Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

EVALUASI KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK PENILAIAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE SWOT DAN BALANCED SCORECARD PADA PT. MITRA REKATAMA MANDIRI Muhammad Yogie; Petrus Wisnubroto; Titin Isna Oesman
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.828 KB)

Abstract

PT. Mitra Rekatama Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. PT.Mitra Rekatama Mandiri membutuhkan suatu perubahan dalam sistem kinerja yang dapat diaplikasikan pada pengukuran tingkat kesehatan dan keselamatan kerja. Pada penerapan metode Balanced Scorecard didapatkan empat hasil preespektif, pada prespektif keuangan mengalami peningkatan pada tahun 2014 dan 2015 untuk nilai ROA 8.46% hal ini disebabkan dimana pendapatan rugi/laba meningkat sebesar Rp. 697.468.962. Prespektif pelanggan juga mengalami peningkatan disebabkan dengan adanya program kesehatan dan keselamatan kerja mengalami penurunan di tingkat kecelakaan kerja yaitu pada tahun 2014 sebesar 25 orang sedangkan pada tahun 2015 turun menjadi 23 orang kecelakaan. Prespektif proses bisnis internal mengalami penurunan jam kerja yang hilang pada tahun 2015. Prespektif pembelajaran dan pertumbuhan mengalami peningkatan menjadi 46,15% yang pada tahun sebelumnya 31,65%.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS MELALUI KONSEP GUGUS KENDALI MUTU DENGAN SEVEN TOOLS UNTUK MENGURANGI PRODUK RUSAK PADA PT. MITRA REKATAMA MANDIRI Arif Dwi Wibowo; Petrus Wisnubroto; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.822 KB)

Abstract

PT. Mitra Rekatama Mandiri bergerak di bidang industri manufaktur dengan hasil berupa perlengkapan komponen traktor dan menhol. Pekerjaan yang dikerjakan secara manual memungkinkan terjadinya kerusakan produk akibat dari cetakan yang sudah tidak sesuai standar akibat sering dipakai dan menurunnya konsentrasi pekerja saat bekerja sehingga perlu ada perbaikan. Penelitian ini menganilisa jumlah produk rusak, melakukan perbaikan dengan mengumpulkan data check sheet dibuat histogram, scatter diagram, control chart, pareto diagaram, dan fishbone diagram. Dan dianalisis dengan Seven Tools dilanjutkan dengan melakukaan Gugus kendali Mutu. Kerusakan yang paling berpengaruh adalah jenis rusak rantap dengan jumlah rusak 121 unit sebelum gugus kendali mutu dan setelah gugus kendali mutu menjadi 105 unit, jenis rusak yang kedua adalah mengsle dengan jumalah rusak sebesar 60 unit sebelum gugus kendali mutu menjadi 34 unit setelah gugus kendali mutu, ketiga adalah lepot dengan jumlah rusak 54 unit sebelum gugus kendali mutu, menjadi 17 unit setelah gugus kendali mutu, kemudian kropos berada diposisi keempat dengan jumlah rusak sebesar 42 unit menjadi 33 unit setelah guguskendali mutu, benjol berada di tingkat kelima dengan total rusak sebesar 4 unit menjadi 1 unit setelah perbaikan, dangelombang berada di paling terakhir dengan total rusak 3 unit menjadi 0 unit setelah adanya perbaikan.
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS DAN PENGEMBANGAN KEMASAN PRODUK PADA IKM TELAGA JAYA DI KABUPATEN PESISIR BARAT Danopal Ariantama; Muhammad Yusuf; Petrus Wisnubroto
Jurnal Rekavasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.465 KB)

Abstract

Industri Kecil Menengah (IKM) Telaga Jaya yang berada di kabupaten Pesisir Barat memproduksi keripik singkong yang meningkat setiap tahun. Melihat potensi permintaan dan prospek pengembangan serta pemasaran keripik singkong di kabupaten Pesisir Barat, IKM Telaga Jaya berpeluang untuk mengembangkan usahanya namunbelum memiliki perizinan dan kemasan yang digunakan juga masih sangat sederhana untuk itu perlu dilakukanpenelitian yang ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen danorganisasi serta aspek keuangan dan pengembangan kemasan agar lebih menarik.Peluang pasar IKM Telaga Jaya menunjukan peningkatan. Investasi awal pada tahun 2011 sebesar Rp 141.471.000,- sumber dana pada bulan pertama modal sendiri Rp 7.813.000,- dan pinjaman dari PNPM sebesar Rp 25.000.000. Pinjaman dibayar perbulan Rp 956.000,- dengan bunga pinjaman 15%. Mengalami kerugian pada awal tahun sebesar Rp 28.636.000,- dan aliran kas bersih negatif sebesar Rp 26.286.000,-.Hasil analisis terhadap kriteria penilaian bisnis diperoleh Break Event Point (BEP) dalam unit (BEPQ) 2.717 kg lebih kecil dari produksi, penjualan dan kapasitas maksimal perusahaan. Net Present Value (NVP) > 0 yaitu Rp 108.773.516,-. Internal Rate of Return (IRR) 21,79% > suku bunga pinjaman 15%. Profitability Index (PI) 2,3 >1(satu). Payback Periode (PP) selama 3(tiga) tahun 11 bulan lebih pendek dari umur ekonomis usaha yaitu 5(lima) tahun. Bisnis keripik singkong dinyatakan layak dan diharapkan IKM Telaga Jaya dapat mengembangkan usaha dan dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah dan meberikan lapangan pekerjaan lebih luas lagi kepada masyarakat.
OPTIMALISASI PEMASOK DAN PERENCANAAN BAHAN BAKU YANG OPTIMAL PADA SUBANDI COLLECTION Muhammad Mutamal Liqin Wahab; Endang Widuri Asih; Petrus Wisnubroto
Jurnal Rekavasi Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.85 KB)

Abstract

Subandi Collection is a home industry that produces leather sandals. An increase in product sales process, Subandi Collection must have a plan of raw materials optimized by adjusting the lavel of sales, so do not store raw materials exaggerated in the warehouse resulting in storage costs over, so there is no shortage of raw maetrials in the supply of raw materials which will be in production. In the event of a shortage of raw materials would disrupt the production process and cause harm to Subandi Collection. In the absence of optimal supplier selection in the planning of raw materials have resulted in a build up of raw materials excessive costs on storage. The purpose of this study to determine the optimal supplier according the criteria of the home industry and raw material requirements planning. To solve the problems of the supplier selection method Analythic Hierarchy Process (AHP) and to solve the problems of ordering or planning the size of the raw material used methods Silver Meal (SM). From the research results supplier of Kalimantan is the optimal supplier with priority weight of 0,39. Safety stock must be owned spon 3 sheet, vinyl 0 m2, and skin 2 feet. Lot size entirely an order as many as 18 times with a reorder point spon 7 sheets, vinyl 8,05m2, and the skin of 6,14 feet. For reservation for the lot size of order spon 180,12 sheet, vinyl 241,54 m2, and skin 124,32 feet.
Analisis Persediaan Bahan Baku pada Industri Keripik Belut Sumber Rejeki Eka Nur Prastya; Petrus Wisnubroto; Risma Adelina Simanjuntak
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.474 KB)

Abstract

Masalah yang sering dihadapi oleh industri rumahan adalah masalah produksi. Salah satu cara penekananbiaya produksi adalah dengan menekan persediaan bahan baku seminimal mungkin. Upaya meminimumkan biaya persediaan tersebut dengan cara menggunakan analisis EOQ. Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah bagaimanakah perhitungan trend persediaan bahan baku?Berapa total biaya persediaan bahan baku bila industri rumahan menetapkan kebijakan EOQ, berapa batas atau titik pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri rumahan selama masa tenggang (reorder point)?.Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui trend persediaan bahan baku, mengetahui frekuensi pembelian bahan baku dan jumlah kebutuhan bahanbaku yang optimal, mengetahui total biaya persediaan, mengetahui titik pemesanan kembali (reorder point) bahan baku selama masa tenggang.Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dimana penelitian dilakukan secara intensif, terinci danmendalam terhadap suatu objek yang diteliti. Metode penelitian ini adalah metode wawancara dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini adalah persediaan dan penggunaan bahan baku. Analisis yang digunakan adalah metode EOQ. Penelitian dan hasil perhitungan yang dilakukan, apabila menggunakan metode EOQ dalam pengadaan bahan baku akan didapatkan penghematan biaya, jika penyelenggaraan bahan baku didasarkan pada metode EOQ terdapat penghematan biaya tahun 2015 sebesar Rp. 5.520,- tahun 2016 sebesar Rp. 18.360,- tahun 2017 sebesar Rp. 3.320,- tahun 2018 sebesar Rp. 160,336,- Dengan demikian berarti ada penghematan biaya yangsangat nyata antara kebijaksanaan persediaan yang dilakukan menurut perusahaan dengan perhitungan menurut EOQ. Melihat hasil diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan bahan baku mengalami peningkatan persediaan bahan baku, frekuensi pembelian bahan baku bila menggunakan metode EOQ, batas atau titik pemesanan bahan baku yang dibutuhkan oleh sumber rejeki keripik belut bila menggunakan metode EOQ tahun 2015 sebesar 1.852kg, tahun 2016 sebesar 1.440kg, tahun 2017 sebesar 1.780kg dan tahun 2018 sebesar 1.717kg. Total biaya persediaan bahan baku yang dihitung menurut EOQ lebih sedikit dibandingkan yang dikeluarkan oleh perusahaan, maka ada penghematan biaya persediaan bahan baku bila sumber rejeki keripik belut menggunakan EOQ dalam persediaan bahan bakunya.
ANALISIS METODE 5-S DAN METODE RCM PADA SISTEM MAINTENANCE GUNA MENINGKATKAN KEANDALAN PADA MESIN MINAMI (STUDI KASUS PT. BETAWIMAS CEMERLANG) David Christian Sianturi; Petrus Wisnubroto; Winarni Winarni
Jurnal Rekavasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.506 KB)

Abstract

PT. Betawimas Cemerlang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Salah satu faktor penunjang dalam proses produksi adalah kegiatan perawatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Perawatan mesin yang dilakukan PT. Betawimas Cemerlang berupa preventive maintenance, yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya downtime pada mesin. Namun pada kenyataanya kegiatan preventive maintenance yang dilakukan oleh PT. Betawimas Cemerlang belum terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diharapkan mampu membuat mesin tidak mengalami kerusakan, terutama pada saat jam produksi. Penelitian ini menganalisis proses perawatan mesin minami, faktor – faktor penyebab terjadinya breakdown pada mesin minami dan kondisi kehandalan mesin minami menggunakan metode 5-S, Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Berdasarkan hasil penelitian ini diperolehRisk Priority Number (RPN) yang terbesar yaitu 140 pada teknis pengeliman dengan efek kegagalan cetakan kusut / berantakan dan mudah lepas. Hasil perhitungan keandalan mesin minami selama tahun 2012 yaitu sebesar 0,828 / 82,8%, serta sistem maintenance PT. Betawimas Cemerlang dapat melakukan kegiatan perawatan berdasarkan prinsip metode 5-S dan tindakan perawatan berdasarkan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) yang diusulkan adalah on – condition task agar terciptanya lingkungan kerja yang efektif dan efisien dalam kegiatan perawatan pada PT. Betawimas Cemerlang.
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Petrus Wisnubroto; Nenny Irawati
Jurnal Teknologi Vol 1 No 2 (2008): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persaingan didunia bisnis saat ini semakin meningkat dengan pesat. Transformasi era revolusi industry (era sebelumnya) ke era revolusi informasi (era sekarang) keunggulan daya saing suatu usaha tidak hanya ditentukan dalam perwujudan efisiensi alokasi asset berwujud, tetapi juga tergantung pada kemampuannya untuk memobilisasi dan mengeksploitasi aset tidak berwujud yang tidak mudah dijabarkan dalam dimensi keuangan. Berdasarkan dengan gambaran diatas serta latar belakang yang sangat sesuai dengan yang ada pada perusahaan maka penulis merumuskan masalah yaitu: Bagaimana mengukur kinerja suatu perusahaan dengan memperhatikan keempat perspektif dalam Balanced Scorecard (Keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan & pembelajaran). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja perusahaan dari keempat perspektif dalam Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard diperoleh bahwa untuk perspektif keuangan memiliki kinerja yang buruk karena diperoleh perusahaan belum bisa mengembalikan modal kerja (ROA), modal (R0CE) dan belum bisa mendapatkan laba malahan dalam tiga tahun terakhir ini perusahaan masih dalam perusahaan merugi dalam kegiatan operasionalnya. Dalam saat ini perusahaan untuk bangkit dari kerugian. Disini juga menggunakan OMAX untuk memberikan skor (bobot) untuk masing-masing perspektif sehingga diperoleh indeks perspektif keuangan : 1,098 Perspektif pelanggan : 2,03 Perspektif proses bisnis internal : 4,881 Perspektif Pembelajaran & pertumbuhan : 4,122.
PENGARUH KARYAWAN KLERK DAN KARYAWAN BUKAN KLERK TERHADAP KEAHLIAN DALAM END USER COMPUTING Petrus Wisnubroto
Jurnal Teknologi Vol 3 No 2 (2010): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai aktivitas yang beragam antara lain jasa perbankan dari Bank Umum Nasional kurang lebih 25 bank dan Bank Perkreditan Rakyat kurang lebih 31 bank, dikerjakan oleh karyawan klerk dan karyawan bukan klerk. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah faktor demografi ( umur, jenis kelamin, pendidikan dan pengalaman) serta faktor personality ( computer anxiety, computer attitudes, math anxiety) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor demografi ( umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman) dan faktor personality ( computer anxiety, computer attitudes, math anxiety) terhadap keahlian dalam end user computing. Hasil penelitian karyawan klerk adalah faktor demografi umur, pendidikan , pengalaman sebesar 0, 039; 0,056; 0,040 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing, sedang faktor demografi pengalaman 0, 441 tidak mempunyai pengaruh terhadap keahlian dalam End User Computing. Computer Attitudes Optimism dan Computer intimidation sebesar 0,057 dan 0,083 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing, sedang Computer Attitudes Pessimism dan Math Anxiety sebesar 0,533 dan 0, 195 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Hasil penelitian karyawan bukan klerk faktor demografi jenis kelamin dan pengalaman sebesar 0,023 dan 0,032, Computer Anxiety Anticipation sebesar 0,051 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Sedang faktor demografi umur dan pendidikan sebesar 0,221 dan 0,314 , Computer Attitudes Anticipation 0,291 ; Computer Anxiety Pessimism sebesar 0,358; Math Anxiety 0,575 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing. Sedang Computer Attitudes Optimism 0,027; Computer Attitudes Intimidation 0,019 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keahlian dalam End User Computing.