Yodi Mahendradhata
Departemen Kebijakan Dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Evaluasi Sumber Daya Manusia Dalam Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Di Kabupaten Tapin Susetyo, Muriandono Budi; Mahendradhata, Yodi; Suryobintoro, Bagas
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 13, No 1 (2024): March
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkki.90838

Abstract

Latar Belakang : WHO menyatakan bahwa 70% kematian di dunia saat ini disebabkan Penyakit Tidak Menular, hal ini merupakan masalah global. Sementara itu penelitian yang dilakukan Bapelitbangkes menunjukkan perkembangan Penyakit Tidak Menular di Indonesia kian menghawatirkan dan menyerap biaya terbesar dalam Jaminan Kesehatan Nasional. Pemerintah berupaya mengatasi masalah PTM dengan program Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM) yang sudah dikembangkan sejak tahun 2011 dan diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015. Posbindu PTM merupakan program kesehatan yang melibatkan kesehatan (UKBM). Kabupaten Tapin merupakan wilayah Kalimantan Selatan dimana penanganan PTM masih rendah sehingga belum mencapai SPM kesehatan. Diketahui terdapat aspek – aspek yang dapat mempengaruhi implementasi pelaksanaan Posbindi PTM salah satunya sumber daya manusia yang memiliki peran penting dalam keberhasilan program Posbindu PTM. Dimana perilaku SDM akan mempengaruhi keberhasilan kinerja suatu organisasi.Tujuan Penelitian : untuk mengevaluasi manajemen SDM dalam pelaksanaan program Posbindu PTM di Kabupaten Tapin dalam upaya mencapai target SPM.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat eksploratif, dengan purposive sampling untuk menentukan sampel. Informan dalam penelitan ini berjumlah 21 orang. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen.Hasil : Program Posbindu PTM di Kabupaten Tapin sudah berjalan sesuai dengan jiknis dan pedoman, namun belum memenuhi capaian SPM. SDM merupakan kunci keberhasilan sebuah program, namun di Kabupaten Tapin kebutuhan SDM di Puskesmas dan Dinas Kesehatan masih dirasa kurang. Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya dalam menangani sebuah program dikarenakan terdapat kelebihan beban kerja yang dipegang oleh SDM di tingkat Puskesmas. Monitoring dan evaluasi SDM dalam menjalankan program dilakukan situasional, hanya monitoring dan evaluasi capaian program saja yang dilakukan berkala setiap bulan. Kebijakan pimpinan dalam masalah kekurangan SDM perlu mendapat perhatian khusus, sebab keberhasilan program merupakan cerminan keberhasilan pemerintah daerah itu sendiri.Kesimpulan : Pelaksanaan Pandu PTM di Puskesmas bergabung dengan pelayanan kuratif dikarenakan SDM yang terbatas. Pelaksanaan Posbindu PTM sudah sesuai dengan pedoman yang berlaku dan dilaksanakan seluruhnya oleh kader desa. Dalam upaya melaksanakan program dan mencapai target SPM, kepala Puskesmas menerapkan manajemen lapangan dan memanfaatkan tenaga sukarela. Pemerintah daerah perlu mencari solusi SDM kesehatan Bersama lintas sektor terkait yang di prakarsai oleh Bupati.
Evaluasi Kerjasama Lintas Sektor dalam Meningkatkan Capaian Imunisasi Dasar Lengkap di Kabupaten Sumba Tengah Fitriah, Yunita; Mahendradhata, Yodi; Putri, Likke Prawidya
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 13, No 3 (2024): September
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkki.96378

Abstract

Imunisasi merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling cost effective (murah), karena terbukti dapat mencegah dan mengurangi kejadian kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Kabupaten Sumba Tengah selama 5 tahun terakhir (Tahun 2018-2022), kondisi cakupan imunisasi dasar lengkap bada bayi di Kabupaten Sumba Tengah masih fluktuatif atau belum stabil. Menurut Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Tengah Pada Tahun 2018 cakupan IDL baru sebesar sebesar 88,7%, Tahun 2019 cakupan IDL sebesar 51,5%, Tahun 2020 cakupan IDL memenuhi target dengan capaian sebesar 96,5% namun pada Tahun 2021 cakupan IDL kembali menurun menjadi 91,1% dan pada Tahun 2022 sebesar 82,9% dari target imunisasi yang ditentukan oleh Kementrian Kesehatan melalui RPJMD Dinas Kesehatan Provinsi yaitu sebesar 95%. Penelitian deskriptif kualitatif ini mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan observasi, melibatkan petugas kesehatan, lintas sektor, dan pengambil kebijakan, menggunakan purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa kerjasama lintas sektor dalam program imunisasi di Kabupaten Sumba Tengah sudah terjalin, namun kerjasama yang sudah ada belum dilakukan secara optimal. Efektifitas program dapat ditingkatkan melalui peningkatan komunikasi dan koordinasi lintas sektor yang berdampak terhadap keterlibatan dan pemberian dukungan kepada program imunisasi serta penyusunan kebijakan formal yang dapat mendukung kerjasama lintas sektor dalam program imunisasi.  Kesimpulan studi ini Kurangnya komunikasi, koordinasi, keterlibatan dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi serta belum tersedianya kebijakan yang mengatur. Peningkatan capaian imunisasi di Kabupaten Sumba Tengah dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip collaboration governance dalam pelaksanaan program imunisasi.