Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengendalian malaria dengan pemanfaatan ikan Oreocromis niloticus sebagai predator larva Yahya Yahya; Santoso Santoso; Lasbudi Pertama Ambarita; Milana Salim; Indah Margarethy; Rahman Irpan Pahlepi; Yanelza Supranelfy; Rizki Nurmaliani; Nungki Hapsari Suryaningtyas; Vivin Mahdalena; Maya Arisanti; Desi Asyati; Rahayu Hasti Komaria; Surakhmi Oktavia; Katarina Sri Rahayu; Hendri Erwadi; Nur Inzana; Betriyon Betriyon; Dheli Ofarimawan Pratomo
Jurnal Vektor Penyakit Vol 16 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/vektorp.v16i1.5803

Abstract

ABSTRACT Oreochromis niloticus is a type of fish that is a natural enemy of Anopheles mosquito larvae, a vector for transmitting malaria. This method can be used as an alternative tools and integrated with other malaria control methods. This study aims to compare the density of Anopheles larvae before and after the sowing of O. niloticus, and to empower the community to involve in biological malaria control by utilizing O. niloticus. This research is a Mixed Methods Research. Quantitative data collection is done with a quasi-design approach before-after design experiments. Qualitative data collection is carried out with in-depth interviews with District Health and Fisheries Service Offices and group discussions on the community of fish pond owners and communities living around abandoned ponds. The data from in-depth interviews and group discussions were analyzed thematically. Observation of Anopheles larvae density decreased after sowing O. niloticus into the pond. The results showed that health workers and the public strongly support biological malaria control activities using of O. niloticus. ABSTRAK Ikan nila merah merupakan salah satu jenis ikan yang menjadi musuh alami bagi larva nyamuk Anopheles yang merupakan vektor penular malaria sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian malaria secara biologi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kepadatan larva Anopheles sebelum dan sesudah ditebar ikan nila merah, serta menggali informasi penerimaan masyarakat dalam pengendalian malaria dengan pemanfaatan ikan nila merah. Penelitian ini merupakan Mixed Methods Research. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan pendekatan rancangan kuasi eksperimen before-after design. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap petugas Dinas Kesehatan dan Dinas Perikanan serta diskusi kelompok terhadap masyarakat pemilik kolam ikan dan masyarakat yang tinggal di sekitar kolam yang terbengkalai. Data hasil wawancara mendalam dan diskusi kelompok dilakukan analisis tematik. Pengamatan kepadatan larva Anopheles menunjukkan adanya penurunan setelah penebaran ikan nila merah ke kolam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas kesehatan maupun masyarakat sangat mendukung kegiatan pengendalian malaria secara biologi dengan pemanfaatan ikan nila merah.
Bionomik Anopheles spp. di Kecamatan Sindang Beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Tahun 2021 Rahman Irpan Pahlepi; Santoso; Yulian Taviv; Muhammad Umar Riandi; Febriyanto; Vivin Mahdalena; I Gede WD Permadi; Rahayu Hasti Komaria; Desy Asyati; Agus Setiawan; Emawati; Anggraini
Aspirator Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Aspirator Volume 14 Nomor 2 2022
Publisher : Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58623/aspirator.v14i2.14

Abstract

Malaria masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Rejang Lebong, meskipun kabupaten ini telah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria pada tahun 2014. Pada tahun 2018-2020, masih ditemukan penularan malaria setempat (indigenous). Program eliminasi malaria di Kabupaten Rejang Lebong belum didukung dengan program pengendalian vektor, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang vektor malaria yang bertujuan untuk menilai kepadatan dan distribusi vektor malaria di Kabupaten Rejang Lebong. Kegiatan yang dilakukan meliputi survei habitat perkembangbiakan nyamuk, penangkapan nyamuk di dalam dan di luar rumah serta di kandang ternak dan pengujian kelambu berinsektisida. Survei habitat menemukan larva An. vagus dan An. barbirostris di kolam dan sawah. Nyamuk Anopheles tertangkap sebanyak 164 ekor terdiri dari tujuh spesies, empat di antaranya merupakan spesies nyamuk yang telah terkonfirmasi sebagai vektor malaria, yaitu An.maculatus, An. tessellatus, An. kochi dan An. vagus. Nyamuk yang dominan tertangkap yaitu An. vagus. Hasil pengujian PCR tidak mendapatkan nyamuk positif Plasmodium. Dapat disimpulkan bahwa penularan malaria masih dapat terjadi karena ditemukannya nyamuk yang telah terkonfirmasi sebagai vektor malaria dan ditemukannya habitat vektor malaria di sekitar pemukiman penduduk.