Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGETAHUAN PENGASUH DALAM PERAWATAN ANAK YANG TERINFEKSI OPORTUINISIK USIA 6-12 TAHUN DI KABUPATEN TEMANGGUNG Sri Widiyati; Supriyadi -
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 5 (2016): Desember 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.48 KB)

Abstract

Latar belakang:Kondisi anak yang terinfeksi HIV tidak dapat terlepas dari status HIV orang tua kandungnya. Tekanan terbesar yang dihadapi para pengasuh adalah ketakutan tentang apa yang telah mereka lakukan akan menjadi sia-sia. Para pengasuh secara sadar tahu, bahwa belum ada vaksin yang  bisa melenyapkan virus HIV/AIDS dari tubuh anak-anak ini. Obat ARV ( Antiretroviral) yang  dikonsumsi anak-anak setiap hari, hanya berfungsi untuk menekan jumlah virus untuk berkembang. Inilah yang membuat para pengasuh terkadang putus harapan dalam membesarkan anak-anak yang terinfeksi HIV/AIDS pada anak masih merupakan hal yang terabaikan dan belum menjadi prioritas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Jawa Tengah.Tujuan: Mendiskripsikan pengetahuan pengasuh dalam perawatan  anak yang terinfeksi Oportunistik  usia 6 - 12 tahun di Kabupaten Temanggung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Pemilihan subyek penelitian dilakukan secara purposive sampling. Subyek dari penelitian ini adalah pengasuh anak usia 6 - 12 tahun yang terinfeksi oportunistik di Kabupaten Temanggung.Hasil penelitian:Semua pengasuh jarang melakukan penimbangan berat badan anak sehingga pengasuh saat di tanya oleh peneliti tidak mengetahui berat badan serta tinggi badan anak. Pengasuh hanya menilai secara fisik anak yang di asuh semakin kurus dan kondisinya semakin lemah. Alasan pengasuh tidak melakukan pengukuran berat badan secara rutin dikarenakan pengasuh tidak memiliki waktu dan merasa tidak perlu anak dilakukan penimbangan berat badan secara rutin. Anggota keluarga yang merawat anak memegang peranan penting dalam pencegahan infeksi oportunistik.Hal ini tergantung pada interaksi keluarga seperti pengetahuan pengasuh dalam kesiapan fisik merawat anak yang terinfeksi oportunistik.Salah satu pengasuh mengakui menggunakan pengobatan tradisional dengan memberikan getah pada bola mata yang terdapat selaput putih anak yang terinfeksi HIV. Informasi ini ia dapatkan dari tetangga sekitar rumah dan pengasuh merasa selaput putih pada bola mata anaknya agak berkurang.Faktor ekonomi merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan seseorang dalam menentukan layanan kesehatan. Sebagaimana dikemukakan Notoatmodjo dalam teori perilaku pencarian pengobatan bahwa berbagai alasan yang menyebabkan seseorang tidak menggunakan fasilitas kesehatan adalah jaraknya jauh, takut pergi ke rumahsakit, khawatir dengan biaya, dan sebagainya.Dalam hal perawatan anak yang terinfeksi HIV positif diperlukan pengetahuan pengasuh seperti perlindungan dari infeksi baru atau dari luar.Seperti mencuci tangan sebelum makan atau mengambil obat, memakai handbody untuk menjaga kulit kering anak yang terinfeksi oportuinistik dari keretakan dan infeksi, potong kuku anak untuk mencegah tergores. Tutupi luka,goresan dan ruam untuk mencegah infeksi. Sikat gigi secara teratur, jaga agar mulut tetap bersih dengan memberi air putih setelah minum susu. Salah satu aspek dalam perawatan anak yang terinfeksi HIV yang sangat penting adalah dukungan keluarga terutama ibu untuk membantu dalam mengatasi psikologis anak yang sangat komplek dan kebutuhan social.
Pengetahuan Orang Tua tentang Pendidikan Seks pada Anak Usia 6-10 Tahun di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Sri Eny Setyowati; Sri Widiyati; Fajar Surahmi
Jurnal Forum Kesehatan Vol 7 No 2 (2017): Agustus 2017
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.839 KB)

Abstract

Latar Belakang: Komisi Nasional Perlindungan anak menyatakan bahwa Provinsi Jawa Tengah menyandang status darurat kekerasan terhadap anak dan menempati posisi ke 18 dari 34 propinsi di Indonesia dengan 2000 kasus selama bulan Januari hingga Juli 2015. Dari jumlah tersebut, 1570 kasus dari antaranya adalah kekerasan seksual. Dalam hubungan ini, orangtua mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan pendidikan seks kepada anak usia 6-10 tahun yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada anak usia 6-10 tahun. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan orang tua siswa tentang pendidikan seks pada anak usia 6-10 tahun di Kecamatan Sumowono. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah para orang tua siswa yang mempunyai anak dengan usia 6- 10 tahun di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang berjumlah 100 orang. Hasil: Karakteristik responden menunjukkan bahwa sebagian orang tua siswa berumur 20-30 tahun (46%), sebagian besar berpendidikan SMP (48%) dan sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga (41%). Didapati bahwa sebagian besar orang tua siswa memiliki pengetahuan yang kurang tentang pendidikan sex pada anak (62%) seperti: sebagian besar dari mereka masih beranggapan bahwa membicarakan seks pada anak adalah tabu (53%) dan sebaiknya pendidikan seks diberikan setelah anak menikah (76%). Disarankan: Karena itu disarankan agar informasi tentang pendidikan seks diberikan kepada orang tua siswa yang anaknya berusia 6-10 tahun dengan cara ceramah atau pemutaran film.
Determinasi Produktivitas Kerja: Flexible Working Space, Transformational Leadership dan Organizational Culture Sri Widiyati; Amalia Fitri Dwi Widyati; Dewi Mariana
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : STKIP PGRI SITUBONDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47668/pkwu.v10i2.440

Abstract

Corona Virus Disease-2019 is a virus outbreak that is spreading across the country. It is caused by the coronavirus, which has been known to harm the respiratory system. Indonesia then proclaimed COVID-19 a global pandemic and advised citizens to perform physical distancing. COVID-19 affects not only health but also social, economic, and labor aspects. This study aims to examine the critical elasticities affecting work productivity in the Covid-19 pandemic period, specifically: Flexible Working Space, Transformational Leadership, and Organizational Culture. Qualitative methodologies and a literature review were employed in the research. The data sources include journals that are indexed by Google Scholar and book literature. The researchers confirmed that Flexible Working Space, Transformational Leadership, and Organizational Culture affect Work Productivity.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIPERTENSI PADA REMAJA: Factors Related to Hypertension in Adolescents Salsabila, Afifah; Sugih Wijayati; Sri Widiyati
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 3 (2023): JIKep | Oktober 2023
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i5.1668

Abstract

Abstrak Pendahuluan :. Hipertensi remaja merupakan suatu masalah karena akan berlanjut pada usia dewasa dan memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi.Upaya pemerintah dalam mengatasi hipertensi yaitu mengadakan program yang disebut CERDIK. Metode : Desain penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu seluruh pelajar SMA Multazam IBS Semarang berjumlah 70 responden dengan teknik sampel yaitu total sampling. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square dan fisher exact. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p = 1,000) dan riwayat hipertensi (p = 0,429) dengan hipertensi pada remaja. Serta terdapat hubungan antara IMT (p = 0,033), kualitas tidur (0,028), stress (0,039) dan aktivitas fisik (0,035) dengan hipertensi pada remaja. Simpulan : Terdapat hubungan antara IMT, kualitas tidur, stress dan aktivitas fisik dengan hipertensi pada remaja SMA Multazam IBS Semarang. Faktor-faktor risiko tersebut adalah hal yang dapat memicu tingginya tekanan darah dan menjadi risiko penyakit jantung dan stroke di masa depan. Meskipun awalnya seseorang tidak memiliki tekanan darah tinggi. Perlu adanya kerjasama dengan Puskesmas atau tenaga kesehatan supaya dapat skrining dan memantau tekanan darah siswa sebagai upaya deteksi hipertensi sejak dini.
Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Militus Tipe 2 Di Desa Ngoresan Jebres Ahmad Noval Baihaqi; Anjar Nurrohmah; Sri Widiyati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 7 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i7.1781

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin. Prevalensi DM di dunia 830 juta, International Diabetes Federation (IDF) sekitar 783 juta,. Penatalaksanaan DM tidak hanya melalui terapi farmakologis, tetapi juga dapat dilakukan melalui pendekatan nonfarmakologis seperti terapi relaksasi otot progresif. Terapi ini dipercaya dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan cara meningkatkan relaksasi, menurunkan stres, dan meningkatkan metabolisme tubuh. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil penerapan terapi relaksasi otot progresif pada pasien Diabetes Melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek terdiri dari dua orang pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Desa Ngoresan, Kota Surakarta. Terapi relaksasi otot progresif diberikan selama 7 hari berturut-turut, pagi hari masing-masing selama 15 menit. Kadar glukosa darah diukur sebelum dan sesudah intervensi menggunakan glucometer.. Setelah dilakukan intervensi, kadar glukosa darah pada responden pertama (Ny. J) menurun dari 325 mg/dl menjadi 301 mg/dl (penurunan 24 mg/dl), dan pada responden kedua (Ny. S) menurun dari 468 mg/dl menjadi 430 mg/dl (penurunan 38 mg/dl). Penerapan terapi relaksasi otot progresif selama satu minggu terbukti dapat menurunkan kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Melitus tipe 2.
LITERATURE REVIEW: ANALISIS GREEN INTELLECTUAL CAPITAL DAN GREEN ACCOUNTING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DIMEDIASI OLEH PROFITABILITAS Sri Widiyati; Sri Rahayu; Wirmie Eka Putra
Jurnal Dinamika Sosial dan Sains Vol. 2 No. 7 (2025): Jurnal Dinamika Sosial dan Sains
Publisher : CV.Sentral Bisnis Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jdss.v2i7.204

Abstract

Sebuah perusahaan, khususnya di sektor keuangan perlu untuk mencapai nilai perusahaan yang tinggi di tengah tuntutan kepedulian lingkungan dan persaingan ketat, di mana Green Intellectual Capital dan Green Accounting menjadi strategi krusial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Green Intellectual Capital (GIC) dan Green Accounting terhadap Nilai Perusahaan, dengan mempertimbangkan peran mediasi dari Profitabilitas. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan mengumpulkan 15 artikel yang relevan dari Google Scholar menggunakan kata kunci “Intellectual Capital dan Green Accounting”. Hasil kajian literatur menunjukkan adanya temuan yang kontradiktif: (1) GIC dan Green Accounting secara langsung umumnya diharapkan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan, namun beberapa penelitian menunjukkan hasil negatif. Hal ini dapat terjadi karena pengungkapan GIC yang tidak meyakinkan investor atau biaya implementasi Green Accounting yang mengurangi laba dan dividen. (2) Profitabilitas terbukti sangat penting dan berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan, mencerminkan kinerja keuangan yang baik dan menarik minat investor. (3) Profitabilitas berperan sebagai mediator, di mana GIC dan Green Accounting dapat memengaruhi Nilai Perusahaan secara positif melalui Profitabilitas. Namun, terdapat juga temuan yang menyatakan bahwa Profitabilitas gagal memediasi hubungan antara Green Accounting dan Nilai Perusahaan. Kesimpulannya, peran Profitabilitas sebagai mediator menunjukkan bahwa pengelolaan modal intelektual dan tanggung jawab lingkungan yang baik harus mampu meningkatkan laba terlebih dahulu untuk memberikan dampak positif pada Nilai Perusahaan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN PINJAMAN ONLINE Sri Wahyuni; Sri Widiyati; Yuliusman; Muhammad Gowon
Journal Central Publisher Vol 3 No 6 (2025): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v3i6.669

Abstract

Latar Belakang : Perkembangan teknologi finansial mendorong kemudahan akses layanan keuangan, termasuk pinjaman online. Namun, rendahnya literasi keuangan dan maraknya pinjaman ilegal menimbulkan risiko keuangan, sosial, dan psikologis bagi masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan masyarakat dalam menggunakan pinjaman online serta implikasinya terhadap perilaku keuangan dan kesejahteraan ekonomi. Metode : Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) terhadap 36 artikel dari Google Scholar yang relevan dengan topik pinjaman online. Pendekatan ini dipilih untuk memperoleh pemahaman menyeluruh dan objektif terhadap fenomena pinjaman online. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan, gaya hidup konsumtif, kemudahan akses, serta persepsi risiko berpengaruh terhadap minat menggunakan pinjaman online. Masyarakat berpenghasilan rendah cenderung memanfaatkan pinjaman digital untuk kebutuhan mendesak, namun berisiko terjebak dalam utang. Kesimpulan : Pinjaman online memberikan peluang inklusi keuangan, namun juga menimbulkan tantangan berupa risiko ekonomi dan sosial. Diperlukan peningkatan literasi keuangan serta pengawasan terhadap platform digital lending untuk mendorong perilaku keuangan yang sehat di masyarakat.