Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health

PERAN FAKTOR KEPRIBADIAN EXTRAVERSION, NEUROTICISM PERSONALITY TRAIT TERHADAP PROBLEMATIC SOSIAL MEDIA USE PADA REMAJA AKHIR PENGGUNA TWITTER Fatma Nurbaiti; Andi Tenri Faradiba; Aisyah Aisyah
JIVA : Journal of Behavior and Mental Health Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v3i1.2028

Abstract

ABSTRACTExcessive use of social media has been associated with problematic behavior which caused by several factors such as personality trait. This study aims to investigate whether extraversion or neuroticism personality factors possess the role to problematic social media use (PSMU) who were at the late adolescence stage. The samples consisted of Twitter users aged 18-22 years (N=284) domiciled in Jakarta, and were collected by using opt-in panels online techniques via g-form. Instrument that used in this study is Social Media Use Questionnaire (SMUQ) (Xanidis & Brignell, 2016) to measure components of PSMU and Big Five Inventory-2 (Soto & John, 2017) to measure extraversion and neuroticism personality factors, and the analysis technique used is multiple linear regression. Finally, the results of this study acquired that neuroticism personality factor possess the significant role to compulsion dimension of problematic social media use. Then, the results also show that extraversion personality factor does not having a significant role to withdrawal and compulsion dimension of problematic social media use on late adolescence Twitter users. Another result of this study, shows that the use of Twitter in late adolescence is declared problematic, if the duration of using it 4- 5 or more than 5 hours (per-day).Keywords: extraversion, neuroticism personality factor, problematic social media use, Twitter, late adolescence ABSTRAKPenggunaan media sosial secara berlebihan, berkaitan dengan beberapa faktor seperti tipe kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah faktor kepribadian extraversion, neuroticism memiliki peran terhadap problematic social media use (PSMU) pada remaja akhir pengguna Twitter. Responden yang berpartisipasi pada penelitian ini merupakan individu usia remaja akhir 18-22 tahun (N=284) pengguna Twitter yang berdomisili di Jakarta, yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik opt-in panels online, menggunakan instrumen Social Media Use Questionnaire (SMUQ) (Xanidis & Brignell, 2016) untuk mengukur problematic social media use yaitu withdrawal (reliabilitas item=0,85), serta compulsion (reliabilitas item=0,81), Big Five Inventory-2 (Soto & John, 2017) untuk mengukur faktor kepribadian extraversion (reliabilitas item=0,83) dan faktor kepribadian neuroticism (reliabilitas item=0,80). Teknik analisis data yang digunakan adalah multiple linear regression, menggunakan model SEM. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor kepribadian neuroticism memiliki peran yang signifikan terhadap dimensi compulsion dalam problematic social media use pada remaja akhir pengguna Twitter. Kemudian, didapatkan pula hasil penelitian bahwa faktor kepribadian extraversion tidak memiliki peran yang signifikan terhadap dimensi withdrawal dan compulsion dalam problematic social media use pada remaja akhir pengguna Twitter.Kata Kunci: faktor kepribadian extraversion, neuroticism, problematic social media use, Twitter, remaja akhir
HUBUNGAN ANTARA GAYA POLA ASUH DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA DENGAN ORANG TUA TUNGGAL (IBU) Yunika Indah Cahyani; Andi Tenri Faradiba; Moerdiono Ramadhana Reksoprodjo
JIVA : Journal of Behavior and Mental Health Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v3i1.2029

Abstract

ABSTRACTThis study aims to examine the correlation between parenting style and emotional intelligence in adolescents with single parents (mothers). Respondents in this study were adolescents whose parents divorced and lived with their mother. A total of 188 participants were obtained through accidental sampling technique. The measuring instrument used in this research is The Parental Authority Questionnaire (PAQ) to measure the parenting style variable and the Self-Repported Emotional Intelligence (SREIS) measuring instrument to measure the emotional intelligence variable. The analysis technique used in this research is correlation analysis technique using Pearson Product Moment. The results of this study found that there was a significant correlation between authoritative and permissive parenting styles with emotional intelligence.Keywords: Parenting style, emotional intelligence, adolescents, divorce  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara gaya pola asuh dengan kecerdasan emosional pada remaja dengan orang tua tunggal (ibu). Responden dalam penelitian ini merupakan remaja yang orang tuanya bercerai dan tinggal bersama ibu. Sebanyak 188 orang partisipan didapatkan melalui teknik accidental sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Parental Authority Questionnaire (PAQ) untuk mengukur variabel gaya pola asuh dan alat ukur Self-Repport Emotional Intelligence (SREIS) untuk mengukur variabel kecerdasan emosional. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik analisis korelasi dengan menggunakan Pearson Product Moment. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara gaya pola asuh authoritative dan permissive dengan kecerdasan emosional.Kata Kunci: Gaya pola asuh, kecerdasan emosional, remaja, perceraian
HUBUNGAN ANTARA BIG FIVE PERSONALITY DENGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA AKHIR PENGGUNA GAME ONLINE MOBILE LEGEND BANG BANG Siti Khafizah; Andi Tenri Faradiba; M. Ramadhana Reksoprodjo
JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v3i2.2171

Abstract

ABSTRACTThis study aims to examine the relationship between Big Five Personality and Aggressiveness in late adolescents who use the online mobile game legend bang bang. This study used a quantitative method with respondents of as many as 186 teenagers using the online mobile game legend bang bang in Jakarta who were selected through purposive sampling. The measurement instrument uses the short of big five inventory-2 (BFI-2-S) to measure the big five personality variables and the aggression questionnaire (AQ) to measure aggressive behavior variables. The analysis technique of this research is Pearson Product Moment Correlation. The results of the analysis of the conscientiousness variable with aggressiveness showed a negative direction obtained from r -0.045 p = 0.000 (p <0.05), then the agreeableness variable with aggressiveness showed a negative direction obtained from r -0.261 p = 0.000 (p <0.05 ). Furthermore, the negative emotion variable with aggressiveness shows a positive direction obtained from r 0.442 p = 0.000 (p <0.05), which means that the personality type of caution, aggression, and negative emotions is significantly related to adolescent aggressiveness when playing the online mobile legend bang game bang. Meanwhile, there is no significant relationship between extraversion and open-mindedness personality types with aggressive behavior.?ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Big Five Personality dengan agresivitas pada remaja akhir pengguna game online mobile legend bang bang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan responden sebanyak 186 remaja pengguna game online mobile legend bang bang di Jakarta yang dipilih melalui purposive sampling. Instrumen pengukuran menggunakan alat ukur short of big five inventory-2 (BFI-2-S) untuk mengukur variabel big five personality dan alat ukur agresivitas the aggression questionnaire (AQ) untuk mengukur variabel perilaku agresivitas. Teknik analisis penelitian ini adalah Pearson Product Moment Correlation. Hasil analisis variabel conscientiousness dengan agresivitas menunjukan arah negatif yang peroleh dari r -0.045 p = 0.000 (p < 0,05), kemudian variabel agreeableness dengan agresivitas menunjukan arah yang negatif yang diperoleh dari r -0.261 p = 0.000 (p < 0,05). Selanjutnya variabel negatitive emotionality dengan agresivitas menunjukan arah positif yang diperoleh dari r 0.442 p = 0.000 (p < 0.05), yang berarti tipe kepribadian conscientiouness, agreeableness dan negative emotionality secara signifikan berhubungan kepada agresivitas remaja saat bermain game online mobile legend bang bang. Sedangkan antara tipe kepribadian extraversion dan open-mindedness tidak memiliki hubungan secara signifikan dengan perilaku agresivitas.
HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN NARSISME NON PATOLOGIS DENGAN KECANDUAN SITUS JEJARING SOSIAL PADA MAHASISWA PENGGUNA TIKTOK Zahra Fitria Tjepsukarsan; Andi Tenri Faradiba; Andri Setia Dharma
JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v3i2.2172

Abstract

ABSTRACTThe presence of technology with various features is an active role to fulfill human needs, especially in adolescents. Adolescents have a superior ability to use technology. They are often found to use the internet excessively to access social networking sites. The uncontrolled use of social networks will make adolescents fall into a social networking sites addiction phenomenon. The development of addictive behavior in adolescents is assumed to have a relationship with personality factors. Therefore, this study aims to examine the relationship between non-pathological narcissistic personality and social networking sites addiction in adolescents. The participants involved in this study were 135 university students using TikTok who were selected using a purposive sampling technique and the data collection technique was carried out by distributing. The results of the correlation analysis showed that there was no significant relationship between narcissistic personality and social networking sites addiction in adolescent TikTok users. ?ABSTRAKKehadiran teknologi dengan berbagai macam fiturnya kini berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan manusia, terutama pada kelompok remaja. Remaja memiliki kemampuan yang lebih unggul dalam menggunakan teknologi. Namun, remaja seringkali didapati menggunakan internet secara berlebihan untuk mengakses situs jejaring sosial. Penggunaan jejaring sosial yang tidak terkontrol tersebut akan membuat remaja terjatuh pada kondisi kecanduan jejaring sosial. Pengembangan perilaku kecanduan pada remaja diasumsikan memiliki hubungan dengan faktor kepribadian. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kepribadian narsisme non patologis dengan kecanduan situs jejaring sosial pada mahasiswa di DKI Jakarta. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah 135 mahasiswa pengguna TikTok yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan teknik pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepribadian narsisme dengan kecanduan jejaring sosial pada remaja pengguna TikTok.
PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TRAITS TERHADAP MARITAL SATISFACTION PADA PASANGAN TA’ARUF Hapsari, Rifani Nadya; Faradiba, Andi Tenri
JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v5i1.3188

Abstract

ABSTRACTRecently, ta'aruf is one of the practices for Indonesian Moslems to find a life partner. Choosing the right life partner is necessary because personality characteristics are a determining factor in marital satisfaction. This study aims to determine how much the influence of big five personality traits on marital satisfaction in ta'aruf couples. This research approach is a quantitative approach with a cross-sectional research design. Respondents in this study were married couples, aged 20-59 years, who have been married for at least one year and underwent ta'aruf for a maximum of three months, which were obtained using an accidental sampling technique. The instruments used in this study are the Skala Kepuasan Pernikahan Pasangan Urban with 38 items (reliability = 0.77) and NEO-FFI-3 with 61 items (reliability = 0.95 – 0.97) which analyzed by simple linear regression technique. The results showed that there was an effect of extraversion (35.4%), openness to experience (31%), conscientiousness (19.4%), and agreeableness (13.7%) on marital satisfaction (p<0.05). However, neuroticism (2.5%) was found to have no effect (p>0.05) on marital satisfaction. The results of the ANOVA test show that there is a difference in average marital satisfaction at the level of income per month owned by the respondents. The results of this study focus on the importance of cultivating personality characteristics that can increase marital satisfaction in ta'aruf couples, both before marriage and after marriageKeywords: adulthood, arranged marriages, marital satisfaction, big five personality traits, marital relationship, ta’aruf,  ABSTRAKSaat ini, ta’aruf menjadi salah satu cara yang dilakukan individu beragama Islam di Indonesia untuk mencari pasangan hidup. Memilih pasangan hidup menjadi penting karena karakteristik kepribadian menjadi faktor penentu dalam marital satisfaction. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara big five personality traits terhadap marital satisfaction pada pasangan ta’aruf. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Responden penelitian ini adalah pasutri yang menikah dari proses ta’aruf, berusia 20-59 tahun, sudah menikah minimal satu tahun dan menjalani ta’aruf maksimal tiga bulan, yang diperoleh menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Skala Kepuasan Pernikahan Pasangan Urban dengan 38 item (reliabilitas = 0.77) dan NEO-FFI-3 dengan 61 item (reliabilitas = 0.95 – 0.97) yang dianalisa dengan teknik regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh extraversion (35.4%), openness to experience (31%), conscientiousness (19.4%), dan agreeableness (13.7%) terhadap marital satisfaction (p<0.05). Namun, neuroticism (2.5%) ditemukan tidak memiliki pengaruh (p>0.05) terhadap marital satisfaction. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa ada perbedaan rata – rata marital satisfaction pada tingkat penghasilan per bulan yang dimiliki responden. Hasil penelitian ini berfokus pada pentingnya untuk menumbuhkan karakteristik kepribadian yang dapat meningkatkan marital satisfaction pada pasangan ta’aruf, baik sebelum menikah maupun setelah menikah.Kata Kunci: arranged marriages, kepribadian big five, kepuasan pernikahan, ta’aruf, usia dewasa.
BERKEBUN DAN SUBJECTIVE WELL-BEING WARGA NEGARA INDONESIA Paramita, Anindya Dewi; Faradiba, Andi Tenri
JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jiva.v4i2.2847

Abstract

ABSTRACTThe “stay-at-home” policy to prevent the spread of  COVID-19 outbreak make individuals involved in several that can be done at home, one of them is gardening. The reason is simple, to prevent boredom. Gardening was found to reduce stress and depression and boost positive emotion. This study aims to explore the relationship between gardening activities and subjective well-being in people who work their garden out. Gardening activities were examined by several questions about their gardening activities carried out, meanwhile the level of subjective well-being was measured by two questions developed by ONS (Waldron, Tinkler & Hicks, 2010). There were as many as 868 participants involved voluntarily whose data were collected online. The result showed that the amount of time spent in the garden and the time spent doing the garden (gardening) is significantly positively related to evaluative and eudemonic components of well-being. The more time spent exposing themselves to greenery, individuals tend  to feel more satisfied with their lives and feel their lives is meaningful.Keywords: gardening, subjective well-being, covid-19 ABSTRAKKebijakan berdiam diri di rumah untuk mencegah merebaknya wabah corona membuat individu terlibat dalam beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di rumah, salah satunya adalah berkebun. Alasannya sederhana, yaitu mencegah rasa bosan. Akan tetapi, aktivitas berkebun ditemukan dapat menurunkan stress dan depresi dan meningkatkan emosi positif. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara aktivitas berkebun dengan subjective well-being. Aktivitas berkebun diukur dengan memberikan pertanyaan terbuka tentang kegiatan berkebun yang dilakukan sedangkan dua pertanyaan yang dikembangkan oleh ONS (Waldron, Tinkler, dan Hicks, 2010) digunakan untuk mengetahui tingkat subjective well-being. Ada sebanyak 868 partisipan yang terlibat secara sukarela dalam penelitian yang pengumpulan datanya menggunakan kuesioner yang disebarkan secara daring. Hasilnya menunjukkan bahwa banyaknya waktu yang dihabiskan di kebun dan juga untuk berkebun berhubungan positif signifikan dengan komponen evaluative maupun eudemonic well being. Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk memaparkan diri dengan area hijau, individu cenderung merasa puas dengan hidupnya dan merasa hidupnya bermanfaat.Kata Kunci: Aktivitas berkebun, subjective well-being, Covid-19