Husaini ,
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PROSOPOGRAPHY KEHIDUPAN PEREMPUAN PENYORTIR BIJI KOPI DI KOPERASI BAITUL QIRADH (KBQ) BABURRAYYAN KAMPUNG WEH NAREH KECAMATAN PEGASING KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2002-2016 Erida Sapriani; Husaini ,; Nurasiah ,
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 4 (2017): Nopember, Sejarah Kota dan Sejarah Pedesaan
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana latar belakang kehidupan perempuan penyortir biji kopi yang bekerja di Koperasi Baitul Qiradh dari tahun 2002-2016. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui latar belakang kehidupan perempuan penyortir biji kopi yang bekerja di Koperasi Baitul Qiradh (2) untuk mengetahui faktor yang menjadi motivasi para pekerja perempuan di Koperasi Baitul Qiradh sebagai penyortir biji kopi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan yaitu metode penelitian historis (Historical Research).Dalam penelitian ini diperlukan metode sejarah karena metode sejarah menggunakan catatan observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat diulang-ulang kembali.Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yakni wawancara dengan informan, dokumentasi pada arsip kampung, dan observasi langsung ke koperasi Baitul Qiradh. Informan dalam penelitian ini meliputi perempuan penyortir kopi yang bekerja di Koperasi tersebut.Hasil dari Penelitian ini adalah (1) perempuan penyortir termasuk dalam kategori sejahtera jika dilihat dari pengeluaran rumah tangga, pendidikan anak, dan juga kehidupan ekonomi pada perempuan penyotir khususnya aset rumah yang sudah memadai. (2) Faktor yang mempengaruhi perempuan penyortir kopi bekerja di koperasi Baburayyan Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah (2002-2016) :pertama, faktor pendidikan penyortir rata-rata dari mereka tamatan SMP dan SMA, Kedua, faktor kurangnya lapangan pekerjaan nonformal yang disediakan oleh pihak pemerintahan. Ketiga, mereka memilih pekerjaan sebagai penyortir kopi dikarenakan ekonomi lemah. Kata kunci: Prosopography Perempuan Penyortir, Kampung Weh NarehABTRASCTThis research raises the issue of how the background of women's life of coffee bean sorter who worked at Baitul Qiradh Cooperative from 2002-2016. The purpose of this research is (1) to know the life background of women coffee bean sorter who work in Cooperative Baitul Qiradh (2) to know the factors that become the motivation of female workers in Cooperative of Baitul Qiradh as sorter of coffee bean.The approach used in this study is a qualitative approach. While the method used is the method of historical research (Historical Research). In this research, historical method is needed because historical method uses observation record or observation of others that can not be repeated again. Data collection was done in three ways, ie interview with informant, documentation on village archives, and direct observation to Baitul Qiradh cooperative. Informants in this study include women coffee sorters who work in the Cooperative.The results of this study were (1) women sorters included in the prosperous category when viewed from household expenditure, children's education, and also economic life in woman penyotir specially house asset which have been adequate. (2) Factors affecting female coffee sorters working in Baburayyan cooperatives Pegasing subdistrict, Central Aceh district (2002-2016): first, average educational factor sorters from their junior and senior high school graduates; Second, the lack of non-formal employment factors provided by parties government. Third, they choose the job as a coffee sorter because the economy is weak. Keywords: Prosopography Women Sorter, Weh Nareh Village.  ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana latar belakang kehidupan perempuan penyortir biji kopi yang bekerja di Koperasi Baitul Qiradh dari tahun 2002-2016. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui latar belakang kehidupan perempuan penyortir biji kopi yang bekerja di Koperasi Baitul Qiradh (2) untuk mengetahui faktor yang menjadi motivasi para pekerja perempuan di Koperasi Baitul Qiradh sebagai penyortir biji kopi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan yaitu metode penelitian historis (Historical Research).Dalam penelitian ini diperlukan metode sejarah karena metode sejarah menggunakan catatan observasi atau pengamatan orang lain yang tidak dapat diulang-ulang kembali.Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yakni wawancara dengan informan, dokumentasi pada arsip kampung, dan observasi langsung ke koperasi Baitul Qiradh. Informan dalam penelitian ini meliputi perempuan penyortir kopi yang bekerja di Koperasi tersebut.Hasil dari Penelitian ini adalah (1) perempuan penyortir termasuk dalam kategori sejahtera jika dilihat dari pengeluaran rumah tangga, pendidikan anak, dan juga kehidupan ekonomi pada perempuan penyotir khususnya aset rumah yang sudah memadai. (2) Faktor yang mempengaruhi perempuan penyortir kopi bekerja di koperasi Baburayyan Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah (2002-2016) :pertama, faktor pendidikan penyortir rata-rata dari mereka tamatan SMP dan SMA, Kedua, faktor kurangnya lapangan pekerjaan nonformal yang disediakan oleh pihak pemerintahan. Ketiga, mereka memilih pekerjaan sebagai penyortir kopi dikarenakan ekonomi lemah. Kata kunci: Prosopography Perempuan Penyortir, Kampung Weh Nareh
PROSOPOGRAPHY PEDAGANG DAGING SAPI DI PASAR INDUK LAMBARO KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 1986-2016 Ayya Nabila; Husaini ,; Zainal Abidin
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 1 (2017): Januari, Sejarah Kemanusian dan Hal-hal Perjuangan Budaya
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengangkat masalah tentang kehidupan pedagang daging sapi dan faktor yang mempengaruhi kehidupan pedagang daging sapi di Pasar Induk Lambaro.Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kehidupan pedagang daging sapi di Pasar Induk Lambaro dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi kehidupan pedagang daging sapi di Pasar Induk Lambaro.Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yakni observasi, dokumentasi dan wawancara (interview). Adapun informan dalam penelitian ini dipilih melalui teknik purposive sampling.Metode yang digunakan adalah metode sejarah dan pendekatan kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian,pasar Lambaro mulai aktif pada tahun 1972, namun pada saat itu pasar belum ramai seperti sekarang. Pedagang daging Sapi di Pasar Induk Lambaro termasuk dalam kategori sejahtera. Dilihat dari Pengeluaran rumah tangga, pendidikan anak-anaknya dan  juga kehidupan ekonomi para pedagang daging sapi khususnya dalam aset rumah tangga sudah cukup memadai.Disamping itu, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kehidupan pedagang daging sapi di pasar induk Lambaro, yakni faktor Pendidikan, kurangnya lapangan pekerjaan non formal yang disediakan oleh pihak pemerintahan, dan faktorkeluarga. Kata Kunci : Daging Sapi, Pedagang, Prosopography.ABSTRACTThis study raised the question about life beef traders and factors affecting the life of beef traders in the Market Master Lambaro. This study aims to describe the life of beef traders in the Market Master Lambaro and explain the factors that affect the lives of beef traders in the Market Master Lambaro. The data collection is done in three ways, namely observation, documentation and interview (interview). The informants in this study were selected through purposive sampling technique. The method used is the historical method and qualitative approach. Based on this research, Lambaro market was active in 1972, but at that time the market is not crowded as it is now. Cow meat traders in the Market Master Lambaro included in the category of being. Judging from household spending, their children's education and also economic life of beef traders especially in household assets is sufficient. In addition, there are three main factors that affect the lives of beef traders in the central market Lambaro, namely the factors education, non-formal lack of jobs provided by the government, and family factors. Keywords: Beef, Traders, Prosopography.
PERKEMBANGAN USAHA BUBUK KOPI MEREK ULEE KARENG DI DESA LAMGAPANG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR, 1960-2015 Dewi Mentari; Husaini ,; Teuku Abdullah
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): April, Kajian Isu Kebudayaan dan Etnisitas
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Judul penelitian ini “perkembangan usaha bubuk kopi merek Ulee Kareng di Desa Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar, 1960-2015, maka tujuan penelitiannya (1) ingin menjelaskan perkembangan usaha bubuk kopi merek Ulee Kareng di Desa Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar tahun 1960-2015 (2) ingin menganalisis kehidupan sosial ekonomi pengusaha bubuk kopi merek Ulee Kareng di Desa Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar tahun 1960-2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang dipakai metode sejarah.Teknik pengumpulan data digunakan dengan wawancara, dokumentasi, observasi dan studi kepustakaan.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa (1) usaha bubuk kopi merek Ulee Kareng di Desa Lamgapang dimulai pada tahun 1960 oleh Asnawi. Dalam perkembangannya hingga saat ini usaha bubuk kopi merek Ulee Kareng sudah menghasilkan berbagai produk seperti Kopi warung organik, Kopi bubuk spesial, Kopi Ulee Kareng Arabica, Kopi Ulee Kareng Organik Robusta, Kopi Ulee Kareng 2 + 1 (Kopi + Gula), Kopi Arabica Super, Kopi Rubusta Original, Kopi Super Quality, Kopi Tubruk Susu Sanger dan Bubuk keras Kopi Rubusta. Selain itu jumlah pengusaha juga mengalami peningkatan sejak tahun 1960 hanya 8 orang, namun ditahun 2016 sudah berjumlah 120 pekerja/karyawan, (2) dalam aspek social ekonomi pengusaha terlihat bahwa rata-rata umur pekerja antara 41-50 tahun, tingkat pendidikan rata-rata tamatan SLTA dan jumlah tanggungan anggota keluarga rata-rata 3-5 orang. Dilihat pula dari segi tempat tinggal mereka juga sudah terlihat sejahtera artinya para pengusaha rata-rata sudah memiliki bentuk rumah yang permanen yang dilengkapi oleh berbagai perabotan rumah. Kata Kunci: Perkembangan, Usaha, Bul Lamgapang.
PERKEMBANGAN HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) KOTA BANDA ACEH TAHUN 1962-1998 Andi Kurniawan; Husaini ,; Zainal Abidin
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 3 (2017): Juli, Pendidikan dan Ide Perubahan Media
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKata kunci: Perkembangan, HMI dan Kota Banda AcehPenelitian ini bertujuan mengungkapkan latar belakang berdiri sampai perkembangan serta hambatan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Banda Aceh dari tahun 1962-1998. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan metode sejarah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Agar data hasil wawancara dapat terpercaya, peneliti menggunakan alat perekam berupa alat tulis dan media elektronik tape recorder dan kamera. Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut, (1)HMI Kota Banda Aceh merupakan salah satu cabang tingkat kabupaten dan kota dari Pengurus Besar HMI di Jakarta. (2)Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam lahir untuk menampung segala aspirasi  umat Islam di perguruan tinggi yang menerapkan sistem  Barat yang mengarah kepada sekularisme dan mengabaikan peran agama dan ajarannya. (3)HMI dalam mencapai tujuan organisasi terus melakukan perkaderan melalui jenjang training Latihan Kader I (Basic Training), Latihan Kader II (Intermediate Training) dan Latihan Kader III (Advance Training) serta menyumbangkan kader-kadernya menjadi pemimpin di lembaga internal kampus. Keywords: Devolopment, HMI and city of Banda Aceh This research try revealed background born to development and challenge HMI branch of Banda Aceh from age 1962-1998.      Approach that used in this research is Approach qualitative and history method. Aggregate data did with technique observation, documentation, interview and book study. So that yield interview can believe. Writer use instrument recorder like instrument write, electronic media like tape recorder and camera. Based on results data analysis, research findings can be put forward as: (1)HMI city of Banda aceh is one of branch levels district from PB HMI of Jakarta. (2) organizations of HMI birth to accommodate all aspirations the student Islam at college that apply the sistem west that leads to secularism and ignore role religion and teachings .(3) HMI in achieving organizational goals continue to do cadres like this basic training, intermediate training and advance training and donating cadre to become leaders in the campus internal institution.           
PELAKSANAAN STRATEGI DUTA BESAR DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SIWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TAPAKTUAN Ony Wahyuni; Husaini ,; Nurasiah .
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 4, No 4 (2019): November, Sejarah Islam dan Peradaban serta Pemikiran Filsafat
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Strategi Duta Besar Dalam Meningkatkan Prestasi BelajarSejarah Siswa Kelas X1 IPS SMA Negeri 1 Tapaktuan” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan strategi duta besar terhadap prestasi belajar siswakelasXI IPS SMA Negeri 1 Tapaktuan. Adapun materi yang digunakan ialah Proses MasukdanBerkembangnya Penjajahan Bangsa Eropa.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tapaktuan yang berjumlah 54 siswa dan terdiri dari 2 kelas, dan sampel yang digunakan ialah kelas XI IPS 2, yang terdiri dari 28 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 1 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 26 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunkan tes dan dokumentasi.Adapun tahap teknik analisis data dalam penelitian ini adalah (1) menghitung  nilai rata-rata; (2) menghitung  varians  dan simpangan baku; (3) uji normalitas sebaran data; (4) uji homogenitas varians; dan (5) uji-t Berdasarkan tahap analisis data tersebut maka diperoleh: nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 80,75: 71,81. Varians dan  simpangan baku kelas eksperimen adalah: 114,27 dan 10,69, sedangkan kelas kontrol 95,26 dan 9,79. Ujinormalitas kelas eksperimen  adalah 5,15 dan kelas kontrol 4,42. Uji homogenitas varians terakhir kelas eksperimen dan kontrol adalah 1,19 dan hasil uji-t adalah 0,44.Hasil penelitian yang didapat adalah pelaksanaan strategi duta besar berpengaruh terhadap belajar IPS siswa kelas X1 IPS SMA Negeri 1 Tapaktuan. Hal ini dibuktikan berdasarkan analisis data di atas bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Sebaran data nilai tes  akhir  siswa  pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal berdasarkan taraf signifikan diperoleh X2hitungX2tabel yaitu 5,157,81 dan 4,427,81. Untuk uji homogenitas Fhitung≥ Ftabel= 1,19 ≤ 1,92, maka varians data kelas eksperimen dan data kelas kontrol homogen. Hasil uji-t dalam pelaksanaan strategi duta besar berpengaruh terhadap  belajar IPS siswa kelas X1 IPS SMA Negeri 1 Tapaktuan. Diperoleh uji-t yaitu thitung= 0,44 sedangkan ttabel= 1,68, berarti bahwa  thitungttabelatau 0,441,68. Dengan demikian sesuai kriteria pengujian, maka signifikan. Artinya penggunaan strategi duta besar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah.
PERANAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA (BPCB) ACEH DALAM PELESTARIAN SITUS-SITUS BERSEJARAH DI KOTA BANDA ACEH TAHUN 1990-2015 Oga Umar Dhani; Husaini ,; Teuku Abdullah
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 1 (2017): Januari, Sejarah Kemanusian dan Hal-hal Perjuangan Budaya
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana peranan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh dalam pelestarian situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh dari tahun 1990-2015. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana peran dan kebijakan, perkembangan dan kendala yang dihadapi BPCB Aceh dalam melestarikan situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yakni wawancara dengan informan meliputi staf BPCB Aceh dan juru kunci situs dan warga di sekitar situs bersejarah, dokumentasi pada arsip BPCB Aceh dan surat kabar, dan observasi langsung ke situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah metode sejarah kritis dengan pendekatan kualitatif dan arkeologi. Hasil analisis data menunjukkah bahwa BPCB Aceh sudah mulai melestarikan situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh sejak pertama berdiri tahun 1990. Perkembangan pelestarian situs-situs bersejarah di Banda Aceh mengalami beberapa kendala seperti kurangnya tenaga ahli, sarana pendukung dan pendanaan serta kendala masa konflik dan Tsunami yang telah menghacurkan sebagian situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh. BPCB Aceh mengelola 10 situs bersejarah sebagai cagar budaya di Kota Banda Aceh beserta menempatkan juru perlihara yang bertugas merawat dan melestarikan. Disarankan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Aceh untuk lebih memperhatikan peninggalan situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh. Kepada BPCB Aceh untuk lebih meningkatkan kinerjanya dalam pelestarian dan civitas akademika untuk dapat melakukan studi serupa yang berkaitan dengan situs-situs bersejarah di Kota Banda Aceh agar pemeritah dan BPCB Aceh mempunyai acuan jelas dalam melestarikan situs-situs tersebut. Kata kunci: BPCB Aceh, Cagar Budaya, Peranan, Pelestarian .ABSTRACTThis study raised the question on how the role of the Institute for Preservation of Cultural Property (BPCB) Aceh in the preservation of historic sites in the city of Banda Aceh from 1990 to 2015. This study aims to describe how the roles, policies, developments and obstacles encountered BPCB Aceh in preserving the historic sites in Banda Aceh. The data collection is done in three ways, namely interviews with informants include BPCB Aceh’s staffs, caretaker of the site, residents around the historic sites, archives BPCB documentation in Aceh, newspapers and direct observation to the historic sites in Banda Aceh. The method used is critical history method with qualitative approach and archeology. The results of data analysis show that BPCB Aceh have started preserving historic sites in Banda Aceh since its establishment in 1990. The development of the preservation of historic sites in Banda Aceh encountered some problems such as lack of experts, supporting tools and funding as well as constraining conflicts and tsunami destroyed most of the historic sites in Banda Aceh. BPCB Aceh manages 10 historic sites as cultural heritage in Banda Aceh and its caretaker put in charge of caring for and preserving. This study could be considered as suggestion for the Aceh government to pay more attention on relics of the historic sites in Banda Aceh. BPCB Aceh need to improve their performance in preservation and academicians should do a similar study relating to historic sites in Banda Aceh in order give clear references for the government and BPCB in preserving these sites. 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 5 BANDA ACEH Afrita ,; Husaini ,; Nurasiah .
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 3, No 3 (2018): Juli, Ide dan Prestasi dalam Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRACTThe research entitled "The Influence of Cooperative Learning Model Type of rotating trio exchange on Student Achievement of Class X IPA SMA Negeri 5 Banda Aceh" is aimed to:   (1) to analyze the influence of cooperative learning model of rotating trio exchange type toward learning achievement on learning history of class X students of IPA SMA 5 Banda Aceh; and (2) to explain the factors that influence student's learning outcomes by using the rotating trio exchange type learning model on the learning achievement in the learning of the students' class  X IPA at SMA Negeri 5 Banda Aceh.The approach used in this research is quantitative and qualitative approaches with experimental research type. The population of this study is all students of class X IPA SMA Negeri 5 Banda Aceh which amounts to 150 students and consists of 5 classes, and the sample used is class X IPA3 consisting of 30 students as experimental class and X IPA4 consisting of 30 students as class control. Data collection techniques in this study using tests, documentation, and interviews. Based on normality test and homogeneity test which is based on post test of experiment class and control class, it can be concluded that the data in the experimental class based on the significant level obtained X2hitungX2tabel is 4,46 7,81. Then the data distribution of the final test score of the students in the experimental class is normally distributed. While the calculation of data in the control class in accordance with the significant level obtained X2hitungX2tabel is 2,07 7,81. For homogeneity test with two class test, the variance obtained from each group S12 = 68,23 and S22 = 49,10. After the data is processed based on the level of distribution F, then obtained Fhitung ≤ Ftabel = 1,38 ≤ 1,84. The result of t-test in analyzing the effect of learning result by using cooperative learning model of rotating trio exchange type obtained by t-test that is tcount = 2,82 whereas ttabel = 2,00, it means that thitung ttabel or 2,82 2,00. Accordingly, the test criteria are significant. This means that the use of cooperative learning model type rotating trio exchange effect on student learning outcomes on learning history. Factors that can affect student learning outcomes by using cooperative model type rotating trio exchange on learning history is the direct involvement of students in the learning process. Learning by using the rotating trio exchange model can improve students' learning interest to be better than before, and encourage students to be more active and cooperate in completing a task, the students not only become passive listeners of information submitted by teachers but involve students directly in teaching and learning process.Keyword: Cooperative Learning, Rotating Trio Exchange Learning Model, Learning Achievement.
PERKEMBANGAN USAHA BUBUK KOPI MEREK ULEE KARENG DI DESA LAMGAPANG KECAMATAN KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR, 1960-2015 Dewi Mentari; Husaini ,; Teuku Abdullah
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 2 (2017): April, Kajian Isu Kebudayaan dan Etnisitas
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Judul penelitian ini “perkembangan usaha bubuk kopi merek Ulee Kareng di Desa Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar, 1960-2015, maka tujuan penelitiannya (1) ingin menjelaskan perkembangan usaha bubuk kopi merek Ulee Kareng di Desa Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar tahun 1960-2015 (2) ingin menganalisis kehidupan sosial ekonomi pengusaha bubuk kopi merek Ulee Kareng di Desa Lamgapang Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar tahun 1960-2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode yang dipakai metode sejarah.Teknik pengumpulan data digunakan dengan wawancara, dokumentasi, observasi dan studi kepustakaan.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa (1) usaha bubuk kopi merek Ulee Kareng di Desa Lamgapang dimulai pada tahun 1960 oleh Asnawi. Dalam perkembangannya hingga saat ini usaha bubuk kopi merek Ulee Kareng sudah menghasilkan berbagai produk seperti Kopi warung organik, Kopi bubuk spesial, Kopi Ulee Kareng Arabica, Kopi Ulee Kareng Organik Robusta, Kopi Ulee Kareng 2 + 1 (Kopi + Gula), Kopi Arabica Super, Kopi Rubusta Original, Kopi Super Quality, Kopi Tubruk Susu Sanger dan Bubuk keras Kopi Rubusta. Selain itu jumlah pengusaha juga mengalami peningkatan sejak tahun 1960 hanya 8 orang, namun ditahun 2016 sudah berjumlah 120 pekerja/karyawan, (2) dalam aspek social ekonomi pengusaha terlihat bahwa rata-rata umur pekerja antara 41-50 tahun, tingkat pendidikan rata-rata tamatan SLTA dan jumlah tanggungan anggota keluarga rata-rata 3-5 orang. Dilihat pula dari segi tempat tinggal mereka juga sudah terlihat sejahtera artinya para pengusaha rata-rata sudah memiliki bentuk rumah yang permanen yang dilengkapi oleh berbagai perabotan rumah. Kata Kunci: Perkembangan, Usaha, Bul Lamgapang.
PERKEMBANGAN KOMUNITAS JAMA’AH TABLIGH DI DESA LAMME GAROT (COT GOH) KECAMATAN MONTASIK KABUPATEN ACEH BESAR, 1980-2015 Khairun Nisa; Husaini ,; Alamsyah Taher
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 1 (2017): Januari, Sejarah Kemanusian dan Hal-hal Perjuangan Budaya
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSesuai dengan judul yang diangkat yaitu “Perkembangan Komunitas Jama’ah Tabligh Desa Lamme Garot (Cot Goh), Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar, 1980-2015” maka tujuan penelitian ini adalah (1) Ingin mendeskripsikan sejarah masuk dan berkembangnya kominitas Jama’ah Tabligh di Desa Lamme Garot (Cot Goh) Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar, (2) Untuk menjelaskan aktivitas sosial keagamaan yang dilakukan oleh komunitas Jama’ah Tabligh di Desa Lamme Garot (Cot Goh)Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar, 1980-2015, (3) Untuk menganalisis kendala-kendala perkembangan komunitas Jama’ah Tabligh di Desa Lamme Garot (Cot Goh)Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar, 1980-2015. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah, yang terdiri dari empat prosedur kerja yaitu, mengumpulkan sumber, kritik sumber, Penafsiran dan Penulisan Sejarah. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara (interviuw), penelitian lapangan/opservasi (field research), kepustakaan (library research). Berdasarkan dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Jama’ah Tabligh sudah ada di Desa Lamme Garot sejak 1980-an. Jama’ah tabligh di Desa Lamme Garot dibawa oleh seorang tokoh yang bernama Raudhi. Perkembangan komunitas jama’ah tabligh di kawasan ini tergolong cepat karena peran tokoh pembawanya berasal dari keluarga terpandang yaitu putra dari camat Montasik yang disegani sehingga gerakan tabligh ini cepat dianut oleh masyarakat setempat, (2) sebagai sebuah gerakan,Jama’ah Tablighjuga menyebarkan ajaran Islam sebagai aktivitas sosial agama bagi masyarakat setempat, ajaran Islam itu terfokus pada 6 sifat, yaitu yakin pada Khalimat Thayibah: La ilaha illa Alah Muhammadu Rasulullah, Shalat Khusyu’ wa al-khudhu’, ‘Ilm ma’a dzikr (Ilmu serta Dzikir), Ikram al-muslimin (memuliakan orang Islam), Tashih al-niyat (memperbaiki niat), Da’wah wa at-tabligh. dan (3) dalam perkembangannya, gerakan tabligh ini tidak sedikit mendapat hambatan/kendala, hambatan ini terutama datang dari kalangan pengikut dayah dan para ulama tradisional bahkan ada sebagaian masyarakat Desa Lamme Garot sendiri.Kata Kunci : Perkembangan, Jama`ah Tabligh, Lamme Garot.ABSTRACTAppointed as the title is "Development of Rural Community Tablighis in Lamme Garot Village (Cot Goh), District Montasik Aceh Besar District, 1980-2015", the purpose of this study were (1) Want to describe the history of incoming and development CommunityTablighis in Lamme Garot Village (Cot Goh) Montasik sub-district, Aceh Besar district, (2) To explain the religious social activities undertaken by the community Tablighisin the village Lamme Garot (Cot Goh) Montasik sub-district, Aceh Besar District, 1980-2015, (3) To analyze the constraints of community Tablighis development in the village Lamme Garot (Cot Goh) Montasik sub-district, Aceh Besar district, 1980-2015. In writing this essay the author uses the method of historical research, which consisted of four working procedures, namely, collecting source, source criticism, interpretation and writing of history. In the data collection was done by interview (interviuw), field research / opservasi (field research), literature (library research). Based on the results of the study showed that: (1) Tablighis already exists in the village Lamme Garot since the 1980s. Jama'ah Tabligh in the village of Lamme Garot carried by a character named Raudhi. Jama'ah Tabligh community development in this area has been rapid since the role of the carrier figures came from a noble family that the son of a respected camat Montasik so Tabligh movement is quickly embraced by the local community, (2) as a movement, Tablighis also spread the message as Islamic religious social activities for local communities, Islam was focused on six properties, namely confidence in Khalimat Thayibah: La ilaha illa Alah Muhammadu Rasulullah, Salah khusyu 'wa al-khudhu', 'Ilm ma'a Dhikr (Science and Dhikr) , Ikram al-Muslims (ennoble the Muslims), tashih al-Niyat (fixing intention), Da'wah wa at-tabligh. and (3) the development, the Tabligh movement is not a bit challenged / constraints, this resistance comes mainly from among the followers of the Islamic boarding school and the traditional religious communities even exist in part Lamme Garot village itself.Key Word : Development, Jama`ah Tabligh, Lamme Garot.
KEHIDUPAN PETANI GARAM DI GAMPONG LANCANG PARU KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 1940-2015 Cut Riska Nurul Maulina; Husaini ,; Nurasiah .
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 2, No 1 (2017): Januari, Sejarah Kemanusian dan Hal-hal Perjuangan Budaya
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana perkembangan kehidupan petani garam di Gampong Lancang Paru dan apa faktor yang mempengaruhi produksi garam tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kehidupan petani garam di Gampong Lancang Paru sejak awal munculnya sampai saat ini dan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi garam tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah kritis dan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yakni wawancara, dokumentasi, dan observasi. Adapun informan dalam penelitian ini, meliputi geuchik Gampong Lancang Paru, beberapa petani garam, dan Pedagang Perantara (muge). Hasil analisis data menunjukkan bahwa kehidupan petani garam di Gampong Lancang Paru sudah dimulai sejak tahun 1940 dan masih bertahan sampai saat ini. Di samping itu, faktor-faktor yang mempengaruhi usaha tersebut adalah keadaan iklim dan cuaca, kadar keasinan tanah, luas area lahan garam, serta bencana gempa dan tsunami. Pemerintah juga berperan dalam memajukan usaha pembuatan garam tersebut. Kata Kunci: Gampong Lancang Paru, Petani Garam. ABTRASCTThis research is discussed about how salt farmers developed in lancangparu village and the factors that affect salt production. The aim of this study is to exposure salt farmers life in lancangparu village from the beginning until these day and to explain the factors that influence the production of salt. The method used in this study is a critical historical method with qualitative approach. Data  collecting was done by three ways, which is interview, documentation and observation. Respondents in this study include chief of the village, some salt farmers and broker (Transporter). The result of data analysis is showed that salt farmer in lancangparu village has begun since 1940 and still continues to present tie. In the other word, the factors that influence salt production is the climate and weather, soil salinity, salt extensive land area and earthquake and tsunami disaster. The Government also takes a role in advancing the business of producing the salt. Key word : Lancang Paru village, salt farmers.