Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PEMAKAIAN PEREMAJA ANTI RAYAP DAN ASPAL PEN 60/70 TERHADAP KINERJA RAP ( RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT ) AC-WC GRADASI HALUS BERDASARKAN UJI MARSHALL Afdal Afdal; Gunawan Wibisono; Muhardi Muhardi
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 17, No 1 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.705 KB) | DOI: 10.31258/jst.v17.n1.p1-8

Abstract

Kebutuhan aspal dan agregat untuk pembangunan dan pemeliharaan perkerasan beraspal pada setiap tahun selalu meningkat, padahal aspal selalu diimpor dan ketersediaan agregat juga semakin berkurang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan produk limbah yang diperoleh dari aktivitas pemeliharaan perkerasan lentur, yaitu material daur ulang perkerasan beraspal Reclaimed Asphalt Pavement (RAP). Tujuan dari peneletian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh dua bahan peremaja yaitu: Residu anti Rayap dan Aspal pen 60/70 terhadap kinerja campuran beraspal panas yang menggunakan Reclaimed Asphalt Pavement  (RAP). Metodologi yang digunakan adalah eksperimental di laboratorium, yaitu dengan membandingkan antara kinerja campuran beraspal yang menggunakan Reclaimed Asphalt Pavement ditambah peremaja dan yang tidak menggunakan peremaja, serta membandingkan pengaruh dua jenis peremaja terhadap kinerja setiap campuran beraspal panas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) dalam campuran beraspal panas yang tanpa peremaja nilai stabilitas 2357,905 kg, hasil pengujian terhadap ketahanan deformasi dan kelelahan adalah 5,033 mm. Nilai Marshal Quotient adalah 555,742 kg/mm, untuk penambahan bahan peremaja aspal pen 60/70 sebesar 1,0% nilai stabilitas naik menjadi 2644,959 kg dan flow 6,067 mm, Marshall Quotient 442,411 kg/mm. Untuk penambahan bahan peremaja residu anti rayap + aspal 60/70 nilai terbaik diperoleh pada penambahan 1,0 + 1,0 dengan nilai stabilitas 1596,450 kg nilai flow 4,600 mm dan nilai Marshall Quotient 346,661 kg/mm terjadi penurunan nilai stabilitas namun masih memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga tahun 2010.
Pemanfaatan Geopolimer Abu Terbang Sebagai Pozzolanic Tanah Lempung Untuk Material Tanah Dasar Perkerasan Soewignjo Agus Nugroho; Puspa Ningrum; Muhardi Muhardi
Jurnal Fondasi Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jft.v9i1.7366

Abstract

California Bearing Ratio (CBR) is one of a method for determining soil bearing capacity. Extraction of industrial disposal to be used as material for road pavement construction is still lacking. This research aims to determine changing CBR values due to the fly ash addition in clay under conditions with or without curing and soaked.  Samples curing for 28 days were done in two conditions firstly, curing in mold and wrapped with plastic. Secondly, wrapped with plastic off mold. Looking at the CBR test results, plasticity index, density and specific gravity (Gs) is decreased. The addition of fly ash rises the value of the optimum water content (OMC). CBR value increased due to the addition of fly ash, a significantly increase occurred in the fly ash addition by 15%. Curing method uses different CBR values, where curing using mold has a high CBR value. In soaked CBR test, the CBR value varies due to the characteristics of the fly ash and clay which absorbed water. Water absorption varies depend on the percentage of the mixture of fly ash content and clay. The width variance of moisture content with OMC, because water absorption, affect to value of CBR. Samples with moisture content is more close to  OMC the CBR value is more bigger
Identifikasi Stabilitas Lereng Tanah Longsor Menggunakan Metode Elemen Hingga Alfadhella Ridwan; Muhardi; Muhammad Yusa
JURNAL TEKNIK Vol. 13 No. 2 (2019): Edisi Oktober 2019
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v13i2.3598

Abstract

Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang mempunyai tingkat kerusakan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi stabilitas lereng yang dimodelkan dengan menggunakan Metode Elemen Hingga yaitu program Plaxis V.8.2. Data yang digunakan berupa data dimensi lereng, data properties material, dan data properties perkuatan. Data – data ini kemudian digunakan sebagai data input dalam pemodelan. Pemodelan dilakukan pada kondisi sebelum perkuatan dan kondisi setelah perkuatan. Perkuatan yang diberikan pada lereng berupa perkuatan tiang pancang dan dinding penahan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai faktor keamanan sebelum perkuatan sebesar 1,19 dan nilai faktor keamanan setelah perkuatan sebesar 1,48. Hal ini membuktikan bahwa perkuatan tiang pancang dan dinding penahan tanah dapat meningkatkan nilai faktor keamanan lereng.
PENGARUH PERUBAHAN KADAR AIR TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BEBAS STABILISASI TANAH CL-ML DENGAN SEMEN Suhaimi Siregar; Ferry Fatnanta; Muhardi M
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v4i2.1502

Abstract

Di Pekanbaru, terdapat jenis tanah yang diklasifikasikan tanah CL-ML yang berdasarkan grafik plastisitas cassagrande memiliki indek plastisitas antara 4% - 7%, dan batas cair antara 12% - 30%. Kondisi tanah ini rentan terhadap perubahan kadar air sehingga menyebabkan tanah mudah lembek (mencair) dimusim penghujan dan menjadi retak pada musim kemarau, keadaan ini menjadi masalah jika pembangunan jalan dilaksanakan diatasnya. Penelitian ini menggunakan semen sebagai stabilisasi secara kimia dalam upaya perbaikan akibat perubahan kadar air pada siklus basah-kering terhadap nilai kuat tekan bebas. Siklus pembasahan dilakukan dengan merendam sampel kedalam air dan pengeringan dengan dimasukkan kedalam desikator yang terjaga kelembapannya. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa karakteristik kuat tekan bebas terhadap siklus basah kering meningkat dengan penambahan semen pada tanah CL-ML. Pada kondisi pembasahan nilai kuat tekan bebas menurun dengan meningkatnya kadar air dan kembali meningkat saat kadar air berkurang pada kondisi pengeringan
KARAKTERISTIK KUAT GESER TANAH GAMBUT AKIBAT PEMAMPATAN Remon Muslim; Ferry Fatnanta; Muhardi M
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v4i2.1503

Abstract

Peat has different characteristics compared to clay. It is physically recognized as soil with organic materials content, great amount of water, high void ratio, and the existence of fibers. However, it technically has high compressibility and low shear strength. To identify how big is the influence of compression behaviour towards the increment of peat`s shear strength, some consolidation and vane shear test need to be performed in order to obtain a proper method to initiate constructions on peat. This research used amorphous peat samples which were taken from Tambang, Kampar district in disturbed condition. They consisted of two variations, i.e.: natural condition, and non-fiber condition. The used equipments were modified consolidometer with diameter of 15 cm and height of 15 cm, and also vane shear instruments. The loads were gradually applied with magnitude of 10 kPa, 20 kPa, 40 kPa, 80 kPa, 160 kPa and 320 kPa, each of them were elevated every ±14 days, and a vane shear test was performed before the load was added. The results showed that the shear strength has been increasing due to the higher compression, as well as the void ratio. In case the void ratio gets smaller, the shear strength has increased. Hence, peat`s bearing capacity will increase along with the higher shear strength.
Identifikasi Lapisan Bawah Permukaan dan Bidang Gelincir Lereng Kelurahan Muara Lembu Metode Geolistrik Zakiyul Fuadi; Muhardi M; Muhammad Yusa
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v6i1.3744

Abstract

Tanah longsor sangat berkaitan dengan bidang gelincir lereng. Tanah longsor pernah terjadi pada tahun 2015 di jalan lintas Pekanbaru-Kuansing Km.128 di Desa Muara Lembu, Kec. Singingi, Kab. Kuantan Singingi. Pencegahan dan mitigasi tanah longsor ini perlu dilakukan di daerah yang memiliki potensi longsor untuk mengurangi resiko yang akan terjadi. Salah satu upaya menanggulanginya adalah dengan cara mendeteksi kondisi dan struktur geologi bawah permukaan sehingga bidang gelincir lereng dapat diprediksi kedalamannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lapisan bawah permukaan dan menentukan kedalaman serta jenis lapisan bidang gelincir lereng Desa Muara Lembu dengan menggunakan metode geolistrik 2D konfigurasi wenner-schlumberger. Hasil interpretasi geolistrik menunjukkan lapisan penyusun bawah permukaan di area penelitian didominasi oleh batu pasir, tanah aluvium dan tanah lempung. Bidang gelincir diperkirakan berada pada kedalaman 14 m dari atas lereng dan 2,5 m – 7,5 m di bawah permukaan jalan dengan jenis lapisan batu napal, tanah aluvium, dan tanah lempung dan digolongkan menjadi bidang gelincir yang dalam dengan jenis kelongsoran luncuran.
Identification of Coastal Damage Along the Coast of Riau Muhardi Muhardi; Aminaton Marto; Manyuk Fauzi; Bambang Sujatmoko; Malik Habibillah; Mohd Syarwan
Lowland Technology International Vol 23 No 3 (2021): Lowland Technology International Journal
Publisher : International Association of Lowland Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0001/ialt_lti.v23i3.909

Abstract

Riau Province has a broad coastline along its territory and it directly meeet the Malacca Strait. Costal, marine and island areas in Riau Province are currently of serious concern due to problems such as the reduction and addition of coastline (abrasion, erosion and sedimentation). This research aims to examine the extent of coastal damage that has occurred so far in reducing abrasion and priorit determination to the beach to be handled based on the level of coastal damage associated with the level of coastal importance. The areas that have the highest level of weighting (priority level A and B) are coastal areas in Bengkalis Regency (Api-api Beach, Tanjung Leban Beach, Muntai Beach and Senekip Beach), Dumai City (Purnama Beach and Bahtera Alam Beach) adn Indragiri Hilir Regency (Kuala Enok Beach). Meanwhile in Meranti Regency all the beaches reviewed have a high weighting value.
Analisa Kapasitas Daya Dukung Cerocok Tunggal dan Kelompok Skala Lapangan Sofyan; Muhardi; Ferry Fatnanta
JUTI UNISI Vol. 4 No. 1 (2020): JUTI-UNISI (Jurnal Teknik Industri Unisi)
Publisher : Program Studi Teknik Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1050.856 KB) | DOI: 10.32520/juti.v4i1.1090

Abstract

Provinsi Riau didominasi oleh tanah lunak yang berupa tanah sedimen alluvial dataran rendah, terutama daerah rawa pasang surut di kabupaten yang dekat dengan sungai. Umumnya permasalahan yang timbul pada konstruksi di atas tanah lunak adalah besarnya penurunan dan kapasitas dukung yang rendah yang diakibatkan dari beban berat tanah itu sendiri. Penelitian dilakukan dengan pengujian di lapangan lokasinya di jalan sungai beringin kel. Sungai beringin Kab. Indragiri Hilir dengan variasi fondasi cerucuk bakau tunggal dan kelompok variasi spasi dengan panjang cerucuk yang di gunakan ± 7 meter dengan metode loading test pemberian beban untuk cerucuk tunggal 50 kg (25%) hingga mencapai 200%, untuk cerucuk Kelompok variasi spasi di beri beban ±139 kg (25%) hingga beban mencapai 200%. Berdasarkan metode analis dan metode loading test yang digunakan. Dari hasil penelitian diperoleh cerucuk bakau group spasi 3 d memiliki kapasitas Q ultimit yang besar dengan penurunan tanah yang kecil. Pengaruh variasi spasi dan konfigurasi cerucuk bakau terhadap kekuatan pengujian pembebanan cerucuk bakau juga memberikan nilai Q ultimit yang berbeda. Variasi spasi dari hasil pengujian q ultimit pada cerucuk bakau di tanah lunak yang memiliki jarak (spasi 3 d) menghasilkan q ultimit lebih besar dibandingkan pemasangan cerucuk yang rapat (0 d), sedangkan variasi konfigurasi cerucuk bakau tunggal metode analis (metode Mayerhof) menghasilkan q ultimit 774,78 kg dan metode interpretasi (metode chin) sebesar 472 kg.
Pendugaan Tinggi Muka Air Tanah Menggunakan Metode Schlumberger Muhardi Muhardi; Alfadhella Ridwan; Zakiyul Fuadi
SAINSTEK Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.2

Abstract

Tinggi muka air tanah pada lapisan pondasi jalan sangat mempengaruhi daya dukung dan kepadatannya, air yang terjebak pada lapisan pondasi jalan dapat memicu terjadinya longsor. Untuk meminimalisir terjadinya longsor, perlu diketahui pendugaan tinggi muka air tanah agar dilakukan tindakan perbaikan tanah. Pendugaan tinggi muka air tanah dapat dilakukan dengan pengujian geolistrik yang bertujuan untuk memberikan gambaran penyebaran dan informasi keberadaan lapisan batuan yang berfungsi sebagai lapisan pembawa air. Pendugaan geolistrik dilakukan pada 2 pekerjaan yaitu Pekerjaan Jalan Tol Ruas Padang – Sicincin STA 4+250 s/d STA 4+775 dan Pekerjaan Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Dumai STA 74+925 s/d STA 74+950. Pekerjaan 1 dilakukan sebanyak 4 lintasan dan pekerjaan 2 dilakukan sebanyak 2 lintasan. Alat yang digunakan adalah Geolistrik Geo Resist – RS505. Data yang didapatkan selanjutnya dilakukan interpretasi dengan Software IP2WIN. Hasil dari interpretasi tersebut dapat disimpulkan bahwa elevasi muka air tanah pekerjaan 1 pada lintasan 1 berada pada kedalaman 2.63 m, pada lintasan 2 dan 3 berada pada kedalaman 1.91 m, pada lintasan 4 berada pada kedalaman 2.1 m dengan lapisan penyusun terdiri atas pasir, pasir bercampur kerikil, lanau dan lempung dengan nilai tahanan jenis 0.115 – 587 ohm.m, sedangkan pekerjaan 2 pada lintasan 1 berada pada kedalaman 4.85 m dan pada lintasan 2 berada pada kedalaman 6.25 m dengan lapisan penyusun terdiri atas tanah dengan kerakal, kerikil, pasir lempung, dan tanah lempung dengan nilai tahanan jenis 1.26 – 1848 ohm.m . Nilai resistivitas tergolong rendah dan muka air tanah cukup tinggi sehingga perlu dilakukan kajian Geoteknik secara menyeluruh untuk mengetahui kestabilan badan jalan.
Perbaikan Tanah Lempung Dengan Metode Kolom Konfigurasi Segitiga dari Campuran Fly Ash dan Bottom Ash Rafiki Aziz; Muhardi Muhardi; Agus Ika Putra
SAINSTEK Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.7

Abstract

Kondisi tanah di provinsi Riau adalah tanah lunak berupa lempung, lanau dan gambut. Tanah lunak umumnya memiliki daya dukung yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Penggunaan stone column adalah salah satu metode perbaikan tanah yang dapat dilakukan. Penelitian terdahulu menunjukkan pemberian lapisan timbunan pasir di atas stone column dapat memperbaiki kriteria kegagalan bulge kolom dan berkontribusi memberikan perkuatan dan mengurangi beban yang diterima oleh kolom pada bagian atas ataupun dasar. Pada penelitian ini material kolom diganti dengan campuran fly ash dan bottom ash, dan rasio panjang kolom serta tinggi lapisan timbunan pasir divariasikan. Perbandingan fly ash dan bottom ash yang digunakan 40% fly ash + 60% bottom ash. Rasio panjang kolom terhadap diameternya (L/D) yang digunakan adalah 2, 3 dan 4 dengan diameter kolom 5 cm. Tinggi lapisan timbunan pasir divariasikan 2 dan 4 cm. Kolom-kolom dipasang dengan pola segitiga. Tanah lempung asli tanpa perkuatan dan dengan perkuatan kolom dibebani menggunakan hydraulic jack dan dilihat peningkatan daya dukung serta reduksi penurunan yang terjadi. Hasil uji pembebanan menunjukkan semakin besar rasio panjang kolom dan tebal lapisan timbunan pasir maka daya dukung tanah dan reduksi penurunan tanah akan semakin meningkat. Daya dukung dan reduksi penurunan maksimum diberikan oleh kolom L/D 4 dan tinggi lapisan timbunan pasir 4 cm dengan rasio peningkatan daya dukung sebesar 1,74 atau naik sekitar 74% dan rasio reduksi penurunan hingga 0,30 atau berkurang sekitar 70%. Hasil analisis teoritis menunjukkan kecenderungan yang berbeda.