Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : ABDIMAYUDA: Indonesian Journal of Community Empowerment for Health

Straw Bank Community Intervention in the Glagahweroh Village Farmer Group, Kalisat District, Jember Regency Rhoma Dion Rahardiansyah; Anggita Rizky Suci Irawan; Refina Imaniar Esa; Mury Ririanty; Novia Luthviatin; Taufan Asrisyah Ode
ABDIMAYUDA: Indonesia Journal of Community Empowerment for Health Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Public Health, University of Jember in collaboration with PERSAKMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/abdimayuda.v2i2.39829

Abstract

Jember Regency is a district that has tremendous potential in agriculture with a land area of 2,431 Km² and geographically located at position 6°27'9°-7°14'33° East and 7° 59'6° - 8°33'56 ° LS. This can be an opportunity for Jember Regency to have the potential for export commodities in the agricultural sector. The rice harvest area in 2021 is around 124,027.77 hectares. Agricultural waste such as straw which is usually burned can cause increased carbon emissions and air pollution which are harmful to health and increased greenhouse gas emissions which can cause an increase in the average temperature on earth. One effort that can be made to deal with straw burning is community intervention. Community intervention activities were carried out at the Farmer Group's house with socialization on the use of rice straw residue as organic fertilizer. This activity aims to add insight and knowledge to the people of Glagahwero Village regarding straw burning and can reduce straw burning which causes various impacts by using turning straw into organic compost. Socialization activities on the use of straw were carried out by displaying power points, distributing leaflets containing the impact, and how to make compost and also showing a video. The results of the study showed that there was an increase in knowledge by providing a question and answer session after giving the material and the number of audience present was 33 people, indicating that the level of attendance has exceeded the target we set.
PAHALA (Pencegahan Aktif Hadapi Ancaman Kenakalan Remaja) di Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember Santi, Maharani Puspa; Salsabila, Sania; Nisa, Vara Choirun; Nisa, Khoirun; Dei, Putri Safina; 'Aini, Tazqia Qurrota; Ririanti, Mury; Luthviatin, Novia; Ode, Taufan Asrisyah
ABDIMAYUDA: Indonesian Journal of Community Empowerment for Health Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Public Health, University of Jember in collaboration with PERSAKMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/abdimayuda.v3i2.48840

Abstract

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa. Lingkungan pergaulan merupakan hal penting dalam perkembangan remaja. Apabila lingkungan pergaulan remaja salah, maka dapat menyebabkan terjadinya kenakalan remaja dan mampu menyebabkan pernikahan dini. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan upaya pencegahan kenakalan remaja dan pencegahan peningkatan kejadian hamil di luar nikah, serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya kenakalan remaja dan pernikahan dini yang dilakukan dalam sebuah kegiatan capacity building melalui program ”PAHALA: Pencegahan Aktif Hadapi Ancaman Kenakalan Remaja”. Metode kegiatan, yaitu berupa partisipasi aktif dan ceramah sehingga pesan kunci yang disampaikan akan lebih efektif untuk diterima. Media yang digunakan berupa slide power point dan buku saku ”KAP pencegahan kenakalan remaja dan pernikahan dini”. Sasaran dalam kegiatan ini adalah remaja Desa Andongsari sebanyak 30 orang yang masing-masing berasal dari organisasi dan instansi di Desa Andongsari. Hasil dari kegiatan ini adalah tercapainya antusiasme sasaran yang digambarkan melalui partisipasi aktif dan capaian kehadiran sebesar 96% dan peningkatan pengetahuan sebesar 34%. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah program ”PAHALA” telah melakukan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran sasaran terkait bahaya kenakalan remaja dan pernikahan dini dengan partisipasi aktif dan terjadi peningkatan pengetahuan. Kata Kunci: Kenakalan Remaja, Pernikahan Dini, Pencegahan
PEMEJA (Pencegahan Myalgia dengan Edukasi, Senam, Dan Pembuatan Jamu Tradisional) Pada Pekerja Karet PT PP Jember Indonesia Perkebunan Widodaren Sugiyanto, Meirizka Maulidya; Wardhani, Sheilla Kusuma; Suharto, Adelia Sabina; Hadiyanto, Agus; Zahira, Zivana Zalfa; Nadhira, Aulia; Ririanty, Mury; Luthviatin, Novia; Ode, Taufan Asrisyah
ABDIMAYUDA: Indonesian Journal of Community Empowerment for Health Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Public Health, University of Jember in collaboration with PERSAKMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/abdimayuda.v3i2.48850

Abstract

Myalgia, atau nyeri otot, adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani, di mana "myo" berarti otot dan "logos" berarti nyeri. Myalgia bukanlah penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi yang sering disebabkan oleh faktor-faktor seperti penggunaan otot yang berlebihan, cedera, postur tubuh yang buruk, infeksi virus atau bakteri, stres, dan ketegangan otot. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada 13 Mei 2024 di gedung serbaguna PT PP Jember Indonesia Perkebunan Widodaren, melibatkan pekerja kebun karet dan beberapa pihak terkait dengan tujuan mengurangi myalgia dan meningkatkan kesehatan. Kegiatan ini terdiri dari empat tahapan: analisis situasi untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan, perencanaan yang mencakup pembagian tugas dan alokasi dana, implementasi yang meliputi edukasi interaktif dan senam bersama, serta demonstrasi pembuatan jamu tradisional. Program diakhiri dengan penandatanganan surat komitmen oleh peserta untuk melakukan senam peregangan dan menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di rumah masing-masing. Evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta sebesar 80% setelah kegiatan. Kegiatan edukasi meliputi pengenalan myalgia, penyebab, gejala, dan cara pencegahannya, diakhiri dengan praktik senam Raijo Taisou untuk meningkatkan kelenturan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dari 68,125% pada pre-test menjadi 86,25% pada post-test, serta tingkat kehadiran peserta mencapai 89,65%. Penandatanganan surat komitmen oleh peserta menandakan keseriusan dalam menerapkan pencegahan myalgia. Secara keseluruhan, Program PEMEJA berhasil memenuhi semua indikator keberhasilan yang ditetapkan. Kegiatan Pemeja dilakukan untuk mengatasi masalah myalgia di masyarakat. Seluruh target sudah tercapai, dan penanda tanganan surat komitmen pun sukses dilakukan.