Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BUAH PINANG TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON Naim, Aldo Jannatun; Fuad, Indra Syahrul; Asmawi, Bazar
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 2 Juli 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.193 KB)

Abstract

Abstrak: Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah atau agregat-agregat lain yangdicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air sehingga membentuk suatu massa miripbatuan. Beton adalah material yang rumit. Beton dapat dibuat dengan mudah bahkan oleh mereka yang tidak punyapengertian sama sekali tentang teknologi beton, Beton mempunyai kuat tekan yang sangat besar, tetapi kuat tarik betonsangat rendah.Salah satu usaha untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan serat sebagai bahanpengisi dalam campuran beton. Benda uji untuk pengujian kuat tekan digunakan kubus 15 x 15 x 15 cm dan kuat tarikbelah digunakan silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Persentase penambahan sera buah pinang adalah 1 %, 1,5%, 2 % terhadap berat jenis beton dengan mutu beton K.225 dan dilakukan pengujian kuat tekan dan tarik belah. Darihasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil uji kuat tekan mengalami peningkatan pada persentase 1 % sebesar6.50 % dan mengalami penurunan pada persentase 1,5 % dan 2 % sebesar 3.88 % dan 17.80 % dibandingkan betonnormal, untuk hasil pengujian kuat tarik belah beton mengalami peningkatan pada persentase 1 %, 1,5 % sebesar 6.50%, 10.4 % dan mengalami penurunan pada persentase 2 % sebesar 7.07 % dibandingkan dengan beton normal.Kata kunci: serat buah pinang, kuat tekan beton dan tarik belah beton
PENGARUH ASAM SULFAT TERHADAP STABILITAS CAMPURAN ASPAL LASTON WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN ALAT MARSHALL Fuad, Indra Syahrul; Asmawi, Bazar; Ananda, Harry
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 1 Januari 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.193 KB)

Abstract

Abstrak: Asam Sulfat merupakan merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Asam Sulfat sering digunakandalam mencetak hasil perkebunan karet. Dengan maraknya penggunaan Asam Sulfat untuk pengolahan karet, besarkemungkinan ketika proses pengangkutan, Asam Sulfat tertumpah atau menetes ke atas permukaan jalan. Kondisi inilahyang selanjutnya mendorong untuk melakukan penelitian kondisi stabilitas suatu perkerasan jalan akibat pengaruhAsam Sulfat. Ada dua perlakuan yaitu pembuatan benda uji campuran normal, dan benda uji yang direndam AsamSulfat. Untuk perlakuan benda uji yang direndam Asam Sulfat dilakukan perendaman dengan variasi konsentrasi AsamSulfat 100 %, Asam Sulfat 75% + Air 25%, Asam Sulfat 50% + Air 50%, dan Asam Sulfat 25% + Air 75% serta variasiwatu perendaman 1, 3 dan 5 menit diangkat, dicuci dan didiamkan untuk pengeringan air selama 24 jam sebelum diujiMarshall. Dari hasil pengujian campuran normal didapatkan nilai KAO 5,80 % dan nilai stabilitas 1610 kg. Secarakeseluruhan nilai stabilitas menurun akibat perendaman Asam Sulfat. Penurunan terbesar terjadi ketika direndamdengan Asam Sulfat 100% dengan waktu 5 menit sebesar 555,31 kg. Penurunan stabilitas terkecil terjadi pada kondisibenda uji dicelupkan ke dalam larutan 25 % Asam Sulfat + 75 % air dengan waktu 1 menit sebesar 1504,48 kg.Semakin besar konsentrasi Asam Sulfat terhadap air dan semakin lama waktu pencelupan maka kondisi benda ujisemakin jelek dan hancur nilai stabilitasnya.Kata kunci: campuran aspal, asam sulfat, marshall
KEBUTUHAN ANGKUTAN PADA KORIDOR BUS RAPID TRANSIT (BRT) KOTA PALEMBANG: BRT di kota Palembang herlinawati herlinawati; Zulkarnain; Bazar
PILAR Vol. 16 No. 2 (2021): Pilar: September 2021
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKota Palembang sebagai salah satu kota besar yang mengalami peningkatan jumlah kendaraan pribadi. Sehingga mengakibatkan kemacetan diruas-ruas jalan Palembang. Pertumbuhan kendaraan pribadi baik mobil atau sepeda motor mengakibatkan tidak nyamannya lingkungan meningkat, kemacetan dan kapasitas jalan yang sudah tidak mampu lagi menampung kendaraan-kendaraan di masa mendatang. Oleh karena itu pemerintah Kota Palembang mengembangkan transportasi misal yaitu Bus Rapid Transit. Namun masyarakat kurang minat untuk menggunakan angkutan umum karena merasa pelayanan yang tidak baik. Studi ini bertujuan untuk merumuskan kinerja pelayanan BRT Koridor Kota Palembang secara berkelanjutan dengan pengoptimalisasi penggunaan BRT rute Pusri – PS Mall. Sehingga dapat menemukan faktor – faktor permasalahan yang mempengaruhinya sehingga dapat dirumuskan langkah – langkah perbaikan dan peningkatan mutu pelayanannya, dan rekomendasi perbaikan kualitas pelayanan kepada operator. Studi ini dengan menerapkannya sustainable transportation atau transportasi berkelanjutan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kinerja pelayanan berdasarkan persepsi menunjukkan cukup memuaskan. Namun ada beberapa persepsi yang merasa kurang yaitu pelayanan operator, perpindahan moda, ketetapan waktu dan waktu tunggu. Sedangkan berdasarkan penelitian dengan standar Departemen Perhubungan telah menunjukkan baik.Kata kunci : BRT, Kinerja Pelayanan, Load Factor, jumlah armada, frekuensi
PENGARUH PEMAKAIAN AIR RAWA TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON Indra S. Fuad; Bazar Asmawi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI VOLUME 8 NO 2 JULI 2020
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/destek.v8i2.642

Abstract

Abstrak: Salah satu bahan pembuat beton adalah air, karena air diperlukan untuk bereaksi dengan semen dan juga sebagai bahan pelumas antara butir agregat sehingga mudah dikerjakan serta dipadatkan. Untuk bereaksi dengan semen air yang diperlukan sekitar dua lima persen dari berat semen, tapi dalam pelaksanaannya itu sangan sulit dilakukan berkaitan dengan kelecakannya. Kelebihan air ini dipakai sebagai pelumas tetapi kelebihan air ini tidak boleh terlalu banyak karena akan menyebabkan kekuatan beton akan rendah dan porous. Air yang memenuhi syarat untuk dipakai untuk bahan campuran pembuat beton adalah yang menghasilkan beton dengan kekuatan lebih dari 90% kekuatan beton yang memakai air suling. Benda uji untuk pengujian kuat tekan digunakan kubus 15 x 15 x 15 cm dan kuat tarik belah digunakan silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Air sebagai campuran pembuatan beton adalah air PAM Tirta Musi Palembang dan air rawan dari Banyuasin. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil uji kuat tekan mengalami penurunan sebesar 78,547 kg/cm2 untuk beton menggunakan air rawa dibandingkan beton menggunakan air PAM. Untuk hasil pengujian kuat tarik belah beton juga mengalami penurunan 25,474 kg/cm2 untuk beton menggunakan air rawa dibandingkan dengan beton menggunakan air PAM.Kata kunci: air PAM, air rawa, kuat tekan beton dan tarik belah beton
PENGARUH PENGGUNAAN SILICA GEL TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON Indra Syahrul Fuad; Bazar Asmawi; Angga Oktari
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 2 Juli 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.152 KB) | DOI: 10.52333/destek.v7i2.499

Abstract

Abstrak: Beton memiliki kuat tekan yang tinggi tetapi mempunyai kuat tarik yang rendah. Banyak penelitian danpercobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas beton. Dengan semakin majunyateknologi, sumber daya manusia dituntut untuk berinovasi dalam hal melakukan perekayasaan beton, Peningkatan mutubeton dapat dilakukan dengan memberikan bahan campuran diantaranya adalah silica gel. Silica gel mengandung unsursilica yang sangat tinggi kadar silica (SiO2) yang terkandung pada silica gel yaitu 98,85% yang bisa digunakan untukcampuran beton dan berfungsi untuk meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik beton. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui nilai kuat tekan dan kuat tarik yang dipengaruhi oleh silica gel sebagai bahan pada campuran beton yangdihasilkan dengan variasi campuran sebesar 6%,7%,8%,9%,10% dan 11% terhadap berat semen, dengan mutu betonyang digunakan fc’ 25 MPa. Dari hasil pengujian kuat tekan beton dengan penggunaan bahan tambah silica gelmengalami kenaikan sebesar 13,13% untuk variasi campuran 6% dari beton normal, lalu pada variasi campuran 7%naik sebesar 21,16%, pada variasi campuran 8% naik sebesar 23,27%, untuk variasi campuran 9% mengalami kenaikankuat tekan sebesar 15,27%, untuk variasi campuran 10% naik sebesar 10,46%, dan pada variasi campuran 11% naiksebesar 6,21%. Untuk hasil pengujian kuat tarik belah beton dengan penggunaan bahan tambah silica gel mengalamikenaikan sebesar 8,67% pada variasi campuran 6% dari beton normal, lalu pada variasi campuran 7% naik sebesar16,60%, untuk variasi campuran sebesar 8% naik 20%, pada penambahan variasi campuran 9% naik sebesar 13,20%,pada variasi campuran 10% naik sebesar 10,56%, dan untuk variasi campuran 11% naik sebesar 4,15%. Jadi nilai kuattekan dan kuat tarik belah optimum terjadi pada variasi campuran silica gel sebesar 8%.Kata kunci: silica gel, kuat tekan beton, kuat tarik belah beton
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BUAH PINANG TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON Aldo Jannatun Naim; Indra Syahrul Fuad; Bazar Asmawi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 6 No. 2 JULI 2018
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.868 KB) | DOI: 10.52333/destek.v6i2.398

Abstract

Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air sehingga membentuk suatu massa mirip batuan. Beton adalah material yang rumit. Beton dapat dibuat dengan mudah bahkan oleh mereka yang tidak punya pengertian sama sekali tentang teknologi beton, Beton mempunyai kuat tekan yang sangat besar, tetapi kuat tarik beton sangat rendah.Salah satu usaha untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan serat sebagai bahan pengisi dalam campuran beton. Benda uji untuk pengujian kuat tekan digunakan kubus 15 x 15 x 15 cm dan kuat tarik belah digunakan silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Persentase penambahan sera buah pinang adalah 1 %, 1,5 %, 2 % terhadap berat jenis beton dengan mutu beton K.225 dan dilakukan pengujian kuat tekan dan tarik belah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil uji kuat tekan mengalami peningkatan pada persentase 1 % sebesar 6.50 % dan mengalami penurunan pada persentase 1,5 % dan 2 % sebesar 3.88 % dan 17.80 % dibandingkan beton normal, untuk hasil pengujian kuat tarik belah beton mengalami peningkatan pada persentase 1 %, 1,5 % sebesar 6.50% , 10.4 % dan mengalami penurunan pada persentase 2 % sebesar 7.07 % dibandingkan dengan beton normal.Kata kunci: serat buah pinang, kuat tekan beton dan tarik belah beton
PENGARUH ASAM SULFAT TERHADAP STABILITAS CAMPURAN ASPAL LASTON WEARING COURSE (AC-WC) DENGAN ALAT MARSHALL Indra Syahrul Fuad; Bazar Asmawi; Harry Ananda
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 7 No. 1 Januari 2019
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.341 KB) | DOI: 10.52333/destek.v7i1.409

Abstract

Asam Sulfat merupakan merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Asam Sulfat sering digunakan dalam mencetak hasil perkebunan karet. Dengan maraknya penggunaan Asam Sulfat untuk pengolahan karet, besar kemungkinan ketika proses pengangkutan, Asam Sulfat tertumpah atau menetes ke atas permukaan jalan. Kondisi inilah yang selanjutnya mendorong untuk melakukan penelitian kondisi stabilitas suatu perkerasan jalan akibat pengaruh Asam Sulfat. Ada dua perlakuan yaitu pembuatan benda uji campuran normal, dan benda uji yang direndam Asam Sulfat. Untuk perlakuan benda uji yang direndam Asam Sulfat dilakukan perendaman dengan variasi konsentrasi Asam Sulfat 100 %, Asam Sulfat 75% + Air 25%, Asam Sulfat 50% + Air 50%, dan Asam Sulfat 25% + Air 75% serta variasi watu perendaman 1, 3 dan 5 menit diangkat, dicuci dan didiamkan untuk pengeringan air selama 24 jam sebelum diuji Marshall. Dari hasil pengujian campuran normal didapatkan nilai KAO 5,80 % dan nilai stabilitas 1610 kg. Secara keseluruhan nilai stabilitas menurun akibat perendaman Asam Sulfat. Penurunan terbesar terjadi ketika direndam dengan Asam Sulfat 100% dengan waktu 5 menit sebesar 555,31 kg. Penurunan stabilitas terkecil terjadi pada kondisi benda uji dicelupkan ke dalam larutan 25 % Asam Sulfat + 75 % air dengan waktu 1 menit sebesar 1504,48 kg. Semakin besar konsentrasi Asam Sulfat terhadap air dan semakin lama waktu pencelupan maka kondisi benda uji semakin jelek dan hancur nilai stabilitasnya.Kata kunci: campuran aspal, asam sulfat, marshall
DURABILITAS CAMPURAN ASPAL AC-BC TERHADAP PERUBAHAN SUHU Bazar Asmawi
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI VOLUME 8 NO 1 JANUARI 2020
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.193 KB) | DOI: 10.52333/destek.v8i1.586

Abstract

Abstrak: Penelitian dilakukan di Laboratorium dengan menggunakan pengujian Marshall dengan simulasi waktu variatif suhu , yang ditentukan yaitu pada suhu 25⁰C, 35⁰C, 45⁰C dan 60⁰C dengan perbandingan 7 hari, 15 hari, 30 hari dan 45 hari. Pengujian dilakukan perendaman di dalam Oven. Total benda uji yang dipergunakan pada penelitian ini 48 sampel benda uji. Di tambah 3 Sampel untuk pengujian normal dan 15 Sampel untuk menentukan nilai KAO. Hasil Pengujian menunjukkan bahwa akibat pengaruh suhu dan waktu menyebabkan nilai stabilitas benda uji menurun dari benda normal, stabilitas dengan  kadar aspal optium 5.80 % berada di hari ke 7 dengan suhu 25⁰C yaitu sebesar 1879 Kg  dan yang terendah berada di hari ke 45 dengan suhu 60⁰C yaitu sebesar 860 Kg. nilai tertinggi kelelehan dengan  kadar aspal optium 5.80 % berada di hari ke 45 dengan suhu 60⁰C yaitu sebesar  4.1 .mm  dan yang terendah berada di hari ke 7 dengan suhu 25⁰C yaitu sebesar 2.3 .mm. nilai tertinggi MQ (Marshall Quotient) dengan  kadar aspal optium 5.80 % berada di hari ke7 dengan suhu 25⁰C yaitu sebesar 805 kg/mm  dan yang terendah berada di hari ke 45.dengan suhu 60⁰C yaitu sebesar 210 kg/mm. nilai tertinggi Indeks kekuatan Sisa (IKS) dengan  kadar aspal optium 5.80 % berada di hari ke7 dengan suhu 25⁰C yaitu sebesar 83.49 %  dan yang terendah berada di hari ke 45.dengan suhu 60⁰C yaitu sebesar 44.34 %.Kata kunci: aspal, campuran, suhu
Pengaruh Penggunaan Pasir Sungai Dengan Pasir Laut Terhadap Kuat Tekan Dan Lentur Pada Mutu Beton K-225 Indra Syahrul Fuad; Bazar Asmawi; Hermawan .
JURNAL DESIMINASI TEKNOLOGI Volume 3 No. 1 Januari 2015
Publisher : UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.219 KB) | DOI: 10.52333/destek.v3i1.23

Abstract

Abstrak: Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahanpenyusun beton terdiri dari bahan semen, agregat kasar, agregat halus, air. Untukmengetahuidanmempelajari perilaku elemen gabungan (bahan-bahan penyusun beton), kita memerlukanpengetahuan mengenai karakteristik masing-masing komponen. Karakteristik kualitasagregat halus yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan pentingdalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, sebab agregat halusmengisi sebagian besar volume beton. Salah satunya diamati pada penelitian ini yaitu pasirlaut dari Provinsi Lampung yang memiliki karakteristik butiran yang kasar dan gradasi(susunan besar butiran) yang bervariasi serta memiliki kandungan garam-garaman klorida(Cl) dan sulfat (SO4) yang tidak melebihi batas yang ditetapkan.Penelitian ini juga mengamatipasir sungai dari Palembang, dimana pasir Sungai yang memiliki sumber (Quarry) yangcukup dan Pasir Sungai sering di gunakan untuk campuran pembuatan beton,akan tetapipasir sungai yang sering di gunakan dalam campuran pembuatan perlu di teliti lebih lanjutuntuk mengetahui kadar lumpur dari pasir sungai tersebut apakah pasir sungai yang akandi gunakan memiliki kadar lumpur yang layak dalam peraturan acuan campuran pembuatanbeton.Di dalam penelitian ini, menggunakan beton mutu K 225 yang merupakan campuran air,semen, agregat kasar,dan agregat halus dengan treatment yaitu mencuci dengan air tawardan yang tidak dicuci. Dan dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat lentur, yang bertujuanuntuk mengetahui berapa besar pengurangan atau penambahan kuat tekan beton lenturterhadap faktor keamanan suatu bangunan, untuk dapat diaplikasikan pada bangunanbangunanmasyarakat umum.Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwadari hasil uji kuat tekan beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan (BPST)mengalami peningkatan 45,85 kg/cm2 atau sebesar 22,35 % dari beton yang menggunakanpasir sungai dalam kondisi sebenarnya (BPS). Sedangkan pada kuat tekan betonmenggunakan pasir laut dengan perlakuan (BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,25kg/cm2 atau sebesar 2,23 % dari beton yang menggunakan pasir laut dalam kondisisebenarnya (BPL). Kuat lentur beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan(BPST) mengalami peningkatan sebesar 6,8 kg/cm2atau sebesar 16,67 % dari pasir sungaidalam kondisi sebenarnya (BPS), kuat lentur yangmenggunakan pasir laut dengan perlakuan(BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,79 kg/cm2 atau sebesar 14,27 % dari pasir lautdalam keadaan yang sebenarnya (BPL).Kata Kunci: Pasir sungai, Pasir Laut, Kuat Tekan Beton, dan Kuat Lentur Beton.
Produktivitas Dan Efektivitas Alat Berat Pada Pekerjaan Lapis Pondasi Proyek Rehabilitasi Jalan Ani Firda Firda; Bazar Asmawi; Akhirini Akhirini; Dolly Parlaungan
Jurnal Deformasi Vol. 8 No. 1 (2023): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/deformasi.v8i1.11486

Abstract

Keberhasilan suatu proyek dapat diukur dari dua hal, yaitu keuntungan yang didapat serta ketepatan waktu penyelesaian proyek. Hal ini untuk dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu maka salah satu yang harus diperhatikan adalah pemilihan alat berat. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui produktivitas alat berat, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A digunakan metode Bina Marga Tahun 2018. Hasil analisis perhitungan terhadap masing-masing alat berat didapat yaitu : Wheel Loader sebesar 827,58 m3/hari, Dump Truck sebesar 13,73 m3/hari, Motor Grader sebesar 8.495,28 m3/hari, Vibratory Roller = 761,94 m3/hari, Water Tanker sebesar 1.110,88 m3/hari. Sedangkan untuk perhitungan biaya dan waktu yang dibutuhkan pada masing-masing alat berat pada pekerjaan Agregat Kelas A yaitu : Wheel Loader sebesar Rp.5.648.000,00 sebanyak 1 unit selama 2 hari, Dump Truck sebesar Rp.63.648.000,00 sebanyak 26 unit selama 4 hari, Motor Grader sebesar Rp.2.732.000,00 sebanyak 1 unit selama 1 hari, Vibratory Roller sebesar Rp.2.968.000,00 sebanyak 1 unit selama 2 hari, Water Tanker sebesar Rp.1.320.000,00 sebanyak 1 unit selama 2 hari.