Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Batubara (Fly Ash) Sebagai Material Pengganti Agregat Kasar Pada Pembuatan Beton Ringan Ani Firda; Rosmalinda Permatasari; Indra Syahrul Fuad
Jurnal Deformasi Vol 6, No 1 (2021): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/deformasi.v6i1.5423

Abstract

ABSTRAK Sebagai salah satu bahan bangunan perkembangan beton beton saat begitu pesat, yang merupakan campuran pasir dan kerikilyang ditambah semen dan air. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) maksimum sebesar 1.850 kg/m3. Pada proyek bangunan tinggi (high rise building) penggunaan beton ringan secara signifikan dapat mengurangi berat konstruksi. Beton ringan dapat dibuat dengan dengan mengganti agregat kasar maupun agregat halus dengan material yang berat jenisnya lebih ringan. Dalam penelitian ini, penulis menggunaan fly ash sebagai material pengganti aggregat kasar pembentuk beton. Fly ash yang merupakan limbah batubara akan dicampur dengan bahan kimia resin yang berfungsi sebagai pengikat dan perekat dengan perbandingan komposisi agregat 60% fly ash dan resin 40%. Hasil pengujian analisa saringan yang dilakukan terhadap agregat kasar buatan tersebut didapat gradasi agregat kasar adalah jenis kerikil atau koral untuk ukuran maksimum 20 mm dan berat jenisnya adalah 1891 kg/m3 dengan kuat tekan betonnya pada umur 28 hari sebesar 6,85 Mpa. atau mengalami penurunan dari beton normal sebesar 10,92 Mpa (38,55%). Sehingga disimpulkan bahwa beton dengan campuran agregat  fly ash 60% dan resin 40% ini belum dapat digunakan sebagai beton ringan struktural karena hasil kuat tekannya yang rendah dibanding dengan beton normal, sehingga hanya dapat digunakan untuk beton ringan non struktural
ANALISIS PERBANDINGAN ESTIMASI BIAYA DENGAN METODE SNI DAN KONTRAKTOR (Studi Kasus Pekerjaan Aspal di Proyek Pembangunan Jembatan Air Genting Desa Pumu Kecamatan Tanjung Sakti) Daud Hermansyah; Ani Firda; Zuul Fitriana Umari
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 2 JULI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7135.998 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i2.393

Abstract

Keuntungan yang diperoleh kontraktor berasal dari kecakapannya mengestimasi biaya, sehingga diperlukan pengawasan untuk mengefisiensikan biaya pekerjaan.Maka pemerintah menjadikan analisa SNI sebagai standar untuk mengefisiensikan biaya yang dilokasikan.Adapun permasalahan yang dibahas yaitu selisih persentase estimasi biaya antara metode SNI dan kontraktor serta faktor perbedaan dan persamaaan kedua metode tersebut.Dalam penelitian ini, penulis mengangkat kasus pekerjaan perkerasan aspal di Proyek Pembangunan Jembatan Air Genting Desa Pumu Kecamatan Tanjung Sakti. Berdasarkan perhitungan diperoleh selisih estimasi biaya pekerjaan perkerasan aspal antara metode SNI dan kontraktor sebesar Rp. 60,309,819.98 atau 7,07 %, dimana estimasi biaya metode SNI lebih besar dari metode kontraktor. Perbedaan estimasi biaya disebabkan perbedaan indeks tenaga, bahan dan peralatan yangdigunakan sedangkan persamaannya yaitu penggunaan harga satuan tenaga, bahan dan peralatan dari Dinas PU Kabupaten Lahat tahun 2014.Kata kunci: estimasi biaya, metode sni, metode kontraktor
ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU ANTARA BEKISTING KONVENSIONAL DAN BEKISTING SISTEM LICO PADA PEMBANGUNAN VENUE DAYUNG JSC Ani Firda; Andio Indob Putra
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 2 Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.77 KB) | DOI: 10.52333/destek.v7i2.505

Abstract

Abstrak: Bekisting konvensional adalah suatu sistem bekisting yang bagian-bagian bekistingnya dibuat dan dipasangpada lokasi proyek. Tetapi dengan semakin berkembangnya dunia konstruksi, saat ini proyek berskala besar semakinpopuler dengan penggunaan bekisting sistem. Bekisting sistem adalah suatu sistem bekisting yang bagian-bagiannyatelah dibuat di tempat fabrikasi dengan jumlah yang banyak, sehingga tinggal dilakukan penggabungan bagian tersebutdi lapangan. Salah satu produk bekisting sistem yang akan ditinjau adalah bekisting sistem LICO. Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengetahui efektivitas dari segi biaya dan waktu dari bekisting konvensional dan bekisting sistemLICO. Penelitian ini dilakukan dengan perhitungan analisa estimasi waktu dan biaya pengerjaan bekistingkonvensional, kemudian membandingkannya dengan bekisting sistem LICO. Hasil penelitian menunjukkan bahwaproyek pembangunan Venue Dayung JSC yang dikerjakan menggunakan bekisting sistem LICO dapat menghematbiaya sebesar Rp 297.589.193,00.Kata kunci: bekisting konvensional, bekisting prafabrikasi, bekisting sistem LICO
Pengaruh Penambahan Polypropylene Fibres Terhadap Proses Curing Menggunakan Air Laut Dan Air Tawar Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Pada Mutu Beton K-175 Indra Syahrul Fuad; Ani Firda
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v1i2.172

Abstract

Beton dikenal sebagai bahan material dengan kuat tekan tertentu, mudah dibentuk,mudah di produksi dan mudah perawatannya, tetapi juga mempunyai beberapa keterbatasanbaik dalam proses produksi maupun sifat-sifat mekaniknya. Di era globalisasi kebutuhanakan beton dengan mutu tinggi sudah tidak dapat dihindarkan lagi, hal ini disebabkankarena perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi di Indonesia terus mengalamikemajuan.Maksud dari penelitian ini adalah supaya dapat diketahui berapa besar nilai kuat tekandan kuat lentur beton dengan penambahan polypropylene fibres serta mengetahui pengaruhpenggunaan air laut dan air tawar pada proses curing atau perendaman beton.Dari hasil penelitian didapatkan nilai kuat tekan beton rata-rata yang menggunakan prosescuring air tawar sebesar 210,92 kg/cm2 sedangkan kuat tekan rata-rata beton normal yangmenggunakan proses curing air laut sebesar 194,693 kg/cm2 mengalami penurunan sebesar16,227 kg/cm2 (7,69 %). Nilai kuat lentur beton rata-rata yang menggunakan proses curingair tawar sebesar 45,320 kg/cm2 sedangkan kuat lentur rata-rata beton normal yangmenggunakan proses curing air laut sebesar 36,256 kg/cm2 mengalami penurunan sebesar9,064 kg/cm2 ( 20,00 %). Disamping itu proses curing air laut menyebabkan penurunannilai kuat tekan dan kuat lentur pada beton, ini dikarenakan air laut mengandung garam –garam anorganik yang akan memperlambat waktu pengikatan beton.Kata Kunci : beton, polypropylene fibres, curing.
KAJIAN PENYEDIAAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DESA MAKARTI JAYA KABUPATEN BANYUASIN Rosmalinda Permatasari; Ani Firda
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 1 No.1 Januari 2013
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.607 KB) | DOI: 10.52333/destek.v1i1.162

Abstract

Bagi manusia kebutuhan air sangatlah mutlak karena dalam tubuh manusia 80 % membutuhkan air atau terdiridari air dan selebihnya dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari manusia sangat tergantung pula pada air,karena air digunakan pula untuk mandi, mencuci dan lain sebagainya. Disamping manfaat lainnya yaitu sebagaisumber pembangkit listrik, irigasi, alat transportasi, pertamanan dan lain sebagainya.Kurangnya kebutuhan air bersih bagi masyarakat Desa Makarti Jaya, banyak menimbulkan dampak negatif sepertigangguan-gangguan penyakit akibat penggunaan air yang tidak memenuhi syarat. Biasanya air yang diambil darisumur tidak selamanya jernih dan bahkan seringkali berbau sehingga menyebabkan airnya kurang baik untukkeperluan sehari-hari. Untuk itu perlu sarana teknologi tepat guna yang memiliki daya kemampuan sehingga sumberdaya alam yang ada bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.Maksud dari penelitian adalah supaya dapat diketahui teknik pelaksanaan lapangan suatu proyek dan memahamikendala yang sering dihadapi di lapangan dan untuk mengetahui sejauh mana wilayah yang dapat dipenuhi kebutuhanair bersih, sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui cara-cara pengolahan Air Bersih tersebut sehinggadapat dimanfaatkan oleh konsumen, khususnya warga yang berada di desa Makarti Jaya.Dari hasil perhitungan kebutuhan air berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umumdidapatkan kebutuhan rata – rata pemakaian didesa Makarti Jaya dengan lingkungan 1 sebesar 0,0013 M³/detik,lingkungan 2 sebesar 0,00164 M³/detik, dan lingkungan 3 sebesar 0,00157 M³/detik, sedangkan debit 5 L/detik danresevoir 100 M³. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka di 3 lingkungan Makarti Jaya cukup untuk kebutuhan airbersih.Kata Kunci : air bersih, kebutuhan air, makarti jaya.
Operational Operational Analysis of Waste Transportation in Sukarami District to Sukawinatan Final Disposal Ani Firda Martawi; Rosmalinda Permatasari; Destu Lareza
Indonesian Journal of Environmental Management and Sustainability Vol. 3 No. 4 (2019): December
Publisher : Research Centre of Inorganic Materials and Complexs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.951 KB) | DOI: 10.26554/ijems.2019.3.4.117-120

Abstract

Increased development, economic growth and population growth in Sukarami Sub-district also have an impact on changes in the lifestyle of its people, which are becoming more consumptive. This has led to an increase in waste production, which must be managed properly, especially in transportation to the landfill. The purpose of this study was to count the number of dump trucks needed to transport the garbage produced in Sukarami District to the final disposal site of the Sukawinatan landfill. The data collected in this study were survey data on the generation of waste per capita and the number of residents to calculate the waste generation in Sukarami District , as well as survey data on waste transportation, namely the capacity of the garbage truck, the time to load and reduce waste, travel time, travel distance, and route of travel. Secondary data collected is a map of Sukarami Subdistrict, transport vehicle routes, the number of garbage transport equipment in the form of dump trucks, the population, and the number of markets. Obtained results that large generationSolid waste generated in Sukarami District in 2019 is 427,873 m3 / day, and is predicted to increase to 450,367 m3 / day in 2023. The need for garbage transport vehicles is 29 units of dump trucks. The number of trips needed for dump trucks is 57 trips / day from 2019 - 2023, 61 trips / day for 2023. Keywords waste generation, transportation system , Sukarame District.
PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI SUMATERA SELATAN Redaksi Tim Jurnal
FORUM MEKANIKA Vol 7 No 2 (2018): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.38 KB) | DOI: 10.33322/forummekanika.v7i2.201

Abstract

Palembang is undergoing development in all fields, along with the increasing population, resulting in an increase in the need for public facilities and infrastructure, such as the Palembang Provincial General Hospital Development Project, control and supervision of costs for the project are needed, because project cost control is important One of them is in the process of managing project costs by using the Value Engineering method, with the aim of the government budget being controlled and this research focused on controlling costs in column and beam structure work. The Value Engineering stage starts from making BreakDown Jobs that are associated with the application of Pareto law and making analysis functions and fast diagraming. Cost savings of the South Sumatra Provincial General Hospital Project Construction obtained from the application of Value Engineering to the Column and Beams work costs of Rp. 3,737,843,286 or 7.02%.
ANALISA PENYEBAB DAN AKIBAT PERUBAHAN KONTRAK PEKERJAAN (CONTRACT CHANGE ORDER) TERHADAP BIAYA PADA PROYEK TRANSMISI Diah Margareta; Ani Firda; Yasmid Yasmid
FORUM MEKANIKA Vol 5 No 1 (2016): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3513.194 KB) | DOI: 10.33322/forummekanika.v5i1.640

Abstract

Thisresearch was motivated by a lot of demands of contract change order addendum in the relatedagency. From this research, researcher was expected to be able to describe the elements of main cause ofcontract change order and impact on the contract cost. The method used in this research wasStatisticsDescriptive for describing the questionnaire results, whereas the calculation of the new value of contractwasusing the unit price calculation analysis. Sources of data in this research were 8 people consisting of projectowners and contractor. Basedon the results of the main causes of contract change order, it was found that themain cause of contract change order was the location change of the project resulting from transmission linesthrough the region of coal mining, the main party that influenced the contract change order was the owner ofthe project, The implementation phase of contract change order was mid-contract work, the stages leading tocontract change order was land acquisition and the impact of contract change order in the cost was thedecrease of contract value from the initial contract.
Pengaruh Variasi Perendaman Beton Purun Tikus Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton Ani Firda Firda; Indra Syahrul Fuad
FORUM MEKANIKA Vol 9 No 1 (2020): JURNAL FORUM MEKANIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Teknik - PLN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33322/forummekanika.v9i1.883

Abstract

ABSTRAK Salah satu bahan tambah beton ialah serat (fiber). Serat dalam beton berfungsi untuk mencegah retak–retak sehingga menjadikan beton lebih daktail dari pada beton biasa dan untuk meningkatkan kekuatan tarik beton. Pemakaian beton pada lingkungan agresif sangat berpengaruh pada keawatan dan nilai kuat tekan dan tarik beton. Struktur beton dapat dikatakan berada pada lingkungan agresif manakala beton terus-menerus berada dalam lingkungan air laut, air rawa, tanah, dan kawasan industri dimana banya terkandung sulfat, beton akan menjadi rentan terhadap serangan sulfat yang dapat mengurangi durabilitas beton dan dapat membuat beton menjadi korosi. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan meneliti mengenai seberapa besar pengaruh variasi perendaman air PDAM Tirta Musi (pH=7) dan air rawa (pH<7) dan terhadap kuat tekan dan kuat lentur dengan tambahan serat purun tikus (eleocharis dulcis) sebesar 0.75% selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perendaman beton mutu fc’ = 20Mpa umur 28 hari menggunakan air rawa (pH=4.5), dapat menurunkan kuat tekan beton normal sebesar 11.63%, sedangkan pada beton purun tikus 0.75% sebesar 4.12%, dibanding beton perendaman air PDAM Tirta Musi (pH=6.5). Perendaman beton mutu fc’ = 20Mpa umur 28 hari menggunakan air rawa (pH=4.5), dapat menurunkan kuat lentur beton normal sebesar 14.8%, sedangkan pada beton purun tikus 0.75% sebesar 5.8%, dibanding beton perendaman air PDAM Tirta Musi (pH=6.5). Keywords : pH air, kuat tekan, kuat lentur, serat purun tikus.
Pengaruh Penambahan Plastik (Polyethylene Terephthalate) Pada Campuran AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Course) Terhadap Karakteristik Marshall Ani Firda; Bahder Djohan; Hendrik Jimmyanto; Deta Febrianty
Jurnal Deformasi Vol 7, No 2 (2022): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/deformasi.v7i2.9439

Abstract

Penggunaan plastik di Indonesia terus meningkat, dapat dilihat dari terus meningkatnya volume sampah plastik dari tahun ke tahun. Hal ini menimbulkan masalah bagi lingkungan karena dibutuhkan waktu yang lama agar plastik dapat terurai. Plastik PET (polyethylene terephthalate) merupakan jenis plastik yang banyak digunakan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai material dalam konstruksi jalan raya bila plastik tersebut menjadi limbah. Untuk mengurangi jumlah sampah plastik, pada penelitian ini menambahkan 0%, 1%, 2%, 3% dan 4% PET terhadap berat total dalam campuran laston AC-WC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan plastik PET variasi  0%,1%,2%,3%,dan 4% dengan penggunaan aspal rencana 5%,5.5%,6%,6.5%,dan 7% pada campuran AC-WC (Asphalt Concrete - Wearing Course).Campuran laston AC-WC menggunakan metode pencampuran kering. Pengujian karakteristik campuran menggunakan Marshall Test yang ditentukan oleh parameter stabilitas, flow, Marshall quotient, VIM, VMA, dan VFA, dimana hasilnya diperoleh kadar optimum aspal laston AC-WC pada kadar 6,1% dan untuk campuran laston AC-WC dengan cacahan plastik PET diperoleh kadar optimum aspal sebesar 0,5%