Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : e-Jurnal Arus Elektro Indonesia

Water Pipeline Monitoring System Using Flow Sensor Based on the Internet of Things Dedy Wahyu Herdiyanto; Triwahju Hardianto; Dimas Ardiansyah; Immawan Wicaksono; Widya Cahyadi; Catur Suko Sarwono
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v9i1.39121

Abstract

Pipe leakage is one of the most common problems in agriculture. Especially if the agricultural land is quite large, it will be challenging to determine the location if a leak occurs. Active sensors are not recommended because they do not follow the green computing concept (energy-efficient computing). This study is proposed to use a passive type sensor that is more energy efficient. This study will use a water flow sensor placed at several points in the irrigation pipe network. The water flow sensor was chosen because this sensor works passively and is very accurate in detecting changes in water flow, especially in flowing water. The sensor reading results will be sent using the Internet of Things with a Wi-Fi connection. The collected data results are processed on the server and displayed in an interface that makes it easy for users to monitor water flow through smartphones. The results of the tests that have been carried out show that the designed system has worked as expected. The system can detect the location of the leaking pipe flow and indicate the leaking pipe.
Antena Mikrostrip Rectangular Patch dengan DGS Bentuk Dumbbell untuk Teknologi 3.5GHz Setiabudi, Dodi; Ivanda, Dio Ferrel; Eska, Andrita Ceriana; Herdiyanto, Dedy Wahyu; Rahardi, Gamma Aditya
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 10 No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v10i2.43474

Abstract

Seluruh dunia saat ini sedang mempersiapkan generasi kelima (5G). Teknologi packet switching nirkabel, sering dikenal sebagai 5G, menyediakan area jangkauan yang luas dan throughput yang tinggi. Karena teknologi ini dapat mengirim data dengan kecepatan lebih dari 100 Mbps, berbeda dengan generasi LTE/4G. Indonesia membutuhkan minimal tiga lapisan spektrum frekuensi: lapisan bawah 700 MHz (pita rendah), lapisan pita tengah 2,3 GHz dan 2,6 GHz, serta lapisan atas 3,5 GHz (pita tinggi). Penelitian ini menggunakan DGS berbentuk dumbbell dan antena mikrostrip patch persegi panjang dengan frekuensi operasi 3,5 GHz. Parameter berikut dilacak menggunakan CST Studio Suite sebagai alat simulasi desain pendukung: VSWR, return loss, bandwidth, gain, dan pola radiasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antena beroperasi pada frekuensi 3,5GHz dengan nilai VSWR dan return loss yang memenuhi standar; secara spesifik antena mikrostrip tanpa metode Defected Ground Structure (DGS) mempunyai nilai VSWR sebesar 1,94 dan return loss sebesar - 9,85 dB. Struktur VSWR (DGS) sebesar 1,8 dan nilai return loss sebesar -10,85 dB sesuai kriteria perancangan, dimana nilai VSWR sebesar 2 dan nilai return loss sebesar -10 dB
Analisis Kualitas Jaringan 5g Pada Provider Xl Menggunakan Metode Drive Test Gunawan, Ekky Yonathan; Cahyadi, Widya; Eska, Andrita Ceriana; Herdiyanto, Dedy Wahyu; Laagu, M. Asnoer
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 10 No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v10i1.42499

Abstract

Jaringan 5G atau generasi kelima merupakan sebuah perkembangan pada jaringan seluler dari generasi sebelumnya yaitu 4G. Jaringan 4G dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat, sehingga diperlukan pengujian untuk mengetahui bagaimana pengaruh aktivitas masyarakat pada kualitas jaringan 5G. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh aktivitas masyarakat pada kualitas jaringan adalah dengan metode drive test pada pengujian Quality of service. Berdasarkan pengambilan data didapatkan nilai jiter yang berada pada rentang 1 hingga 2 ms, untuk nilai loss pada ketiga lokasi berada diatas 3%, untuk nilai parameter delay ketiga lokasi masih sangat baik karena didominasi oleh nilai dibawah 150ms. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa jaringan 5G pada ketiga lokasi berada pada predikat baik hingga sangat baik karena memiliki nilai Quality of Service pada rentang 3 hingga 3,8 , selain itu lokasi yang memiliki nilai kualitas jarigan yang paling baik adalah Kelapa Gading karena memiliki nilai Quality of Service yang paling baik yaitu 3,8 atau 95%, selain itu kondosi lokasi seperti banyaknya orang yang berlalu-lalang mempengaruhi beberapa parameter seperti packet loss dan delay.
Rancang Bangun Sistem Monitoring Gas CO dan CO2 Berbasis LoRa dengan Topologi Point to Point Pirnadi, Irgy Syahputra; Catur Suko Sarwono; Dedy Wahyu Herdiyanto; Cahyadi, Widya; Muh. Asnoer Laagu; Wicaksono, Immawan
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v11i1.50993

Abstract

Pencemaran udara yang berasal dari industri, transportasi, dan aktivitas sehari-hari menyebabkan meningkatnya kadar gas CO dan CO2 di udara. Sebagai respon terhadap hal tersebut, telah dirancang suatu sistem monitoring gas CO dan CO2 berbasis LoRa yang menggunakan dua buah sensor, yaitu MQ-7 dan MQ-135, untuk mengukur gas-gas tersebut. LoRa dapat mengirimkan data jarak jauh dengan perangkat LoRa lainnya, sehingga digunakan Sensor Node untuk mendeteksi gas CO dan CO2 pada area tertentu, dan Gateway Node untuk menerima data dari Sensor Node. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi Line of Sight (LOS), jarak maksimal yang dicapai adalah 800 meter, sedangkan pada kondisi Non-Line of Sight (NLOS), jarak maksimal yang dicapai adalah 500 meter. Pada pengujian perubahan nilai bandwidth, jarak maksimal tanpa encoding adalah 800 meter; dengan bandwidth 62,5 dan 250 kHz, jarak maksimal menjadi 500 meter, dan dengan 500 kHz, menjadi 700 meter. Terlihat bahwa pada kondisi LOS, penurunan nilai RSSI dan SNR lebih stabil dibandingkan pada kondisi NLOS. Hal ini dikarenakan tidak adanya halangan yang dapat melemahkan sinyal, sehingga jarak yang dapat dicapai menjadi lebih jauh dibandingkan saat terdapat halangan atau pada kondisi NLOS. Selanjutnya, pengujian perubahan nilai bandwidth menunjukkan bahwa penurunan RSSI lebih stabil saat menggunakan bandwidth yang lebih besar. Selain itu, semakin besar bandwidth yang digunakan, semakin kecil nilai SNR yang dihasilkan, dan semakin jauh jarak yang dapat dicapai. Hal ini terjadi karena bandwidth yang lebih besar menghasilkan sinyal yang terdistribusi lebih merata. Penggunaan bandwidth yang lebih besar juga meningkatkan jumlah noise yang diterima di Gateway Node karena spektrum yang digunakan lebih lebar, sehingga cenderung menyebabkan nilai SNR menurun saat menggunakan bandwidth yang lebih besar.
Optimization of Milk Pasteurization Process Using PID Control System Firdausi, Hasanur Mohammad; Cahyono, Yusuf Fani Dwi; Rahardi, Gamma Aditya; Ghozali, Moch; Muldayani, Wahyu; Herdiyanto, Dedy Wahyu
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v11i2.53734

Abstract

Livestock products that experience an increase in production every year are dairy products. Based on research data on national milk production in 2020, the amount of dairy products produced increased to 947,685.36 tons. Animal protein needed by the body to grow and develop and to maintain health is the source of milk. The dairy processing industry relies on fresh cow's milk. Milk needs to be further processed to extend its shelf life because milk is easily spoiled or damaged and has a relatively short shelf life as a food of animal origin. Pasteurization is a process that can be done. One effort to extend the shelf life of milk is by pasteurizing milk. The pasteurization process is carried out by heating milk at a temperature of LTLT 62°C-66°C for 30 minutes or HTST temperature of 72°C -75°C for 15 seconds. This study uses the LTLT method with a temperature of 63°C to maintain the temperature using the 2nd 2nd-orderer Nichols PID control. To apply the system, several components are used, namely, Arduino nano as a microcontroller, DS18B20 sensor as a milk temperature reader, as well as a feedback system from PID control, servo to regulate the valve used to regulate the intensity of the stove flame, and the servo, rotates according to the PID value received, MQ-02 sensor to maintain safety against LPG gas leaks. There is a 12C LCD to provide visual information on the temperature and ADC values from the MQ-02 sensor, and there is a buzzer as an indicator of the system. The buzzer will be ON when the pasteurization process time is complete and when a gas leak occurs. Then, there is a TCS3200 sensor that compares the colour of the milk.