Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA PENINGKATAN KEKUATAN TANAH YANG DIPERKUAT SERAT DAN BAHAN STABILISASI PADA SISI KERING DAN SISI BASAH Fidal Kasbi, Soewignjo Agus Nugroho Gunawan Wibisono
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.022 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i2.612

Abstract

Kondisi tanah pesisir Riau cenderung lunak sehingga perlu usaha stabilisasi untuk perbaikan kekuatan. Limbah berupa serat dan abu sawit banyak terdapat di propinsi Riau. Bahan ini pada dasarnya dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi. Pengujian dengan campuran semen dan serat sintetis sebagai bahan komersil yang banyak ditemukan untuk peningkatan nilai kekuatan tanah lunak tersebut. Penelitian ini mengkaji kemampuan kombinasi 8 persen abu sawit dan 0,8 persen  serat  sawit.  Sehingga  didapatkan  peningkatan  kekuatan  tanah  tak  terkekang,  dengan melakukan variasi kadar air dari sekitar nilai kadar air optimum (OMC). Penelitian selanjutnya dengan mengkaji peningkatan kekuatan kombinasi bahan komersil 4% semen dan 0,1% serat sintetis hingga 68% dari kekuatan tanah asli dengan variasi kadar air yang identik. Serangkaian pengujian  seperti  uji  tekan  bebas,  proktor  standar,  Atterberg  limit  dan  CBR  laboratorium dilakukan pada beberapa variasi kadar air pada sisi kering serta pada sisi basah untuk kedua kombinasi campuran di atas. Hasil pengujian UCS dan CBR menunjukkan bahwa nilai kuat tekan optimum kombinasi abu sawit dan serat sawit didapatkan pada kadar air OMC. Secara umum pengurangan kadar air (sisi kering) dan penambahan kadar air dari nilai OMC menurunkan kuat tekan tanah. Hasil pengujian UCS pada kombinasi semen dan serat sintetis tidak mengalami peningkatan nilai untuk sisi kering dan sisi basah dimana kekuatan optimum didapatkan pada kadar air OMC, sedangkan pada pengujian CBR juga tidak mengalami peningkatan nilai untuk sisi kering dan sisi basah dimana kekuatan optimum didapatkan pada penambahan dengan kadar air 100%.
Studi Parametrik Kuat Tekan Mortar Geopolimer Abu Terbang Niko Rizaldi; Ali Imron Rusadi; Gunawan Wibisono; Edy Saputra; Monita Olivia
Media Teknik Sipil Vol. 18 No. 2 (2020): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jmts.v18i2.12921

Abstract

Abu terbang adalah limbah berbentuk butiran halus atau bubuk berasal dari aktivitas pembakaran batu bara. Abu terbang biasanya digunakan sebagai material timbunan dan pupuk tanaman, namun dalam penelitian lebih lanjut abu terbang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti sebagian maupun semen pada mortar. Material abu terbang diaktifkan dengan kombinasi natrium hidroksida dan natrium silikat yang dikenal sebagai geopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi optimum kuat tekan mortar geopolimer abu terbang dari parameter konsentrasi natrium hidroksida, modulus silikat, dan tamabahan OPC. Abu terbang yang digunakan adalah kelas F, dan dimanfaatkan sebagai bahan dasar mortar untuk plester. Mortar dibuat dengan mencampurkan abu terbang, pasir, natrium hidroksida dan natrium silikat serta superplasticizer, lalu mortar dicetak dan didiamkan selama tiga hari (rest period).  Sampel dirawat pada suhu ruang dan dilakukan uji kuat tekan mortar umur 7, 14, dan 28 hari. Hasil pengujian studi parametrik menunjukkan komposisi optimum mortar geopolimer abu terbang dapat dibuat dengan kombinasi variabel natrium hidroksida 12M, modulus silikat 2 dan tambahan OPC sebesar 30% pada suhu ruang.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN BRANTAS RIVER CHECK DAM 10 (BRCD-10) KOTA BATU MALANG Gunawan Wibisono
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 7 No. 2 August 2013
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v7i2.47

Abstract

Uncertain seasonal changes lately, causing a lot of flooding, especially in the Brantas River Basin, causing several volcanoes in the upper reaches of the Brantas River are also often carries sediment in case of floods or heavy rain, one of these volcanoes are Arjuno Mount, many of carrying materials sedimentation. One way that can be used to reduce and control the sediment, along the Brantas River by building Sabo Dam. Sabo Dam construction plan targets not only in the upper Brantas River, but also in downstream areas of the Brantas River. Sabo Dam construction by the Contractor with Grade 7 is expected to be completed in accordance with the planning purpose, because the good planning and direction will be able to save time, costs and problems (risks) that will bring the work to the activities of its main objectives, namely the right time, right cost and right quality. Implementation work methods to used for complete the development work Sabo Dam is coffering which planned uses "Phase Half-Span", which spans half a dodger and the other half worked for the evader landscape flow. The cost of implementing the budget obtained after analysis is Rp. 5,212,063,817.11 to the difference obtained Rp. 342,856,956.89 or 6,172 % from the value of the contract, the implementation quality of existing jobs on Sabo Dam work has been largely in accordance with the technical specifications have been prepared. Deviations occur, the laying material (aggregates and sand) that is not clean, while the implementation of existing K3 is in conformity with the regulations to be referenced by the Contractor in the preparation of safety plan, only for the application to use the APD is not yet implemented. Keywords: project planning, sabo dams, check dams, waterworks
STUDI PARAMETRIK BETON CAMPURAN REMAH KARET DAN FABA (FLY ASH BOTTOM ASH) UNTUK PERKERASAN KAKU Monita Olivia; Muhammad Rizky; Gunawan Wibisono
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 2, Juli 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i02.p06

Abstract

Penumpukan ban bekas di alam terus mengalami peningkatan karena pemanfaatan ban bekas yang masih sedikit sehingga potensi terjadinya pencemaran lingkungan sangat tinggi karena ban bekas tidak dapat terurai secara alami. Salah satu limbah industri hasil pembakaran batu bara yang termasuk berbahaya bagi lingkungan adalah abu terbang abu dasar atau fly ash bottom ash (FABA) pada industri pembangkit listrik. Kedua limbah tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja perkerasan kaku (rigid pavement) untuk jalan sehingga memiliki kekakuan dan durabilitas tinggi. Pada penelitian ini diteliti parameter yang berpengaruh terhadap kuat lentur optimum pada perkerasan kaku menggunakan campuran remah karet dan FABA sesuai spesifikasi pekerjaan jalan dan jembatan tahun 2018. Beberapa campuran beton dikaji dalam penelitian ini memiliki variasi fas atau faktor air semen (0,30; 0,32; 0,34), remah karet (0%, 5%, 10%), FABA (0%, 5%, 10%) dan perlakuan terhadap karet (disaring, tidak disaring dan serat). Campuran beton kontrol adalah campuran dengan menggunakan semen PCC. Persentase remah karet adalah berdasarkan berat agregat halus, dan persentase FABA sesuai dengan berat semen. Hasil pengujian pada umur 28 hari menunjukkan bahwa campuran dengan variasi faktor air semen = 0,30, remah karet = 5%, FABA = 10% menghasilkan kuat tekan dan kuat lentur optimum masing-masing 32.07 MPa dan 4.62 MPa. Kedua nilai tersebut telah memenuhi persyaratan dalam spesifikasi umum pekerjaan jalan dan jembatan. Berdasarkan studi parametrik dapat diperoleh campuran yang tepat antara remah karet dan FABA sehingga dapat meningkatkan sifat mekanik beton dan berpotensi sebagai bahan perkerasan kaku.
ANALISA PENINGKATAN KEKUATAN TANAH YANG DIPERKUAT SERAT DAN BAHAN STABILISASI PADA SISI KERING DAN SISI BASAH Soewignjo Agus Nugroho Gunawan Wibisono Fidal Kasbi
Jurnal Teknik Sipil Vol. 12 No. 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.022 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i2.612

Abstract

Kondisi tanah pesisir Riau cenderung lunak sehingga perlu usaha stabilisasi untuk perbaikan kekuatan. Limbah berupa serat dan abu sawit banyak terdapat di propinsi Riau. Bahan ini pada dasarnya dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi. Pengujian dengan campuran semen dan serat sintetis sebagai bahan komersil yang banyak ditemukan untuk peningkatan nilai kekuatan tanah lunak tersebut. Penelitian ini mengkaji kemampuan kombinasi 8 persen abu sawit dan 0,8 persen  serat  sawit.  Sehingga  didapatkan  peningkatan  kekuatan  tanah  tak  terkekang,  dengan melakukan variasi kadar air dari sekitar nilai kadar air optimum (OMC). Penelitian selanjutnya dengan mengkaji peningkatan kekuatan kombinasi bahan komersil 4% semen dan 0,1% serat sintetis hingga 68% dari kekuatan tanah asli dengan variasi kadar air yang identik. Serangkaian pengujian  seperti  uji  tekan  bebas,  proktor  standar,  Atterberg  limit  dan  CBR  laboratorium dilakukan pada beberapa variasi kadar air pada sisi kering serta pada sisi basah untuk kedua kombinasi campuran di atas. Hasil pengujian UCS dan CBR menunjukkan bahwa nilai kuat tekan optimum kombinasi abu sawit dan serat sawit didapatkan pada kadar air OMC. Secara umum pengurangan kadar air (sisi kering) dan penambahan kadar air dari nilai OMC menurunkan kuat tekan tanah. Hasil pengujian UCS pada kombinasi semen dan serat sintetis tidak mengalami peningkatan nilai untuk sisi kering dan sisi basah dimana kekuatan optimum didapatkan pada kadar air OMC, sedangkan pada pengujian CBR juga tidak mengalami peningkatan nilai untuk sisi kering dan sisi basah dimana kekuatan optimum didapatkan pada penambahan dengan kadar air 100%.
PENGARUH PEMAKAIAN PEREMAJA ANTI RAYAP DAN ASPAL PEN 60/70 TERHADAP KINERJA RAP ( RECLAIMED ASPHALT PAVEMENT ) AC-WC GRADASI HALUS BERDASARKAN UJI MARSHALL Afdal Afdal; Gunawan Wibisono; Muhardi Muhardi
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 17, No 1 (2018): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.705 KB) | DOI: 10.31258/jst.v17.n1.p1-8

Abstract

Kebutuhan aspal dan agregat untuk pembangunan dan pemeliharaan perkerasan beraspal pada setiap tahun selalu meningkat, padahal aspal selalu diimpor dan ketersediaan agregat juga semakin berkurang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan produk limbah yang diperoleh dari aktivitas pemeliharaan perkerasan lentur, yaitu material daur ulang perkerasan beraspal Reclaimed Asphalt Pavement (RAP). Tujuan dari peneletian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh dua bahan peremaja yaitu: Residu anti Rayap dan Aspal pen 60/70 terhadap kinerja campuran beraspal panas yang menggunakan Reclaimed Asphalt Pavement  (RAP). Metodologi yang digunakan adalah eksperimental di laboratorium, yaitu dengan membandingkan antara kinerja campuran beraspal yang menggunakan Reclaimed Asphalt Pavement ditambah peremaja dan yang tidak menggunakan peremaja, serta membandingkan pengaruh dua jenis peremaja terhadap kinerja setiap campuran beraspal panas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) dalam campuran beraspal panas yang tanpa peremaja nilai stabilitas 2357,905 kg, hasil pengujian terhadap ketahanan deformasi dan kelelahan adalah 5,033 mm. Nilai Marshal Quotient adalah 555,742 kg/mm, untuk penambahan bahan peremaja aspal pen 60/70 sebesar 1,0% nilai stabilitas naik menjadi 2644,959 kg dan flow 6,067 mm, Marshall Quotient 442,411 kg/mm. Untuk penambahan bahan peremaja residu anti rayap + aspal 60/70 nilai terbaik diperoleh pada penambahan 1,0 + 1,0 dengan nilai stabilitas 1596,450 kg nilai flow 4,600 mm dan nilai Marshall Quotient 346,661 kg/mm terjadi penurunan nilai stabilitas namun masih memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga tahun 2010.
Kuat Tekan Beton Blended Abu Terbang Dengan Tambahan Serat Nanas Mohd. Rizki Novianto; Monita Olivia; Gunawan Wibisono
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 8 (2021): Edisi 2 Juli s/d Desember 2021
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Blended fly ash concrete is concrete with partial cement substitution using pozzolan in the form of fly ash. This study examines the effect of adding pineapple fiber by 0%, 0.3%, and 0.6% of the concrete volume to the compression strength of blended fly ash concrete. Fly ash substitution in the concrete mixture was 10%. There were nine cylinder samples with size of 105 x 210 mm. Test were carried out after 28 days of immersed curing. All the pineapple fiber blended fly ash concretes have an increase in compressive strength at the age of 28 days. The maximum compressive strength was obtained on the blended fly ash concrete after adding pineapple fiber by 0.3%, with compressive strength value by 23.30 MPa., it was higher 27.042% than the 0% variation concrete (control). Based on all the test results, it can be concluded that the addition of pineapple fiber and the use of fly ash as a cement substitute in concrete has a positive impact on the compression strength of the concrete. Keywords: blended fly ash, fly ash, Portland cement, pineapple fiber, fiber concrete
Pengaruh Penggunaan Pasir Pulau Bungin Kabupaten Kuantan Singingi Pada Campuran Laston Lapis Aus Kairon Wika Rejeki Sembiring; Sri Djuniati; Gunawan Wibisono
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 4, No 2 (2017): Wisuda Oktober Tahun 2017
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sand of Pulau Island Bungin is a natural sand that comes from Batang Kuantan River, Koto Taluk Kuantan Village, District Kuantan Tengah, Kuantan Singingi Regency, Riau Province. The availability of natural sand makes progress of Kuantan Singingi regency because it is easily obtained and more economical do not need to bring sand material from other area and do not have to go through stone breaking process by stone crusher. Based on the a general Specification Bina Marga 2010 Revision 3, the use of natural sand for asphalt concrete mixture (AC) should not exceed 15% of the total aggregate mixture weight. Therefore, we need to know the efficiency of natural sand usage in asphalt concrete mix (AC) for optimal utilization. This study aims to find out how optimum asphalt (KAO) and to know Marshall characteristics whether to meet the General Specification of Bina Marga 2010 Revision 3. The fine aggregate variation of natural sand used in this research is 0%, 5%, 10%, 15%, 20 % Of the total weight of the aggregate mixture. The addition of natural sand in the asphalt concrete wearing course (AC-WC) causes the value of optimum asphalt (KAO) to decrease. In the mixed asphalt concrete wearing course (AC-WC), the addition of 10% saturated sand obtained an optimum asphalt (KAO) value of 6,10% and the largest stability value of 1.343 kg. If without considering the limits of natural sand usage as set out in Specification of Bina Marga 2010 Revision 3 then the natural addition of sand may still be used in asphalt concrete wearing course (AC-WC) until 20%.Keywords: Natural sand, mixed asphalt concrete wearing course (AC-WC), characteristics of Marshall and a general Specification Bina Marga 2010 Revision 3.
Pemetaan Kapasitas Daya Dukung Tanah Untuk Fondasi Dalam Berdasarkan Data Sondir Di Kota Pekanbaru Irvan Arisma; Agus Ika Putra; Gunawan Wibisono
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 8 (2021): Edisi 2 Juli s/d Desember 2021
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The bearing capacity of the soil can be defined as the ability of the soil to support the load on the foundation of the structure above it. In determining the bearing capacity of the foundation, soil investigation data that is commonly used is based on the Cone Penetrometer Test (CPT) or Sondir Test in the form of end resistance (qc) and frictional resistance (qs). The purpose of thisstudy is to obtain a map that describes the bearing capacity of the soil at a certain depth and type of foundation. 41 CPT test data spread over the area of Pekanbaru city were used to determine the bearing capacity of the soil using the Aoki & De Alencar method and the Meyerhoff method. The type of foundation that is taken in calculating the bearing capacity is a concrete pile foundation with a diameter of 60cm. Based on the calculation results, the averagebearing capacity value for single pile foundations using the Aoki & De Alancer method at a depth of 6 meters, 12 meters, and 18 meters are 45,293 tons, 47,564 tons, and 56,168 tons, respectively. Meanwhile, if using the Meyerhoff method, the average bearing capacity values forsingle pile foundations at the same three depths were obtained respectively 137,952 tons, 233,861 tons, and 300,889 tons. Then the test sites that have adjacent bearing capacity values are connected and plotted in different maps for each method and depth.Keyword: bearing capacity, deep foundation, mapping, sondir test
Pengaruh Penggantian Bahan Pengisi Semen Dengan Kombinasi Abu Bata Dan Abu Sekam Padi Pada Campuran Aspal AC-BC Ahmad Fajriman; Alfian Malik; Gunawan Wibisono
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains Vol 5 (2018): Edisi 2 Juli s/d Desember 2018
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Teknik dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Portland cement is usually used in asphalt concrete as filler. Brick ash and rice husk have similar chemical compound to portland cement. This research tried to utilize a combination of those ashes to replace cement. The purpose of this research is to determine the Marshall characteristics of asphalt concrete binder course (AC-BC) mixtures using the mixed ash as filler. The mixed of ash contained 40% brick ash and 60% rice husk ash. Ratios of cement and the mixed ash were 100:0, 50:50, 0:100. All samples were made and tested according to Bina Marga 2010 Revision 3 Specification. Based on Marshall characteristics, the addition of brick and rice husk ash increased stability and void filled asphalt (VFA) values, and reduced the air void. Keywords: Rice husk ash, Brick ash, Filler, Asphalt concrete binder course