Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Habitat dan Keberadaan Larva Aedes spp. pada Wilayah Kasus Demam Berdarah Dengue Tertinggi dan Terendah di Kota Tasikmalaya Muhammad Umar Riandi; Upik Kesumawati Hadi; Susi Soviana
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 9 No 1 (2017): Jurnal Aspirator Volume 9 Nomer 1 2017
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.564 KB)

Abstract

Dengue hemorrhagic fever is a vector-borne disease caused by dengue virus and transmitted by Aedes spp. controlling the mosquito population is currently the only means to prevent dengue outbreaks. The highest dengue case in Tasikmalaya City until July 2015 was in Cikalang village dan the lowest in Cibunigeulis village. This research was an observational study with a cross-sectional design with the aim to determine vector density and Aedes sp. presence risk factor based on habitat characteristic in the highest and lowest dengue cases regions. Aedes spp. breeding sites and their characteristic were examined indoor and outdoor at 100 house each in Cikalang dan Cibunigeulis village. The result showed that in Cikalang, larval presence was mostly found in a non-water-reservoir containers (18.4%), indoor (6.5%), made of cement/soil/rubber (11.1%), open lid (7.5%), <1 litre volume (14.6%), without draining (22.2%), without larvivorous fish (6.5%), with temephos poured (20.3%), and water company household water source (7,7%). As in Cibunigeulis larval habitats was mostly found in a non-water-reservoir containers (8.7%), indoor (0.9%), made of plastic/ceramic/metal/glass (0.9%), open lid (1.1%), <1 litre volume (4%), without draining (2.2%), without larvivorous fish (0.9%), without temephos poured (0.9%), and non-water company household water source (0.9%). Binary logistic regression analysis showed that household water source (p=0,021, OR=13,78) and drainage (p=0,001, OR=0,101) as a risk factor in Aedes larvae inhabit at Cikalang village and none for Cibunigeulis village. These results showed the importance effect of containers draining factor to the presence of Aedes spp. larvae in the highest dengue cases region.
Bionomik Anopheles spp. di Kecamatan Sindang Beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Tahun 2021 Rahman Irpan Pahlepi; Santoso; Yulian Taviv; Muhammad Umar Riandi; Febriyanto; Vivin Mahdalena; I Gede WD Permadi; Rahayu Hasti Komaria; Desy Asyati; Agus Setiawan; Emawati; Anggraini
Aspirator Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Aspirator Volume 14 Nomor 2 2022
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v14i2.14

Abstract

Malaria masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Rejang Lebong, meskipun kabupaten ini telah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria pada tahun 2014. Pada tahun 2018-2020, masih ditemukan penularan malaria setempat (indigenous). Program eliminasi malaria di Kabupaten Rejang Lebong belum didukung dengan program pengendalian vektor, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang vektor malaria yang bertujuan untuk menilai kepadatan dan distribusi vektor malaria di Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan yang dilakukan meliputi survei habitat perkembangbiakan nyamuk, penangkapan nyamuk di dalam dan di luar rumah serta di kandang ternak dan pengujian kelambu berinsektisida. Survei habitat menemukan larva An. vagus dan An. barbirostris di kolam dan sawah. Nyamuk Anopheles tertangkap sebanyak 164 ekor terdiri dari tujuh spesies, empat di antaranya merupakan spesies nyamuk yang telah terkonfirmasi sebagai vektor malaria, yaitu An.maculatus, An. tessellatus, An. kochi dan An. vagus. Nyamuk yang dominan tertangkap yaitu An. vagus. Hasil pengujian PCR tidak mendapatkan nyamuk positif Plasmodium. Dapat disimpulkan bahwa penularan malaria masih dapat terjadi karena ditemukannya nyamuk yang telah terkonfirmasi sebagai vektor malaria dan ditemukannya habitat vektor malaria di sekitar pemukiman penduduk.