Articles
DEVELOPMENT OF INORGANIC CHEMISTRY OF TRANSITIONAL CHEMISTRY MATERIALS IN CHEMISTRY DEPARTMENT
Maharani, Dina Kartika;
Dwiningsih, Kusumawati;
Hidayah, Rusly
JCER (Journal of Chemistry Education Research) Vol 3, No 1 (2019): Volume 3 No. 1 June 2019
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jcer.v3n1.p15-21
Learning materials have been developed in inorganic chemistry elements of transition elements have been developed online. The flow of the development model suggested by Thiagarajan, Semmel, and Semmel is 4-D (four D Models). This model consists of 4 stages of development, namely Define, Design, Develop, and Disseminate, but in this study it is limited to the develop stage. Based on the results of observations of student activities and student response questionnaires, it can be concluded that the material in the Inorganic Chemistry of the Transition Element is feasible.
PEMANFAATAN ASAM FULVAT SEBAGAI OPTIMALIZER DALAM PUPUK LEPAS LAMBAT KITOSAN-ZEOLIT
Savana, Raisza Tarida;
Maharani, Dina Kartika
Sains & Matematika Vol 5, No 2 (2017): April, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pupuk lepas lambat (SRF) adalah pupuk termodifikasi dengan tujuan untuk mengoptimalisasi penyerapan unsur-unsur yang terdapat di pupuk oleh tanaman dengan mengatur pelepasannyaa secara lambat. Metode yang dipergunakan dalam membuat pupuk SRF pada penelitian ini adalah dengan mencampurnya dengan bahan lain yang sukar larut, dan menyelimuti pupuk tersebut dengan bahan tertentu. Dengan demikian, pelepasan pupuk di dalam tanah menjadi lambat. Bahan yang dapat dipergunakan sebagai bahan pembuat SRF adalah zeolit dan kitosan. Zeolit merupakan mineral silikat yang memiliki kapasitas tukar kation (KTK) yang sangat tinggi. Kitosan merupakan turunan terdeasetilasi dari kitin dan salah satu polimer biodegrable yang ketersediaanya melimpah di alam. Pupuk urea mempunyai sifat mudah hilang karena sangat mudah larut dalam air oleh karena itu perlu dilakukan pelapisan mengunakan kitosan-zeolit. Penambahan asam fulvat mampu mengoptimalisasi pupuk lepas lambat dengan memperlambat laju pelepasannya dan juga mampu meningkatkan penyerapan ion-ion logam dalam tanah yang diperlukan oleh tanaman. Kadar yang paling tepat dari asam fulvat yang akan ditambahkan dalam pupuk slow release urea terlapis kitosan zeolite agar optimal adalah asam fulvat dengan kadar 5%. Hal ini dikarenakan dalam pupuk slow release yang telah ditambahkan asam fulvat 5% dalam uji disolusinya terlihat bahwa pupuk urea yang terlarut dalam air konsentrasinya sedikit, selain itu dari uji AAS juga penambahan asam fulvat dengan kadar 5% mampu mengikat logam sebanyak 0,9218 ppm.Slow release fertilizers (SRF) are modified fertilizers with the aim of optimizing the absorption of the elements present in fertilizers by plants by regulating their release slowly. The method used in making SRF fertilizer in this study is to mix it with other substances that are difficult to dissolve, and cover the fertilizer with certain materials so that the release of fertilizer in the soil becomes slow. Materials that can be used as SRF material are zeolite and chitosan. Zeolite is a silicate mineral that has a very high cation exchange capacity (CEC). Chitosan is a deacetylated derivative of chitin and a biodegrable polymer that is abundant in nature. Urea fertilizer has the property of being easily lost because it is very soluble in water, therefore it is necessary to do the coating using chitosan-zeolite. Addition of fulvic acid can optimize the release of fertilizer slowly by slowing down the rate of release and also being able to increase the absorption of metal ions in the soil needed by plants. The most appropriate level of fulvic acid to be added in slow release urea coated with chitosan zeolite to be optimal is fulvic acid with 5% content. This is because in the slow release fertilizer that has been added 5% fulvic acid in the test of dissolution it is seen that the urea fertilizer which is dissolved in water is slightly concentrated, besides that from the AAS test also the addition of fulvic acid with 5% content is able to bind metal as much as 0.9218 ppm.
DEVELOPMENT OF INORGANIC CHEMISTRY OF TRANSITIONAL CHEMISTRY MATERIALS IN CHEMISTRY DEPARTMENT
Maharani, Dina Kartika;
Dwiningsih, Kusumawati;
Hidayah, Rusly
JCER (Journal of Chemistry Education Research) Vol 3, No 1 (2019): Volume 3 No. 1 June 2019
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/jcer.v3n1.p15-21
Learning materials have been developed in inorganic chemistry elements of transition elements have been developed online. The flow of the development model suggested by Thiagarajan, Semmel, and Semmel is 4-D (four D Models). This model consists of 4 stages of development, namely Define, Design, Develop, and Disseminate, but in this study it is limited to the develop stage. Based on the results of observations of student activities and student response questionnaires, it can be concluded that the material in the Inorganic Chemistry of the Transition Element is feasible.Â
Pemanfaatan Asam Fulvat Sebagai Optimalizer dalam Pupuk Lepas Lambat Kitosan-Zeolit
Savana, Raisza Tarida;
Maharani, Dina Kartika
Sains & Matematika Vol 5, No 2 (2017): April, Sains & Matematika
Publisher : Sains & Matematika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pupuk lepas lambat (SRF) adalah pupuk termodifikasi dengan tujuan untuk mengoptimalisasi penyerapan unsur-unsur yang terdapat di pupuk oleh tanaman dengan mengatur pelepasannyaa secara lambat. Metode yang dipergunakan dalam membuat pupuk SRF pada penelitian ini adalah dengan mencampurnya dengan bahan lain yang sukar larut, dan menyelimuti pupuk tersebut dengan bahan tertentu. Dengan demikian, pelepasan pupuk di dalam tanah menjadi lambat. Bahan yang dapat dipergunakan sebagai bahan pembuat SRF adalah zeolit dan kitosan. Zeolit merupakan mineral silikat yang memiliki kapasitas tukar kation (KTK) yang sangat tinggi. Kitosan merupakan turunan terdeasetilasi dari kitin dan salah satu polimer biodegrable yang ketersediaanya melimpah di alam. Pupuk urea mempunyai sifat mudah hilang karena sangat mudah larut dalam air oleh karena itu perlu dilakukan pelapisan mengunakan kitosan-zeolit. Penambahan asam fulvat mampu mengoptimalisasi pupuk lepas lambat dengan memperlambat laju pelepasannya dan juga mampu meningkatkan penyerapan ion-ion logam dalam tanah yang diperlukan oleh tanaman. Kadar yang paling tepat dari asam fulvat yang akan ditambahkan dalam pupuk slow release urea terlapis kitosan zeolite agar optimal adalah asam fulvat dengan kadar 5%. Hal ini dikarenakan dalam pupuk slow release yang telah ditambahkan asam fulvat 5% dalam uji disolusinya terlihat bahwa pupuk urea yang terlarut dalam air konsentrasinya sedikit, selain itu dari uji AAS juga penambahan asam fulvat dengan kadar 5% mampu mengikat logam sebanyak 0,9218 ppm.Slow release fertilizers (SRF) are modified fertilizers with the aim of optimizing the absorption of the elements present in fertilizers by plants by regulating their release slowly. The method used in making SRF fertilizer in this study is to mix it with other substances that are difficult to dissolve, and cover the fertilizer with certain materials so that the release of fertilizer in the soil becomes slow. Materials that can be used as SRF material are zeolite and chitosan. Zeolite is a silicate mineral that has a very high cation exchange capacity (CEC). Chitosan is a deacetylated derivative of chitin and a biodegrable polymer that is abundant in nature. Urea fertilizer has the property of being easily lost because it is very soluble in water, therefore it is necessary to do the coating using chitosan-zeolite. Addition of fulvic acid can optimize the release of fertilizer slowly by slowing down the rate of release and also being able to increase the absorption of metal ions in the soil needed by plants. The most appropriate level of fulvic acid to be added in slow release urea coated with chitosan zeolite to be optimal is fulvic acid with 5% content. This is because in the slow release fertilizer that has been added 5% fulvic acid in the test of dissolution it is seen that the urea fertilizer which is dissolved in water is slightly concentrated, besides that from the AAS test also the addition of fulvic acid with 5% content is able to bind metal as much as 0.9218 ppm.
Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Berbasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru Kimia SMA di MGMP Kimia SMA Kabupaten Kediri
Hidayah, Rusly;
maharani, dina kartika;
muchlis, muchlis
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/ja.v5n2.p107-110
Telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Kabupaten Kediri. Tujuan kegiatan adalah kemampuan guru kimia dalam menyusun artikel ilmiah berbasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan respon guru selama mengikuti kegiatan pelatihan. Langkah-langkah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah kegiatan penyegaran materi penyusunan artikel ilmiah berbasis PTK. Evaluasi dilakukan dengan angket kepada peserta untuk mendapatkan data respon terhadap pelaksanaan pelatihan dan penilaian terhadap artikel ilmiah yang dihasilkan oleh peserta pelatihan. Berdasarkan data hasil pelatihan, dapat disimpulkan bahwa: (1) respon peserta pelatihan sangat baik terhadap pelatihan ini, (2) kemampuan guru MGMP Kimia di Kabupaten Kediri dalam menyusun artikel ilmiah adalah baik.Kata Kunci: pelatihan, artikel ilmiah, PTK
PENINGKATAN EFISIENSI PROSES PEWARNAAN MELALUI PEMBERIAN AGEN FIKSASI RAMAH LINGKUNGAN PADA KELOMPOK BATIK TULIS PASURUAN
Maharani, Dina Kartika;
Savitri, Dian;
Rohmawati, Lydia
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/ja.v2n2.p30-33
Batik Indonesia telah ditentukan sebagai salah satu warisan dunia oleh Unesco. Pengembangan inovasi proses produksi batik tulis meliptui proses pewarnaan dan desain motif merupakan faktor penting untuk meningkatkan penjualan dan kapasitas produksi. Kota Pasuruan memiliki produksi batik khas yang dikenal dengan batik sirih kelor. Batik Pasuruan belum populer di kalangan masyarakat, sehingga pelatihan dan pendampingan terkait proses pewarnaan dan desain motif perlu dilakukan. Pelatihan yang dilakukan terhadap kelompok mitra batik pasuruan meliputi pelatihan penggunaan agen fiksasi ramah lingkungan pada proses pewarnaan serta penggunaan alat padder untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi waktu produksi.
A STUDI IN SILICO: POTENSI SENYAWA KATEKIN DAN TURUNANNYA DARI TEH HIJAU SEBAGAI INHIBITOR HGF SERTA PROFIL TOKSISITASNYA
Sururi, Ahmad Misbakhus;
Wati, First Ambar;
Maharani, Dina Kartika
Unesa Journal of Chemistry Vol. 12 No. 2 (2023): Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Surabaya State University, located at Jl Ketintang, Surabaya, East Java, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/ujc.v12n2.p57-63
Green tea is a plant with a high content of catechins. Catechins are a secondary metabolites that possess many benefits and potencies, one of which is as an antitumor. This study aims to describe the potential of catechin and its derivatives as antitumor inhibitor of HGF and their toxicity profiles through in silico analysis. The ligands used in this study were catechin, gallocatechin, epicatechin, and epigallocatechin. The results showed that epicatechin has better potency (-6.6 kcal/mol) than other catechin derivatives. The toxicity characteristics of the four catechins indicate that they do not exhibit hepatotoxicity, mutagenicity, or carcinogenicity, and possess a safe LD50 value. Further studies, such as in vitro and in vivo, must reveal its potential as an antitumor HGF inhibitor.
PREPARASI DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL ZNO/TIO2 DENGAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L)
Ayunda, Defi;
Maharani, Dina Kartika
Unesa Journal of Chemistry Vol. 12 No. 3 (2023): Vol 12 No 3 (2023)
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Surabaya State University, located at Jl Ketintang, Surabaya, East Java, Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/ujc.v12n3.p100-105
Green synthesis of metal nanoparticles has become an interesting research area because it offers an environmentally friendly and cost-effective alternative. Green synthesis was successfully carried out using papaya leaf extract (Carica papaya L) where polyphenol compounds were responsible as reducing agents and capping agents. The aim of this research is to determine the characteristics of nanoparticles that have been successfully synthesized using the sol-gel method. ZnO/TiO2 (ZT) nanoparticles have been successfully synthesized using the green synthesis method with papaya (Carica papaya L.) as a reducing agent. FTIR results from ZnO2 nanoparticles produced an absorption pattern of 880.18 cm-1; 850.43 cm-1; 868.57 cm-1; and 874.76 cm-1 is the stretching vibration of Zn-O-Ti. The particle size of ZnO/TiO2 nanoparticles in variations ZT-0, ZT-1, ZT-3, ZT-5, and ZT-7 is 10.469 nm; 10.98nm; 10.21nm; 11.65nm; and 11.04 nm.
Perbandingan Nanopartikel TiO2 Menggunakan Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Blimbi L.) dan Daun Kemangi (Ocimum Sanctum) untuk Aplikasi Fotokatalitik
Putri, Firstania Diah Cahyani;
Maharani, Dina Kartika
Sains dan Matematika Vol. 9 No. 2 (2024): Oktober, Sains & Matematika
Publisher : Universitas Negeri Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26740/sainsmat..v9n2.p54-59
Nanopartikel TiO2 berhasil disintesis menggunakan ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa blimbli L.)daun kemangi (Ocimum Sanctum) sebagai stabilizer atau capping agent. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi nanopartikel TiO2 dan melakukan aplikasinya sebagai fotokatalis. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan Fourier-Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR), dan X-Ray Diffraction (XRD). Ukuran kristal 9,46 nm dan 10,86 nm. Menunjukkan adanya TiO2 pada bilangan gelombang 931,23 dan 757,40 cm-1 untuk daun belimbing wuluh sedangkan pada daun kemangi menunjukkan TiO2 pada bilangan gelombang 874,59 cm-1 Uji fotokatalitik zat warna metilen biru persentase degradasi sebesar 96,66%. Sedangkan pada daun kemangi mendapatkan 84%. Kata Kunci: Averrhoa blimbli L, Ocimum Sanctum, fotokatalitik, metilen biru, TiO2.
PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENDUKUNG PROTOKOL KESEHATAN DI ERA PANDEMI COVID-19
Maharani, Dina Kartika;
Kusumawati, Nita;
Setiarso, Pirim;
Sanjaya, IGM;
Monica, Maria;
Samik, Samik;
Safitri, Rizka Dwi;
Nurzulla, Weka Firda Rizki;
Rhamdiyah, Fastabiqul Khairati;
Ramadanti, Awanda Halida;
Naulia, Kaila;
Lailiyah, Nur
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/kumawula.v6i1.39267
Pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan terutama jika berada di luar rumah atau saat berada di kerumunan. Salah satunya yang gencar disosialisaikan adalah mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Kebiasaan baru ini meningkatkan kebutuhan hand sanitizer yang tinggi di pasaran. Hand sanitizer yang sudah ada di pasaran umumnya realtif cukup mahal dan berbasis alkohol yang kurang ramah lingkungan. Oleh karena itu perlu diadakan pelatihan pembuatan hand sanitizer berbasis bahan alam sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat untuk memperoleh hand sanitizer yang murah dan ramah lingkungan. Pelatihan diikuti oleh peserta yang mayoritas berdomisili di wilayah Driyorejo, Gresik. Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah agar warga Driyorejo, Gresik yang mayoritas bekerja di bidang industri memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk membuat hand sanitizer secara mandiri dari bahan yang mudah diperoleh di sekitar rumah. Bahan alam yang digunakan yaitu daun kemangi dan daun sirih, serta diberikan juga pelatihan untuk pembuatan hand sanitizer alkohol dalam sediaanspray dan gel. Kegiatan pelatihan dilakukan pada 4 September 2021 secara webinar, penyampaian materi dilakukan melalui Zoom. Pelatihan dilaksanakan dengan peserta sebanyak 87 orang. Kepada 20 peserta diberikan kesempatan untuk membuat hand sanitizer sendiri di rumah dengan mempraktikkan ilmu yang telah didapatkan dari pelatihan. Sebagai bahan evaluasi, peserta diwajibkan mengirimkan video saat proses pembuatan. Hasil evaluasi kegiatan pelatihan hand sanitizer menunjukkan bahwa masyarakat Driyorejo telah terampil membuat hand sanitizer alami maupun berbasis alkohol.