Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan promosi penjualan melalui media sosial (Facebook, Twitter, dan Instagram) dan Reference Group terhadap minat belanja secara online. Kinanati Bunga Wulansari; Tandiyo Pradekso; Djoko Setiabudi; Dwi Purbaningrum
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.127 KB)

Abstract

Technology Acceptance Model Theory dan Darley, Blankson dan Luethge’s Model digunakan untuk menjelaskan pengaruh terpaan iklan promosi penjualan melalui media sosial (Facebook, Twitter, dan Instagram) dan Reference Group terhadap minat belanja secara online. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia 18 hingga 26 tahun yang memiliki akun media sosial Facebook, Twitter, dan Instagram sebanyak 50 orang, dengan teknik purposive sampling.Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi variabel terpaan iklan promosi penjualan melalui Facebook adalah 0.02, nilai signifikansi terpaan iklan promosi penjualan melalui Twitter adalah 0.08, nilai signifikansi terpaan iklan promosi penjualan melalui Instagram adalah 0.022, dan nilai signifikansi reference group adalah 0.019 atau semua nilai signifikansi lebih kecil dari α (0.05), sehingga terpaan iklan promosi penjualan melalui Facebook, Twitter, dan Instagram dan reference group mempengaruhi minat belanja secara online.Iklan promosi penjualan melalui Instagram adalah iklan melalui media sosial yang paling berpengaruh terhadap minat belanja secara online. Pengaruh iklan promosi melalui Instagram diketahui sebesar 28.6%.
Pengaruh Intensitas Komunikasi Antarpribadi dan Tingkat Kecemburuan Terhadap Kualitas Hubungan Asmara Pasangan LDR Zahra Natty Fakhrana; Agus Naryoso; Dwi Purbaningrum; Nurriyatul Lailiyah
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.181 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya masyarakat yang sedang menjalaniLong Distance Relationships (LDR). LDR adalah suatu hubungan intim antara individuyang secara geografis terisolasi dari satu sama lain. Kebanyakan mahasiswa melakukanhubungan pacaran jarak jauh (Rohlfing, 1995; Sahlstein, 2006; Stafford, 2005. Percakapanrutin adalah model dalam menjalin komunikasi interpersonal yang berkualitas dalamsebuah hubungan (Wood & Duck, 2006a, b). Dalam menjalani LDR kecemburuan lebihsering terjadi karena masing-masing individu tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadipada pasangannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas komunikasiantarpribadi dan tingkat kecemburuan terhadap kualitas hubungan asmara pasangan LDR.Penelitian ini merupakan tipe penelitian eksplanatori, yang menjelaskan pengaruh antarvariabel. Jumlah populasi penelitian ini tidak diketahui karena peneliti tidak mengetahuijumlah pasti masyarakat yang menjalani LDR, dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang.Pemilihan sampel menggunakan teknik snowball sampling dan data dikumpulkan denganmenggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah faktor analisis dan regresilinear berganda.Peneliti melakukan verifikasi terhadap teori penetrasi sosial untuk mengetahuipengaruh intensitas komunikasi antarpribadi (X1) terhadap kualitas hubungan asmarapasangan LDR (Y). Sedangkan teori model proses konflik dyadic untuk mengetahuipengaruh tingkat kecemburuan (X2) terhadap kualitas hubungan asmara pasangan LDR(Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat pengaruh positif antara intensitaskomunikasi antarpribadi terhadap kualitas hubungan asmara pasangan LDR, dibuktikandengan nilai t hitung (7.347) > t tabel (1.994) dan signifikansi berada pada angka 0.000 <0.05. (2) Tidak terdapat pengaruh antara tingkat kecemburuan terhadap kualitas hubunganpasangan asmara LDR, dibuktikan dengan nilai t hitung (0.958) < t tabel (1.994) dansignifikansi berada pada angka 0.341 > 0.05. (3) Tidak ada pengaruh antara intensitaskomunikasi antarpribadi dan tingkat kecemburuan terhadap kualitas hubungan asmarapasangan LDR, dibuktikan dengan nilai t hitung (-1.895) < t tabel (1.994) dan signifikansiberada pada angka 0.62 > 0.05. Kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh antara intensitaskomunikasi antarpribadi dan tingkat kecemburuan terhadap kualitas hubungan asmarapasangan LDR.
MEMAHAMI POLA KOMUNIKASI SINGLE MOTHER TERHADAP PERKEMBANGAN KONSEP DIRI ANAK PEREMPUAN Astifah Asdir; Sri Budi Lestari; Agus Naryoso; Dwi Purbaningrum
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.026 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah fenomena single mother yang berperan ganda dalam keluarga membuat tugas utamanya sebagai seorang ibu menjadi terabaikan, sehingga tidak sedikit anak menjadi korban dari keadaan keluarga yang tidak utuh. Potret ibu yang dapat memberikan kontribusi positif berperan besar bagi perkembangan konsep diri sebagai pribadi yang positif.Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola komunikasi antara single mother dalam perkembangan konsep diri anak perempuan. Penelitian ini merujuk pada paradigma interpretif dan teknik analisa data yang mengacu pada fenomenologi. Subyek penelitian ini ialah dua pasang informan dengan ibu yang berperan sebagai single mother dan memiliki anak perempuan 12-21 tahun (usia remaja). Teori yang digunakan adalah teori skema hubungan dalam keluarga, teori kebohongan interpersonal, dan self-disclosure.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang berorientasi pada conversation orientation dan conformity orientation memberikan dampak pada perkembangan konsep diri anak. Hubungan ibu dan anak perempuannya terlihat dari komunikasi yang terjalin dan pengambilan keputusan yang tidak berpusat pada satu pihak semata. Feedback positif dari ibu memunculkan sikap keterbukaan bagi anak sehingga hubungan keduanya semakin intim. Dalam suatu hubungan yang intim, seseorang cenderung memercayai apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya. Keterbukaan yang terjalin membuat kedua belah pihak dapat saling memahami satu sama lain meskipun anak pada pasangan kedua terkadang masih ada hal yang ditutupi. Komunikasi yang efektif antara ibu dan anak akan memberikan dampak pada perkembangan konsep diri yang positif pada anak.
Pengaruh Terpaan Informasi tentang Performance Film dan Kredibilitas Selebriti Film terhadap Loyalitas Menonton Film Indonesia di Bioskop Wahyu Tri Oktaviani; Dwi Purbaningrum; M Bayu Widagdo; Agus Naryoso
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.278 KB)

Abstract

Film merupakan salah satu media massa yang memiliki fungsi sebagai media informasi dan hiburan. Seiring perkembangan waktu, jumlah film Indonesia yang beredar telah mengalami peningkatan.Akan tetapi peningkatan jumlah film yang beredar ini tidak sejalan dengan jumlah penonton film Indonesia yang menunjukkan penurunan.Penuruann jumlah penonton ini menunjukkan kurangnya loyalitas masyarakat untuk menonton film Indonesia di bioskop.Media massa sebagai sumber informasi selalu memberikan informasi mengenai film. Selain itu, kredibilitas selebriti film menjadi faktor lain yang mempengaruhi loyalitas khalayak untuk menonton film Indonesia di bioskop.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanasi.Populasi dari penelitian ini adalah khalayak yang pernah menonton film Indonesia di bioskop dengan range usia 17-24 tahun di Semarang. Penarikan sampel dilakukan secara purposive sampling sebanyak 50 responden.Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji Regresi Linear Berganda.Pengujian hipotesis terpaan informasi tentang performance film dan kredibilitas selebriti film Indonesia terhadap loyalitas menonton film Indonesia di bioskop menunjukkan hasil f-hitung sebesar 4.732 dengan signifikansi 0.013. Karena f-hitung>f-tabel (4.732>3.195) dan signifikansi 0.013<0,05, maka dapat dinyatakan bahwa terpaan informasi tentang performance film dan kredibilitas selebriti film Indonesia secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap loyalitas menonton film Indonesia di bioskop sebesar 16,8%, sedangkan sisanya 83,2% dipengaruhi oleh variabel lainHasil uji T-hitung variabel X1 menunjukkan t-hitung<t-tabel (0.884<2.012) dan signifikansi 0.381>0.05.Hal ini menunjukkan X1 tidak berpengaruh secara langsung terhadap Y, sehingga teori Perubahan Sikap tidak dapat menunjukkan pengaruh antar kedua variabel ini.Hasil uji t-hitung variabel X2 menunjukkan t-hitung>t-tabel (2.047>2.012) dan signifikansi 0.046<0.05.Hal ini menunjukkan X2 berpengaruh secara langsung terhadap Y, sehingga sesuai dengan konsep Peran Pendukung (endorser). .Hal ini bermakna terdapat hubungan antara terpaan informasi tentang performance film dan kredibilitas selebriti film Indonesia terhadap loyalitas menonton film Indonesia di biskop dengan pengaruh yang kecil. Pengaruh yang lain dapat disebabkan oleh faktor lain seperti interaksi teman sebaya dan tayangan film Indonesia di Televisi.
Memahami Komunikasi Antarpribadi Guru Dan Santriwati Terhadap Santriwati Yang Melakukan Pelanggaran Peraturan Di Pondok Pesantren Al-Multazam – Kuningan – Jawa Barat Fitri Kaniyah; Sri Budi Lestari; Agus Naryoso; Dwi Purbaningrum
Interaksi Online Vol 4, No 1: Januari 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.567 KB)

Abstract

Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah terkait dengan banyak ditemukannya masalah mengenai komunikasi yang meyimpangan dan kurang efektif, contohnya adalah komunikasi antara guru dan siswa, masih banyak guru yang menggunakan cara salah dalam mendidik dan mendisiplinkan siswa, tak terkecuali dengan guru di pondok pesantren Al-Multazam. Seperti pondok pesantren pada umumnya, pesantren Al-Multazam juga menerapkan peraturan yang ketat bagi santriwati dimana mengatur kehidupan sehari-hari santriwati di asrama. Cara pendisiplinan dari guru yang tidak bisa diterima oleh santriwati menjadi salah satu alasan santriwati melanggar peraturan di pesantren.Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komunikasi antarpribadi yang dilakukan keduanya untuk dapat membangun kedekatan, mendeskripsikan latar belangkang pelanggaran yang dilakukan santriwati dan mendeskripsikan komunikasi yang dilakukan guru bagi santriwati yang melakukan pelanggaran peraturan di pesantren Al-Multazam. Penelitian ini merujuk pada paradigma interpretif dan metode fenomenologi. Subyek penelitian ini ialah dua informan dari santriwati dan dua informan dari guru yang tinggal di asrama Al-Multazam. Dalam penelitian ini menggunakan konsep efektivitas komunikasi antarpribadi, keakraban dan responses relationship dissatisfaction (Rusbult dan Zembrodt Model).Hasil penelitian menunjukkan bahwa membangun kedekatan antar santriwati dan guru menjadi salah satu cara satu agar dapat bertahan untuk tinggal di pesantren. Sedangkan bagi guru, membangun kedekatan dengan santriwati bertujuan agar dapat merubah sikap santriwati. Cara komunikasi yang diberikan guru untuk mendisiplinkan tidak bisa diterima oleh santriwati, hal ini berpengaruh terhadap alasan melakukan pelanggaran peraturan. Tujuan guru untuk mendisiplinkan santriwati telah dilakukan, yaitu dengan cara mendekati, memberi nasehat dan memberikan kepercayaan kepada santriwati. Pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh santriwati menunjukkan respon ketidakpuasan dalam hubungan dengan guru, terdapat dua respon ketidakpuasa dalam hubungan, yaitu respon guru yang aktif-konstruktif untuk tetap memperbaiki dan mempertahankan hubungan (berusaha kembali membangun komunikasi) dan respon pasif-kontruktif, membiarkan hubungan rusak dan memilih mengakhiri hubungan.
Rebranding Pusat Perbelanjaan Star Department Store sebagai Upaya Penyelamatan Bisnis Ayumi Isidah; Dwi Purbaningrum
Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Vol. 5 No. 5 (2025): Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/dawatuna.v5i5.9346

Abstract

This study examines the rebranding strategy implemented by Star Department Store as a step to save the business amidst the increasingly tight competition in the retail industry. The traditional shopping center industry faces major challenges due to changes in consumer behavior, advances in digital technology, and the impact of the COVID-19 pandemic which has changed people's shopping patterns. Star Department Store, as one of the old players in the Indonesian retail industry, implemented a comprehensive rebranding strategy to maintain its existence and regain consumer trust. This study uses a qualitative approach with a case study method to analyze the rebranding process carried out by Star Department Store. Data were collected through in-depth interviews with company management, field observations, and analysis of company documents. Theories of marketing communication, brand identity, and crisis management are used as theoretical bases to analyze the effectiveness of the rebranding strategy implemented. The results of the study indicate that the rebranding of Star Department Store to Rambla Department Store includes changes in visual identity, physical store renovation, product diversification, and digital transformation through an e-commerce platform. An integrated marketing communication strategy was implemented to introduce the new brand image to a wider target market, including millennials and Gen Z. The rebranding implementation also involved improving customer experience through digital technology and more responsive customer service. This study shows that the rebranding strategy is effective in increasing brand awareness and getting a positive response from consumers. However, challenges still exist related to consistency in implementing the new brand identity and adapting to changing technological developments. The recommendations produced include the importance of long-term commitment in implementing the rebranding, ongoing investment in digital technology, and systematic evaluation to measure the effectiveness of the rebranding strategy.
Analisis Pola Komunikasi Melalui Media Sosial untuk Mendukung Pemasaran Produk ATK: Studi Kasus 5 Produsen Alat Tulis di Indonesia Andri Kurniawan; Rini Sudarmanti; Dwi Purbaningrum; Titis Gandariani
Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Vol. 4 No. 6 (2024): Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/dawatuna.v4i6.5375

Abstract

Currently, digital developments encourage all business actors, both large, medium, small, and MSMEs, to intensively use social media as part of an integrated marketing communications strategy (integrated marketing communications). Except for office stationery (ATK) manufacturers in Indonesia, who are focused on working on the stationery market in the midst of the era of digitalization, as well as the threat of products from China and the addition of intense domestic competition, resulting in the rise of counterfeit products in this sector. This research aims to analyze in more depth digital communication patterns through the use of social media from stationery manufacturers using qualitative research methods with comparative case studies. The research was conducted over a period of 14 days, in 1-14 June 2024, by looking at patterns and comparisons of digital communication on the Instagram platform from 5 stationery manufacturers in Indonesia who have used social media optimally, especially ahead of the New Academic Year. The research results show that 5 stationery manufacturers in Indonesia have used social media as a communication channel to the public in order to improve brand image and increase brand awareness, but this needs to be improved in several ways in the future.