Claim Missing Document
Check
Articles

Found 77 Documents
Search
Journal : Department of Naval Architecture

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MATERIAL ISOTROPI DAN ORTHOTROPI PADA METODE ELEMEN HINGGA UNTUK ANALISA KEKUATAN KAPAL FIBERGLASS Daniel Sahala Putra Panggabean; Ahmad Fauzan Zakki; Berlian Arswendo Adietya
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 3, No 2 (2015): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.039 KB)

Abstract

Material komposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Dewasa ini banyak FEM software yang membantu dalam menganalisa kekuatan struktur suatu bahan,termasuk penggunaan materialnya, menggunakan isotropi atau orthotropi. Dengan menggunakan program bantu FEM software untuk analisa nantinya kita dapat mengetahui kekuatan struktur dari komposit dengan menggunakan material isotropi atau orthotropi, dengan demikuan diharapkan dari analisa tersebut dapat diketahui detail dari material isotropi dan orthotropi.           Pada tugas akhir ini dilakukan analisa local stress yang terjadi pada struktur kedua metode penelitian tersebut dengan bantuan FEM software. Analisa yang digunakan adalah linier static analisys yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan kapal setelah mengalami kondisi pembebanan, karakteristik dan letak tegangan terbesar yang terjadi pada model analisa.           Hasil perhitungan dengan bantuan program komputasi FEM software didapat data untuk beam stresses Maximum Combined, Isotropi didapatkan hasil max. 5,43 x 106  N/m2 , min. 1,95 x 103  N/m2 , Orthotropi didapatkan hasil max. 6,45 x 106 N/m2  , min. 2,35x 103N/m2,dengan nilai deformasi Isotropi 1,04 x 10-2 m atau 6,86 mm, orthotropi 1,36 x 12-2 m atau 13,6 mm.
Analisa Pengaruh Penggunaan Sandwich Plate System (SPS) pada Konstruksi Alas Dalam Kapal Kontainer Rilo Wahyu Pambudi; Ahmad Fauzan Zakki; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1192.127 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi material semakin berkembang seiring dengan perkembangan industri teknologi yang tidak berhenti untuk selalu melakukan inovasi dalam bidang riset. Salah satunya adalah penggunaan material Sandwich Plate System yang merupakan material inovatif dalam bentuk komposit lapisan.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penggunaan sandwich pada  konstruksi alas dalam sehingga dapat diketahui perbandingan berat dan tegangan maksimum dapat memenuhi standar dari rules ada. Permodelan dan analisa menggunakan software berbasis finite element analysis untuk mengetahui besaran respons struktur berupa nilai tegangan. Dari hasil penelitian didapatkan konfigurasi ketebalan sandwich  face plate atas 6 mm dan bawah 7 mm sedangkan tebal core material 15 mm (6-15-7). Hasil analisa pada penelitian ini  memenuhi batas maksimum tegangan rules LR (tegangan max < 175 Mpa), Tegangan maksimum terbesar terjadi pada konstruksi alas dalam saat kondisi sagging pada loading condition I sebesar 98,4 MPa pada kosntruksi baja dan 99,6 MPa pada konstruksi sandwich serta deformasi terbesar terjadi pada saat kondisi hogging pada loading condition I sebesar 4,00 cm untuk konstruksi menggunakan baja dan 4,15 cm untuk konstruksi menggunakan sandwich. Serta konstruksi akibat penggunaan sandwich plate system pada konstruksi alas dalam dapat menurunkan berat konstruksi sebesar 2,8% untuk keseluruhan konstruksi dan 5,7% untuk konstruksi alas dalam.
Perancangan Propeller Tipe Kaplan-series pada Kapal Selam Komersial dengan Variasi Sudut Rake dan Jumlah Daun untuk Mengoptimalkan Thrust Yudhistira Dwi Putra; Ahmad Fauzan Zakki; Andi Trimulyono
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 3 (2020): Juli
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.304 KB)

Abstract

Oleh karena Polymer Electrolyte Membrane Fuel Cell pada kapal selam masih sangat mahal dibandingkan dengan bahan bakar konvensional. Sehingga biaya produksi dan operasi sangat mahal, juga menjadi batasan operasi pada kondisi fully-submerged. Perlu dirancang propeller yang paling optimal dengan thrust terbesar dan juga efisien. Kapal selam ini dirancang untuk kepentingan eksploitasi dan eksplorasi minyak lepas pantai. Kapal selam komersial yang sebelumnya telah dirancang, kini diaplikasikan dengan propeller kaplan dan nozzle dimaksudkan untuk meningkatkan thrust. Berdasarkan penelitian sebelumnya disarankan dalam perancangan propeller sebaiknya melibatkan badan kapal dalam simulasi. Oleh karena itu, badan kapal selam nantinya akan disimulasikan bersama dengan propeller. Dengan membedakan jumlah blade dan sudut rake dari tiap propeller diharapkan didapat thrust paling besar. Blade yang diuji terdiri dari 6, 8 dan 10 bilah. Sedangkan sudut rake yaitu 50, 100, dan 150. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan simulasi Computational Fluid Dynamic. Dengan persamaan Reynold-Averaged Navier Stokes Equation ditujukan untuk memperoleh hasil fluktuasi aliran turbulen pada material incompressible dengan property yang konstan. Dengan badan kapal yang memiliki nilai Reynold number 2.51 x 108. Disimulasikan dengan aliran turbulence model K-epsilon secara Steady-state. Hasilnya menunjukkan Propeller Ka1080 dengan sudut rake 15o memiliki Thrust dan Torque terbesar senilai 6090 kN dan 4905 kN.m dan Ka680 rake 15o memiliki efisiensi tertinggi mencapai 11,6 %.
Perancangan Desain Propeller Floating Fuel Station Berbasis B-Series dengan Variasi Sudut Rake dan Sudut Skew Menggunakan Metode CFD Muhammad Azizul Hakim; Ahmad Fauzan Zakki; Berlian Arswendo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 8, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Floating fuel station solusi yang tepat untuk memudahkan akses bahan bakar bagi wilayah yang susah menjangkau SPBU. Floating fuel station ini dirancang dengan sistem propulsi untuk memudahkan dalam beroperasi. Berdasarkan hasil perhitungan tahanan dipilihlah propeller dengan jenis B-Series tipe B4-40 untuk dianalisis, sedangkan variasi yang dilakukan dalam perancangan ini adalah variasi sudut rake dan sudut skew untuk menentukan propeller mana yang memiliki performa yang paling optimal. Dari 16 model yang dianalisis didapatkan hasil berupa propeller dengan variasi sudut rake 15° skew 10° memiliki nilai thrust paling tinggi sebesar 32,591 KN. Propeller dengan variasi sudut rake 0° skew 40° memiliki nilai torque paling rendah sebesar 3,417 KN.m. Nilai efficiency terbesar terjadi pada propeller dengan variasi sudut rake 0° sudut skew 30° sebesar 43,36%. Propeller yang menghasilkan performa paling besar untuk floating fuel station ini adalah propeller dengan variasi sudut rake 0° sudut skew 30° dikarenakan memiliki nilai efisiensi terbesar.
Analisis Kekuatan Puntiran Pada Kapal Tongkang TK.Nelly 34 Akibat Konversi Muatan Dari Batubara Menjadi Container Muhammad Akbar Ferbian; Ahmad Fauzan Zakki; Hartono Yudo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 1 (2021): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pontoon atau kapal tongkang adalah  kapal dengan karakteristik lambung datar atau kotak  , biasanya kapal ini digunakan  untuk memuat batubara. Pada penelitian ini dilakukan analisis kekuatan puntiran pada kapal  tongkang TK. Nelly – 34 akibat konversi muatan dari batubara menjadi peti kemas. Perbandingan kekuakatan puntiran kapal ketika muatan batubara dan peti kemas menjadi fokus penelitian ini. Pembebanan yang dilakukan menggunakan dua variasi pembebanan, pertama adalah variasi muatan batubara dengan total beban 4174 ton dan  kedua adalah muatan peti kemas susunan muatan 147 kontainer dengan total beban 3528 ton. Metode yang digunakan yaitu metode elemen hingga dengan bantuan software  dan sesuai  aturan Biro Klasifikasi Indonesia. Analisis yang dilakukan merupakan  kekuatan puntiran statis pada kapal. Dari penelitian , kekuatan puntir yang terjadi pada kapal tongkang ini didapatkan tegangan maksimum tertinggi terjadi pada kondisi ketika kapal sedang memuat batubara pada frame 6 tepatnya pada node 104983 dengan nilai 2,088 x 108MPa, dan defleksi  maksimal terjadi pada frame 6 tepatnya pada node 104983 dengan nilai  5,468x10-2 m. Sedangkan pada kondisi muatan peti kemas tegangan maksimum terjadi pada frame 6 tepatnya pada node 104983 dengan nilai 1,92 x 108 MPa,dan defleksi sebesar terjadi pada frame 6 tepatnya pada node 104983 dengan nilai  5,027x10-2 m.
STUDI PERANCANGAN HULLFORM KAPAL SUPER CONTAINER MALACCA-MAX 18.000 TEUS Astra H Napitupulu; Ahmad Fauzan Zakki; Good Rindo
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.477 KB)

Abstract

Kapal container adalah kapal yang berfungsi untuk mengangkut peti kemas. Seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, dalam beberapa dekade terakhir kapal kontainer berkembang dalam ukuran yang besar. Hal ini merupakan jawaban atas kebutuhan akan pengangkutan barang sekaligus untuk menunjang perdagangan dan perekonomian dunia, khususnya untuk daerah kepulauan seperti Indonesia yang selama ini kekurangan sarana pengangkutan barang melalui jalur laut untuk mendistribusikan kebutuhan kebutuhan di daerah lainnya Malacca-Max adalah  sebuah gagasan yang dibuat oleh Marco Scholtens tentang kapal  pengangkut 18.000 TEU container yang dirancang melalui selat malaka dengan kedalaman sarat maksimal 21 m. Pada tahun 1999, ketika konsep malacca-max dipublikasikan, pandangan publik terhadap konsep 18.000 teus bisa menjadi kenyataan . Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu , membuat rencana garis, analisa stabilitas, hambatan, dan olah gerak kapal.Secara khusus penelitian ini menghasilkan 2 model rencana garis, dengan ukuran Loa: 400 m, Lpp: 380 m, Lwl: 390 m, B: 60 m,  T: 21m, H:35 m, dan Cb: 0.62.Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan kapal stabil, karena titik M berada diatas titik G.Pada tinjauan olah gerak kapal , hasil menunjukkan  hasil olah gerak seperti Rolling, Pitching dan Heaving yang baik sesuai kriteria Nordfosk. 
Studi Perancangan Fish Processing Vessel dengan Bentuk Lambung Monohull untuk Perairan Indonesia Iqbal Habib; Ahmad Fauzan Zakki; Deddy Chrismianto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1146.232 KB)

Abstract

Pelaksanaan kegiatan menangkap ikan di wilayah overfishing, merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya pendapatan hasil tangkapan. Nelayan banyak melakukan kegiatan penangkapan pada perairan kurang dari 12 mill laut yang merupakan wilayah perairan overfishing. Hampir 95% nelayan nasional menggunakan kapal ikan yang tidak bermesin ataupun kapal bermesin dibawah 30 gross tonnage (GT) yang dilengkapi dengan alat tangkap tradisional. Selain itu, penanganan hasil tangkapan yang tidak mengikuti prosedur yang benar, karena tidak tersedianya fasilitas cold storage  pada kapal juga memperburuk kualitas tangkapan. Karena permasalahan tersebut maka di rancang Fish Processing Vessel yang memiliki fasilitas untuk bongkar muat dan pengelolaan hasil tangkapan ikan. Fish Processing Vessel dirancang dengan panjang LPP 82,89 m, LWL 90,049 m, lebar 15,544 m, sarat 6,76 m, Cb 0,539 dan kecepatan 17 knot.  Kapal ini dirancang untuk  perairan Indonesia dan juga dianalisa olah geraknya dengan melakukan evaluasi terhadap nilai RMS vertical acceleratioan at FP, pitching, rolling, MSI dan MII pada tinggi gelombang 1,25 m, 1,875 m dn 2,5 m dengan sudut heading 0o, 45o, 90o,135o dan 180o. Pada tinjauan stabilitas dan olah gerak pada model kapal ini telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Analisa Pengaruh Penambahan Alat Bongkar Muat Terhadap Penurunan Nilai YOR di Terminal Petikemas Surabaya Alexander Mario Ticris Nainggolan; Wilma Amiruddin; Ahmad Fauzan Zakki
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 9, No 4 (2021): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terminal Petikemas Surabaya dirancang untuk memproses pelayanan petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Adanya Peningkatan arus petikemas setiap tahunnya diperlukan fungsi Pelabuhan Petikemas dengan kinerja yang optimal agar dapat menangani arus petikemas setiap tahunnya. Yard Occupancy Ratio (YOR%) adalah parameter yang diperlukan untuk mengukur laju pengoperasian Terminal Petikemas Surabaya dalam melaksanakan arus bongkar muat petikemas. Setelah melakukan perhitungan arus petikemas dan fasilitas yang ada di Terminal Petikemas Surabaya, nilai dwelling time dan utilitas peralatan untuk bongkar muat pada tahun 2016-2020 , dipergunakan dalam merencanakan skenario yang paling efektif tanpa melakukan perluasan lapangan penumpukan sehingga nilai Yard Occupancy Ratio (YOR%) sesuai PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT NOMOR : HK.103/2/18/DJPL-16 dan UNCTAD sebesar ≤60% .Penelitian ini akan menghasilkan perhitungan nilai YOR% dan utilitas alat pada tahun 2016-2020, skema penambahan jumlah HT yaitu skema penambahan 2 unit dan 8 unit HT menggunakan metode analisa antrian. Sehimgga diperoleh yaitu skema penambahan 8 unit HT menjadi 87 unit HT merupakan skema paling efektif dikarenakan mampu menurunkan nilai utilitas HT ≤ 80% dan nilai YOR% ≤60% tanpa melakukan perluasan lapangan penumpukan.
STUDI RESPON FLOATING CAGE NET TERHADAP GAYA ARUS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Gunawan Gunawan; Ahmad Fauzan Zakki; Berlian Arswendo Adietya
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 2 (2016): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.575 KB)

Abstract

Kebanyakan para petani ikan memiliki kekhawatiran besar tentang daya tahan struktur budidaya laut dalam melawan gelombang badai dan arus. Dengan demikian, dinamika perilaku system jarring floating cage, telah menjadi topik yang sangat penting dalam penelitian dinamika struktur jarring dalam menerima beban terutama arus. Formulasi gaya drag yang disebabkan oleh sifat material, ukuran mata jaring, dan kecepatan. Model elemen hingga (FEM) penelitian jaring perlu dilakukan dalam budidaya perikanan dengan mengembangkan elemen jaring untuk mengatasi komputasi masalah interaksi dan karakteristik analisis dinamik struktur pada model jaring terhadap gaya eksternal seperti arus. Penelitian dilakukan dengan cara menghitung pembebanan total gaya arus pada jarring terhadap variasi kecepatan. Analisa menggunakan software berbasis elemen hingga MSC. Patran. Analisa yang digunakan dalam penelitian adalah Linier Static Analysis dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan struktur floating cage net setelah mengalami beban arus, karakteristik tegangan dan deformasi, serta letak tegangan terbesar pada floating cage net. Berdasarkan analisis perhitungan dengan program komputasi berbasis elemen hingga MSC. Patran diperoleh nilai tegangan dan deformasi terbesar terjadi pada kondisi pembebanan gaya arus sebesar 0.0030 N dengan angka displasment tegangan 6,66 E-5 Pa pada model floating cage net bentuk kotak, dan displasment tegangan terbesar terletak pada kedalaman 3 meter diukur dari permukaan air, serta tegangan 1,26 E-4 Pa pada model floating cage net bentuk silinder dan tegangan terbesar terletak pada kedalaman 3 meter dari permukaan air. Sedangkan untuk nilai deformasi terbesar yaitu 1,26 E-4 meter pada model floating cage net bentuk silinder dan 6,66 E-5 meter pada pada model floating cage net bentuk kotak.
Analisa Pengaruh Sudut Masuk Kapal Perintis 750 DWT Terhadap Resistance Kapal Dengan Mengunakan Metode Computational Fluid Dynamic (CFD) Giri Aditya Chandra J; Eko Sasmito Hadi; Ahmad Fauzan Zakki
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 2 (2017): APRIL
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.206 KB)

Abstract

Hambatan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi dalam perancangan sebuah kapal. Kapal dengan bentuk haluan yang baik akan memberikan efisiensi hambatan yang dihasilkan sehingga operasional kapal dan pergerakan kapal lebih baik dan efisien. Dengan merubah sudut masuk haluan kapal diharpakan dapat mempengaruhi nilai hambatan kapal. Pada penelitian ini dicari bentuk haluan yang menghasilkan hambatan total paling kecil dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamic (CFD). Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan menggunakan CFD didapatkan nilai hambatan yang lebih kecil dibandingkan nilai hambatan pada model asli kapal. Nilai hambatan total pada kecepatan 16 knot sebesar 28,06 N dengan adanya perubahan sudut menjadi 19,720o, 16,720o,13,720o,10,720o dengan penurunan tiap 3o diketahui nilai hambatan totalnya yaitu sebesar 27.429 N, 26.874N,  26.360N, 25.7 N. dan peneliti melakukan perubahan penambahan sudut kapal tiap 3o menjadi 25,720o, 28,720o, 31,720o, 34,720o dengan nilai hambatan total sebesar 29.075 N,  29.895N,  30.647N, 31.878N. dengan rata-rata perubahan sebesar3,5 % hal ini menunjukan bahwa dengan perubahan sudut haluan kapal dapat mempengaruhi besar hambatan kapal dengan variasi kecepatan yang sama, dengan menurunya nilai hambatan dapat mengurangi nilai EHP tersebut sehinga dapat menghemat bahan bakar kapal tersebut. 
Co-Authors Ahmad Firdaus Akbar Ramadhan Akhmad Syarif Zulfikar Alexander Mario Ticris Nainggolan Alif Fadhilah Aloisius Truntum Dewangkoro Alvin Nadiyas Juneva Ananda Riris Kurnia Pratama Andi Trimulyono Angga Pradipta Ardhani Bintang Novian Arfan Abdul Ghofur Arga Gideon Sarwanto Argyantara Gigih Pradana Ari Wibawa Budi Santosa Ari Wibawa Budi Santosa Arif Wahyudin Astra H Napitupulu Atiek Suprapti Aulia Windyandari Bayu Ade Mahaputra Berlian Arswendo Berlian Arswendo Adietya Berlian Arswendo Adietya Bukhari Kusuma Alam Buyung Vidiarto Dan Fianca Daniel Sahala Putra Panggabean Deddy Chrismianto Dimas Maulana Agung Pambudi Egar Haneshananta Sihombing Egar Haneshananta Sihombing Eko Sasmito Hadi Eli Akim Sipayung Eni Hanifah Enky Pratama Agustian F Fitriningsi Fadli Nuriman Faiq Fachri Assaify Farhan Abdul Karim Frima Daim Siregar Galang Choirun Amal Giri Aditya Chandra J Good Rindo Good Rindo Gunawan Gunawan Hafizh Adin Pujanto Harry Immanuel Pangaribuan Hartono Yudho Hartono Yudo Hartono Yudo Hristo Anggigi Ihsan Aldi Prasetyo Imam Nur Hidayat Imam Pujo Mulyanto Imam Pujo Mulyatno Imam Pujo Mulyatno Iqbal Habib Isyroqi Al Ghifari Joevero Risqy Suvica Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kurniawan Agung Santosa Ladwika Ilham Albiyan Melati Darmastuti Mohammad Budi Hermawan Muhamad Rizki Riyadi Muhamad Yamin Soamole Muhammad Akbar Ferbian Muhammad Azizul Hakim Muhammad Dikwan Muhammad Fahmy Fakhrija Muhammad Fawwaz Karim Amrullah Muhammad Ichwan Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Ridho Musthofainal Akhyar Nanang Zarma Nanda Aden Noprian Christy S Odio Setyawan Parlindungan Manik Parlindungan Manik Parlindungan Manik Rachmat Hidayat Raendi Meivando Gea Rais Rachman Hakim Raldimaz Islahan Rani Komala Sari Regita Berlian Agustian Ridwan Muhammad Rilo Wahyu Pambudi Rizki Aziz Radyantama Rizki Fadillah Sahat Parulian Sagala Samuel Samuel Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Septyawan Bintar Saputra Seto Yuwantoro Slamet Haryo Samudro Solichin Djazuli Said Solihin Suwarsa Sukanto Jatmiko Sukron Makmun Sukron Makmun Taufiq Hidayah Untung Budiarto Wilma Amiruddin Wisesa Maheswara Yudhistira Dwi Putra Zaenal Arifin