Muhklis Muhklis
Jurusan PBSI FKIP Unsyiah

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

NILAI BUDAYA DALAM NOVEL TUNGKU KARYA SALMAN YOGA S Dara Mentari; Wildan wildan; Muhklis Muhklis
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2017): Jurnal PBSI Januari 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.179 KB)

Abstract

ABSTRAK  Penelitian ini berjudul “Nilai Budaya dalam Novel Tungku Karya Salman Yoga S.” Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimana nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan, (2) bagaimana nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam, (3) bagaimana nilai budaya hubungan manusia dengan masyarakat dan (4) bagaimana nilai budaya hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan masyarakat/manusia, dan dengan dirinya sendiri. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data penelitian ini diperoleh dari novel Tungku karya Salman Yoga S. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan teknik kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai budaya yang terdapat dalam novel Tungku karya Salman Yoga S meliputi (1) kepasrahan manusia terhadap Allah, (2) keimanan terhadap Allah, (3) ketaatan manusia terhadap Allah, (4) keteringatan manusia terhadap Allah, (5) memanfaatkan alam, (6) bersahabat dengan alam, (7) mitos, (8) gotong-royong, (9) musyawarah, (10) kebiasaan, (11) kepatuhan (12) perasaan, dan (13) emosi. Nilai budaya yang dominan dalam novel Tungku karya Salman Yoga S adalah nilai musyawarah dan perasaan.Kata kunci : Nilai budaya, novel Tungku ABSTRACT The research entitled “Cultural Values from TungkuNovel by Salman Yoga S.” and the formula used on this research is to find out the relationship between human and God, human and nature, human and society and human itself, in order of cultural values and to describe about it. This research used descriptive method and the data gained by using qualitative method from library research of novel Tungkuby the author: Salman Yoga S. The result from the research shows that cultural values contained in the i.e. (1) submission to God, (2) faith in God, (3) obeisance to God, (4) remembrance of God, (5) utilization of nature, (6) friendship with nature, (7) myth, (8) mutual assistance, (9) discussion, (10) habit, (11) obeisance, (12) feeling and, (13) emotion. The cultural values dominantly appeared on the novel are about discussion and feeling values.Keywords: Cultural values, tungku novel
ANALISIS CITRAAN PUISI ANAK DALAM MAJALAH BOBO Iswani Iswani; Yusri Yusuf; Muhklis Muhklis
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2017): Jurnal PBSI Januari 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.543 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul ”Analisis Citraan Puisi Anak dalam Majalah Bobo”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah citraan apa saja yang terdapat dalam puisi anak yang dipublikasikan dalam majalah Bobo dan citraan yang paling dominan dalam puisi anak yang dipublikasikan dalam majalah Bobo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan citraan apa saja yang terdapat dalam puisi anak yang dipublikasikan dalam majalah Bobo dan mendeskripsikan citraan yang paling dominan dalam puisi anak yang dipublikasikan dalam majalah Bobo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.Sumber data dalam penelitian ini adalah majalah Bobo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah adalah teknik studi pustaka. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah metodedeskriptifanalitik yang dilakukan dengan mendeskripsikan fakta-fakta dan menganalisisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwacitraan yang terdapat dalam puisi anak yang dipublikasi dalam majalah Bobo yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan perabaan, citraan penciuman, citraan gerak,citraan perasaandan citraan yang dominan digunakan dalampuisianakyang dipublikasi dalam majalah Bobo adalah citraan perasaan.Kata kunci: Citraan, puisi anak, struktur fisik, bobo ABSTRACT This study entitled "Analysis of Children's Poetry The images in the magazine Bobo". The problems of this research are any images contained in children's poetry published in the magazine Bobo and images of the most dominant in the poetry of children published in the magazine Bobo. The purpose of this study was to describe any images contained in children's poetry published in the magazine Bobo and describe images of the most dominant in the poetry of children published in the magazine Bobo. This research is a qualitative research. Sources of data in this research is the magazine Bobo. Data collection techniques used is the technique of literature. Data processing techniques in this research is descriptive analytic method performed by describing the facts and analyze them. The results of this study indicate that images contained in the poetry of children who appear in the magazines Boboie imagery of vision, imagery hearing, images palpability, images of smell, images of motion, imagery feelings and images are predominantly used in the poetry of children who appear in the magazines Bobo is citraan feeling ,Keywords: Imagery, poetry children, physical structure, bobo
ANALISIS AMANAT DALAM HIKAYAT PERANG ACEH ALIH BAHASA RAMLI HARUN Thalita Nabila; Ramli Ramli; Muhklis Muhklis
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 4 (2017): Jurnal PBSI Oktober 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.459 KB)

Abstract

ABSTRAK Hikayat Perang Acehmemuat tentang bagaimana Islam mengajarkan cara menjaga negeri dari kezaliman penjajah berdasarkan tauhid, kepercayaan, kecintaan kepada kedamaian, serta amanat-amanat yang berupa pesan moral. Untuk mengetahuinya, peneliti akan mengakajinya dengan menggunakan pendekatan struktural, sehingga amanat dalam hikayat tersebut dapat ditafsirkan dan disampaikan kepada pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) amanat-amanat yang disampaikan dalam Hikayat Perang Acehdan (2) cara pengarang menyampaikan amanat dalam Hikayat Perang Aceh.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural dalam bentuk penelitian kajian kepustakaan (libraryresearch). Data penelitian bersumber dari 761 bait yang terdapat dalam Hikayat Perang Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan(observasi). Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, terdapat sebanyak 18 amanat yang disampaikan oleh pengarang dalam Hikayat Perang Aceh di antaranya yaitu: (1) amanat untuk memuja dan memuji Allah, (2) amanat untuk berdoa, (3) amanat untuk berperang melawan Kafir (sebutan bagi non-Muslim), (4) amanat untuk menerima takdir Tuhan, (5) Amanat untuk tidak mendustakan Agama, (6) amanat untuk menjaga hubungan antar sesama manusia, (7) amanat untuk tidak mudah percaya begitu saja, (8) amanat untuk bertaubat dengan sebenar-benarnya, (9) amanat untuk berbuat sesuatu yang baik karena Allah, (10) amanat untuk beriman kepada untung baik dan untung jahat, (11) amanat untuk terus yakin dan optimis serta selalu berdoa kepada Allah, (12) amanat untuk meyakini akan adanya hari akhir, (13) amanat untuk tetap bersyukur dan menerima takdir-Nya, (14) amanat untuk memuliakan keturunan Raja, (15) amanat untuk memulai suatu perbuatan dengan Bismillah, (16) amanat untuk menuntut Ilmu Agama walaupun jauh, (17) amanat untuk bersedekahlah bagi orang yang menuntut Ilmu Agama dan (18) amanat untuk berbicara sesuai dengan perbuatan.Kedua, cara penyampaian amanat oleh pengarang dalam Hikayat Perang Aceh dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu: (1) dengan cara eksplisit (tersurat) yang terdiri dari 6 point mulai dari poin 1 sampai dengan poin 6, dan (2) dengan cara implisit (tersirat) yang terdiri dari 12 point mulai dari poin 7 sampai dengan poin 18. Simpulan penelitian ini yaitu: (1) terdapat sebanyak 18 kategori amanat (sebagaimana tersebut di atas) yang disampaikan oleh pengarang dalam Hikayat Perang Aceh, (2) terdapat dua cara penyampaian amanat oleh pengarang dalam Hikayat Perang Aceh yaitu secara eksplisit (tersurat) yang terdiri dari 6 point dan secara implisit (tersirat) yang terdiri dari 12 point.   ABSTRACT The Hikayat Perang Aceh either about how Islam teaches you how to keep the country from colonial tyranny by faith, trust, love of peace, and mandates that a moral message. To find out, researchers will analyze using a structural approach, so that the message of the story can be interpreted and presented to the reader. This study aims to determine (1) the messages conveyed in the Hikayat Perang Aceh and (2) how the author delivered a speech in the Hikayat Perang Aceh.The approach used is the structural approach in the form of research literature study(libraryresearch).Data was sourced from 761 bytes contained in the Hikayat Perang Aceh.  Data collected by observation.Based on the analysis, the findings of this study can be stated as follows. First,there are as many as 18 message delivered by the author in the Hikayat Perang Aceh of these are: (1) the mandate to worship and praise God, (2) the mandate to pray, (3) the mandate to wage war against infidels (designation for non-Muslims), (4) the mandate to accept the will of God, (5) mandate to not deny religion, (6) the mandate to keep the relationship among humans, (7) the mandate to not easily believe it, (8) the message to repent in truth, (9) the mandate to do something good for God, (10) the message to believe in lady luck and luckily evil, (11) the mandate to continue to be positive and optimistic and always prayed to God, (12) the message to believe in the existence of the end, (13) the message to be grateful and accept his destiny, (14) the message to the glory of the sons of the king, (15) the mandate to initiate an action to Bismillah,(16) the mandate to prosecute Religious Science even further, (17) the message to be charitable to those who claim religiosity and (18) the mandate to speak in accordance with the act. Secondly,the way the mandate by the author of the Hikayat Perang Aceh can be categorized into two, namely: (1) by means of explicit (written) consisting of 6 points from point 1 to point 6, and (2) by means of implicit (implied) that consisting of 12 points starting from point 7 to point 18. Conclusion of this research are: (1) There are as many as 18 categories of mandate (as mentioned above) which was presented by the author in Hikayat Perang Aceh,(2) There are two ways of delivery of the message by the author in Hikayat Perang Aceh is explicitly (explicit) consisting of 6 points and implicitly (implicit) consisting of 12 points.Keywords: Analysis, order, saga, hikayat perang Aceh
KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 BANDA ACEH MENENTUKAN STRUKTUR TEKS CERITA BIOGRAFI Intan Mutia; Ridwan Ibrahim; Muhklis Muhklis
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2017): Jurnal PBSI Januari 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.749 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berupaya melihat kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh menentukan struktur teks cerita biografi. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimana kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh menentukan struktur teks cerita biografi, dan (2) bagaimana kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh menemukan ciri informasi teks cerita biografi. Secara khusus penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh menentukan struktur teks cerita biografi, dan (2) mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh menemukan ciri informasi dari masing-masing struktur teks cerita biografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 142 orang siswa yang tersebar ke dalam 6 kelas. Sampel yang diambil berjumlah 29 orang siswa. Teknik pengambilan data dilakukan secara acak, tiap kelas diambil sampel 4 atau 5 orang siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh menentukan struktur teks cerita biografi adalah 66. Nilai tersebut berada dalam kategori cukup yang berada pada rentang nilai 56-69 (Depdiknas, 2006:57). Dengan demikian, Kemampuan rata-rata siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh menentukan struktur teks cerita biografi dikategorikan cukup. Namun, bila dinilai dari masing-masing aspek dalam menentukan struktur teks cerita biografi siswa memperoleh nilai 68, dan dalam menemukan ciri informasi siswa memperoleh nilai 62. Menurut klasifikasi yang diterbitkan Depdiknas (2006:57) nilai 68 dan 62 berada pada rentang nilai 56-69. Ini berada pada kategori cukup.Kata kunci: Kemampuan, teks, cerita biografi.                                                                                        ABSTRACT This study seeks to look at the ability of class VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh determine the structure of the story text biography. The research problems are (1) how the ability of class VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh determine the structure of the story text biographies, and (2) how the ability of class VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh find characteristic information biographical story text. In particular this study aims to (1) determine the ability of class VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh determine the structure of the text narrative biography, and (2) determine the ability of class VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh find characteristic information of each text structures story biografy. The method used in this reseach is descriptive-quantitative. The study population was all class VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh the school year 2015/2016 which amounts to 142 the students spread into 6 classes. Samples were taken totaling 29 students. Techniques of data retrieval is done randomly, each class taken 4 or 5 students. The results showed that the average ability of class VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh determine the structure of the story text biography is 66. These values are in enough categories that are in the range of values 56-69 (MONE, 2006:57). Therefore, the ability of the average class VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh determine the structure of the story text biography categorized enough. However, when jugged from each aspect in determining the structure of the story text biographies of students gain value of 68, and in finding the characteristics of the information students gain value 62. According to the classification published Ministry of Education (2006:57) grades 68 and 62 are in the value range 56-69. This is the category enough.Keywords: Capability, text, narrative biography
KETELADANAN TOKOH DALAM AUTOBIOGRAFI PENUMPANG GELAP MENEMBUS EROPA TANPA UANG KARYA ALIJULLAH HASAN JUSUF Maulita Maulita; Wildan wildan; Muhklis Muhklis
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2017): Jurnal PBSI Maret 2017
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.394 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Keteladanan Tokoh dalam Autobiografi Penumpang Gelap: Menembus Eropa Tanpa Uang Karya Alijullah Hasan Jusuf”. Rumusan penelitian ini adalah keteladanan apa saja yang terdapat dalam autobiografi Penumpang Gelap: Menembus Eropa Tanpa Uang Karya Alijullah Hasan Jusuf”.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan keteladananan apa saja yang terdapat dalam autobiografi Penumpang Gelap: Menembus Eropa Tanpa Uang Karya Alijullah Hasan Jusuf”. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian kualitatif.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah autobiografi Penumpang Gelap:Menembus Eropa Tanpa Uang karya Alijullah Hasan Jusuf. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi kepustakaan.Teknik analisis  datadalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh keteladanan yang terdapat dalam autobiografi Penumpang Gelap:Menembus Eropa Tanpa Uang karya Alijullah Hasan Jusuf meliputi: (1) kerja keras, (2) taat perintah agama, (3) kesempurnaan akhlak, (4) kejujuran, (5) kasih sayang, (6) kedermawanan dan kemurahan hati, dan (7) keberanian.Keteladanan yang dominan muncul dalamautobiografi Penumpang Gelap: Menembus Eropa Tanpa Uang Karya Alijullah Hasan Jusuf yaitu kerja keras. Keteladanan yang digambarkan dalam autobiografi Penumpang Gelap: Menembus Eropa Tanpa Uang Karya Alijullah Hasan Jusuf memiliki nilai yang baik sehingga dapat menjadi teladan bagi seseorang untuk mencapai semua impian yang dicita-citakan.Kata kunci: Autobiografi, keteladanan, tokoh. ABSTRACT The research entitled “Exemplification Figure on the Autobiography Penumpang Gelap: Menembus Eropa Tanpa Uang” by the author Alijullah Hasan Jusuf and the formula of this research is kind of exemplification that contained in it. Therefore, this research’s purpose is to describe the forms of exemplification on the autobiography itself. This research is a qualitative and the approach used on this research is qualitative with descriptive method. The source of this research is the autobiography “Penumpang Gelap: Menembus Eropa Tanpa Uang” by the author Alijullah Hasan Jusuf. The data on this research is collected by using library research. The analyzing data on the research is examined by using qualitative method. Based on data analysis, the research found that the forms of exemplification on the autobiography is divide into seven forms i.e. (1) hardworking, (2) obeisance to God, (3) moral perfection, (4) honesty, (5) affection, (6) benignity,  and (7)  bravery. The exemplification that dominantly appeared on the novel is hard-working attitude. The exemplification forms that described on the autobiography contained good moral lesson that do make the readers want to become the figures that able to achieve their ambitions.Keywords: Autobiography, exemplification, figures