Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Dehydrogenase Activities of Flooded Soils: A Review (Aktivitas Dehidrogenase pada Tanah Sawah: Review) Mambu, Susan Marlein
JURNAL BIOS LOGOS Vol 4, No 2 (2014): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.4.2.2014.8305

Abstract

Abstract The definition of soil quality encompasses physical, chemical and biological characteristics, and it is related to fertility and soil health. Soil enzyme activities are the direct expression of the soil community to metabolic requirements and available nutrients, can be used as soil quality indicators. Among all enzymes in the soil environment, dehydrogenases are one of the most important, and are used as indicator of overall soil microbial activity. Flooded soils present a unique situation since they are predominantly under anaerobic conditions in several physical, chemical, and biological characteristics. Flooding changes the chemistry, microbiological properties, and nutrient supply capacity of soil. In particular, the effect of flooding causes an increase on soil dehydrogenase activity. This review examines selected papers containing soil dehydrogenase activities in flooded soil that could be used to determined effect of flooding on soil dehydrogenase activity. Keywords: dehydrogenase activities, flooded soils, soil quality Abstrak Definisi kualitas tanah meliputi faktor fisik, kimia dan biologi, dan terkait dengan kesuburan dan kesehatan tanah. Aktivitas enzim tanah adalah ekspresi langsung dari komunitas tanah untuk melakukan proses metabolik untuk menghasilkan nutrisi, dan dapat digunakan sebagai indikator kualitas tanah. Di antara semua enzim dalam lingkungan tanah, dehydrogenase adalah salah satu yang paling penting, dan digunakan sebagai indikator aktivitas mikroba tanah secara keseluruhan. Tanah sawah dengan kondisi tergenang menyajikan situasi yang unik karena secara fisik, kimia, dan biologi berada dalam kondisi anaerob. Penggenangan menyebabkan terjadinya perubahan secara kimia, mikrobiologi, dan kapasitas pasokan hara tanah. Secara khusus, Efek penggenangan menyebabkan peningkatan aktivitas dehidrogenase tanah. Tulisan ini mengkaji beberapa penelitian mengenai aktivitas dehidrogenase pada tanah sawah, yang dapat digunakan untuk menentukan efek pengenangan terhadap aktivitas dehidrogenase tanah. Kata Kunci: aktivitas dehidrogenase, tanah sawah, kualitas tanah
Pendugaan Emisi Metana pada Sistem Pengelolaan Tanaman Padi di Kabupaten Minahasa (The Estimation of Methane Emission in The Rice Management System in Minahasa Rregency) Mambu, Susan Marlein
JURNAL BIOS LOGOS Vol 2, No 1 (2012): Jurnal Bioslogos
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.2.1.2012.378

Abstract

AbstrakPemanasan bumi secara global karena emisi gas rumah kaca ke atmosfir yang disebabkan oleh kegiatan manusia, cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Pertanian padi sawah, khususnya sawah teririgasi juga merupakan penyumbang terbesar gas metana ke atmosfer. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pengurangan emisi CH4 dari kegiatan budidaya tanaman padi sawah. Penelitian dilakukan untuk mengetahui emisi CH4 dari budidaya padi sawah di kabupaten Minahasa, dengan melakukan estimasi emisi CH4 menggunakan model perhitungan formula untuk estimasi emisi CH4 pada padi sawah. Hasil penelitian ini memberikan informasi keberadaan CH4 dan jumlah produksi emisi CH4 dari lahan padi sawah di Kabupaten Minahasa, yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (data tahun 2002 – 2010). Peningkatan emisi CH4 dari lahan padi sawah di Kabupaten Minahasa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu luas panen, jenis tanah, jenis varietas, jenis pengairan dan kegiatan budidaya lainnya seperti pemupukan dan pemberian bahan organik (jerami).Kata kunci: emisi metana, padi sawahAbstractGlobal warming from greenhouse gas emissions to the atmosphere that is caused by human activities tends to be increased over time. Fields of wetland rice, particularly irrigated rice, are also the largest contributor to methane gas to the atmosphere. Therefore, CH4 emissions should be reduced from paddy rice cultivation. This research aimed to measure the production of CH4 emission in the wetland rice fields of Minahasa, using a model calculation formula to estimate CH4 emissions in the rice fields. The results informed the existence and the amount of CH4 production resulted from wetland rice fields in Minahasa, which tended to be increased from year to year (data of year 2002 to 2010). The increment of CH4 emission from wetland rice fields in Minahasa was caused by several factors, i.e. the harvested area, soil types, types of variety, types of irrigation and other cultivation activities such as fertilization and providing organic material (straw).Keywords: methane emission, wetland rice
PKM Kelompok Tani Cabai di Desa Sea Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara Tentang Pemanfaatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria Dan Mikoriza Untuk Meningkatkan Produksi Cabai pada Lahan Sub-Optimal Mambu, Susan Marlein; Pelealu, Johanis
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 2, No 3 (2020): VIVABIO:Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.2.3.2020.31183

Abstract

Cabai merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penting. Hal ini disebabkan banyaknya manfaat yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan, baik yang berhubungan dengan kegiatan rumah tangga maupun untuk keperluan lain seperti untuk bahan ramuan obat tradisional, bahan makanan dan minuman serta industri. Tidak hanya itu, secara umum tanaman cabai memiliki kandungan gizi dan vitamin di antaranya, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, B1 dan vitamin C. Usaha peningkatan produksi cabai dapat dilakukan dengan cara perbaikan teknik budidaya yang meliputi pemupukan dengan pupuk organik, mikoriza dan penggunaan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). PGPR mampu mempercepat proses pertumbuhan tanaman melalui percepatan penyerapan unsur hara, memacu  pertumbuhan tanaman melalui produksi fitohormon dan sebagai bioprotektan, PGPR melindungi tanaman dari patogen. Program kemitraan ini bertujuan untuk memanfaatkan mikoriza dan PGPR sebagi pemicu pertumbuhan tanaman, yang memicu meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman khususnya tanaman cabai. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu metode berbasis kelompok yang dilakukan secara komprehensif meliputi penyuluhan, demonstrasi serta tutorial untuk meningkatkan pengetahuan tentang aplikasi mikoriza dan PGPR. Kegiatan tim PKM dilakukan secara terukur disertai proses monitoring evaluasi untuk mengukur ketercapaian target. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan para petani cabai, yang awalnya sebagian besar petani tersebut kurang mengenal tentang teknik budidaya menggunakan pupuk organik, mikoriza dan penggunaan PGPR. Peningkatan keterampilan juga ditunjukkan oleh para petani cabai, melalui kemampuan membuat formulasi pupuk organik.
Kelompok Tani Terong di Desa Sea Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Tentang Efektivitas Aplikasi Pupuk Hijau Terhadap Pertumbuhan Terong Pelealu, Johanis; Mambu, Susan Marlein
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 2, No 3 (2020): VIVABIO:Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.2.3.2020.31182

Abstract

Kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat, telah mendorong perubahan cara budidaya sayuran. Pupuk merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam dunia pertanian yang berfungsi untuk membantu menyuburkan tanaman budi daya. Ada banyak jenis pupuk yang sering digunakan oleh petani, misalnya saja kompos dan pupuk urea. Pupuk urea sering kali disalahartikan sebagai satu-satunya pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Petani beranggapan bahwa tanaman yang sehat adalah tanaman yang memiliki daun hijau berlebihan, sehingga mereka akanberlomba-lomba menggunakan pupuk urea dengan porsi yang banyak. Padahal, penggunaan urea dalam jumlah yang berlebihan justru akan menyebabkan tanaman mudah layu dan membangun konsentrasi garam beracun dalam tanah, sehingga terjadi ketidakseimbangan kimia tanah dan dapat mengubah pH alami tanah. Jika pemupukan urea terlalu banyak akan menjadikan tanaman sukulen sehingga tanaman akan menjadi mudah terserang hama maupun penyakit. Pengggunaan pupuk organik diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi terung melalui perbaikan sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Perbaikan dari tekstur tanah, bahan organik, mikroorganisme didalam tanah. Program kemitraan ini bertujuan untuk memanfaatkan sisa-sisa tanaman panen untuk dijadikan pupuk hijau yang berguna untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifatfisik, kimia dan biologi tanah, yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman terung sebagai peluang bisnis yang bisa menjadi alternatif penghasilan tambahan bagi para petani di Desa Sea, Kecamatan Pineleng, Minahasa. Metodepelaksanaan kegiatan yaitu metode berbasis kelompok yang dilakukan secara komprehensif meliputi penyuluhan, demonstrasi serta tutorial untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan pupuk hijau, dan meningkatkan keterampilan menghasilkan produk. Kegiatan tim PKM dilakukan secara terukurdisertai proses monitoring evaluasi untuk mengukur ketercapaian target. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan para petani terong, yang awalnya sebagian besar petani tersebut kurang mengenal tentang teknik budidaya menggunakan pupuk organic limbah sisa panen. Peningkatan keterampilan juga ditunjukkan oleh para petani terung, melalui kemampuan membuat formulasi pupuk organik berbasis limbah hasil panen.
INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI DESA RANTEBUA, KABUPATEN TORAJA UTARA Lobo', Serlina Rante; Rondonuwu, Sendy Beatrix; Mambu, Susan Marlein
PHARMACON Vol 10, No 2 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.34028

Abstract

ABSTRACTMedicinal plants are plants that have efficacy as a medicine whose properties  known from scientific studies that are clinically proven to be beneficial for health. This research aims to find out how to use plants used as traditional medicine and to find out the types of plants used  traditional medicine by the community in Rantebua Village. Based on the research conducted obtained 38 plants that are used as traditional medicine, Andrographis paniculata, Allium cepa, Annona muricata, Apium graveolens, Centella asiatica, Areca catechu, Colocasia esculenta, Cocos nucifera, Ageratum conyzoldes, Vernonia amygdalina, Anredera cordifolia, Ananas comosus, Carica papaya, Ipomoea batatas, Sechium edule, Momordica charantia, Jatropha curcas, Euphorbia tirucalli, Orthosiphon aristatus, Plectranthus scutellarioides, Ocimum sanctum, Persea americana, Eleutherine palmifolia, Abelmoschus manihot, Musa paradisiaca, Psidium guajava, Piper betle, Imperata cylindrica, Pandanus amaryllifolius, Sauropus androgynus, Saccharum officinarum, Cymbopogon citratus, Citrus aurantifolia, Solanum betaceum, Phaleria macrocarpa, Aloe vera, Zingibern officinale, Curcuma domestica, consisting of 26 families. Keywords: Inventory, Plants, Folk Remedies, Utilization ABSTRAK Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang mempunyai khasiat sebagai obat yang khasiatnya diketahui dari hasil telaah secara ilmiah yang terbukti secara klinis bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pemanfaatan tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional dan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat di Desa Rantebua. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan  38 tumbuhan yang di manfaatkan sebagai obat tradisional di antaranya Andrographis paniculata, Allium cepa, Annona muricata, Apium graveolens, Centella asiatica, Areca catechu, Colocasia esculenta, Cocos nucifera, Ageratum conyzoldes, Vernonia amygdalina, Anredera cordifolia, Ananas comosus, Carica papaya, Ipomoea batatas, Sechium edule, Momordica charantia, Jatropha curcas, Euphorbia tirucalli, Orthosiphon aristatus, Plectranthus scutellarioides, Ocimum sanctum, Persea americana, Eleutherine palmifolia, Abelmoschus manihot, Musa paradisiaca, Psidium guajava, Piper betle, Imperata cylindrica, Pandanus amaryllifolius, Sauropus androgynus, Saccharum officinarum, Cymbopogon citratus, Citrus aurantifolia, Solanum betaceum, Phaleria macrocarpa, Aloe vera, Zingibern officinale, Curcuma domestica, yang terdiri dari 26 famili. Kata kunci: Inventarisasi, Tumbuhan, Obat Tradisional, Pemanfaatan
Dinamika Populasi Mikroba Tanah dan Respon Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung (Zea mays L.) Terhadap Aplikasi Amelioran Pupuk Organik Kaharu, Putri Istiqoma; Tangapo, Agustina Monalisa; Mambu, Susan Marlein
JURNAL BIOS LOGOS Vol 11, No 2 (2021): JURNAL BIOS LOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.11.2.2021.32896

Abstract

(Article History: Received March 4, 2021; Revised March 31, 2021; Accepted April 7, 2021) ABSTRAKPemanfaatan kembali limbah pertanian sebagai pupuk organik memiliki prospek yang baik dalam meningkatkan produktivitas lahan melalui perbaikan sifat biologi tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek pemberian amelioran pupuk organik dari limbah jagung (Zea mays L.) terhadap peningkatan jumlah populasi mikroba tanah dan pertumbuhan tanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan tiga kali ulangan: AA (Amelioran  pupuk organik jagung 40 kg/ha), AB (Amelioran pupuk organik jagung 80 kg/ha), UR (Urea 40 kg/ha), dan K (tanpa amelioran atau urea). Perhitungan jumlah koloni mikroba tanah menggunakan metode hitungan cawan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan amelioran pupuk organik berpengaruh signifikan terhadap populasi mikroba tanah dan pertumbuhan tanaman jagung pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Perlakuan amelioran pupuk organik jagung tidak menunjukkan pengaruh terhadap diameter batang. Kata kunci: Amelioran; mikroba tanah; pupuk organik; Zea mays L. ABSTRACTThe reuse of agricultural waste as organic fertilizer has good prospects in increasing land productivity by improving soil biological properties. The aims of this study was to analyze the effect of using ameliorant organic fertilizer application from corn waste to increase the number of soil microbial populations and the growth of maize plants (Zea mays L.). The method was using CRD (Complete Random Design), which consist of 4 treatments with three repetitions: AA (Ameliorant corn organic fertilizer 40 kg/ha), AB (Ameliorant corn organic fertilizer 80 kg/ha), UR (Urea 40 kg/ha), and K (without ameliorant or urea). Calculation of the number of soil microbials colonies was using the plate count method. The results showed that the treatment of ameliorant organic fertilizer had a significant effect on soil microbials population and growth of maize on the parameters of plant height and number of leaves. The treatment of organic fertilizer ameliorant showed no effect on stem diameter.Keywords: Ameliorant; Soil microbes; Organic fertilizer; Zea mays L.
Optimalisasi Pengolah Limbah Organik Penghasil Biogas Skala Rumah Tangga dan Pupuk Organik Cair untuk Meningkatkan Ekonomi Kreatif Kampung Organik Kelompok Wanita Kecamatan Tikala Mambu, Susan Marlein; Mangindaan, Glanny; Kolondam, Beivy
JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia Vol 3, No 1 (2021): JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/jpai.3.1.2021.36750

Abstract

Berbagai upaya dan strategi terus dilakukan untuk mengintegrasikan gender ke dalam arus pembangunan, antara lain dengan cara menempatkan perempuan sebagai subjek pembangunan dan menghilangkan faktor kendala yang dihadapi perempuan dalam pembangunan. Kegiatan PKM ini melibatkan Mitra kegiatan PKM yang merupakan Kelompok Wanita Organik di Kecamatan Tikala, dengan sebagian besar anggotanya adalah ibu rumah tangga. Meskipun mereka tinggal di ibukota Propinsi Sulawesi Utara, peluang kerja menjadi sangat terbatas, karena keterampilan yang minim. Salah satu ide untuk peningkatan kompetensi dan kesejahteraan ekonomi adalah melalui kegiatan Kampung Organik berupa pemanfaatan dan pengelolaan limbah organik melalui reaktor biogas yang dapat menghasilkan pupuk organik cair dan biogas. Program kemitraan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah organik skala rumah tangga yang mengalami proses pengolahan melalui reaktor biogas untuk menghasilkan pupuk organik cair (POC) yang berguna untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah, yang akhirnya berdampak pada peningkatan produktivitas tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sebagai peluang bisnis yang bisa menjadi alternatif penghasilan tambahan bagi kelompok Wanita kampung organik serta menghasilkan biogas yang dapat digunakan untuk proses memasak sehari-hari. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu metode berbasis kelompok yang dilakukan secara komprehensif meliputi penyuluhan, demonstrasi serta tutorial untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik cair yang dihasilkan melalui proses dekomposisi pada reaktor biogas, dan meningkatkan keterampilan bertanam sayuran maupun tanaman hias. Kegiatan tim PKM dilakukan secara terukur disertai proses monitoring evaluasi untuk mengukur ketercapaian target. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan para anggota kelompok wanita organik, yang awalnya sebagian besar kurang mengenal tentang pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair dan biogas. Terjadi pula peningkatan keterampilan dalam bercocok tanam sayuran dan tanaman hias.
Sustainable Campus Through Organic Waste Management Program Implementation Kumaat, Ellen J; Manembu, Indry S; Mambu, Susan Marlein; Mangindaan, Glanny M C
Journal of Sustainability Perspectives Vol 3: Special Issue 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jsp.2023.21647

Abstract

Implementing an organic waste management program is a crucial step in realizing a sustainable campus. Organic waste management such as yard waste management program in Sam Ratulangi University, Manado, is crucial to maintaining a sustainable environment. The university's efforts to implement sustainable waste management practices, such as recycling and create an alternative energy sources like biodigester, have significantly reduced the amount of waste sent to landfills and creates valuable resources such as heat and liquid organic fertilizer. The application of liquid organic fertilizer from a biodigester on the university's green house resulted in an increased Pakcoy growth parameters and productions. By using liquid organic fertilizer from a biodigester is a sustainable and effective way to fertilize green areas at Sam Ratulangi University. By implementing this practice, the university can reduce waste and support healthy plant growth while also promoting environmental stewardship.
Sustainable Campus Through Organic Waste Management Program Implementation Kumaat, Ellen J; Manembu, Indry S; Mambu, Susan Marlein; Mangindaan, Glanny M C
Journal of Sustainability Perspectives Vol 3: Special Issue 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jsp.2023.21647

Abstract

Implementing an organic waste management program is a crucial step in realizing a sustainable campus. Organic waste management such as yard waste management program in Sam Ratulangi University, Manado, is crucial to maintaining a sustainable environment. The university's efforts to implement sustainable waste management practices, such as recycling and create an alternative energy sources like biodigester, have significantly reduced the amount of waste sent to landfills and creates valuable resources such as heat and liquid organic fertilizer. The application of liquid organic fertilizer from a biodigester on the university's green house resulted in an increased Pakcoy growth parameters and productions. By using liquid organic fertilizer from a biodigester is a sustainable and effective way to fertilize green areas at Sam Ratulangi University. By implementing this practice, the university can reduce waste and support healthy plant growth while also promoting environmental stewardship.