Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KESEDIAAN MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR (Willingness to Pay) BIAYA PENGADAAN AIR BERSIH (PDAM) DI KOTA PEKANBARU Sandhyavitri, Ari; Putri, Nessa Riana; Fauzi, Manyuk; Sitikno, Sigit
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper investigated how much the publics willingness to pay (WTP) for the cost of public water supply services (PDAM) in Pekanbaru City. This research also projected how much urban water demand of this city for period of 2014-2032. This study divided samples into two categories, namely (i) middle and high income society, and (ii) low income one. These categories were based on the type of house ownership, and the percentage of low income family in this city This research obtained two main factors affected to the WTP for public water services (Y), such as; (i) the number of family members (X1), and (ii) the amount of family income (X2). The equation formula of Y = -677.816 + 12934.502 X1 + 0.012 X2. The average public’s willingness to connect to PDAM for the middle and high income society was 62.13% and for the lower class was 44.44%.There was a trend that the middle and high incomes society’s water demand was relatively higher than that the lower one.  The amount of water tariffs for middle and high income class society was at the average of Rp.6.615 / m3, and Rp.4.971/m3 for the lower income one. This tariff was higher than the average tariff in 2014 (Rp. 3,300 / m3). The water supply capacity in 2014 was estimated to 620 l/sec, and it was projected that water demand in 2032 will increase to 3,946 l/sec (three folds). Tulisan ini meneliti berapa besar keinginan masyarakat untuk membayar biaya pelayanan pengadaan air bersih (PDAM) di Kota Pekanbaru dan membuat proyeksi kebutuhan air bersih Kota Pekanbaru 2014-2032. Sampel calon pelanggan air bersih dalam penelitian ini dibagi atas dua kategori, yaitu (i) masyarakat kelas menengah keatas, dan (ii) kelas menengah kebawah. Penelitian ini mengidentifikasi dua faktor utama yang mepengaruhi keinginan masyarakat menengah ke atas membayar pelayanan air bersih PDAM (Y), yaitu; (i) jumlah anggota keluarga (X1), dan (ii) besarnya pendapatan keluarga (X2), dengan formula Y= -677,816 + 12934,502 X1 + 0,012 X2. Keinginan untuk menyambung pada masyarakat menengah keatas sebesar 62,13% dan di kelas menengah kebawah adalah 44,44%. Besarnya tarif air bersih yang diinginkan masyarakat menengah keatas Rp.6.615/m3 dan Rp.4.971/m3 untuk kelas menengah kebawah.Tarif ini lebih tinggi dari rata-rata tarif PDAM pada tahun 2014 yaitu Rp. 3.300/m3.Kapasitas pasokan PDAM air pada tahun 2014 adalah 620 l/detik, namun diproyeksikan kebutuhan air bersih meningkat menjadi 3.946 ll / detik untuk tahun 2032.
PENGGUNAAN DATA HUJAN SATELIT TERKOREKSI UNTUK ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI DAS ROKAN Fardian, Herry; SUTOKNO, SIGIT; FAUZI, MANYUK
RACIC: Jurnal Teknik Sipil Universitas Abdurrab Vol 2 No 02 (2017): Terbitan Keempat Bulan Desember 2017
Publisher : Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.387 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk analisis pemanfaatan data hujan satelit yang bersumber dari GSMaP_NRT corrected dalam pemodelan hujan-debit (Rainfall-Runoff) di DAS Rokan dengan program bantu Integrated Flood Analysis System (IFAS). Pemodelan hidrologi dan analisis debit banjir pada Sub DAS Rokan Khususnya pada stasiun Lubuk Bendahara. Data AWLR yang digunakan pada bulan Februari 2012, data satelit untuk curah hujan jam-jaman digunakan GSMaP_NRT original dan  GSMaP_NRT corrected, selain curah hujan masukan model berupa data elevasi, data tata guna lahan dan data tanah. Parameter yang digunakan untuk menilai akurasi model adalah kesalahan bentuk gelombang (Ew), kesalahan volume (Ev), dan  kesalahan debit puncak (Ep) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada parameter yang sama dengan menggunakan data hujan satelit GSMaP_NRT Corrected pemodelan memberikan hasil yang lebih baik daripada GSMaP­_NRT Original. Hal ini dapat dilihat pada hasil Corrected 5 nilai Ew, Ev dan Ep adalah 5,00 %, 7,42 % dan 7,18 %, sedangkan pada hasil Original nilai Ew, Ev dan Ep adalah 8,12 %, 19,71 % dan 7,76 %.
PENGEMBANGAN MODEL HIDROLOGI RUNTUN WAKTU UNTUK PERAMALAN DEBIT SUNGAI MENGGUNAKAN DAUBECHIES WAVELET – ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (STUDI KASUS: SUB DAS SIAK BAGIAN HULU) Suprayogi, Imam; Fauzi, Manyuk; Efrizal, Eki
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian adalah mengembangkan model hidrologi runtun waktu untukkebutuhan peramalan debit sungai sehingga akan diperoleh informasi yang akurat untuk dapatdijadikan sebagai pengamatan dalam beberapa waktu ke depan di suatu titik kontrolpenampang sungai berbasis softcomputing. Metode pendekatan yang digunakan dalampenelitian ini adalah menggunakan Daubechies Wavelet dan Adaptive Neuro Fuzzy InferenceSystem. Data pendukung penelitian diperoleh dari pencatatan Pos Duga Air Otomatis StasiunPantai Cermin yang berupa stage hydrograph dari tahu 2002–2012, yang selanjutnya datatersebut ditransformasikan menjadi data debit harian dengan menggunakan persamaan ratingcurve yang disusun oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) III Sumatera Provinsi Riau. Hasil utamapenelitian membuktikan bahwa hasil ketepatan dari model peramalan hidrologi runtun waktudebit sungai menggunakan program bantu MATLAB 7 yang diuji menggunakan kriteriaparameter statistik koefisien korelasi ( R ) memiliki jangkauan ketepatan peramalan untuk satuhari ke depan ( t + 1) sebesar 0.9483.Kata kunci: Adaptive Neuro Fuzzy Inference System, Daubechies Wavelet, debit sungai,model, peramalan.
HYBRID DATA HUJAN ARR DAN SATELIT GUNA PENINGKATAN EFEKTIFITAS MODEL IFAS Hendra, Yuli; Fauzi, Manyuk; Sutikno, Sigit
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersedian data yang terbatas menyebabkan kesulitan dalam hal menganalisa dan melakukanpemodelan hidrologi. Salah satu upaya untuk mengatasinya dapat menggunakan data-databersumber dari data satelit, sehingga dapat mempercepat proses pengumpulan data-data yangdiperlukan untuk pemodelan hidrologi dengan menggunakan metode penginderaan jauh. Daripenelitian sebelumnya hanya menggunakan data yang bersumber dari data-data satelit, dimanamasih belum tercapainya tingkat akurasi dan korelasi model yang diinginkan. Hal ini dapatdisebabkan salah satunya oleh kendala cuaca, sehingga pada saat perekaman dan pengundahandata satelit menjadi kurang optimal. Oleh karena itu penelitian akan melakukan pemodelanhujan-aliran untuk meningkatkan efektifitas model hujan satelit dengan memanfaatkan datahujan lapangan atau ARR, yaitu dengan cara hybrid data hujan ARR dan satelit ataumemodifikasi data hujan satelit untuk meningkatkan akurasi dan korelasi model denganmenggunakan program Integrated Flood Analysis System (IFAS) di DAS Indragiri, ProvinsiRiau. Pada penelitian akan dilakukan tahap simulasi, kalibrasi yaitu pada tahun 2004 danverifikasi pada tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap modifikasi hujan satelittahun 2004 terjadi peningkatan efektifitas model hujan satelit dengan meningkatnya akurasidan korelasi pada pemodelan hidrologi, dengan nilai koefisien korelasi (R) = 0,811, nilaiselisih volume (VE) = 0,099% dan nilai koefisien efisiensi (CE) = 0,520.Kata kunci: hujan lapangan, hujan satelit, IFAS, modifikasi hujan satelit, pemodelan hujanaliran.
MODEL NUMERIK UNTUK SIMULASI ALTERNATIF PERLINDUNGAN PANTAI BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Sutikno, Sigit; Handoyo, Dwi Puspo; Fauzi, Manyuk; Murakami, Keisuke
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini melakukan simulasi numerik alternatif perlindungan pantai dalam rangka untukmitigasi fenomena abrasi di Pantai Tanjung Motong Kabupaten Kepulauan Meranti ProvinsiRiau. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak GENESIS (GENEralizedmodel for SImulating Shorline change). Data-data yang dipakai untuk pemodelan adalah datatopografi, bathimetri, angin dan jenis tanah. Peramalan gelombang dilakukan denganmenggunakan data angin setiap jam selama 12 tahun (2001 – 2012) untuk mendapatkan tinggidan periode gelombang rencana. Model dikalibrasi dengan menggunakan dua data historisgaris pantai yang diekstrak dari citra satelit, yaitu data Landsat-5 TM dan Landsat-8 OLI/TIRSmasing-masing untuk Tahun 1990 dan Tahun 2014. Kedua data garis pantai tersebut kemudiandianalisis berbasis sistem informasi geografis dengan menggunakan DSAS (Digital ShorelineAnalysis System) untuk mendapatkan laju perubahan garis pantai pada kurun waktu tersebut.Tujuan utama proses kalibrasi adalah untuk mendapatkan nilai koefisien K1 dan K2 dari modelnumerik sedemikian sehingga tingkat perubahan garis pantai memiliki korelasi yang baikdengan hasil analisis data satelit. Setelah terkalibrasi, maka model bisa digunakan untuksimulasi berbagai alternatif penanganan abrasi di daerah studi. Simulasi dilakukan denganmemprediksi perubahan garis pantai 10 tahun kedepan (2014-2024) dengan tiga skenario, yaitutanpa penanganan, menggunakan sea wall, dan menggunakan detach breakwater. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa fenomena abrasi akan terus berlanjut jika tidak ada penanganansecara struktural. Skenario perlindungan pantai baik berupa seawall maupun detachbreakwater bisa mencegah terjadinya fenomena abrasi di Pantai Tanjung Motong.Kata kunci: GENESIS, perlindungan pantai, DSAS
EKSTRAKSI MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI WILAYAH KOTA PEKANBARUUNTUK ANALISIS HIDROGRAF SATUAN SINTETIK Nadia, Fatiha; Fauzi, Manyuk; Sandhyavitri, Ari
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Provinsi Riau belum banyakditeliti. Kebutuhan akan informasi karakteristik DAS sangat penting guna analisispengalihragaman hidrograf menjadi debit. Khusus untuk Sungai Siak yang mengalir di wilayahKota Pekanbaru, memiliki beberapa sub DAS diantaranya sub DAS Sibam, sub DAS AirHitam, sub DAS Senapelan, sub DAS Sail, sub DAS Tenayan, sub DAS Pendanau. Salah satucara untuk menganalisis karakteristik sungai menggunakan data Digital Elevaltion Model(DEM). Data DEM dapat diolah menggunakan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).Ketersediaan data DEM dan Sistem Informasi Geografis digunakan untuk ekstraksi morfometriDAS yang cepat, otomatis dan terintegrasi dengan data DAS lainnya. Data karakteristik DASdapat digunakan untuk menghitung debit banjir dengan metode hidrograf satuan sintetik.Metode hidrograf satuan sintetik yang sering digunakan di Indonesia yaitu Hidrograf SatuanSintetik (HSS) Gama I dan Nakayasu. Konsep unit hidrograf satuan dengan nilai kontrolvolume/limpasan langsung (HDRO)1 mm digunakan untuk mengetahui metode HSS mana yangsesuai diterapkan pada suatu sub DAS. Pada studi kasus dapat dilihat metode HSS yang bisaditerapkan pada sub DAS Sibam 1,041, sub DAS Air Hitam 1,034, sub DAS Senapelan 1,045,sub DAS Sail 1,011, sub DAS Tenayan 1,019, sub DAS pendanau 1,032 dengan menggunakanmetode Nakayasu dengan nilai volume error dibawah 5 % dan nilai HDRO 1 mmKeywords: Morfometri DAS ,Gama I, Nakayasu
ANALISIS KESEDIAAN MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR (Willingness to Pay) BIAYA PENGADAAN AIR BERSIH (PDAM) DI KOTA PEKANBARU Sandhyavitri, Ari; Putri, Nessa Riana; Fauzi, Manyuk; Sitikno, Sigit
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v18i2.7475

Abstract

This paper investigated how much the public's willingness to pay (WTP) for the cost of public water supply services (PDAM) in Pekanbaru City. This research also projected how much urban water demand of this city for period of 2014-2032. This study divided samples into two categories, namely (i) middle and high income society, and (ii) low income one. These categories were based on the type of house ownership, and the percentage of low income family in this city This research obtained two main factors affected to the WTP for public water services (Y), such as; (i) the number of family members (X1), and (ii) the amount of family income (X2). The equation formula of Y = -677.816 + 12934.502 X1 + 0.012 X2. The average public’s willingness to connect to PDAM for the middle and high income society was 62.13% and for the lower class was 44.44%.There was a trend that the middle and high incomes society’s water demand was relatively higher than that the lower one.  The amount of water tariffs for middle and high income class society was at the average of Rp.6.615 / m3, and Rp.4.971/m3 for the lower income one. This tariff was higher than the average tariff in 2014 (Rp. 3,300 / m3). The water supply capacity in 2014 was estimated to 620 l/sec, and it was projected that water demand in 2032 will increase to 3,946 l/sec (three folds). Tulisan ini meneliti berapa besar keinginan masyarakat untuk membayar biaya pelayanan pengadaan air bersih (PDAM) di Kota Pekanbaru dan membuat proyeksi kebutuhan air bersih Kota Pekanbaru 2014-2032. Sampel calon pelanggan air bersih dalam penelitian ini dibagi atas dua kategori, yaitu (i) masyarakat kelas menengah keatas, dan (ii) kelas menengah kebawah. Penelitian ini mengidentifikasi dua faktor utama yang mepengaruhi keinginan masyarakat menengah ke atas membayar pelayanan air bersih PDAM (Y), yaitu; (i) jumlah anggota keluarga (X1), dan (ii) besarnya pendapatan keluarga (X2), dengan formula Y= -677,816 + 12934,502 X1 + 0,012 X2. Keinginan untuk menyambung pada masyarakat menengah keatas sebesar 62,13% dan di kelas menengah kebawah adalah 44,44%. Besarnya tarif air bersih yang diinginkan masyarakat menengah keatas Rp.6.615/m3 dan Rp.4.971/m3 untuk kelas menengah kebawah.Tarif ini lebih tinggi dari rata-rata tarif PDAM pada tahun 2014 yaitu Rp. 3.300/m3.Kapasitas pasokan PDAM air pada tahun 2014 adalah 620 l/detik, namun diproyeksikan kebutuhan air bersih meningkat menjadi 3.946 ll / detik untuk tahun 2032.
Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Prediksi Erosi Lahan dengan Metode MUSLE: Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Prediksi Erosi Lahan dengan Metode MUSLE Rianty Sihaloho; Bambang Sujatmoko; Manyuk Fauzi
JURNAL TEKNIK Vol. 14 No. 2 (2020): Edisi Oktober 2020
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v14i2.5041

Abstract

Perubahan tata guna lahan dapat mempengaruhi jumlah erosi dan sedimentasi pada suatu DAS. Metode MUSLE digunakan untuk mengestimasi besar erosi pada lahan dan SIG untuk menentukan parameter-parameter MUSLE. Nilai sedimentasi lahan yang didapat dari menghitung nilai erosi yang terjadi pada sub DAS dengan nilai angkutan yang terjadi pada setiap sub DAS. Pada Sub DAS Sail, nilai angkutan angkutan lebih besar dibandingkan dengan nilai erosi yang terjadi, sehingga hasil erosi yang ada pada lahan akan terbawa masuk ke dalam sungai.Hasil analisis menunjukkan nilai erosi lahan total dengan 7 sub DAS sebesar 5.927.888.464209 ton / tahun, nilai erosi lahan total dengan 10 sub DAS 5.927.941.901744 ton / tahun, dan nilai erosi lahan total dengan 25 sub DAS sebesar 5.927 0,941,901596 ton / tahun. Kata Kunci: Tataguna lahan, sedimentasi lahan, erosi, MUSLE, SIG
ANALISIS KESEDIAAN MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR (Willingness to Pay) BIAYA PENGADAAN AIR BERSIH (PDAM) DI KOTA PEKANBARU Sandhyavitri, Ari; Putri, Nessa Riana; Fauzi, Manyuk; Sitikno, Sigit
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 18, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v18i2.7475

Abstract

This paper investigated how much the public's willingness to pay (WTP) for the cost of public water supply services (PDAM) in Pekanbaru City. This research also projected how much urban water demand of this city for period of 2014-2032. This study divided samples into two categories, namely (i) middle and high income society, and (ii) low income one. These categories were based on the type of house ownership, and the percentage of low income family in this city This research obtained two main factors affected to the WTP for public water services (Y), such as; (i) the number of family members (X1), and (ii) the amount of family income (X2). The equation formula of Y = -677.816 + 12934.502 X1 + 0.012 X2. The average public’s willingness to connect to PDAM for the middle and high income society was 62.13% and for the lower class was 44.44%.There was a trend that the middle and high incomes society’s water demand was relatively higher than that the lower one.  The amount of water tariffs for middle and high income class society was at the average of Rp.6.615 / m3, and Rp.4.971/m3 for the lower income one. This tariff was higher than the average tariff in 2014 (Rp. 3,300 / m3). The water supply capacity in 2014 was estimated to 620 l/sec, and it was projected that water demand in 2032 will increase to 3,946 l/sec (three folds). Tulisan ini meneliti berapa besar keinginan masyarakat untuk membayar biaya pelayanan pengadaan air bersih (PDAM) di Kota Pekanbaru dan membuat proyeksi kebutuhan air bersih Kota Pekanbaru 2014-2032. Sampel calon pelanggan air bersih dalam penelitian ini dibagi atas dua kategori, yaitu (i) masyarakat kelas menengah keatas, dan (ii) kelas menengah kebawah. Penelitian ini mengidentifikasi dua faktor utama yang mepengaruhi keinginan masyarakat menengah ke atas membayar pelayanan air bersih PDAM (Y), yaitu; (i) jumlah anggota keluarga (X1), dan (ii) besarnya pendapatan keluarga (X2), dengan formula Y= -677,816 + 12934,502 X1 + 0,012 X2. Keinginan untuk menyambung pada masyarakat menengah keatas sebesar 62,13% dan di kelas menengah kebawah adalah 44,44%. Besarnya tarif air bersih yang diinginkan masyarakat menengah keatas Rp.6.615/m3 dan Rp.4.971/m3 untuk kelas menengah kebawah.Tarif ini lebih tinggi dari rata-rata tarif PDAM pada tahun 2014 yaitu Rp. 3.300/m3.Kapasitas pasokan PDAM air pada tahun 2014 adalah 620 l/detik, namun diproyeksikan kebutuhan air bersih meningkat menjadi 3.946 ll / detik untuk tahun 2032.
Rasionalisasi Kerapatan Stasiun Hujan Wilayah Sungai Rokan Berdasarkan Data Hujan Harian dan Variasi Tingkat Kesalahan: Rationalization of Rain Station Density in the Rokan River Basin Territory Based on Daily Rain Data and Variation of Error Levels Dehas Abdaa; Manyuk Fauzi; Ari Sandhyavitri
JURNAL SAINTIS Vol. 21 No. 02 (2021)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2021.vol21(02).6839

Abstract

[ID] Sebaran lokasi dan jumlah stasiun hujan ideal akan merepresentasikan kejadian hujan untuk menunjang akurasi informasi analisis di suatu wilayah. Kerapatan stasiun hujan eksisting dikaji berdasarkan metode standar World Meteorogical Organization sedangkan analisis rasionalisasi jumlah dan sebaran stasiun hujan berdasarkan data hujan harian dan variasi tingkat kesalahan menggunakan Metode Kagan-Rodda. Metode Kagan-Rodda telah digunakan di beberapa wilayah penelitian dengan beragam kategori fisiografi dan lingkup terbatas pada daerah aliran sungai. Sehingga dirasa perlu melakukan pengembangan cakupan penelitian untuk wilayah yang lebih luas yaitu Wilayah Sungai. Lokasi penelitian adalah Wilayah Sungai Rokan dengan fisiografi dataran tropis mediteran dan sedang seluas 22.455,28 km². Stasiun hujan eksisting berjumlah 13 stasiun hujan dan 1 stasiun tidak lolos Uji F, koefisien luasan Thiessen eksisting tidak merata sebesar 165,03 km2-3.758,12 km2 (0,007-0,17), dan korelasi hujan harian sebesar 0,03-0,37. Evaluasi analisis WMO menghasilkan 7 stasiun hujan yang memenuhi standar untuk luas daerah pengaruh sebesar 1.000–2.500 km2/stasiun. Perhitungan metode Kagan-Rodda dilakukan 2 skenario kesalahan perataan, skenario I dengan kesalahan perataan (Z1) sebesar 4,93% menghasilkan 37 stasiun hujan, luasan pengaruh Thiessen 273,89 km2–1197,80 km2 (0,01-0,05), nilai r(0) sebesar 0,20, jarak antar stasiun hujan sejauh 26,36 km, dan 2 stasiun memenuhi standar WMO. Sedangkan skenario II dengan Z1 sebesar 9,72% menghasilkan 10 stasiun hujan, dimana mempertahankan 2 stasiun, memindahkan 8 stasiun dan menutup 3 stasiun diperoleh luasan pengaruh Thiessen 1.691,71 km2–2.488,21 km2 (0,08-0,11), jarak antar stasiun hujan sejauh 50,70 km, dan seluruh stasiun memenuhi standar WMO. Rasionalisasi metode Kagan-Rodda skenario II relatif mewakili luas pengaruh wilayah dibandingkan skenario I. [EN] The distribution of locations and the number of ideal rain stations will represent rain events to support the accuracy of analytical information in an area. The density of existing rain stations was assessed based on the standard method of the World Meteorological Organization, while the rationalization analysis of the number and distribution of rain stations based on daily rainfall data and variations in error rates used the Kagan-Rodda method. The Kagan-Rodda method has been used in several research areas with various physiographic categories and limited scope in watersheds. So it is necessary to develop the scope of research for a wider area, namely the River Basin. The research location is the Rokan River Basin with physiography of the Mediterranean and medium tropical plains covering an area of ​​22,455.28 km². The existing rain stations are 13 rain stations and 1 station does not pass the F test, the coefficient of the existing Thiessen area is uneven at 165.03 km2-3,758.12 km2 (0.007-0.17), and the daily rainfall correlation is 0.03-0, 37. WMO analysis evaluation resulted in 7 rain stations that met the standard for the area of ​​influence of 1,000–2,500 km2/station. The calculation of the Kagan-Rodda method is carried out in 2 scenarios of smoothing error, scenario I with an alignment error (Z1) of 4.93% resulting in 37 rain stations, the area of ​​influence of Thiessen is 273.89 km2–1197.80 km2 (0.01-0.05) , the value of r(0) is 0.20, the distance between rain stations is 26.36 km, and 2 stations meet the WMO standard. While scenario II with Z1 of 9.72% produces 10 rain stations, which maintains 2 stations, moves 8 stations and closes 3 stations, the Thiessen influence area is 1,691.71 km2–2,488.21 km2 (0.08-0.11), the distance between rain stations is 50.70 km, and all stations meet WMO standards. The rationalization of the Kagan-Rodda method in scenario II is relatively representative of the area of ​​influence compared to scenario I.
Co-Authors Aisah kurnia utami Alfian Alfian Alfian Alfian Alfianis Alfianis Aminaton Marto Aminuyati Andy Hendri, MT, Andy Anggraini Lenry Rahman Annisa Destiany Aqilla Aqilla Aqilla, Aqilla Aras Mulyadi Arbaini Ardi Wahyudi Ardiminsyah Ardiminsyah Ari Isnandi Ari Sandhyavitri Ari Sandhyavitri Ary Sandhyavitri Asda Usradinda Astari, Kemala Fitri Aswal Fitra Yadi Bambang Siswanto Bambang Sudjatmoko Bambang Sujatmoko Barcha Yolandha Sharie Binhar, Mathrab Bochari - Bunga Rabby Zalfi Bunga Rafikah Zaki Citra Perdana Cuprtino Tamba Darmawan, Igeny Dwiana Deddy Prasetyo Utomo Dehas Abdaa Dent Siloana Dickky Yusman Dwi Puspo Handoyo Dwi Puspo Handoyo, Dwi Puspo Edwar AR Effendi Sianipar Ega Riana Tovani Eki Efrizal, Eki Ela Fitriana Ela Fitriana Elsa Rina S Ermiyati Ermiyati - Ermiyati Ermiyati Ermiyati Ermiyati, Ermiyati Erza Ismi Lariza Fachrunnisa Fakhri Fakhri Fakhri Fakhri Fardian, Herry Farizki Afdalindra Ihsan Fatiha Nadia Fatiha Nadia, Fatiha Fauzan Mahdinal Ferry Fatnanta Fitri Landari Fitri Yuniar Handayani Ghiffa Syauqiyya Harahap Habrio Ilva Hafid Muhaimin Hasward Harahap, Ghiffa Syauqiyya Hardiman Hardiman Haryo Dipa Hasward, Hafid Muhaimin Hendra Muchlis Hendra Muchlis Herry Fardian Husnah Husnah Imam Suprayogi Indra Kuswoyo Insan Ikhsan Jusatria Keisuke Murakami Khairul Rizal Kiky Yahdita Lita Darmayanti Lovina, Fitri Luluk Masfufa M Ramadani M. Rizki E. Janrosl Maijoni, Tri Malik Habibillah Mardan Fajri Mardani Sebayang Marganda Simamora Mariani Damanik Marisya Wahyuna Marta Yudha Ozman Mashuri Mathrab Binhar Matrab Binhar Mega Putri Komalasari Mifta Khairiah Mintio, Reygi Raica Misriyani, Merley Mohd Syarwan Mualifudin, Achmad Muhammad Ikhsan Muhammad Shalahuddin Muhammad Wildan Pahlevi Muhammad Yusa Muhardi Nafisah Nafisah Nahar Afrizal Nessa Riana Putri, Nessa Riana Niko Erdi Putra Novan, Andre Nurdin Nurdin Nurhasanah Junia Nurhasanah Nurhasanah Raeni Evanta Br. Tarigan Rafit Mahendra Rahayu, Indah Tri Rahman Wahidin Miatullah Ramadhani Harahap Randhi Saily Randi Rangkuti Putra Ricca Rellyadi Saputra Laset Resty Agesti Handayani Resty Agesti Handayani Revi Lasmita Rianty Sihaloho Riau Satrya Alamsyah Rico Ardiansyah Amri Rifardi Rinaldi Rinaldi Ririn Rindayani Rizal, Khairul Rizki Ramadhan Husaini Rizki Rianda Putra Rizky Eka Putra Rizky Eka Putra, Rizky Eka Rosmiati Ahmad Rumambi, Ridho S Siswanto S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Sadewa Sabihi Safari Tri Septanto Salvi Novita Sandi Cahyono Sigit Sitikno, Sigit SIGIT SUTOKNO Siswanto - Siswanto, Siswanto Soewignjo Agus Nugroho Sovia Revina Sudarmanto Sudarmanto Suprasman Suprasman Sutikno, Sigit SUTOKNO, SIGIT Swary Aristi Syarifah Sophia Vinka Zafani Tampubolon, Hotmauli Thessalonika Thessalonika Tiurma Monalisa Siahaan Tri Maijoni Trimaijon Trimaijon Vemby Mailino Verawati Wahyuna, Marisya Wibowo Suarno Putra Widya Safitri Wiliya Wiliya Yenita Morena Yohanna Lilis H Yulasni Astri Yuli Hendra Yundari, Yundari Zaky Ilhami Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain Zulkarnain ZULKIFLI ZULKIFLI