Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEMAMPUAN SISWA KELAS V SD NEGERI GUE GAJAH ACEH BESAR MENYIMAK CERITA PENDEK Nadia Husna; Muhammad Idham; Adnan Adnan.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 3, No 1 (2018): FEBRUARI 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.385 KB)

Abstract

Dalam konteks keterampilan menyimak cerita pendek, guru bisa memamfaatkan media speaker dalam pembelajaran menyimak. Bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Gue Gajah Aceh Besar menyimak cerita pendek. Menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik tes tertulis. Data diolah dengan tahapan analisis data kuantitatif yaitu menggunakan rumus rata-rata.Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data tes menunjukkan, 11 orang siswa (65%) memperoleh nilai baik sekali, 4 siswa (23%) memperoleh nilai baik, 1 siswa (6%) memperoleh  nilai cukup, dan 1 siswa (6%) memperoleh nilai kurang. Diperoleh nilai rata-ratanya  yaitu 87. Simpulannya adalah kemampuan menyimak cerita pendek siswa kelas V SD Negeri Gue Gajah sudah sangat baik. Hal ini berarti bahwasanya kemampuan siswa kelas V dalam menyimak cerita pendek telah mencapai kategori baik. Hal ini ditunjukkan dari kemampuan siswa yang mayoritas telah mencapai taraf  88% . Dengan perolehan nilai rata-rata yakni 87%  berarti tujuan yang diharapkan telah tercapai. 
METODE SMALL AREA ESTIMATION HIERARCHICAL BAYES DALAM PENDUGAAN PERSENTASE KASUS PENYAKIT KUSTA BASAH DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2018 NADIA HUSNA; HAZMIRA YOZZA; DODI DEVIANTO
Jurnal Matematika UNAND Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.9.3.247-255.2020

Abstract

Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycrobacterium leprae yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Kusta memiliki dua tipe yaitu kusta kering dan kusta basah. Penyakit kusta basah sangat mudah menular sehingga kasus kusta basah lebih banyak terjadi. Pada penelitian ini dilakukan pendugaan persentase kasus penyakit kusta basah di Provinsi Jawa Timur tahun 2018. Pendugaan dilakukan dengan penduga langsung dan dengan menggunakan metode Small Area Estimation Hierarchical Bayes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendugaan persentase kusta basah dengan menggunakan metode Small Area Estimation Hierarchical Bayes diperoleh pada semua kabupaten/kota yang nilai dugaan persentase kusta basahnya diatas 90% dengan rata-rata pendugaan 0, 9550 dan cenderung lebih baik karena dilihat dari nilai standard error -nya yang lebih kecil dibandingkan dengan penduga langsung.Kata Kunci: Kusta, Small Are Estimation, Hierarchical Bayes
SOSIALISASI PEMBERIAN BOLU KUKUS DAUN KATUK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Raini Panjaitan; Reno Irwanto; Nadia Husna; Wira Maria Ginting; Desri Meriahta Girsang; Andreais Boffil Cholilullah
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.98 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i1.705

Abstract

Abstrak Pemberian air susu ibu secara eksklusif merupakan pilihan terbaik untuk bayi yang baru lahir hingga usia 2 tahun. Masalah yang timbul pada ibu menyusui adalah produksi jumlah ASI yang tidak maksimal. Salah satu penyebab masalah tersebut adalah asupan gizi yang rendah sehingga banyak bayi yang kebutuhan gizinya kurang terpenuhi. Pelaksanaan sosialisasi pengabdian masyarakat ini telah dilakukan selama empat hari di Puskesmas Pantai Cermin. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan produksi ASI ibu menyusui melalui pemberian bolu kukus daun katuk. Ibu menyusui diberikan 1 porsi bolu kukus daun katuk yang terdiri dari 3 potong yang masing-masing beratnya 15 gram selama empat hari. Pada hari pertama tim pelaksana melakukan edukasi tentang ASI melalui ceramah dan diskusi serta memperkenalkan produk bolu kukus daun katuk dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan bolu kukus daun katuk dan pemberian bolu kukus daun katuk kepada peserta. Pemberian bolu kukus daun katuk dilanjutkan hingga hari ke empat dan lembar observasi tentang frekuensi menyusui dibagikan setiap hari. Berdasarkan sosialisasi ini didapatkan hasil bahwa ibu menyusui mengalami peningkatan frekuensi menyusui dalam 24 jam. Disimpulkan bahwa produk bolu kukus daun katuk efektif meningkatkan produksi ASI. Abstract Exclusive breastfeeding was the best choice for newborns up to 2 years of age. The problem that arises in breastfeeding mothers was the production of the amount of milk that was not optimal. One of the causes of this problem was low nutritional intake so that many babies had less nutritional needs. This community service outreach has been carried out for four days at the Pantai Cermin Health Center. The purpose of this activity was to increase breastfeeding production of breastfeeding mothers through the provision of katuk leaf steamed sponge. Breastfeeding mothers are given 1 serving of katuk leaf steamed sponge, which consists of 3 pieces, each pieces was 15 grams for four days. On the first day, the implementation team conducted education about breast milk through lectures and discussions and introduced the katuk leaf steamed sponge product, followed by a demonstration of making katuk leaf steamed sponge and giving katuk leaf steamed sponge to the participants. The distribution of katuk leaf steamed sponge was continued until the fourth day and the observation sheet on the frequency of breastfeeding was distributed every day. Based on this socialization, it was found that breastfeeding mothers had an increasing of the frequency of breastfeeding within 24 hours. It was concluded that the katuk leaf steamed sponge product was effective in increasing breast milk production. Abstract Exclusive breastfeeding was the best choice for newborns up to 2 years of age. The problem that arises in breastfeeding mothers was the production of the amount of milk that was not optimal. One of the causes of this problem was low nutritional intake so that many babies had less nutritional needs. This community service outreach has been carried out for four days at the Pantai Cermin Health Center. The purpose of this activity was to increase breastfeeding production of breastfeeding mothers through the provision of katuk leaf steamed sponge. Breastfeeding mothers are given 1 serving of katuk leaf steamed sponge, which consists of 3 pieces, each pieces was 15 grams for four days. On the first day, the implementation team conducted education about breast milk through lectures and discussions and introduced the katuk leaf steamed sponge product, followed by a demonstration of making katuk leaf steamed sponge and giving katuk leaf steamed sponge to the participants. The distribution of katuk leaf steamed sponge was continued until the fourth day and the observation sheet on the frequency of breastfeeding was distributed every day. Based on this socialization, it was found that breastfeeding mothers had an increasing of the frequency of breastfeeding within 24 hours. It was concluded that the katuk leaf steamed sponge product was effective in increasing breast milk production.
PELATIHAN PENGOLAHAN SUSU KEDELAI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI DESA TANJUNG BERINGIN Desri Meriahta Girsang; Jelita Manurung; Wira Maria Ginting; Nadia Husna
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.703 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i1.709

Abstract

ASI dengan kualitas produksi yang sedikit tentu menjadi masalah bagi ibu yang sedang berada masa pasca nifas. Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab seperti puting yang datar atau tenggelam, payudara ibu yang bengkak, teknik menyusui kurang tepat atau bahkan karena lidah bayi yang pendek. Kegiatan yang telah dilaksanakan ini merupakan suatu pelatihan yang bertujuan untuk memberikan informasi dan meningkatkan kemampuan dalam mengolah bahan pangan (kedelai) sehingga kandungan gizinya lebih meningkat serta lebih efisien dalam konsumsinya untuk capaian tujuan yaitu meningkatnya kualitas produksi ASI. Berbagai penelitian menyatakan bahwa susu kedelai dinilai mampu meningkatkan kualitas produksi ASI. Vitamin E yang terkandung dalam susu kedelai tidak hanya berperan untuk menjaga kesehatan kulit saja melainkan juga berperan dalam meningkatkan produksi hormon phytoestrogen yang dapat membantu kelenjar susu ibu dapat memproduksi ASI lebih banyak. Pengolahan susu kacang kedelai juga dinilai lebih efisien daripada konsumsi obat pelancar ASI yang notabene lebih sulit diperoleh terkhusus di daerah pedesaan. Pemilihan metode pelatihan pada kegiatan PKM ini adalah agar capaian tujuan PKM akan lebih efisien daripada pemberian informasi dengan metode penyuluhan. Pelatihan pengolahan susu kedelai dalam meningkatkan produksi ASI ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan ibu pasca nifas yang mengalami kurangnya produksi ASI. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan PKM ini adalah selama 4 hari dengan jumlah sasaran 50 ibu pasca nifas yang berada di Desa Tanjung Beringin. Pada akhir kegiatan PKM, terdapat peningkatan kemampuan para ibu dalam pengolahan kacang kedelai menjadi susu kedelai. Kata Kunci: Penyuluhan; ASI; Susu Kedelai