE (SMART) SYSTEM Cyrilla Indri Parwati; Imam Sodikin; Rifkhi Fauzi
INDUSTRIAL ENGINEERING JOURNAL of the UNIVERSITY of SARJANAWIYATA TAMANSISWA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Teknik Industri Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/iejst.v2i1.3132

Abstract

Perkembangan bisnis di era globalisasi ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat pada semua perusahaan sehingga dituntut untuk mengembangkan suatu strategi. Salah satunya dengan cara pengukuran kinerja perusahaan, karena pengukuran kinerja menjadi hal yang penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performance perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar sistem imbalan dalam perusahaan dan sebagai tolak ukur perusahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam melakukan pengukuran kinerja yaitu dengan metode SMART system. Metode ini dianggap sebagai suatu pengukuran kinerja yang tepat karena pengukuran kinerja dilihat dari aspek keuangan dan non keuangan yang didasarkan pada sembilan perspektif dan sangat cocok digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 18 strategi objektif dan 18 key performance indicator (KPI). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kinerja perusahaan cukup baik, terutama pada level unit bisnis, dan level unit operasi bisnis. Maka dari itu terdapat kemungkinan di periode mendatang level unit bisnis akan terjadi peningkatan kinerja. Sebagai prioritas pertama, perbaikan dan peningkatan strategi objektif dilakukan pada level unit bisnis, pada level ini yang menjadi prioritas utama adalah jumlah barang terjual. Prioritas kedua adalah rasio kas, dan peningkatan strategi objektif dilakukan pada level Unit Operasi Bisnis, pada level ini yang menjadi prioritas utama adalah tingkat produktivitas karyawan. Prioritas ketiga adalah perbaikan dan peningkatan strategi objektif dilakukan pada level Departemen dan Pusat Kerja, pada level ini yang menjadi prioritas utama adalah jumlah karyawan baru.  Kata Kunci: Pengukuran Kinerja, SMART system, Analytical Network Process (ANP), OMAX
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE SINK’S AND TUTTLE MODEL DAN INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEMS (IPMS) Imam Sodikin; Muhammad Yusuf; Ricky Pangestu
INDUSTRIAL ENGINEERING JOURNAL of the UNIVERSITY of SARJANAWIYATA TAMANSISWA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Teknik Industri Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/iejst.v4i2.9475

Abstract

PT. Mandiri Jogja Internasional adalah perusahaaan yang bergerak di bidang pembuatan tas dan dompet dengan bahan kulit. PT. Mandiri jogja internasional saat ini melakukan pengukuran kerja berdasarkan pada target order masuk yang dapat terpenuhi, sehingga dapat dikatakan perusahaan memiliki kinerja yang baik. Pengukuran kinerja dengan metode tersebut tidak dapat dijadikan tolak ukur dalam kinerja perusahaan. Riset ini bertujuan untuk mengukur kinerja perusahaan berdasarkan 7 kriteria, yaitu produktivitas, efektivitas, efisiensi, kualitas, profitabilitas, kehidupan kerja, dan inovasi dengan metode Sink’s and Tuttle Mode dan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dari beberapa stakeholder perusahaan dengan metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS). Hasil pengukuran kinerja dengan kedua metode tersebut dapat mengidentifikasi 21 Key Performance Indicator (KPI) pada PT. Mandiri Jogja Internasional. Penerapan scoring system dengan menggunakan Objective Matrix (OMAX) dan Traffic Light Systems diketahui pencapaian indeks kinerja PT. Mandiri Jogja Internasional selama 6 bulan dari Januari sampai dengan bulan Juni memiliki nilai sebesar 69,44; 69,04; 69,04; 69,24; 69,44; dan 69,04. Sehingga diperoleh hasil bahwa perusahaan mengalami penurunan kinerja sebesar 0,40. Kata Kunci: Sink’s and Tuttle Mode, IPMS, KPI, OMAX, Traffic Light System.
SIMULASI PENENTUAN JUMLAH PENJUALAN PRODUK MOBIL TOYOTA AVANZA DAN SIENTA DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO Arnol Karel Kristoper Sitohang; Risma A. Simanjuntak; Imam Sodikin
PROSIDING SNAST Prosiding SNAST 2018
Publisher : IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Auto 2000 is a company that engaged in the field of trading and services of Toyota brand vehicles. Unpredictable sales conditions make the company needs to do a sales simulation for the company to get informations, images or sales forecasts. Auto 2000 markets two MPV car segment products that have almost the same spresification but have a big different sales. Both of these products are New Avaza and Sienta. The method used in total sales simulation is Monte Carlo simulation. The result of simulation of New Avanza total sales during 12 months is 1.101 units with total gross income Rp 244.648.850.000. The simulation result of total sales of Sienta is 561 units and gross income Rp 154.795.220.000. Fishbone diagram is used to identify the dominant causes of Sienta weak sales. The Fishbone diagram finds four main causes of Sienta's weak sales they are man, material, method, and environment.
Optimasi Perencanaan Kebutuhan Distribusi Produk Latoya Menggunakan Pendekatan Distribution Requirement Planning Berdasarkan Nilai Bullwhip Effect Moh Rokib; Cyrilla Indri Parwati; Imam Sodikin
Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol. 13 No. 3 (2022): Jurnal Manajemen dan Organisasi
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmo.v13i3.38642

Abstract

PT KTS is a company in the beverage industry that has three product brands, namely Latoya, Daxu and Banew. The research focuses on Latoya products, because the largest contributor to assets is 70 percent. Inventory planning is done very simply by forecasting based on sales history data at PT KTS to retail, causing a buildup of finished goods in the central warehouse. PT KTS forecasts demand based on retail demand not based on final customer demand to retail. Inventories made are not based on sales to final consumers, resulting in a bullwhip effect. The method used is by applying the Distribution Requirement Planning (DRP), the goal is to calculate the value of BE at PT KTS, BE after DRP and make an order plan based on DRP. The calculation results give a value (BE) before DRP, namely 1,105 retail BJ Home, 4,36 retail Pak Anton, 0,745 retail Bu Ayu, 1,363 retail Depot S.R, 0,903 retail Bu Viska and 0,829 Dadi stores. While the BE value after DRP is 1.00 BJ Home retail, 1,00 Pak Anton retail, 0,84 Bu Ayu retail, 0,71 Sri Rejeki Depot retail, 0,72 Bu Viska retail and 0,88 Dadi shop. Lot Size using the LUC method for all variants in all retails except Latoya 600 ml at retail Pak Anton using EOQ lots with a total cost of Rp. 18.350.257,00.
Analisis Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin Produksi dengan Pendekatan Continuous Review System Imam Sodikin; Endang Widuri Asih; Sugun Rahmanto
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2019: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT.Bumitama Gunajaya Agro adalah Perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan buah kelapa sawit. Hasil produk dari perusahaan ini berupa Crude palm oil (CPO) dan inti buah kelapa sawit (Karnel Palm Oil). Permasalahan yang terjadi adalah perusahaan melakukan pemesanan suku cadang ketika terjadi kerusakan mesin produksi sehingga berdampak pada keterlambatan proses produksi. Lead time pengadaan merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi ketersediaan suku cadang. Pengelompokan jenis suku cadang berdasarkan variabel klasifikasi tertentu dapat memudahkan manajemen persediaan dalam memperioritaskan suku cadang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengklasifikasikan kekritisan suku cadang berdasarkan nilai penggunaan per tahun, lead time pengadaan, pergerakan suku cadang berdasarkan average stay selama satu bulan, menentukan tingkat kebutuhan jumlah suku cadang yang optimal dengan pendekatan Spare-part Requirement Nomograph dan menentukan pengendalian suku cadang kritis dengan pendekatan Continuous Review System. Hasil menunjukan bahwa klasifikasi ABC , SDE dan FSN menghasilkan katagori dengan tingkat kekritisan. Berdasarkan pendekatan Spare-part Requirement Nomgraph jumlah kebutuhan suku cadang kritis berbeda-beda mulai dari 9 sampai 79 unit. Berdasarkan hasil perhitungan Continuous Review System jumlah pemesana optimal mulai dari 9 sampai 24 unit. Jumlah safety stock mulai dari 0 sampai 1 unit, Reorder Point mulai dari 1 sampai 7 unit dan total cost berkisar pada 3.258.265,- sampai 308.019.208,- dalam satu tahun.