Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Penentuan Debit Harian Menggunakan Pemodelan Rainfall Runoff GR4J untuk Analisa Unit Hidrograf pada DAS Citarum Hulu Harlan, Dhemi; Wangsadipura, Muljana; Munajat, Cecep Muhtaj
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.455 KB)

Abstract

Abstrak. Penelitian ini mengkaji pemodelan rainfall-runoff menggunakan metode GR4J (Ge´nie Rural a` 4 parame`tres Journalier) pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum hulu. Dalam studi ini digunakan input data berupa data hujan harian dan data evapotranspirasi potensial yang hasilnya dikalibrasi menggunakan data debit pengamatan harian. Dalam studi ini akan dicari nilai optimum dari parameter pemodelan GR4J yang menghasilkan simpangan atau error yang paling kecil. Ada dua tahapan dalam pemodelan ini, yaitu: kalibrasi model dan validasi model. Kalibrasi model menggunakan data lima tahun pertama dan validasi model menggunakan data lima tahun kedua. Untuk menghitung simpangan yang terjadi digunakan metode Nash-Sutcliffe Coefficient (NS) dan metode Relative Volume Error (RVE). Pemodelan ini mengoptimasi empat parameter bebas berupa Kapasitas Maksimum Production Store (X1), Koefisien Perubahan Air Tanah (X2), Kapasitas Maksimum Routing Store (X3), dan Waktu Puncak Ordinat Unit Hidrograf (X4). Parameter waktu puncak ordinat unit hidrograf (X4) digunakan untuk keperluan studi banjir berupa analisa unit hidrograf yang menggunakan metode linear reservoir cascade. Kajian dilakukan dengan memanfaatkan DAS Sungai Citarum yang merupakan suatu DAS terukur. Kalibrasi menggunakan data pengamatan di stasiun debit Nanjung dan berdasarkan data pengamatan di beberapa stasiun hujan di dalam DAS. Hasil dari kajian ini menyimpulkan bahwa data lima tahun pertama memiliki parameter yang hampir sama dengan data lima tahun kedua. Hal ini menunjukan pola curah hujan dandebit tidak mengalami perubahan yang berarti. Abstract. This research is to study the rainfall-runoff modeling using GR4J (Ge´nie Rural a` 4 parame`tres Journalier) on Citarum Hulu River Basin. In this study, the data input of daily rainfall and potential evapotranspiration are used, and the result will calibrated with the observed data of daily discharge. In this study, the optimum value of GR4J model parameters will be observed to get the smallest error deviation. There are two stages in this modeling. Firstly is model calibration and secondly is model validation. Model calibration uses the first of five years of data input and model validation uses the following five years. The Nash-Sucliffe Coefficient (NS) and The Relative Volume Error (RVE) methods are used to obtain the error deviation. This study is intended to optimize four free parameters, there are the maximum capacity of production store (X1), the groundwater exchange coefficient (X2), the maximum capacity of routing store (X3), and the time base of unit hydrograph (X4). The last parameter (X4) is used to study flood discharge in the form of unit hydrograph analysis that uses linear reservoir cascade. This study uses gaged river basin, Citarum River Basin. Calibration uses the observed discharge data of Nanjung Station and based on the observed data of several rainfall stations inside the river basin. The result of this study shows that the first five years data has parameters quite similar with the second five years data. This shows rainfall and discharge pattern are not change significantly.
Prosedur Umum Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetis dengan Cara ITB dan Beberapa Contoh Penerapannya Natakusumah, Dantje K.; Hatmoko, Waluyo; Harlan, Dhemi
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 3 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.712 KB)

Abstract

Abstract. Metode hidrograf satuan sintetis adalah metoda yang populer digunakan dan memainkan peranan penting dalam banyak perencanaan di bidang sumber daya air khususnya dalam analisis debit banjir DAS yang tidak terukur. Metode ini sederhana, karena hanya membutuhkan data-data karakteristik DAS seperti luas DAS dan panjang sungai dan dalam beberapa kasus dapat juga mencakup karakteristik lahan digunakan. Oleh karena itu, metode ini merupakan alat berguna untuk mensimulasikan aliran dari DAS tidak terukur dan daerah aliran sungai mengalami perubahan penggunaan lahan. Untuk mengembangkan hidrograf satuan sintetis, beberapa metoda telah tersedia. Beberapa metoda hidrograf satuan sinteteis seperti cara Nakayasu, Snyder-Alexeyev, SCS, dan GAMA-1 sangat populer dan umum digunakan di Indonesia untuk menghitung debit puncak dan bentuk hidrograf banjir. Makalah ini menyajikan suatu pendekatan sederhana untuk menentukan hidrograf satuan tak-berdimensi yang konsisten berdasarkan prinsip konservasi massa. Hidrograf satuan dapat dibuat dengan menggunakan satu fungsi tunggal sederhana (HSS ITB-1) atau menggunakan dua fungsi sederhana (HSS ITB-2) yang dikombinasikan dengan faktor debit puncak yang dapat disesuaikan secara otomatis berdasarkan rasio antara luas DAS dan luas hidrograf satuan yang dihitung secara numerik menggunakan prosedur  tabulasi sederhana. Abstract. Synthetic unit hydrograph methods are popular and play an important role in many water resources design especially in the analysis of flood discharge of ungagged watersheds. These methods are simple, requiring only watershed characteristics such as area and river length and in some cases it may also include land use characteristics. Therefore, these methods serve as useful tools to simulate runoff from ungagged watersheds and watersheds undergoing land use change. To develop a synthetic unit hydrograph, several techniques are available. Several most popular unit hydrographs methods such as Nakayasu, Snyder-Alexeyev, SCS, and GAMA-1 are popular and commonly used in Indonesia for computing both peak discharge rate and the shape of flood hydrograph. This paper presents a simple approach for determining a consistent dimensionless unit hydrograph based on mass conservation principles. The unit hydrographs are synthesized by using either a simple single function (ITB-1) or using two simple functions (ITB-2) combined with an automatic adjustable peak rate factors based on the ratio between catchment area and area of unit hydrograph computed numerically using a simple tabulation procedure.
Analisa Hidrolika Penggunaan Pintu Air pada Proyek Reklamasi Pantai Utara DKI Jakarta dengan Perangkat Lunak SMS 8.1 Mahfudz, Hernawan; Harlan, Dhemi; Sistarani, Meutia; Firdaus, Ahmad Mukhlis
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 3 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.675 KB)

Abstract

Abstrak. Bertambahnya penduduk di wilayah DKI Jakarta tidak sebanding dengan bertambahnya lahan potensial yang masih dapat digunakan. Salah satu cara untuk memperoleh lahan adalah dengan reklamasi pantai di wilayah utara Jakarta. Perangkat lunak Surface-Water Modeling System (SMS) dapat digunakan untuk menganalisa pengaruh hidrolik yang terjadi sebelum dan setelah adanya reklamasi. Pemodelan menggunakan SMS versi 8.1 ini akan meliputi tiga buah skenario; kondisi eksisting, kondisi reklamasi dengan pintu air terbuka, dan kondisi reklamasi dengan pintu air tertutup. Input yang digunakan pada pemodelan adalah data debit rata-rata di hulu sungai dan data pasang surut. Output pemodelan adalah berupa vektor kecepatan dan arah aliran air serta gambaran elevasi muka air. Hasil dari pemodelan ini disimpulkan bahwa pengaruh pasang surut akan semakin membesar pada bagian muara sungai ketika reklamasi terlaksana dan pintu dalam kondisi terbuka, Tanggul eksisting yang telah berada pada sungai tidak akan berfungsi apabila dilakukan penambahan pintu air, baik dalam kondisi terbuka maupun tertutup, dan dalam kondisi pintu air tertutup, elevasi muka air sungai akan meningkat di bagian hulu.Abstract. The rapidly increasing amount of citizens in DKI Jakarta is unbalanced with the amount of potential usable land. The method to acquire this by doing coast reclamation especially in North Jakarta. The Surface-Water Modeling System (SMS) software can analyze the hydraulic effect that happened before and after the reclamation. Using SMS version 8.1, this paper mainly describes three scenarios influencing the reclamation site, which are the existing scenario before reclamation and the scenario after reclamation with opened and closed flood gate. The inputs needed are the average flow rate in the head of the river and the tidal movements’ data. The coming outputs will be the velocity vector, water direction, and an image of the water elevation. The analysis process concludes that after the reclamation has been accomplished, the influence of the tidal movements becomes bigger at the river mouth when the flood gate is opened, and the water elevation increases  at the upper stream when the flood gate was closed. It also concludes that the existing dam in the river will suffer failure if there were more flood gates whether it is opened or closed.
Model Optimasi Pola Tanam untuk Meningkatkan Keuntungan Hasil Pertanian dengan Program Linier (Studi Kasus Daerah Irigasi Rambut Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah) Septyana, Dina; Harlan, Dhemi; Winskayati, Winskayati
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.166 KB) | DOI: 10.5614/jts.2016.23.2.7

Abstract

Abstrak. Daerah irigasi Rambut merupakan jaringan irigasi teknis yang berada di Kabupaten Tegal melayani areal seluas 7.634 Ha. Pola tanam yang diterapkan pada peraturan bupati Tegal tahun 2014/2015 yaitu padi/tebu-padi/palawija/tebu-tebu dengan awal tanam November I, namun karena kekurangan air realisasi tanam pada tahun 2014/2015 tidak sesuai dengan pola tanam yang direncanakan. Untuk memenuhi kebutuhan air di Daerah Irigasi Rambut, dilakukan optimasi dengan mengoptimalkan ketersediaan air yang ada termasuk suplesi yang berasal dari saluran suplesi Cacaban Rambut. Optimasi bertujuan agar dapat menyusun pola tanam yang tepat serta meningkatkan keuntungan hasil pertanian yang maksimal. Metode optimasi yang digunakan yaitu dengan menggunakan program linier melalui model matematis yang diselesaikan dengan metode simpleks. Skenario optimasi pola tanam terdiri dari 3 (tiga) skenario yaitu : (1) luas tanaman tebu 1500 Ha, (2) luas tanaman tebu 888 Ha dan (3) tanpa batasan luas tanaman tebu. Pada setiap skenario disimulasikan dengan 4 (empat) alternatif pola tanam dengan mengubah jadwal tanam yaitu November I, November II, Desember I dan Desember II. Berdasarkan hasil optimasi, keuntungan tertinggi pada masing-masing skenario hasil optimasi diberikan pada alternatif 1, awal tanam November I. Pola tanam hasil optimasi untuk skenario I dan II yaitu padi/palawija/tebu-palawija/tebu-palawija/tebu sedangkan untuk skenario III dengan pola tanam padi/palawija-palawija-palawija. Abstract. The 7634 Ha of Rambut irrigation scheme is technical irrigation network located in Tegal District. The cropping pattern applied to the regulation of Tegal regency in 2014/2015 was rice plant/ sugar cane-rice plant/ crops/sugar cane-sugar cane which beginning in November I, but due to water shortage, it wasn’t applied in 2014/2015. Therefore, optimization of existing available water including suppletion derived from Cacaban Rambut suppletion channels is needed to prepare appropriate cropping patterns and to increase benefit of agriculture outcome to the maximum. Optimization was done by using linear programming through mathematical model solved by simplex method. Cropping pattern optimization consists of three scenarios, which are: (1) the sugar cane area 1500 Ha, (2) the sugar cane area 888 Ha and (3) without limitation of sugar cane area. Every scenario is simulated by four cropping patterns alternative by changing planting schedules existing from November I, November II, December I and December II. Based on the results, the highest profits for each scenario is the alternative 1, start planting on November I. The cropping pattern obtained from optimization is rice plant/crops/sugar cane - crops/sugar cane - crops/sugar cane for scenario I and II, while for scenario III is rice plant/crops- crops - crops.
STUDY OF FLOOD CONTROL AND RELIABILITY INDEX OF TANGGUL RIVER -, Giyanto -; Harlan, Dhemi; Natasaputra, Suardi
Jurnal Teknik Sipil Vol 26, No 3 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2019.26.3.2

Abstract

AbstractTanggul River which is located in Jember Regency, East Java Province, experiences floods every year. Increasing in flood discharge, decreasing on river capacity and lowing of slope cause flooding. In this study, we will analyze Tanggul River in full bank capacity condition with flood discharges for the return period of 2, 5, 10, 20 and 25 years, and then analyze flood control scenario, reliability index and economic feasibility. Flood control are carried out structurally by river normalization, side overflow construction, embankment elevation and a combination of the three activities. 1-dimensional and 2-dimensional hydraulic analysis use HEC-RAS software version 5.06, reliability index analysis uses the Safety Factor (SF) and First-Order Second Moment (FOSM) methods, and economic feasibility uses the Benefit Cost (B / C) Ratio method. The benefit component is reducting from flood inundation which is analyzed by QGIS software and Open Street Map (OSM), while the cost component is flood control construction costs. Based on the results of the study, the river embankment full bank capacity conditions correspond to floods return period of 5 years, recommended flood control are river normalization and elevation of the embankment with a B / C Ratio value of 1.7, flood reduction 62.88%, reliability index SF method 1.07 and FOSM method 97.05%AbstrakSungai Tanggul terletak di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur mengalami luapan banjir setiap tahun. Adanya peningkatan debit banjir, penurunan kapasitas sungai dan kemiringan yang landai diduga menjadi penyebab luapan banjir. Pada kajian ini akan menganalisis Sungai Tanggul kondisi full bank capacity dengan debit banjir rencana periode ulang 2, 5, 10, 20 dan 25 tahun, selanjutnya menganalisis skenario pengendalian banjir, indeks kehandalan dan kelayakan ekonomi. Upaya pengendalian banjir dilakukan secara struktural dengan normalisasi sungai, pembangunan pelimpah samping, peninggian tanggul dan kombinasi dari ketiga kegiatan tersebut. Analisis hidrolika 1 dimensi dan 2 dimensi menggunakan software HEC-RAS versi 5.06, analisis indeks kehandalan dengan metode Safety Factor (SF) dan First-Order Second Moment (FOSM), dan analisis kelayakan ekonomi dengan metode Benefit Cost (B/C) Ratio. Komponen benefit berupa pengurangan genangan banjir yang dianalisis dengan software QGIS dan Open Street Map (OSM), sedangkan komponen cost berupa biaya konstruksi pengendalian banjir. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh kapasitas Sungai Tanggul kondisi full bank capacity yang bersesuaian dengan banjir periode ulang 5 tahun, upaya pengendalian banjir yang direkomendasikan berupa normalisasi sungai dan peninggian tanggul dengan nilai B/C Ratio 1,7, reduksi banjir 62,88 %, Indeks kehandalan metode SF 1,07 dan metode FOSM 97,05%.
DEVELOPMENT OF FTCS ARTIFICIAL DISSIPATION FOR DAM BREAK 2D MODELLING Mellivera, Avis; Zain, Khilmi; Adityawan, Mohammad Bagus; Harlan, Dhemi; Farid, Mohammad; Yakti, Bagus Pramono
Jurnal Teknik Sipil Vol 27, No 1 (2020)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2020.27.1.1

Abstract

AbstractDam is a useful infrastructure for human life. It helps supporting social and economic development. Damages to dams may cause negative impacts such as casualties and destruction.  Thus, mitigation for dam related disaster has to be performed. This study uses derivatives of 1D and 2D shallow water wave equations.  This equation is based on the principle of mass and momentum conservation. Furthermore, it is discretized using finite difference Forward Time Center Space (FTCS) scheme. Hansen's filter is used to reduce oscillation and maintain the stability of the calculation. The filter serves as an artificial dissipation to filter each point for each time step. Based on the analysis, simulation of 1D dam break using FTCS numerical scheme shows a similar flow pattern to the analytical solution. But, it is not stable and still shows a quite big oscillation. Hansen Filter can significantly reduce oscillation and increase accuracy. However, its application shows a less accurate wavefront and moveable bed situation. Overall it can be concluded that FTCS numerical scheme with numerical filter can be used to solve 2D shallow flow problems such as circular dam break simulation. AbstrakBendungan adalah infrastruktur yang bermanfaat bagi kehidupan manusia untuk mendukung pembangunan sosial dan ekonomi. Selain bermanfaat, bendungan juga bisa berdampak negatif yaitu menyebabkan korban jiwa dan kerusakan. Oleh karena itu, mitigasi bencana terkait kegagalan bendungan perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan menggunakan turunan dari persamaan gelombang air dangkal 1D dan 2D. Persamaan ini merupakan gabungan dari prinsip konservasi massa dan momentum. Persamaan tersebut kemudian didiskritisasi menggunakan skema beda hingga Forward Time Center Space (FTCS). Filter Hansen digunakan untuk mengurangi osilasi dan menjaga stabilitas perhitungan. Filter berfungsi sebagai disipasi buatan untuk menyaring setiap titik pada setiap langkah waktu. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa simulasi dam break 1D menggunakan skema numerik FTCS menunjukkan pola aliran yang mirip dengan solusi analitik tetapi tidak stabil dan masih menunjukkan osilasi yang cukup besar. Hansen Filter secara signifikan dapat mengurangi osilasi dan meningkatkan akurasi. Akan tetapi, aplikasinya menunjukkan muka gelombang dan situasi lapisan dasar yang kurang akurat. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa skema numerik FTCS dengan filter numerik dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah aliran dangkal 2D seperti simulasi dam break. 
Penentuan Debit Harian Menggunakan Pemodelan Rainfall Runoff GR4J untuk Analisa Unit Hidrograf pada DAS Citarum Hulu Dhemi Harlan; Muljana Wangsadipura; Cecep Muhtaj Munajat
Jurnal Teknik Sipil Vol 16 No 1 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2009.16.1.1

Abstract

Abstrak. Penelitian ini mengkaji pemodelan rainfall-runoff menggunakan metode GR4J (Ge´nie Rural a` 4 parame`tres Journalier) pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum hulu. Dalam studi ini digunakan input data berupa data hujan harian dan data evapotranspirasi potensial yang hasilnya dikalibrasi menggunakan data debit pengamatan harian. Dalam studi ini akan dicari nilai optimum dari parameter pemodelan GR4J yang menghasilkan simpangan atau error yang paling kecil. Ada dua tahapan dalam pemodelan ini, yaitu: kalibrasi model dan validasi model. Kalibrasi model menggunakan data lima tahun pertama dan validasi model menggunakan data lima tahun kedua. Untuk menghitung simpangan yang terjadi digunakan metode Nash-Sutcliffe Coefficient (NS) dan metode Relative Volume Error (RVE). Pemodelan ini mengoptimasi empat parameter bebas berupa Kapasitas Maksimum Production Store (X1), Koefisien Perubahan Air Tanah (X2), Kapasitas Maksimum Routing Store (X3), dan Waktu Puncak Ordinat Unit Hidrograf (X4). Parameter waktu puncak ordinat unit hidrograf (X4) digunakan untuk keperluan studi banjir berupa analisa unit hidrograf yang menggunakan metode linear reservoir cascade. Kajian dilakukan dengan memanfaatkan DAS Sungai Citarum yang merupakan suatu DAS terukur. Kalibrasi menggunakan data pengamatan di stasiun debit Nanjung dan berdasarkan data pengamatan di beberapa stasiun hujan di dalam DAS. Hasil dari kajian ini menyimpulkan bahwa data lima tahun pertama memiliki parameter yang hampir sama dengan data lima tahun kedua. Hal ini menunjukan pola curah hujan dandebit tidak mengalami perubahan yang berarti. Abstract. This research is to study the rainfall-runoff modeling using GR4J (Ge´nie Rural a` 4 parame`tres Journalier) on Citarum Hulu River Basin. In this study, the data input of daily rainfall and potential evapotranspiration are used, and the result will calibrated with the observed data of daily discharge. In this study, the optimum value of GR4J model parameters will be observed to get the smallest error deviation. There are two stages in this modeling. Firstly is model calibration and secondly is model validation. Model calibration uses the first of five years of data input and model validation uses the following five years. The Nash-Sucliffe Coefficient (NS) and The Relative Volume Error (RVE) methods are used to obtain the error deviation. This study is intended to optimize four free parameters, there are the maximum capacity of production store (X1), the groundwater exchange coefficient (X2), the maximum capacity of routing store (X3), and the time base of unit hydrograph (X4). The last parameter (X4) is used to study flood discharge in the form of unit hydrograph analysis that uses linear reservoir cascade. This study uses gaged river basin, Citarum River Basin. Calibration uses the observed discharge data of Nanjung Station and based on the observed data of several rainfall stations inside the river basin. The result of this study shows that the first five years data has parameters quite similar with the second five years data. This shows rainfall and discharge pattern are not change significantly.
Analisa Hidrolika Penggunaan Pintu Air pada Proyek Reklamasi Pantai Utara DKI Jakarta dengan Perangkat Lunak SMS 8.1 Hernawan Mahfudz; Dhemi Harlan; Meutia Sistarani; Ahmad Mukhlis Firdaus
Jurnal Teknik Sipil Vol 16 No 3 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2009.16.3.4

Abstract

Abstrak. Bertambahnya penduduk di wilayah DKI Jakarta tidak sebanding dengan bertambahnya lahan potensial yang masih dapat digunakan. Salah satu cara untuk memperoleh lahan adalah dengan reklamasi pantai di wilayah utara Jakarta. Perangkat lunak Surface-Water Modeling System (SMS) dapat digunakan untuk menganalisa pengaruh hidrolik yang terjadi sebelum dan setelah adanya reklamasi. Pemodelan menggunakan SMS versi 8.1 ini akan meliputi tiga buah skenario; kondisi eksisting, kondisi reklamasi dengan pintu air terbuka, dan kondisi reklamasi dengan pintu air tertutup. Input yang digunakan pada pemodelan adalah data debit rata-rata di hulu sungai dan data pasang surut. Output pemodelan adalah berupa vektor kecepatan dan arah aliran air serta gambaran elevasi muka air. Hasil dari pemodelan ini disimpulkan bahwa pengaruh pasang surut akan semakin membesar pada bagian muara sungai ketika reklamasi terlaksana dan pintu dalam kondisi terbuka, Tanggul eksisting yang telah berada pada sungai tidak akan berfungsi apabila dilakukan penambahan pintu air, baik dalam kondisi terbuka maupun tertutup, dan dalam kondisi pintu air tertutup, elevasi muka air sungai akan meningkat di bagian hulu.Abstract. The rapidly increasing amount of citizens in DKI Jakarta is unbalanced with the amount of potential usable land. The method to acquire this by doing coast reclamation especially in North Jakarta. The Surface-Water Modeling System (SMS) software can analyze the hydraulic effect that happened before and after the reclamation. Using SMS version 8.1, this paper mainly describes three scenarios influencing the reclamation site, which are the existing scenario before reclamation and the scenario after reclamation with opened and closed flood gate. The inputs needed are the average flow rate in the head of the river and the tidal movements' data. The coming outputs will be the velocity vector, water direction, and an image of the water elevation. The analysis process concludes that after the reclamation has been accomplished, the influence of the tidal movements becomes bigger at the river mouth when the flood gate is opened, and the water elevation increases  at the upper stream when the flood gate was closed. It also concludes that the existing dam in the river will suffer failure if there were more flood gates whether it is opened or closed.
Prosedur Umum Perhitungan Hidrograf Satuan Sintetis dengan Cara ITB dan Beberapa Contoh Penerapannya Dantje K. Natakusumah; Waluyo Hatmoko; Dhemi Harlan
Jurnal Teknik Sipil Vol 18 No 3 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2011.18.3.6

Abstract

Abstract. Metode hidrograf satuan sintetis adalah metoda yang populer digunakan dan memainkan peranan penting dalam banyak perencanaan di bidang sumber daya air khususnya dalam analisis debit banjir DAS yang tidak terukur. Metode ini sederhana, karena hanya membutuhkan data-data karakteristik DAS seperti luas DAS dan panjang sungai dan dalam beberapa kasus dapat juga mencakup karakteristik lahan digunakan. Oleh karena itu, metode ini merupakan alat berguna untuk mensimulasikan aliran dari DAS tidak terukur dan daerah aliran sungai mengalami perubahan penggunaan lahan. Untuk mengembangkan hidrograf satuan sintetis, beberapa metoda telah tersedia. Beberapa metoda hidrograf satuan sinteteis seperti cara Nakayasu, Snyder-Alexeyev, SCS, dan GAMA-1 sangat populer dan umum digunakan di Indonesia untuk menghitung debit puncak dan bentuk hidrograf banjir. Makalah ini menyajikan suatu pendekatan sederhana untuk menentukan hidrograf satuan tak-berdimensi yang konsisten berdasarkan prinsip konservasi massa. Hidrograf satuan dapat dibuat dengan menggunakan satu fungsi tunggal sederhana (HSS ITB-1) atau menggunakan dua fungsi sederhana (HSS ITB-2) yang dikombinasikan dengan faktor debit puncak yang dapat disesuaikan secara otomatis berdasarkan rasio antara luas DAS dan luas hidrograf satuan yang dihitung secara numerik menggunakan prosedur  tabulasi sederhana. Abstract. Synthetic unit hydrograph methods are popular and play an important role in many water resources design especially in the analysis of flood discharge of ungagged watersheds. These methods are simple, requiring only watershed characteristics such as area and river length and in some cases it may also include land use characteristics. Therefore, these methods serve as useful tools to simulate runoff from ungagged watersheds and watersheds undergoing land use change. To develop a synthetic unit hydrograph, several techniques are available. Several most popular unit hydrographs methods such as Nakayasu, Snyder-Alexeyev, SCS, and GAMA-1 are popular and commonly used in Indonesia for computing both peak discharge rate and the shape of flood hydrograph. This paper presents a simple approach for determining a consistent dimensionless unit hydrograph based on mass conservation principles. The unit hydrographs are synthesized by using either a simple single function (ITB-1) or using two simple functions (ITB-2) combined with an automatic adjustable peak rate factors based on the ratio between catchment area and area of unit hydrograph computed numerically using a simple tabulation procedure.
Model Optimasi Pola Tanam untuk Meningkatkan Keuntungan Hasil Pertanian dengan Program Linier (Studi Kasus Daerah Irigasi Rambut Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah) Dina Septyana; Dhemi Harlan; Winskayati Winskayati
Jurnal Teknik Sipil Vol 23 No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2016.23.2.7

Abstract

Abstrak. Daerah irigasi Rambut merupakan jaringan irigasi teknis yang berada di Kabupaten Tegal melayani areal seluas 7.634 Ha. Pola tanam yang diterapkan pada peraturan bupati Tegal tahun 2014/2015 yaitu padi/tebu-padi/palawija/tebu-tebu dengan awal tanam November I, namun karena kekurangan air realisasi tanam pada tahun 2014/2015 tidak sesuai dengan pola tanam yang direncanakan. Untuk memenuhi kebutuhan air di Daerah Irigasi Rambut, dilakukan optimasi dengan mengoptimalkan ketersediaan air yang ada termasuk suplesi yang berasal dari saluran suplesi Cacaban Rambut. Optimasi bertujuan agar dapat menyusun pola tanam yang tepat serta meningkatkan keuntungan hasil pertanian yang maksimal. Metode optimasi yang digunakan yaitu dengan menggunakan program linier melalui model matematis yang diselesaikan dengan metode simpleks. Skenario optimasi pola tanam terdiri dari 3 (tiga) skenario yaitu : (1) luas tanaman tebu 1500 Ha, (2) luas tanaman tebu 888 Ha dan (3) tanpa batasan luas tanaman tebu. Pada setiap skenario disimulasikan dengan 4 (empat) alternatif pola tanam dengan mengubah jadwal tanam yaitu November I, November II, Desember I dan Desember II. Berdasarkan hasil optimasi, keuntungan tertinggi pada masing-masing skenario hasil optimasi diberikan pada alternatif 1, awal tanam November I. Pola tanam hasil optimasi untuk skenario I dan II yaitu padi/palawija/tebu-palawija/tebu-palawija/tebu sedangkan untuk skenario III dengan pola tanam padi/palawija-palawija-palawija. Abstract. The 7634 Ha of Rambut irrigation scheme is technical irrigation network located in Tegal District. The cropping pattern applied to the regulation of Tegal regency in 2014/2015 was rice plant/ sugar cane-rice plant/ crops/sugar cane-sugar cane which beginning in November I, but due to water shortage, it wasn't applied in 2014/2015. Therefore, optimization of existing available water including suppletion derived from Cacaban Rambut suppletion channels is needed to prepare appropriate cropping patterns and to increase benefit of agriculture outcome to the maximum. Optimization was done by using linear programming through mathematical model solved by simplex method. Cropping pattern optimization consists of three scenarios, which are: (1) the sugar cane area 1500 Ha, (2) the sugar cane area 888 Ha and (3) without limitation of sugar cane area. Every scenario is simulated by four cropping patterns alternative by changing planting schedules existing from November I, November II, December I and December II. Based on the results, the highest profits for each scenario is the alternative 1, start planting on November I. The cropping pattern obtained from optimization is rice plant/crops/sugar cane - crops/sugar cane - crops/sugar cane for scenario I and II, while for scenario III is rice plant/crops- crops - crops.