Claim Missing Document
Check
Articles

Found 77 Documents
Search
Journal : Department of Naval Architecture

ANALISA EFEKTIFITAS WIND TURBINE SUMBU HORIZONTAL DENGAN VARIASI JUMLAH DAN JENIS AIRFOIL SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK TAMBAHAN PADA FISHERIES INSPECTION Arga Gideon Sarwanto; Untung Budiarto; Ahmad Fauzan Zakki
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 4 (2016): OKTOBER
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1024.529 KB)

Abstract

Dengan naiknya harga bahan bakar, maka akan berdampak pada industri perkapalan dikarena konsumsi bahan bakar fosil digunakan untuk menggerakkan kapal, penerangan pada kapal, bahkan untuk bongkar muat. Pemanfaatan energi angin bisa dilakukan dengan cara pemasangan wind turbine pada kapal. Penelitian ini menganalisa efektifitas energi yang dihasilkan dari turbin angin yang akan diinstalasi pada deck Fisheries Inspection Vessel 594 GT dengan variasi jumlah dan ketebalan sudu airfoil NACA. Turbin angin yang akan dianalisa merupakan tipe turbin angin sumbu horizontal yang dipasang pada bagian deck kapal. Peneliti ini akan menganalisa pengaruh dari variasi bentuk geometri dan jumlah sudu wind turbine. Variasi ketebalan foil yang digunakan adalah NACA 0015, NACA 0018, NACA 0025 dengan variasi jumlah sudu 2, 3 dan 4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa turbin berupa gaya, torsi, daya, dan koefisien power turbin pada setiap variasi. Peneliti menggunakan software Ansys CFX 14 untuk melakukan analisa gaya yang mempengaruhi gerak sudu turbin dan software Qblade v.0.91b untuk mencari koefisien power turbin angin. Berdasarkan hasil analisa, didapatkan bahwa nilai torsi tertinggi adalah pada turbin angin dengan jenis foil NACA 0018 dan jumlah sudu 2 sebesar 351,72 Nm ,nilai daya 11051,1 Watt, nilai koefisien power 0,488. Dapat ditarik kesimpulan turbin angin dengan foil NACA 0018 dengan jumlah 2 sudu merupakan geometri turbin yang paling optimum digunakan pada pembangkit listrik tenaga angin ini.
Evaluasi Regulasi BKI terhadap Respon Konstruksi Kapal LPG Tanker 100 M di North Atlantic Ocean dan Indonesian Waterways Menggunakan Metode Elemen Hingga Ladwika Ilham Albiyan; Ahmad Fauzan Zakki; Imam Pujo Mulyatno; Sukron Makmun
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1200.61 KB)

Abstract

Tujuan dari BKI adalah untuk menjamin keamanan kapal dan bangunan lepas pantai yang berada di bawah bendera Indonesia ataupun negara lain yang beroperasi di perairan Indonesia juga diluar Indonesia.Hampir 90% peraturan dan regulasi BKI untuk kapal dan bangunan lepas pantai tidak memiliki batasan wilayah operasi, sehingga dapat dipastikan kapal dan bangunan lepas pantai tersebut dapat beroperasi di seluruh perairan dunia dan tetap dapat bertahan dalam kondisi lingkungan bagaimanapun tanpa terkecuali. Dalam perkembangannya peraturan dan regulasi BKI merujuk pada kondisi lingkungan di perairan Atlantik Utara. Untuk industri kapal dalam negeri, khususnya untuk kapal dan bangunan laut yang hanya beroperasi di perairan Indonesia akan memerlukan peraturan dan regulasi khusus sehingga perncangan desain strukturnya tidak berlebihan. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan percobaan untuk membandingkan kondisi perairan Atlantik Utara dan perairan Indonesia (Zona 1, 2, 3) dengan struktur kapal yang sama. Data yang diambil yaitu respon tegangan dari struktur yang dikenai momen terbesar dari tiap perairan. Permodelan struktur kapal dan analisa FEM menggunakan software Nastran Patran dan untuk analisa kekuatan memanjang menggunakan software Maxsurf Stability. Hasilnya, nilai tegangan teringgi didapat di perairan North Atlantic Ocean pada kondisi sagging yaitu sebesar 1,25 x 108 Pa, sedangkan nilai tegangan terbesar di perairan Indonesia didapat di zona 3 pada kondisi sagging yaitu sebesar 7,53 x 107 Pa. Maka jika dibandingkan dengan perairan North Atlantic Ocean didapat pengurangan tegangan sebesar 32,87 % pada perairan Indonesia.
Analisis Kekuatan Konstruksi Graving Dock Gate Pada Dry Dock 8000 DWT Septyawan Bintar Saputra; Ahmad Fauzan Zakki; Andi Trimulyono
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Floating caisson gate merupakan jenis main gate yang digunakan PT  Janata Marina Indah Unit 1.Main gate ini berfungsi  untuk menahan air laut saat  proses reparasi berlangsung pada graving dock berkapasitas 8000 DWT. Desain konstruksi yang dipakai main gate pada unit 1 merupakan modifikasi wing tank kapal tanker, sehingga kekuatan konstruksi main gate tersebut menjadi penting, mengingat fungsinya yang sangat vital pada proses reparasi kapal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tegangan dan defleksi maksimal pada desain asli dan desain pembanding, serta mengetahui detail letak tegangan maksimum pada graving dock gate. Metode solver yang  digunakan pada penelitian ini menggunakan bantuan software berbasis metode element hingga. Validasi model dilakukan dengan menggunakan perhitungan defleksi mekanika teknik dan didapatkan nilai eror sebesar 2,83 %. Beban yang digunakan berupa beban tekan hidrostatis air laut saat kondisi perairan normal, pasang dan surut, sehingga setup beban diasumsikan ke dalam 3 kondisi dengan pembagian garis air sesuai elevasi kedalaman (h). Tegangan maksimum terjadi pada model asli dikondisi perairan pasang, dengan nilai tegangan sebesar 164.140 MPa dan defleksi sebesar 3.647 mm. Sementara pada model pembanding, tegangan dan defleksi maksimum terjadi dikondisi periaran pasang dengan nilai tegangan sebesar 132.852 MPa dan defleksi sebesar 3.411mm, dari hasil tersebut semua model main gate memenuhi persyaratan regulasi klasifikasi.
Analisa Kekuatan Variasi Konstruksi Minimum Weight Corrugated Bulkhead dengan Duplex Stainless Steel pada Ruang Muat Kapal Tanker 17500 LTDW Ananda Riris Kurnia Pratama; Ahmad Fauzan Zakki; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam mendesain konstruksi sekat melintang (transverse bulkhead), pemilihan desain dan material yang efisien untuk konstruksi sekat kedap berpengaruh terhadap kekuatan dan berat dari konstruksi sekat kedap melintang. Untuk saat ini mulai ditinggalkannya sekat berpenegar dan mengganti dengan konstruksi sekat bergelobang (corrugated bulkhead). Analisa konstruksi sekat dilakukan dengan mengkonversi nilai sudut pada corrugated bulkhead menjadi beberapa variasi sesuai dengan konfigurasi elemen corrugated bulkhead BKI Vol II Section 11, dan merubah material yang digunakan menjadi duplex stainless steel yang lebih tahan korosif serta lebih ringan dibandingkan carbon steel. Permodelan dan analisa kekuatan dilakukan dengan menggunakan finnite element software, dengan memberikan pembebanan yang mengacu pada Common Structural Rules for Double Hull Oil Tanker section 7 berupa tekanan hidrostatis sebesar 55,16 Pa dan tekanan tank 71,99 Pa. Dari hasil analisa maka diperoleh nilai tegangan terbesar terjadi pada model sekat berpenegar (transverse plane watertigh bulkhed) yaitu sebesar 203 Mpa, tegangan maksimum terkecil terjadi pada model corrugated bulkhead dengan sudut α 60° dengan material carbon steel yaitu sebesar 130 Mpa. Desain konstruksi corrugated bulkhead yang efisien adalah model dengan sudut α 60° dengan material duplex stainless steel dengan nilai tegangan 142 Mpa telah memenuhi tegangan ijin BKI sebesar 180 N/mm2 dengan nilai safety factor 1.27, dan berat konstruksi sebesar 23,56 ton. Perubahan pengguanan desain dan material  dapat mereduksi berat sekat  rata – rata sebesar 12.3% dari desain existing.
STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN STYROFOAM SEBAGAI CAMPURAN BAHAN DASAR PADA MODULAR FLOATING PONTOON FERROCEMENT Dimas Maulana Agung Pambudi; Ahmad Fauzan Zakki; Eko Sasmito Hadi
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 4 (2014): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.761 KB)

Abstract

Modular floating pontoon merupakan perangkat apung yang biasa digunakan sehari – hari dalam bidang industri maupun kostruksi bangunan laut. Ponton dalam hal ini biasanya bahan dasar pembangunya adalah baja atau ponton HDPE, hal inilah yang mendorong diperlukanya suatu penelitian lain mengenai alternatif bahan baku pembangunan suatu ponton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan teknologi  ferrocement yang divariasi dengan dicampurkan Styrofoam sebagai bahan campuran untuk  rancang bangun modular floating pontoon sebagai alat apung multiguna. Pembuatan modular floating pontoon ini merencanakan prototype dan model ponton dengan bahan dasar ferrocement. Menghitung massa ponton ferrocement setelah ditambahkan Styrofoam serta menguji kekuatan lentur ferrocement. Hasil dari pengujian ferrocement diperoleh bahwa penambahan styrofoam berpengaruh secara nyata terhadap penurunan massa ponton. Penurunan massa ponton berkisar antara 15 – 67 kg per satuan ponton untuk setiap variasi penambahan Styrofoam sebesar 20%. Namun juga penambahan Styrofoam berdampak pada berkurangnya kekuatan lentur ferrocement. Pengurangan kekuatan lentur ferrocement berkisar antara 2,76 – 7,96 MPa untuk setiap variasi penambahan Styrofoam sebesar 20%.
Optimalisasi Desain Struktur Kekuatan Kapal Tunda Pelabuhan Dengan Merubah Jarak Gading Muhammad Ichwan; Ahmad Fauzan Zakki; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.113 KB)

Abstract

Faktor ekonomi merupakan bagian terpenting dalam merancang sebuah kapal. Pemilik kapal dalam membuat kapal harus mempertimbangkan nilai investasi kapal yang akan dibuat dengan ini kapal harus di desain dengan perhitungan ekonomi dan biaya operasionalnya. Dengan bantuan software analisa kapal memungkinkan untuk mempelajari terhadap parameter dalam mendesain kapal. Pertimbangan dalam memdesain kapal bukan hanya secara teknis tapi yang terpenting secara ekonomi yang effisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain struktur kontruksi yang lebih ringan dari desain struktur awal agar mendapatkan selisih bobot kontruksi dengan ini akan mendapatkan desain kapal yang lebih ekonomis. Kapal yang akan diteliti adalah kapal tunda milik kementrian perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat DITLLASDP yang akan beroperasi di selat sunda untuk penyebrangan dari pelabuahan merak ke pelabuhan bakauheni. Optimalisasi struktur konstruksi kapal tunda ini dilakukan dengan cara merubah jarak gading. Dengan merubah jarak gading maka secara langsung akan mengubah ukuran profil dan ketebalan pelat baja pada bagian tertentu kapal. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengurangi penggunaan pelat baja yang berlebihan, waktu pengerjaan, dan keselamatan pekerja. Jarak gading awal kapal tunda pelabuhan sebesar 0,5 m lalu peneliti merubah jarak gading nya menjadi 2 kali lipat yaitu 1 m. Hasil penelitian ini, kedua model sudah memenuhi kekuatan strukturnya berdasarkan tegangan izin masing-masing. Pada model jarak gading 0,5 m memiliki tegangan sebesar 85,4 Mpa pada node 13692 di gading nomor -2 sampai -4 pelat kulit daerah ujung buritan dibawah garis air dengan deformasi sebesar 7,02 mm pada node 24179 di gading nomor 17 sampai 23 pelat sisi di bawah garis air daerah kamar mesin, sedangkan model dengan jarak gading 1 m memiliki tegangan sebesar 55,7 Mpa pada node 8504 di gading nomor 8 sampai 10 pelat kulit daerah kamar mesin di bawah garis air dengan deformasi 4,57 mm pada node 8147 di gading nomor 26 sampai 28 pelat sisi dibawah garis air daerah kamar mesin. Penelitian ini menggunakan software berbasis metode elemen hingga yaitu software patran untuk pembuatan model dan software nastran untuk menganalisa model kapal yang sudah dibuat di software patran.
ANALISA FATIGUE KAPAL BULK CARRIER 77627 DWT MENGGUNAKAN PROSEDUR COMMON STRUCTURAL RULES FOR BULK CARRIER (CSR) Taufiq Hidayah; Ahmad Fauzan Zakki; Andi Trimulyono
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 1 (2015): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.091 KB)

Abstract

Kapal bulk carrieradalahsalah satu alat transportasi laut yang digunakan untuk mengangkut muatan curah dengan jumlah besar. Banyak faktor teknis yang dapat mempengaruhi kinerja kapal dalam berlayar salah satunya adalah fatigue.Penelitiantentangkelelahankapalperludiperhatikan, sehingga kapal aman saat berlayar. Analisa dan permodelan dalam penelitian kelelahan kapal bulk carrier dilakukan menggunakan acuan rules Common Structural Rules Biro Klasifikasi Indonesia (CSR BKI). Analisa yang digunakan adalah analisa beban dinamis untuk mengetahui fatigue life dan letak hotspot kegagalan terbesar pada konstruksi kapal berdasarkan variasi pembebanan pada CSR. Hasil analisa diambil nilai stress terbesar dan diambil nilai siklus terendah pada setiap variasi pembebanan yang dilakukan. Kondisi full loads didapatkan nilai strees sebesar 144 Mpa, siklus sebanyak 0,733x108.Kondisi heavy ballast didapat nilai stress sebesar 123 Mpa, siklus sebesar 0,779x108. Kondisi normal ballast didapat nilai strees sebesar 114 Mpa, siklus sebesar 0,867x108. Setelah didapat semua nilai siklus dan stress, dapat diketahui perkiraan umur kapal pada setiap kondisi variasi pembebanan sesuai aturan CSR
Pengaruh RPM dan Diameter Pin Tool Terhadap Kekuatan Tarik, Impak, dan Mikrografi Hasil Pengelasan Friction Stir Welding (FSW) Single Side Pada Aluminium 5083 Muhamad Rizki Riyadi; sarjito joko sisworo; ahmad fauzan zakki
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1132.606 KB)

Abstract

Dalam dunia perkapalan,Aluminium 5083 pada kapal umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan kapal aluminium khususnya pada bagian lambung.Pengelasan FSW(Friction Stir Welding) menggunakan prinsip gesekan dari benda kerja yang berputar dengan benda kerja lain yang diam sehingga mampu melelehkan benda kerja yang diam dan akhirnya menyatu ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari uji Tarik impak , dan struktur mikrografi dari sambungan las FSW dengan perbedaan diameter pin tools  dan pengelasan dua sisi pada Aluminium 5083.Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa besarnya diameter berpengaruh terhadap hasil kekuatan dari sambungan las.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tegangan tarik rata-rata sebesar 145,11 Mpa pada diameter pin tool 10, sedangkan regangan rata-rata terbesar  sebesar 16,17% pada diameter pin tool 10 ,Sedangkan modulus elastisitas rata-rata terbesar didapat pada pengelasan diameter 8 mm sebesar 10,18 GPa,dan hasil harga impak rata-rata terbesar didapat pada pengelasan dengan diameter 8 mm sebesar 0,085 J/mm2.Pada struktur mikro diameter 8 mm memiliki penyebaran struktur mikro yang lebih rapat pada daerah HAZ(Heat Affected Zone) dan stir zone , dan variasi diameter 9 mm terlihat struktur yang hampir berimbang di daerah Base Metal, HAZ dan stir zone.
PERBANDINGAN PERFORMA HULLFORM LAMBUNG MONOHULL DAN MONOMARAN PADA KAPAL RO-RO 5000GT Sahat Parulian Sagala; Ahmad Fauzan Zakki; Samuel Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 2 (2016): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.337 KB)

Abstract

Konsep desain monomaran disebut The Dutch ballast-free Monomaran concept yang merupakan tindak lanjut dari kontes desain yang didukung oleh Dutch Maritime Network. Konsep desain monomaran menawarkan beberapa keuntungan bagi kapal ro-ro, terutama fitur unsinkability untuk meningkatkan keselamatan ro-ro. Konsep monomaran menghasilkan sarat yang relatif besar pada displacement kapal kosong  daripada kapal monohull konvensional sehingga kapal memiliki stabilitas yang baik dalam kondisi muatan kosong tanpa harus mengisi atau memberi ballast pada kapal. Namun, konsep monomaran memiliki luas permukaan basah (wetted surface area) yang lebih besar yang menyebabkan hambatan gesek lebih besar. Analisa performa hullform monomaran dilakukan pada kapal ro-ro 5000GT milik ASDP dengan empat variasi model. Permodelan hullform monomaran dilakukan dengan re-design terhadap kapal ro-ro monohull yang telah ada yang terdiri atas 2 model lambung round bottom dan 2 model lambung chine bottom dimana masing - masing model lambung didesain dengan kenaikan 25% dan 37,5% terhadap sarat penuh (T) kapal monohull pembanding. Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa hambatan ro-ro monomaran 25%T chine bottom memiliki hambatan 315,01 kN dengan kenaikan 5,85% lebih besar dari monohull; monomaran 37,5%T chine bottom memiliki hambatan sebesar 331,41 kN dengan kenaikan 11,37% lebih besar dari ro-ro monohull. Pada perhitungan intact stabilitas, hullform ro-ro monomaran memiliki area kurva stabilitas yang lebih besar daripada ro-ro monohull dan mengindikasikan bahwa hullform monomaran memiliki intact stabilitas yang lebih baik daripada hullform monohull dengan kondisi  ro-ro monomaran tanpa ballast. Performa olah gerak (seakeeping) ro-ro monohull dan monomaran memiliki respon yang cenderung sama pada sudut datang gelombang Head Sea maupun Beam Sea.
Analisa Pengaruh Perubahan Jarak Gading Kapal Pada Struktur Kekuatan Kapal Ro-Ro 500 GT Untuk Mendapatkan Desain Optimal Nanda Aden; Ahmad Fauzan Zakki; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 4 (2017): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.655 KB)

Abstract

Tol Laut merupakan program pemerintah Jokowi. Dalam menunjang program Tol Laut, kapal merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan. Untuk menopang beban, kapal membutuhkan konstruksi yang kuat. Stuktur konstruksi kapal akan mengalami berbagai beban diantaranya beban internal dan  beban eksternal. Salah satu bagian yang mempengaruhi konstruksi kapal adalah jarak gading kapal.Pemilihan desain dan material yang lebih efisien dengan membuat suatu konstruksi yang kokoh dan kuat namun memiliki berat yang relatif lebih ringan dilakukan perusahaan galangan kapal. Salah satunya adalah dengan mengatur jarak gading. Dalam hal ini jarak gading awalnya memiliki jarak 0,5 meter kemudian jarak gading menjadi 0,6 meter. Perubahan tersebut memperingan konstruksi kapal, namun tetap menjaga kuatnya konstruksi kapal. Penelitian ini menggunakan software berbasis metode elemen hingga yaitu software patran untuk pembuatan model dan software nastran untuk menganalisa model kapal yang sudah dibuat. Analisa tersebut bertujuan untuk mengetahui berat konstruksi, tegangan dan deformasi dari konstruksi kapal. Analisa tegangan makimum dan deformasi menggunakan Tekanan hidrostatis, Momen Air Tenang, Momen Sagging, dan Momen Hogging. Hasil analisa berat yang dilakukan pada kapal Ro-ro menunjukan bahwa berat Kapal Ro-ro desain baru mempunyai berat lebih ringan daripada kapal desain lama sebesar 27,2%. Pada anlisa tegangan menunjukan jika jarak gading bertambah maka tegangan juga bertambah, tetapi semua hasil nilai tegangan maksimum yang didapatkan lebih kecil dari pada batas tegangan izin yang ditetapkan BKI. Sehingga penelitian ini mendapatkan desain baru yang lebih ringan dan tegangan maksimum masih sesuai dengan peraturan. 
Co-Authors Ahmad Firdaus Akbar Ramadhan Akhmad Syarif Zulfikar Alexander Mario Ticris Nainggolan Alif Fadhilah Aloisius Truntum Dewangkoro Alvin Nadiyas Juneva Ananda Riris Kurnia Pratama Andi Trimulyono Angga Pradipta Ardhani Bintang Novian Arfan Abdul Ghofur Arga Gideon Sarwanto Argyantara Gigih Pradana Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Arif Wahyudin Astra H Napitupulu Atiek Suprapti Aulia Windyandari Bayu Ade Mahaputra Berlian Arswendo Berlian Arswendo Adietya Berlian Arswendo Adietya Bukhari Kusuma Alam Buyung Vidiarto Dan Fianca Daniel Sahala Putra Panggabean Deddy Chrismianto Dimas Maulana Agung Pambudi Egar Haneshananta Sihombing Egar Haneshananta Sihombing Eko Sasmito Hadi Eli Akim Sipayung Eni Hanifah Enky Pratama Agustian F Fitriningsi Fadli Nuriman Faiq Fachri Assaify Farhan Abdul Karim Frima Daim Siregar Galang Choirun Amal Giri Aditya Chandra J Good Rindo Good Rindo Gunawan Gunawan Hafizh Adin Pujanto Harry Immanuel Pangaribuan Hartono Yudho Hartono Yudo Hartono Yudo Hristo Anggigi Ihsan Aldi Prasetyo Imam Nur Hidayat Imam Pujo Mulyanto Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Iqbal Habib Isyroqi Al Ghifari Joevero Risqy Suvica Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan Agung Santosa Ladwika Ilham Albiyan Melati Darmastuti Mohammad Budi Hermawan Muhamad Rizki Riyadi Muhamad Yamin Soamole Muhammad Akbar Ferbian Muhammad Azizul Hakim Muhammad Dikwan Muhammad Fahmy Fakhrija Muhammad Fawwaz Karim Amrullah Muhammad Ichwan Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Ridho Musthofainal Akhyar Nanang Zarma Nanda Aden Noprian Christy S Odio Setyawan Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Rachmat Hidayat Raendi Meivando Gea Rais Rachman Hakim Raldimaz Islahan Rani Komala Sari Regita Berlian Agustian Ridwan Muhammad Rilo Wahyu Pambudi Rizki Aziz Radyantama Rizki Fadillah Sahat Parulian Sagala Samuel Samuel Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Septyawan Bintar Saputra Seto Yuwantoro Slamet Haryo Samudro Solichin Djazuli Said Solihin Suwarsa Sukanto Jatmiko Sukron Makmun Sukron Makmun Taufiq Hidayah Untung Budiarto Wilma Amiruddin Wisesa Maheswara Yudhistira Dwi Putra Zaenal Arifin