Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Aliran Daya Optimal Pada Sistem Minahasa Nova Gama; Fielman Lisi; Maickel Tuegeh; A. F. Nelwan
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 1 No. 3 (2012): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v1i3.611

Abstract

Sistem Minahasa merupakan sistemtenaga listrik dengan daerah pelayanan yang meliputikota Manado, kota Tomohon, Bitung, MinahasaUtara, Minahasa Selatan, Minahasa Induk, MinahasaTenggara, dan Kotamobagu dimana sistem bekerjasecara terinterkoneksi.Melihat kondisi kelistrikanyang masih biasa terjadi pemadaman akibatkekurangan daya, sehingga diperlukanpengoperasian pembangkit yang lebih besar yaknidengan cara menghubungkan kerja antara sistem(misalnya sistem Minahasa 70 kV dan 150 kV).Pengaturan pengoperasian pembangkit harus mampudioperasikan secara optimal, sehingga daya yangdisalurkan ke konsumen dapat terpenuhi (Pdemand).Untuk mengatur pengoperasian pembangkitdiperlukan sistem penjadwalan yang tepat dan akurat.Permasalahan ini dapat diselesaikan melalui programmatematika berdasarkan teknik optimasi yaitu metodeiterasi lamda.Optimal Power Flow (OPF) adalah metodeperhitungan kebutuhan daya (Pdemand) beban untukmelakukan penjadwalan pembangkit secara efisiendengan tujuan meminimasi biaya total produksi daripembangkit. Dengan kata lain, mencari solusiekonomis dalam penjadwalan unit pembangkitberdasarkan jumlah kebutuhan daya yang diperlukan.Perhitungan untuk mendapatkan aliran dayamenggunakan metode Newton- Raphson.Sedangkandalam pembagian beban untuk penjadwalanmenggunakan unit commitment.Dengan bantuan perangkat lunak ETAP:PowerStation 4.0, diperoleh daya output yang dibutuhkanoleh konsumen sistem tenaga listrik Minahasa sebesar147.6 MW. Berdasarkan kebutuhan daya (Pdemand)akan dilakukan penjadwalan dari unit pembangkittermal menggunakan metode iterasi lamda.Pembangkit termal merupakan pembangkit yangberoperasi dengan output daya yang besar maka biayabahan bakar menjadi lebih mahal, oleh sebab itudiperlukan penjadwalan yang ekonomis. Dari hasilpenjadwalan pada penelitian ini, memberikan hasilyang lebih optimum dibandingkan total biaya bahanbakar yang dikeluarkan oleh PT. PLN (Persero)Wilayah Suluttenggo. Total biaya bahan bakar yangdiperoleh sebesar Rp. 369.669.939,500,-. Sedangkantotal biaya bahan bakar dari PT. PLN (Persero)Wilayah Suluttenggo sebesar Rp. 438.957.267,800,-.
Analisa Rating Lightning Arrester Pada Jaringan Transmisi 70 kV Tomohon-Teling M. S. Paraisu; Fielman Lisi; Lily S. Patras; Sartje Silimang
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v2i1.918

Abstract

Penyaluran energi listrik pada jaringan transmisi 70 kV yang menghubungkan antara GI Tomohon dan GI Teling perlu diperhatikan, karena pada daerah ini sering terjadi gangguan akibat sambaran petir. Dimana berdasarkan hasil analisa pada tahun 2011, jumlah sambaran petir pada jaringan transmisi ini kurang lebih sebanyak 89 kali sambaran dan salah satu sambarannya mengakibatkan terjadinya black out pada Sistem Minahasa. Oleh karena itu, diperlukan alat proteksi untuk melindungi jaringan transmisi ini. Proteksi utama terhadap sambaran petir pada jaringan transmisi adalah lightning arrester. Dimana, untuk menentukan atau memilih arester yang handal untuk digunakan, perlu diperhatikan nilai pengenal/rating dari arester tersebut apakah tepat untuk digunakan pada jaringan transmisi 70 kV Tomohon – Teling. Dari penelitian ini, hasil analisa dan perhitungan nilai pengenal/rating dari arester yang akan digunakan pada jaringan transmisi ini adalah sebagai berikut: tegangan pengenal arester(UC) = 57,94 kV, tegangan kerja arester(UA) = 208,79 kV, arus kerja arester(IA) = 2,99 kA, dan faktor perlindungan(FP) = 29%.   Kata Kunci:            Jaringan Transmisi , Lightning Arrester, Nilai - -pengenal, Petir, Proteksi
Prototipe Kendali Motor Listrik Menggunakan Smart Relay dan Komputer Gids Masbait; A. F. Nelwan; Fielman Lisi; Arie S.M. Lumenta
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v2i1.919

Abstract

Perkembangan teknologi di bidang komputer dan kelistrikan yang begitu pesat sehingga peralatan listrik  yang terbaru telah dilengkapi dengan sistem komputer. Pengembangan peralatan listrik yang dilengkapi dengan sistem komputerisasi bertujuan untuk memudahkan kerja bagi manusia karena dengan komputer waktu kerja bisa dipersingkat. Prototipe Kendali Motor Listrik Menggunakan Smart Relay dan Komputer yang dibuat untuk aplikasi pengisian air ke bak penampung dari tangki sumber. Sistem kerja bersifat semi otomatis karena membutuhkan manusia sebagai tenaga operator yang bertugas untuk melakukan pengawasan. Prototipe yang telah dibuat kemudian diujicoba  untuk mengetahui kinerja dari rangkaian seperti power supply, rangkaian sensor dan rangkaian kontrol. Setelah diujicoba diketahui bahwa rangkaian power supply, rangkaian sensor dan rangkaian kontrol bekerja dengan sangat baik.   Kata Kunci : Komputer, Kontrol, Sensor, Smart Relay.
Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Ac Satu Fasa Dengan Menggunakan Thyristor Denny S.T. Salu; Fielman Lisi; Hans Tumaliang; Lily S. Patras
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v2i1.921

Abstract

Kontrol kecepatan motor yang dikembangkan mampu memberikan beberapa kondisi operasi motor, masing-masing memberikan harga maksimum yang berbeda-beda dari laju output motor. Dengan menggunakan regulator kecepatan motor dalam pengontrolan secara simultan maka dilakukan pengontrolan laju kecepatan dari suatu proses pengontrolan kecepatan secara kaskade. Sistem pengontrolan simultan ini diimplementasikan oleh suatu komponen triac yang berfungsi untuk memilih kondisi operasi motor sehingga memberikan laju aliran putaran motor yang sesuai dengan kebutuhan proses. Dalam penelitian menunjukkan bahwa penambahan regulator kecepatan motor penggerak sehingga membentuk sistem pengontrolan simultan dari kecepatan motor dapat menghasilkan unjuk kerja sistem pengontrolan simultan dari kecepatannya sedapat menghasilkan unjuk kerja sistem pengontrolan yang lebih baik dibangdingkan pengontrolan yang hanya menggunakan pengontroloan dengan kecepatan tanpa diubah-ubah. Rangkaian sistem pengontrolan kecepatan motor ac dengan menggunakan thyristor dapat digunakan sebagai pengatur kecepaatan motor secara universal. Semakin besar tegangan yang dinaikkan, besar arus juga semakin besar, dan sebaliknya semakin kecil tegangan yang diberikan maka semakin kecil pula arus yang mengalir sehingga arus lonjakan dapat dihindari.   Kata Kunci : matlab, motor induksi satu fasa, pengatur  kecepatan motor, thyristor.
Perencanaan Sistem Distribusi 20 KV Siau Tahun 2020 Vinny Janis; Maickel Tuegeh; Fielman Lisi; Hans Tumaliang
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 1 (2013): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v2i1.922

Abstract

Ketersediaan energi listrik yang memadai memicu perkembangan pembangunan daerah baik dari sektor rumah tangga, sosial, layanan publik, bisnis maupun industri, sehingga mendorong perkembangan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah. Tugas akhir ini bertujuan untuk meramalkan kebutuhan tenaga listrik masyarakat Tahun 2012 – 2020 untuk Siau dan merencanakan sistem distribusi Siau pada tahun 2020. Data yang dibutuhkan antara lain Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Jumlah penduduk, Jumlah pelanggan per sektor, Jumlah konsumsi, daya terpasang tenaga listrik per sektor tarif dan beban puncak serta beberapa data pendukung lain. Pengolahan data untuk peramalan kebutuhan tenaga listrik menggunakan DKL 3.02. Hasil peramalan pada ahun 2012 – 2020 pada sektor rumah tangga untuk jumlah pelanggan pertumbuhan rata – rata setiap tahunya adalah 3.1%, sektor bisnis 1.5%, sektor publik 5.7% dan industri 0%. Untuk beban terpasang tahun 2012-2020 pertumbuhan rata-rata pada sektor rumah tangga adalah 2.8%, sektor bisnis 1.5%, sektor publik 5.6% dan sektor industri 0%. Untuk konsumsi energi listrik tahun 2012-2020 pertumbuhan rata-rata pada sektor rumah tangga adalah 25%, sektor bisnis 40.7 %, sektor publik 31.4% dan sektor industri 0%. Sedangkan untuk beban puncak tahun 2012-2020 pertumbuhan rata-rata sebesar 25.5%. Sebelum diadakan penambahan peralatan atau sistem distribusi baru di Siau, tentu saja harus diketahui terlebih dahulu wilayah mana yang akan menjadi sasaran lokasi perencanaan. Karena Siau merupakan letak ibukota kabupaten yang baru mekar, kemungkinan besar pembangunan diberbagai sektor akan terus dilakukan, misalnya pembangunan kantor, lapangan udara, pusat perdagangan, dan sebagainya. Banyak juga perkampungan yang jumlah penduduknya sudah lumayan banyak tapi belum bisa menikmati listrik. Dalam hal ini PLN sudah merencanakan akan terus berusaha agar seluruh wilayah di Siau sudah bisa dilayani listrik.   Kata Kunci: DKL 3.02, perencanaan distribusi, sistem distribusi, tenaga listrik.
Penentuan Kapasitas CB Dengan Analisa Hubung Singkat Pada Jaringan 70 kV Sistem Minahasa Filia M. Posundu; Lily S. Patras; Fielman Lisi; Maickel Tuegeh
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v2i2.1788

Abstract

Abstrak - Saluran transmisi adalah suatu sistem penyaluran energi listrik berskala besar dari pembangkit ke pusat-pusat beban. Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengamanan pada peralatan-peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator, busbar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga listrik tersebut.Setiap sistem proteksi minimum terdiri dari transformator instrumen, relay dan pemutus tenaga (Circuit Breaker). Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan peralatan saklar (switching) mekanis, yang mampu menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan seperti kondisi hubung singkat (short circuit). Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan ( hubung singkat ) pada jaringan atau peralatan lain.Penentuan kapasitas CB (Circuit Breaker) dapat ditentukan berdasarkan nilai maksimum dari arus hubung singkat. Pada jaringan transmisi 70 kV Sistem Minahasa, analisa gangguan yang dihitung yaitu pada gangguan hubung singkat tiga fasa. Kata kunci : Circuit Breaker, Gangguan Hubung Singkat, Saluran Transmisi, Sistem Proteksi
Aplikasi Perhitungan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik di Sulawesi Utara Sub Sistem Transmisi Cindy L. Kawulur; Lily S. Patras; Maickel Tuegeh; Fielman Lisi
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 2 (2013): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v2i2.1790

Abstract

Abstrak – Masalah ketersediaan tenaga listrik telah menjadi bahasan utama di masyarakat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat itu sendiri. Tenaga listrik yang handal dan ekonomis diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga diperlukan ketersediaan listrik yang cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Peningkatan pengadaan tenaga listrik memerlukan investasi yang besar untuk memenuhi biaya-biaya operasi dan pemeliharaan sistem tenaga listrik, sehingga perlu dibuat suatu uraian biaya pokok produksi. Dengan demikian perlu dibuat suatu uraian finansial untuk mengetahui nilai ekonomi dari tenaga listrik sehingga kita dapat menentukan harga tenaga listrik yang pantas dan menciptakan keandalan sistem yang mantap. Dan untuk memudahkan itu semua maka perlu dibuat sebuah perangkat lunak berbasis bahasa pemrograman visual studio.Tujuan tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan suatu perangkat lunak untuk menghitung biaya pokok penyediaan tenaga listrik sub sistem transmisi serta memperoleh biaya pokok penyediaan tenaga listrik khususnya untuk Sulawesi Utara untuk jangka 10 tahun yaitu dari 2011 – 2020.Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pokok penyediaan tenaga listrik sub sistem transmisi berubah-ubah tiap tahun dimana yang tertinggi yaitu pada tahun 2014 yaitu Rp 174.696.- per kWh dan terendah pada tahun 2020 yaitu Rp 109.95.- per kWh. Kata kunci : Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik, Investasi, Transmisi, Visual Studio
Koordinasi Pembangkit Hidro-Termal di Sistem Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Ryan M. Mangewa; Lily S. Patras; Maickel Tuegeh; Fielman Lisi
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 4 (2013): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v2i4.2856

Abstract

Abstrack--Electric power system in South Sulawesi and West Sulawesi supplied by hydro power plants and thermal power plants . Coordination of hydro and thermal power plants aimed to determine the pattern of optimal operation of generating units with minimal operating costs . Coordination of hydro and thermal power generation is done by adjusting the operating schedule of each generate unit . Generating units with low operating costs of the operation to carry the base load of the system , particularly the hydro generating units . Further thermal generating units with higher operating costs are operated to meet the remaining load . Operation of hydro generating units are set to determine the pattern of operation based on the pattern of the load with gave attention to constraint generation and water consumption . Dynamic Programming method is used to determine the power of thermal generating covered by each units and to determine the possible optimal combination of operating thermal generating units. Scheduling and loading were done after power obtained from each hydro and thermal generating units . By clicking coordinate hydro - thermal power system in South Sulawesi and West Sulawesi using Dynamic Programming the total operating expenses of Rp 2,672,519,124.22 . While total operating cost incurred by PT . PLN ( Persero ) is Rp 2,980,499,154.18 . Keywords :optimal operation , generating hydro - thermal coordination
Analisakegagalan Transformator Dayaberdasarkan Hasil Uji Dga Dengan Metode TDCG, Key Gas, Roger’s Ratio, Duval’s Triangle Pada Gardu Induk Alan R. Demmassabu; Lily S. Patras; Fielman Lisi
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 3 No. 4 (2014): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v3i4.5925

Abstract

Abstrak—Pada transformator daya dapat terjadi gangguan-gangguan yang dapat menyebabkan kegagalan transformator.Untuk itu diperlukan perawatan dan pemeliharaan pada transformator daya, salah satunya dengan melakukan pengujian minyak transformator yaitu pengujian DGA.Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya ketidaknormalan pada transformator.Uji DGA merupakan analisis kondisi transformator yang dilakukan berdasarkan jumlah gas terlarut pada minyak transformator.Pada tulisan ini menggunakan empat metode untuk analisa kegagalan transformator yaitu metode TDCG, Key Gass, Roger’s ratio, Duval’s Triangle.Setelah membandingkan keempat metode ini maka metode analisa yang paling efektif adalah metode analisa Duval’s Triangle. Metode ini dapat menunjukan gangguan dengan lebih jelas dan detil serta merupakan metode dengan sistem tertutup sehingga mengurangi presentase kasus diluar kriteria atau kesalahan analisis. Kata kunci:Kegagalan transformator, metode analisa,pengujian minyak trafo, uji DGA. Abstract—In power transformer can happen disruption which can cause transformer failure. For it required care and maintenance in power transformer, one of them by doing testing oil transformer that is DGA testing. This test done for know the presence or absence abnormality the transformer. DGA test is analysis transformer condition conducted based total dissolved gas in transformer oil. In this paper use four methods for analysis transformer failure that is method TDCG, Key Gass, Roger’s ratio, Duval’s Triangle. After comparing fourth method then method of analysis most effective is analysis method Duval’s Triangle. This method can show interference with clearer and details and a method with a closed system so that reduce the percentage of cases outside the criteria or error analysis. Key words:DGA testing,method of analysis,testing oil transformer, transformer failure.
Analisa Sistem Tenaga Listrik Di Minahasa Dalam Menghindari Padam Total Hardiyanto Labulu; Fielman Lisi; Maickel Tuegeh
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 2 (2015): Jurnal Teknik Elektro dan Komputer
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jtek.v4i2.6914

Abstract

Abstrak Seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan penggunaan tenaga listrik oleh masyarakat, maka sangat dibutuhkan penyediaan tenaga listrik yang kontinu dengan kwantitas dan kwalitas yang memadai, sehingga pemadaman tenaga listrik tidak perlu terjadi pada keseluruhan sistem, namun sistem kelistrikan Minahasa Manado dan Bitung sering padam total apabila terjadi salah satu mesin pembangkit trip. Dari hasil penelitian jelas menunjukkan bahwa terjadinya padam total sistem Minahasa Manado dan Bitung bila terjadi salah satu mesin pembangkit trip, diakibatkan terjadinya kekurangan daya yang tersedia dimana daya yang dibangkitkan lebih kecil dari pada beban sistem. Berdasarkan penelitian bahwa terjadinya padam total bila salah satu mesin pembangkit trip, adalah diakibatkan oleh waktu gangguan yang sangat cepat yang tidak dapat diatasi oleh operator pengatur beban untuk mengurangi beban sistem, hal ini disebabkan belum tersedianya ( Automatic Frekwensi Load Shedding) dengan menggunakan Under Frequency Relay. Kata kunci : Beban Lebih, Frekwensi, Gangguan Mesin, Padam Total.   Abstract Along with the increasing need for and use of electric power by the people , it is necessary that a continuous supply of electric power with an adequate quantity and quality , so that the power outage does not need to occur in the entire system , but the electrical system Minahasa Manado and Bitung often extinguished completely if there is one a generator trip .From the research results clearly indicate that the total system outages Minahasa Manado and Bitung in case one of the generators trip , caused shortages of available power where power generated is less than the system load .Based on the research that the total extinguished when one generator trip , is caused by a very rapid disruption that can not be resolved by the operator to reduce the regulatory burden of system load , this is due to the unavailability ( Automatic Frequency Load Shedding ) with mengguanakan Under Frequency Relay.Keywords : Engine Trouble, Frequency, Off to Total, Over Load.