Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hand KeyPoint Detection menggunakan Algoritma Single Shot Detector (SSD) Mursyidah, Mursyidah; Safar, Ilham; Mahyar, Herri
Jurnal Infomedia: Teknik Informatika, Multimedia, dan Jaringan Vol 9, No 1 (2024): Jurnal Infomedia
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jim.v9i1.5471

Abstract

 Abstrak— Keyboard merupakan salah satu piranti masukan komputer yang terdiri dari huruf, angka, dan fungsi kontrol lainnya. Beberapa tugas muncul dalam bentuk teks yang diinputkan ke dalam sistem komputer melalui keyboard. Dalam penggunaannya keyboard terdapat permasalahan yang sering terjadi misalnya tombol keyboard yang tidak berfungsi, selain itu juga keyboard dapat mengetik sendiri tanpa diperintah yang diakibatkan oleh tombol keyboard yang sudah tenggelam. Sehingga penggunaan keyboard menjadi kurang effisien. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkannya sistem Keyboard Virtual  yang memiliki kecerdasan yang di rancang menggunakan Metode Single Shot Detector (SSD). Tujuan Virtual keyboard ini yaitu menggunakan library opencv berbasis Artificial intelligence, Menerapkan landmark pada jari telunjuk dan jari tengah sebagai keypoint klik  terhadap Virtual Keyboard dan melakukan pengujian hasil berdasarkan pengaruh jarak dan cahaya terhadap jari tangan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu masing-masing tombol yang dibuat pada virtual keyboard telah berfungsi dengan baik dan memiliki titik koordinat pada masing-masing tombol virtual keyboard. Pengujian yang telah dilakukan berdasarkan jarak antara 10 cm – 150 cm memiliki akurasi sebesar 86,66%. Sedangkan pengujian sistem berdasarkan intensitas cahaya yang terdiri dari 0,8 lux, 6.0 lux, 26,2 lux, 60 lux, 200 lux dan 627 lux memiliki akurasi sebesar 83,3%. Pengujian kata dilakukan sebanyak 10 kali dan menghasilkan akurasi sebesar 100%. Pengujian tangan kanan dan kiri memiliki akurasi sebesar 100%.Kata kunci— Virtual Keyboard, Artificial Intelligence, Single Shot Detector, landmark Abstract— computer itself certainly requires companion devices, one of which is a keyboard. The keyboard is a computer input device that has an arrangement of letters, numbers, and other control functions, the use of the keyboard is very important because some tasks appear in the form of text. But on the keyboard, some problems often occur, for example, keyboard keys that don't work, besides that the keyboard can type itself without being ordered which is caused by keyboard keys that have sunk. So that the use of the keyboard becomes less efficient. Based on these problems, we need an Artificial Intelligence-Based Virtual Keyboard System Using the Single Shot Detector (SSD) Method. The purpose of this virtual keyboard is Creating a virtual keyboard system using a webcam camera as an alternative to conventional keyboards, To develop interaction between humans and computers in operating the keyboard using a webcam camera and Obtain accuracy values based on word testing, testing using the right and left hands, testing based on the effect of distance and testing based on the influence finger light. The results obtained from this study are that each button made on the virtual keyboard functioned properly and has a coordinate point for each virtual keyboard button. The tests that have been carried out based on the distance between 10 cm – 150 cm have an accuracy of 86.66%. While system testing based on light intensity consisting of 00.8 lux, 06.0 lux, 26.2 lux, 60 lux, 200 lux, and 627 lux has an accuracy of 83.3%. The word test was carried out 10 times and resulted in an accuracy of 100%. Right, and left-hand testing has an accuracy of 100%.Keywords: Virtual Keyboard, Artificial Intelligence, Single Shot Detector, landmark
Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Keripik Tempe Ibu Dahlia dengan Menggunakan Mesin Pengiris Keripik dan Kompor Gas Tekanan Tinggi Luthfi, Luthfi; Azhar, Azhar; Sumardi, Sumardi; Harahap, Jagodang; Mahyar, Herri
Jurnal Vokasi Vol 9, No 1 (2025): Maret
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v9i1.6460

Abstract

Kedelai sebagai salah satu bahan pangan utama di Indonesia telah banyak digunakan untuk membuat berbagai bahan makanan salah satunya tempe. Tempe yang merupakan bahan makanan tradisional asli dari Indonesia selain dikonsumsi sebagai pendamping makanan pokok juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Usaha Kecil Menengah (UKM) Keripik Tempe Murah Rezeki milik Ibu Dahlia sebagai mitra dalam kegiatan PKM ini merupakan salah satu usaha kreatif untuk memanfaatkan kedelai dan mengolah tempe menjadi produk makanan yang bernilai jual lebih tinggi dan memiliki masa penyimpanan yang lebih lama. Karena pengolahan tempe menjadi keripik masih dilakukan secara manual dengan menggunakan pisau dan telenan, produktivitas dari usaha keripik tempe Ibu Dahlia masih rendah dan ketebalan dari keripik yang dibuat masih belum konsisten sehingga kualitasnya tidak merata. Mesin pengiris keripik tempe yang dihibahkan tim PKM kepada mitra dapat meningkatkan produktivitas proses pengirisan dari 8 irisan keripik tempe menjadi 19 irisan dalam 30 detik. Selain itu juga hasil irisan menggunakan mesin juga lebih tipis dan konsisten sehingga ketika digoreng dapat matang secara serentak. Kompor gas tekanan tinggi yang dihibahkan kepada mitra juga membantu mempercepat proses penggorengan sehingga dapat menghindari keripik tempe mentah yang telah diiris melekat kembali karena pertumbuhan dari ragi. Kemasan produk keripik tempe mitra juga ditingkatkan dengan penggunaan kemasan standing pouch dengan dua ukuran yang berbeda dan desain label kemasan baru untuk berat netto produk 50 gr dan 100 gr.
TEKNIK PEMASANGAN PIPA AIR BERSIH PADA RUMAH SEDERHANA Gani, Fauzi A; Hanif, Hanif; Mahyar, Herri
Jurnal Vokasi Vol 1, No 1 (2017): April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.27 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v1i1.565

Abstract

Pemerintahan kota Lhokseumawe terdiri dari 56 desa dan 4 kecamatan yaitu Muara Satu, Muara Dua, Banda Sakti dan Blang Mangat. Jumlah penduduk saat ini adalah 171.163 jiwa. Dari komposisi jumlah penduduk, menunjukkan bahwa angka dependency ratio pada tahun 2010 sebesar 57,58, ini bermakna bahwa dalam setiap seratus orang usia produktif harus menanggung beban penduduk non produktif paling kurang 57 orang. Tingkat partisipasi pendidikan terrendah lebih dominan ditemui dikecamatan Blang Mangat. Data BPPS yang diperoleh tercatat jumlah penduduk usia produktif sangat dominan di Desa Mesjid puenteuet. Semakin banyak penduduk usia produktif menjadi tantangan bagi pemerintah Kecamatan blang Mangat dan Kota Lhokseumawe pada umumnya, terutama dalam penyediaan lapangan kerja yang sekaligus dapat menyebabkan pengangguran. Unit Pengabdian dan penelitian Politeknik telah mencoba mengurangi angka ketergantungan tersebut melalui pelatihan Teknik pemasangan Pipa air bersih. Tingkat kemampuan diukur berdasarkan tingkat kehadiran, penguasaan materi teori melalui quiz dan praktek yang diakomulasikan dalam bentuk hasil pre test dan post test. Evalusi rata-rata nilai peserta di atas nilai pre test, hal ini memperlihatkan peningkatan kemampuan peserta setelah mengikuti kegiatan dan indikator keberhasilanya adalah hasil pemasangan pipa dalam bentuk terpasang lapangan, kemudian diuji dengan menghidupkan pompa, sehingga air mengalir dalam pipa tanpa bocor,Kata Kunci: Ulir, Elbow, Tee, Socket, waterpas,
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS PRODUK BAWANG GORENG UKM IBU FITRIANI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MESIN PERAJANG BAWANG Luthfi, Luthfi; Mahyar, Herri; Zuhaimi, Zuhaimi; Riyadhsyah, Teuku; Azhar, Azhar
Jurnal Vokasi Vol 8, No 1 (2024): Maret
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v8i1.5031

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu produk pertanian Indonesia banyak digunakan dalam berbagai macam makanan dan bahan makanan. Usaha Kecil Menengah (UKM) Bawang Goreng Bunfit merupakan salah satu usaha kreatif rakyat setempat dalam memaksimalkan potensi produk pertanian bawang merah dengan mengolahnya lebih lanjut menjadi produk bawang goreng yang selain bernilai ekonomis lebih tinggi juga dapat disimpan lebih lama. Permintaan produk bawang goreng UKM Bunfit sangat tinggi hingga sudah tidak mampu lagi dipenuhi oleh Ibu Fitriani sebagai mitra dari kegiatan pengabdian masyarakat (PKM) ini karena produksi bawang goreng masih terbatas karena dilakukan secara konvensional dengan merajang bawang merah menggunakan tangan dan pisau saja. Hal ini mengakibatkan adanya potensi keuntungan yang seharusnya bisa diperoleh mitra namun tersia-siakan karena ketidakmampuan mitra dalam memenuhi pesanan konsumen. Alat perajang bawang bertenaga motor listrik yang dihibahkan kepada mitra telah diuji dapat merajang 0.5 kg bawang merah mentah yang telah dikupas dalam waktu 1 menit 37 detik dibandingkan sekitar 15 menit jika dirajang secara manual. Proses perajangan secara manual juga terbatas oleh stamina mitra yang hanya mampu merajang sebanyak 5 kg bahan mentah saja perhari sedangkan mesin perajang dapat beroperasi sehari penuh selama supply listrik tidak terganggu. Pengemasan produk mitra juga telah ditingkatkan kualitasnya dengan cara mengurangi ukuran kemasan botol dan dengan membuat desain label kemasan baru yang lebih menarik.
PEMANFAATAN ECENG GONDOK MENJADI PUPUK KOMPOS UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG COT TRUENG KECAMATAN MUARA BATU KABUPATEN ACEH UTARA Nilahayati, Nilahayati; Ichsan, Ichsan; Safrizal, Safrizal; Saragih, Negi Prianda; Harahap, Zainuddin; Mahyar, Herri
Jurnal Vokasi Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v7i1.3416

Abstract

Gampong Cot Trueng merupakan salah satu gampong yang terdapat di Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia. Penghasilan masyarakat Cot Trueng terutama berasal dari pertanian dan juga nelayan. Sumber utama penghasilan keluarga untuk bidang pertanian khususnya dengan budidaya padi sawah. Topografi daerah berupa pantai dan daratan dengan luas daerah 250 ha yang hampir setengahnya yaitu 101 ha adalah sawah. Di daerah persawahan Gampong Cot Trueng banyak ditumbuhi oleh eceng gondok, baik di sekitar daerah rawa ataupun yang tumbuh sebagai gulma di areal persawahan. Oleh karena itu dilakukan upaya pemanfaatan tumbuhan liar ini sebagai pupuk kompos yang kaya manfaat. Ada tiga kegiatan utama yang akan dilakukan dalam kegiatan ini yaitu sosialisasi, pelatihan dan praktik pembuatan pupuk kompos. Selama pelaksanaan kegiatan, warga desa yang menjadi peserta kegiatan pengabdian terlihat sangat berpartisipasi aktif, sehingga setelah mengikuti kegiatan, mereka mempunyai pemahaman dan keterampilan tentang teknik pembuatan pupuk kompos eceng gondok. Hasil praktek pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan activator EM4, pupuk kompos sudah terdekomposisi dan secara fisik sudah siap digunakan sebagai pupuk kompos pada 21 hari. Sedangkan perlakuan tanpa menggunakan bioaktivatator EM4, pada pengamatan 21 hari belum menunjukkan ciri fisik pupuk kompos yang matang. Setelah kegiatan pengabdian ini dilaksanakan, diharapkan masyarakat mampu memproduksi pupuk kompos dari eceng gondok secara mandiri yang tersedia berlimpah disekitar persawahan. Produk pupuk kompos yang dihasilkan dapat digunakan untuk kebutuhan pupuk pada usaha tani yang mereka miliki maupun dapat digunakan sebagai produk yang dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga.
PERENCANAAN GELAGAR BETON BERTULANG BERDASARKAN PERATURAN RSNI T-02-2005 dan SNI 1725:2016 (Studi Kasus Pada Jembatan Seuneubok Paya Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen) Ramadhani, Suci; Mahyar, Herri; Iskandar, Iskandar
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 2, No 01 (2019): JURNAL SIPIL SAINS TERAPAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan Seuneubok Paya Kabupaten Bireuen merupakan jembatan yang menghubungkan Gampong Paya Kecamatan Peudada dan Gampong Teupok Tunong Kecamatan Jeumpa. Panjang bentang jembatan 20,8 meter dan lebar 7 meter yang terdiri dari lebar lantai kendaraan 6 meter dan lebar trotoar 0,5 meter dengan material beton bertulang. Jembatan ini memiliki 4 buah gelagar T dengan jarak antar gelagar 2 meter.Tujuan perencanaan ini adalah untuk menganalisis perbandingan pembebanan dan luas tulangan pada pembebanan jembatan RSNI T-02-2005 dan SNI 1725:2016. Gelagar jembatan direncanakan dengan dimensi yang sama, dengan tinggi 1,5 meter dan lebar 0,75 meter. Berdasarkan analisis perhitungan pada kedua pembebanan terdapat perbedaan beban angin adalah 44,9 % dan beban gempa adalah 74,8%. Momen ultimit  dan gaya geser pada pembebanan RSNI T-02-2005 lebih besar dari SNI 1725:2016, dengan persentase perbandingan 3,5 % dan 4,8 %. Hasil perencanaan tulangan pada RSNI T-02-2005 adalah 27D25(13247,01 mm2) sedangkan pada SNI 1725:2016 adalah 26D25 (12756,38 mm2)  dengan persentase selisih perbandingan 3,7 %. Lendutan yang tejadi pada kedua pembebanan lebih kecil dari lendutan gelagar yang diizinkan, lendutan yang terjadi pada RSNI T-02-2005 yaitu 41,7 mm, sedangkan pada SNI 1725:2016 yaitu 49,6mm sehingga dimensi gelagar yang direncanakan aman terhadap lendutan dengan pesentase selisih perbandingan 15,9 %.
PERENCANAAN GELAGAR BAJA PADA JEMBATAN DESA BUKET LINTEUNG KECAMATAN LANGKAHAN KABUPATEN ACEH UTARA Putra, Syahrial; Syukri, Syukri; Mahyar, Herri
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 1, No 01 (2017): Jurnal Sipil Sains Terapan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan Desa Buket Linteung, Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara merupakan jembatan yang menghubungkan antara desa Dusun Kareng dengan Simpang Lima. Panjang jembatan yaitu 16 meter, lebar 7 meter dengan material baja dan beton bertulang. Jembatan ini memiliki enam buah gelagar dengan jarak antar gelagar 1,2 meter. Tujuan perencanaan ini adalah untuk mengkaji dan membandingkan penampang gelagar baja non-komposit dan komposit. Metode yang digunakan pada perencanaan ini adalah RSNI-T-02-2005 dan RSNI-T-03-2005. Perencanaan gelegar baja non-komposit direncanakan dengan menggunakan profil IWF. 700.300.13.24, dengan spesifikasi data tinggi tampang profil baja 700 mm, lebar sayap 300 mm, tebal badan 13 mm dan tebal sayap 24 mm. Pengontrolan penampang kelangsingan pada badan profil baja memenuhi syarat yang aman 58,333 75 yang diijinkan, dan tegangan lentur  yang terjadi 130,071 MPa Fskip 136,051 MPa jadi profil non-komposit tersebut aman terhadap  tegangan. Lendutan yang diperoleh dari gelagar baja non-komposit 0,0582 m 0,067 m. Pada Perencanaan gelegar baja komposit direncanakan dengan menggunakan profil IWF. 600.200.12.20, dengan spesifikasi data tinggi tampang profil baja 600 mm, lebar sayap 200 mm, tebal badan 12 mm dan tebal sayap 20 mm. Pengontrolan penampang kelangsingan pada badan profil baja memenuhi syarat yang aman 50 75, dan tegangan lentur  yang terjadi 122,873 MPa Fskip 125,138 MPa yang diijinkan, jadi profil baja komposit tersebut aman terhadap  tegangan. Lendutan yang diperoleh dari gelagar baja komposit 0,0472 m lendutan yang diijinkan 0,067 m. Pada perencanaan ini gelagar komposit lebih efesien dari pada gelagar non-komposit.
PERENCANAAN ULANG GELAGAR PRATEGANG JEMBATAN SEUNEUBOK PAYA KECAMATAN PEUDADA KABUPATEN BIREUEN Ghufran, Ghufran; Syukri, Syukri; Mahyar, Herri
Jurnal Sipil Sains Terapan Vol 2, No 02 (2019): JURNAL SIPIL SAINS TERAPAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Jembatan Seuneubok Paya terletak di Kecamatan Peudada, Bireuen, Aceh, Indonesia, dimana panjang bentang sebesar 20,8 m dan lebar keseluruhan 7 m. Skripsi ini bertujuan untuk mendesain jembatan sebelumnya yaitu jembatan Seuneubok Paya dari jenis gelagar beton prategang dengan standar peraturan pembebanan mengacu pada SNI 1725:2016. Perencanaan ini meliputi pemilihan dimensi gelagar, perhitungan beban, perencanaan tendon, perhitungan tegangan, lendutan, dan penulangan gelagar. Berdasarkan hasil dari perhitungan pembebanan didapatkan hasil perhitungan tinggi gelagar jembatan sebesar 1,25 m dengan jumlah 33 strands untuk 3 tendon. 9 strands untuk tendon 1 dan 12 strands untuk masing-masing tendon 2 dan 3. Kehilangan gaya prategan yang timbul pada gelagar sebesar 25,34% dan lendutan terbesar yang timbul akibat pembebanan sebesar 0,024 m. Kata kunci : gelagar, prategang, strands, tendon