Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus oil) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS (Rattus norvegicus strain wistar) DENGAN DIET ATEROGENIK Rohmawati, Ninna; Wuryaningsih, Emi Wuri
IKESMA Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : FKM - UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.587 KB)

Abstract

Cardiovascular Disease (CVD) serves as the main cause of death in the world. The controllable main risk factor in Coronary Heart Disease (CHD) is LDL cholesterol content, triglyserida, and HDL cholesterol content in blood. The attempt to control coronary heart disease is by using antioxidant. Antioxidant can obstruct oxidation process and neutralize free radical to prevent various degenerative disease. This study was intended to find out the effect of red fruit oil (Pandanus conoideus oil) toward total cholesterol content of rat (Rattus novergicus strain wistar) with Aterogenic diet. This study was an experimental study. The design applied was complete randomized design with 3 repetitions and 8 treatment levels, namely P0 (diet standard), P1 (Aterogenic diet), P2 (S + MBM 0,12 ml/day), P3 (S + MBM 0,24 ml/day), P4 (S + MBM 0,36 ml/day), P5 (A + MBM 0,12 ml/day), P6 (A + MBM 0,24 ml/day), P7 (A + MBM 0,36 ml/day). The parameter was total cholesterol content. The process and data analysis applied Oneway Anova statistical test and followed with DMRT (Duncan Multiple Range Test). The result of Oneway Anova statistical test in confidence level 99% indicated that there was variance of significant total cholesterol content (p=0,000) among every treatment levels. The effect of using red fruit oil (Pandanus conoideus oil) toward total cholesterol content of rat (Rattus novergicus strain wistar) with aterogenic diet effective in 0,12 ml/day. The conclusion inferred from this study indicated that using red fruit oil (Pandanus conoideus oil) has significant effect toward reduction of total cholesterol content of rat (Rattus novergicus strain wistar) with aterogenic diet.   Key Words : Red fruit oil, total cholesterol content, aterogenic diet
PENGARUH PENAMBAHAN KELUWIH(Artocarpus camasi) TERHADAP MUTU FISIK, KADAR PROTEIN, DAN KADAR AIR ABON LELE DUMBO (Clarias gariepinus) Rohmawati, Ninna; Sulistiyani, Sulistiyani; Ratnawati, Leersia Yusi
IKESMA Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : FKM - UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.609 KB)

Abstract

One of the main nutritional problems in Indonesia is Protein Energy Malnutrition (PEM). Fish as protein source can be an alternative solution for PEM. Abon made from meat or fish have a high price.In order to make affordable price to the public,it is combined with plant-based ingredients (also known as abon modification). Objective of this research is to gain more understanding the influence of the addition of keluwih (Artocarpus camasi) against physical quality, protein content, and water content of the abon lele dumbo (Clarias gariepinus). Research experiment by using a quasi experimental design, there are 4 levels of treatment: P0 (abon lele dumbo without additional keluwih as control group), P1 (abon lele dumbo with additional keluwih 20 %), P2 (abon lele dumbo with additional keluwih 40 %), P3 (abon lele dumbo with additional keluwih 60 %) and 12 units experiment. Analysis of the first modifications done abon test power received (Hedonic Scale Test). Chemical analysis of protein levels with Semi Micro Kjeldahl Test and water content by using the way of heating (cawan method). The results of the analysis using the test results are significant, when Friedman then proceeded to test the Wilcoxon Signed Rank Test for knowing the difference of 4 degrees of treatment. Keluwih can be used in the manufacture of mixtures of abon lele dumbo (abon modification). There is a trend of decrease in the levels of protein with the increasing proportion of keluwih is added to the abon (ranges from 18.1% to 36.2%). There is a tendency of an increase in water content with the increasing proportion of keluwih is added to the modifications ranged from tivoid languages (6.7% to 12.1%). The right proportion of the addition of keluwih in making abon modifications is P1 (abon lele dumbo with additional keluwih 20 %). Keywords: keluwih, physical quality, protein content, water content, abon lele dumbo.
ES KRIM KELOR: PRODUK INOVASI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DALAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) Rohmawati, Ninna; Moelyaningrum, Anita Dewi; Witcahyo, Eri
RANDANG TANA - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tepung daun kelor yang diolah menjadi es krim kelor mengandung zat gizi yang tinggi, terutama protein dan kalsium. Es krim kelor merupakam salah satu inovasi produk pangan lokal dalam upaya penanggulangan stunting. Mitra adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) “Kesilir Marongghi Center Community (KM-2C)” yang mengalami masalah dalam pengembangan produk dan penjualan tepung daun kelor. Hasil penelitian ketua tim pengusul, menyatakan bahwa tepung daun kelor dapat diolah menjadi es krim kelor dengan penambahan tepung kelor 25 gram. Solusi pengolahan produk inovasi es krim kelor dilaksanakan melalui beberapa metode, yaitu: (1) pelatihan produksi; (2) pendampingan pengurusan P-IRT/SP; (3) pelatihan manajemen pembiayaan usaha dan pemasaran; (4) pendampingan produksi hingga pemasaran. Kegiatan ini dapat membantu permasalahan yang dihadapi mitra. Target dan luaran yang diharapkan telah tercapai, yaitu: (1) produk es krim kelor yang telah memiliki izin edar berupa SP; (2) metode manajemen pembiayaan usaha dan manajemen pemasaran yang tepat telah tercapai, yaitu melalui penjualan langsung, jejaring sosial, reseller, dan pameran produk. Mitra mengalami penambahan omzet dan peningkatan jumlah pembeli; (3) penguasaan ketrampilan berupa skill membuat es krim kelor. Kegiatan ini memberi dampak up-dating Iptek di UKM KM-2C
DEPRESSION SYMPTOM AND NUTRITIONAL STATUS OF ELDERLY IN JEMBER REGENCY Ninna Rohmawati
JUKE Unila Vol 4, No 8 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.467 KB)

Abstract

Background: Indonesia is one of countries which have inhabitant of elderly highest ever. In 2020 Indonesia will be the fifth highest of elderly. East Java province has included in groups the area having structure aging population. East Java have the number of elderly second highest after Yogjakarta (10.4%). The growing number of elderly would have become complex problem for senior family and community including the physical aspects, biological, mental, or socially economy. Along with the matter will affect on nutrition status for elderly. The aim of this studi is to determine correlation between depression symptom with nutritional status of elderly in Jember regency. Method: This research was observational with cross sectional design. Subjects were elderly in Sumbersari sub-district, Jember regency who fulfilled inclusion criteria. Research subjects consisted of 120 elderly. Depression symptom was measured with Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15), dietary intake with semi quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ) method, and nutritional status was determined based on body mass armspan (BMA). Data were analyzed with chi squaretest and multiple logistic regression. Result: The proportion of depression symptom in Sumbersari sub-district, Jember egency was by 27,5%. Most of the subjects who suffer depression symptom have more and less nutritional status 69,7% (23 elderly), and have a good nutritional status for as many as 10 elderly (30.3%). The greatest distribution of subjects with depression as much as 31 elderly (33.7%) and the subject with no depression as many as 61 elderly (66.3%) female subjects in the group scattered. Conclusion: Significant correlation was found between depression symptomand nutritional status (p=0.027). [JuKe Unila 2014; 4(8):185-193]
ES KRIM KELOR: PRODUK INOVASI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DALAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) Ninna Rohmawati; Anita Dewi Moelyaningrum; Eri Witcahyo
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v2i1.276

Abstract

Es Krim Kelor: Produk Inovasi sebagai Upaya Pencegahan Stunting dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Tepung daun kelor yang diolah menjadi es krim kelor mengandung zat gizi yang tinggi, terutama protein dan kalsium. Es krim kelor merupakam salah satu inovasi produk pangan lokal dalam upaya penanggulangan stunting. Mitra adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) “Kesilir Marongghi Center Community (KM-2C)” yang mengalami masalah dalam pengembangan produk dan penjualan tepung daun kelor. Hasil penelitian ketua tim pengusul, menyatakan bahwa tepung daun kelor dapat diolah menjadi es krim kelor dengan penambahan tepung kelor 25 gram. Solusi pengolahan produk inovasi es krim kelor dilaksanakan melalui beberapa metode, yaitu: (1) pelatihan produksi; (2) pendampingan pengurusan P-IRT/SP; (3) pelatihan manajemen pembiayaan usaha dan pemasaran; (4) pendampingan produksi hingga pemasaran. Kegiatan ini dapat membantu permasalahan yang dihadapi mitra. Target dan luaran yang diharapkan telah tercapai, yaitu: (1) produk es krim kelor yang telah memiliki izin edar berupa SP; (2) metode manajemen pembiayaan usaha dan manajemen pemasaran yang tepat telah tercapai, yaitu melalui penjualan langsung, jejaring sosial, reseller, dan pameran produk. Mitra mengalami penambahan omzet dan peningkatan jumlah pembeli; (3) penguasaan ketrampilan berupa skill membuat es krim kelor. Kegiatan ini memberi dampak up-dating Iptek di UKM KM-2C
Determinan Kejadian Balita Bawah Garis Merah (BGM) Di Wilayah Kerja Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember Farida Wahyu Ningtyias; Dian Septiawati Endariadi Endariadi; Ninna Rohmawati Rohmawati
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 4 No 2 (2020): Medical Technology and Public Health Journal September 2020
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v4i2.839

Abstract

Balita Bawah Garis Merah (BGM) merupakan hasil penimbangan berat badan balita yang dititikkan dalam kartu menuju sehat (KMS) berada di bawah garis merah. Studi pendahuluan yang telah dilakukan bahwa jumlah balita BGM di Puskesmas Mumbulsari adalah 178 balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kejadian balita bawah garis merah (BGM) di wilayah kerja Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Sampel pada penelitian ini menggunakan Simple random sampling (63 balita BGM). Hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu/pengasuh balita yang meliputi karakteristik balita adalah 41,3% (12-24 bulan), 55,6% perempuan, 71,4% tidak BBLR, karakteristik ibu meliputi pendidikan ibu 96,8% tamat SD/MI/SMP/MTS, 76,2% tidak bekerja, 79,4% pengetahuan cukup, karakteristik keluarga 98,4% ayah bekerja, pendapatan keluarga 98,4% (<UMK), jumlah anggota keluarga 68,3% (≤4 jiwa). Pola asuh meliputi pemberian kolostrum 76,2%, pemberian asi-ekslusif 61,9%, pemberian MP-ASI secara tepat 55,6%. Sanitasi dan yankes yang meliputi cuci tangan 92,1%, cuci alat makan dan minum 74,6%, akses air bersih 100% sumur, sumber air minum menggunakan sumur 93,7%, status imunisasi lengkap 77,8%, pelayanan kesehatan mengunjungi praktek bidan 79,4%, akses pelayanan mudah menjangkau 90,5%. Tingkat konsumsi makanan berada pada defisit tingkat berat dengan jumlah energi 85,7%, protein 57,1%, karbohidrat 93,7%, dan lemak 74,6%. Tidak ada infeksi 79,4%.
Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember Wiwin Barokhatul Maulidah; Ninna Rohmawati; Sulistiyani Sulistiyani
Ilmu Gizi Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.423 KB) | DOI: 10.35842/ilgi.v2i2.87

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah kondisi kegagalan untuk mencapai perkembangan fiik yang diukur berdasarkan tinggi badan menurut umur dengan nilai Z-score kurang dari -2 SD. Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang terjadi di dunia, khususnya di negara miskin dan berkembang termasuk di Indonesia. Stunting juga dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan anak yang mengindikasikan kekurangan gizi kronis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Metode: Jenis penelitian ini, yaitu analitik observasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember dengan sampel sebanyak 76 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Data karakteristik keluarga, data riwayat berat bayi lahir rendah (BBLR) dan riwayat penyakit infeksi kronis diperoleh melalui kuesioner. Data tingkat konsumsi energi, protein, kalsium, dan zink menggunakan food recall 2x24 jam, sedangkan data kejadian stunting pada balita dengan pengukuran TB/U diukur dengan microtoice. Hasil: Prevalensi balita stunting di Desa Panduman sebesar 51,3%. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat konsumsi energi, protein, zink, kalsium, dan riwayat penyakit infeksi kronis berhubungan dengan kejadian stunting pada balita, sedangkan riwayat BBLR tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Kesimpulan: terdapat hubungan antara tingkat konsumsi energi, protein, kalsium, zink, dan riwayat penyakit infeksi kronis dengan kejadian stunting pada balita.
Pengetahuan, dukungan keluarga, dan teman sebaya berhubungan dengan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri Erlina Tri Rahayu Utomo; Ninna Rohmawati; Sulistiyani Sulistiyani
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.147

Abstract

Latar Belakang: Program sumplementasi tablet tambah darah (TTD) sudah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jember untuk menyukseskan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Menurut penelitian terdahulu, siswi SMP Negeri 9 Jember memiliki proporsi niat positif untuk mengkonsumsi TTD secara teratur. Terdapat beberapa faktor yang diduga berhubungan dengan konsumsi TTD seperti faktor pengetahuan, dukungan keluarga, dukungan guru, dan dukungan teman sebaya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di SMP Negeri 9 Jember. Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah seluruh siswi kelas VIII dan IX SMP Negeri 9 Jember sebanyak 129 siswi. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik remaja (umur, umur menarche, gejala anemia, konsumsi TTD), pengetahuan remaja tentang anemia, dukungan guru, dukungan keluarga, dan dukungan teman sebaya. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja, sedangkan wawancara dilakukan untuk memperoleh data dukungan. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Remaja putri dengan tingkat pengetahuan tinggi tentang anemia, dukungan keluarga yang baik, serta dukungan teman sebaya yang baik cenderung lebih teratur dalam mengkonsumsi TTD. Dukungan guru tidak berhubungan dengan konsumsi TTD. Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan konsumsi TTD pada remaja putri SMP Negeri 9 Jember yaitu pengetahuan remaja serta dukungan keluarga dan teman sebaya.
Hubungan kebiasaan sarapan dan jajan dengan status gizi remaja di Sekolah Menengah Pertama Negeri 14 Jember Mefa Hidayatul Rohmah; Ninna Rohmawati; Sulistiyani Sulistiyani
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.155

Abstract

Latar Belakang: Status gizi pada remaja dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan mereka, kebiasaan sarapan dan jajan merupakan penyebab yang dapat mempengaruhi status gizi remaja seperti gizi kurang dan lebih. Kebiasaan meninggalkan sarapan dapat mempengaruhi asupan energi dan gizi sehingga menjadi kurang, yang dapat mengakibatkan siswa menjadi lemas, kurang konsentrasi, bahkan pingsan. Kebiasaan meninggalkan sarapan mengakibatkan siswa merasa lapar sehingga memicu siswa membeli jajan di sekolah, kebiasaan jajan yang berlebihan dapat mengakibatkan asupan yang berlebih sehingga terjadi kegemukan pada siswa yang dapat memicu penyakit degeneratif nantinya. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan kebiasaan sarapan dan jajan dengan status gizi siswa di SMP Negeri 14 Jember. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui pendekatan observasional analitik dengan desain cross‒sectional. Jumlah sampel 82 siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 14 Jember pada bulan Agustus 2019. Data kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan, dan pengetahuan gizi menggunakan instrumen berupa angket, konsumsi energi dan pola sarapan serta makanan jajanan dengan wawancara recall 24 jam dan food frequency questionnaire (FFQ). Data tinggi badan dan berat badan menggunakan microtoise dan bathroom scale digital. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi (p<0,05). Selain itu adanya hubungan antara kebiasaan jajan dengan status gizi (p<0,05). Kesimpulan: Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dan jajan dengan status gizi. 
Status Gizi dan Kualitas Hidup Lansia yang Tinggal Bersama Keluarga dan pelayanan Sosial Tresna werdha (Nutritional Status and Quality of Life of Elderly People Who’s Lived With Family and Tresna Werdha Social Service in Bondowoso) Putri Istik Lailiyah; Ninna Rohmawati; Sulistiyani Sulistiyani
Pustaka Kesehatan Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : UPT Percetakan dan Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/pk.v6i1.6768

Abstract

Abstract The number of population and life expectancy of elderly in Indonesia have increased every year. Health problems of elderly are associated with the environmental change and nutritional status that will affect for their quality of life. This research used a cross sectional approach and conducted in Bondowoso area with data at Tresna Werdha Social Service Bondowoso and elderly living in region of Maesan Public Health Centre. This research based on 72 respondents, consist of 36 respondents that living with family and 36 respondents that living in PSTW. The sampling technique used Proportional Random Sampling. Methods of data used questionnaires adapted from WHOQOL-BREF. Data analyzed by Chi Square test (α = 0,05). The results showed that nutritional status of elderly living in PSTW were better than elderly living with their family (p<0,05). Quality of life according of physical health domain, psychological domain, social relationships domain, and over all quality of life of elderly living with their family were better than the elderly living in PSTW (p <0.05). While on quality of life according to environment domain in elderly living with their family and PSTW have same result (p> 0,05). Keywords: elderly,nutritional status, quality of life