Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pendidikan Bela Negara di Pondok Pesantren: Antara Cita-cita dan Realita Marwazi, Marwazi
At-Ta`lim Vol 3 (2012)
Publisher : At-Ta`lim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.96 KB)

Abstract

Pesantren yang berbasis kultur Indonesia adalah kelanjutan dari budaya agama sebelumnya yang mengalami proses Islamisasi, di dalamnya sarat dengan pendidikan karakter dan mengandung pendidikan cinta negara dan bahkan bela negara. Maka, cukup dengan kurikulum yang ada bila hanya menginginkan penanaman nilai patriot bangsa, tidak perlu kurikulum khusus, karena secara integratif, telah ada materi-materi cinta tanah air dan bela negara, walaupun tidak menolak untuk mengajarkan PKN. Maka dengan begitu, kurikulum pesantren lebih kaya akan nilai cinta tanah air dan bela negara.
Integrasi Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren Al-‘Ashriyah Marwazi, Marwazi
At-Ta`lim Vol 4 (2013)
Publisher : At-Ta`lim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.747 KB)

Abstract

Masalah penguasaan bahasa Arab di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam tak kunjung terselesaikan, permasalahannya bukan saja terletak pada kualitas dosen, tapi lebih pada komitmen mereka mengaplikasikan metodenya yang tepat untuk pembelajaran bahasa tersebut. Pada umumnya, mereka yang  berlatarbelakang  pendidikan bahasa Arab tahu tentang metodenya yang tepat, yaitu mulai dari banyak baca, menulis dan berbicara, kemudian didukung oleh lingkungan pembelajaran yang kondusif, yaitu lingkungan yang dapat memacu dan memicu gairah berbahasa tersebut, mulai dari keberadaan buku yang berbahasa Arab, kultur menulis, dan miliu yang menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa percakapan sehari-hari dan bahasa pengantar dalam pembelajaran. Penerapan reward dan punishment dalam pemberlakukan disiplin berbahasa, sehingga terjadi laboratorium bahasa alamy. Di samping metode yang tiga di atas dan lingkungan kondusif, adalah menanamkan sikap positif terhadap bahasa tersebut, sehingga mereka belajar dengan kesadarannya yang tinggi tanpa harus dibimbing terus-menerus.
TRADITIONAL MADRASAH, STATE POLICIES AND THE RISE OF INTEGRATED ISLAMIC SCHOOLS IN JAMBI Marwazi Marwazi; M. Husnul Abid
JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/JIIS.2021.15.1.75-102

Abstract

This paper discusses why the schools were well-liked and flourished; what factors drive this phenomenon? Different from many studies that have analyzed the development of integrated Islamic schools in general in Indonesia, this article focuses on the more specific Jambi case. Using social movement theory, this article argues that in addition to liberal policies that open wide opportunities for anyone to express themselves in the public sphere, including Islamists, the need for the Jambi Malay community for religious education is also an important factor. While previously this need was fulfilled by the presence of traditional Malay madrasas, which teach Islam in the afternoon after students return from school, the education standardization policy implemented by the Indonesian government has made their existence dete­riorate. Taking advantage of these conditions, inte­grated Islamic schools have emerged to offer a full-day Islamic education model to the Muslim middle class, who are anxious about their children’s future due to lack of supervision after their time is up for work.
Eksistensi Pondok Pesantren Salafiah Sa’adatuddaren di Era Modernisasi Pendidikan Marwazi Marwazi; Abul Khoir
INNOVATIO: Journal for Religious Innovation Studies Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : Postgraduate Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.894 KB) | DOI: 10.30631/innovatio.v19i1.79

Abstract

In the modern era, competition in various lines of life is getting tougher, education has not escaped the demands of the modern era so that the term education modernization appears. Modernization of education wants a learning model with sophisticated technology, focusing its expertise to be able to talk a lot in the field of work. Related to this, Salafiah Islamic Boarding School which is identical with its old, old education system is considered to be no longer relevant to the development of the times demanded to be able to maintain its existence with renewal efforts which certainly does not leave its characteristics as Salafiah Islamic Boarding School. This research took place in the Salafiah Sa'a Islamic Boarding School, Seberang, Jambi City. This study aims to determine the existence of the Salafiah Islamic Boarding School in the modernization era of education, what constraints faced by the Salafiah Islamic Boarding School in the modernization era of education, and what efforts have been made by the Islamic Boarding School in the era of education. education. The method used in this research is qualitative. The types of data used are primary and secondary. The data source is the informant associated with the existence of the Salafiah Sa' adatuddaren Islamic Boarding School in the era of education modernization, which was collected through observation, interviews and documentation. The findings of this study indicate that in the current era of education modernization, the Salafiah Islamic Boarding School 'adatuddaren still exists even though the number has indeed decreased but not too significantly. The efforts made by the Salafiah Sa'a adatuddaren Islamic Boarding School to maintain its existence in the era of education modernization are good enough, only it needs to be continuously evaluated by looking at existing obstacles, and the demands and demands of the times both in the world of education and employment.
Tantangan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Karakter Siswa di Sekolah Menengah Pertama Fathiaturrahmah, Fathiaturrahmah; Marwazi, Marwazi; Jamil, Zawaqi Afdal
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan tekhnologi yang semakin canggih dewasa ini, perlu adanya pembinaan karakter.pada siswa. hasil studi awal yang dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Kota Jambi ditemukan beberapa permasalahan yang menunjukkan rendahnya karakter siswa, dari beberapa permasalahan yang ditemukan, perlu adanya pengkajian terhadap peran agama dan bagaimana tantangan guru agama dalam membina karakter siswa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa faktor-faktor penyebab rendahnya karakter siswa dapat dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat dan faktor media. Hambatan dalam membina karakter siswa, yaitu rendahnya kesadaran terhadap pentingnya ajaran agama, hubungan antara guru dan orang tua yang tidak terjalin baik, teman bermain siswa ketika diluar jam sekolah, rendahnya kesadaran dan refleksi diri, pengaruh penggunaan gadget. Strategi pembinaan karakter siswa dapat dilakukan dengan cara, yaitu dengan keteladan guru, dengan kegiatan keagamaan dan dengan menjalin kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua siswa.
Meneropong Eksistensi Pendidikan Pesantren melalui Undang-Undang No.18 Tahun 2019 Asrulla, Asrulla; Marwazi, Marwazi; Halim, Abdul; Jeka, Firdaus
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 4 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i4.14307

Abstract

Keberadaan pesantren memiliki peran penting dalam dunia pendidikan sebagai upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam konteks ikhtiar pendidikan, pesantren merupakan salah satu kategori lembaga kemahasiswaan nasional. Pesantren diyakini mampu memberikan sumbangan pendidikan yang menyeluruh secara mandiri di tengah masyarakat yang majemuk. Mengingat masyarakat memiliki akses yang luas terhadap berbagai sumber daya dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, maka batas akhir 18 April 2019 berpotensi untuk menekan angka putus sekolah santri. Namun, hal tersebut tidak mengubah kenyataan bahwa pesantren yang kedua memiliki kekhawatiran karena juga memiliki kemandirian dan keunikan yang menjadi ciri khas pesantren. Tulisan ini ingin melihat secara utuh bagaimana undang-undang tentang pesantren berperan dalam membangun pendidikan agama. Terkait dengan Pesantren Nomor 18 Tahun 2019, perlu diingat bahwa mereka akan dinilai berdasarkan ketegasan, ketekunan, dan pengakuan mereka sebagai anggota masyarakat dalam kaitannya dengan pemilihan dan retensi mereka. Akibat dari hal tersebut di atas, maka sistem pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus berbeda dengan sistem pendidikan nasional. Organisasi Individual.
TANTANGAN DAN SOLUSI DALAM PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL PESANTREN BERDASARKAN PERPRES NO. 82 TAHUN 2021 Siregar , Isropil; Marwazi, Marwazi; Halim, Abdul; Munte, Rita Sahara
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024 (Special Issue)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.30906

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tantangan yang dihadapi oleh pesantren dalam mengelola dana operasional sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren merupakan kebijakan penting yang ditujukan untuk memperkuat dukungan finansial bagi pesantren di Indonesia. Kebijakan ini mengatur lima sumber utama pendanaan pesantren, yaitu dari masyarakat, pemerintah pusat, pemerintah daerah, sumber lain yang sah dan tidak mengikat, serta Dana Abadi Pesantren. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan ini di lapangan serta dampaknya terhadap operasional pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pengelola pesantren, observasi lapangan, dan analisis dokumen seperti Proses pengajuan dan pelaporan dana seringkali rumit dan memakan waktu, mengakibatkan keterlambatan dalam penerimaan dana, Keterbatasan dalam kemampuan manajerial pengelola pesantren dalam mengelola dana secara efektif dan efisien. Penelitian ini menemukan bahwa implementasi Perpres No. 82 Tahun 2021 telah memberikan dasar yang penting untuk pendanaan pesantren, namun tantangan dalam pengelolaan dana operasional masih signifikan. Solusi yang diusulkan, seperti peningkatan kapasitas manajerial, reformasi birokrasi, dan pengawasan ketat, perlu diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dana operasional pesantren dapat dikelola dengan lebih baik, sehingga mendukung keberlangsungan dan pengembangan pendidikan di pesantren secara keseluruhan.
ANALISIS KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM MENUJU 2035 Munte, Rita Sahara; Marwazi, Marwazi; Halim, Abdul; Siregar, Isropil
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024 (Special Issue)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.31302

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan Pendidikan Nasional dan Kebijakan Pendidikan Islam ditetapkan oleh pemerintah dimulai di era reformasi. Dilanjutkan dengan draf kebijakan peta jalan pendidikan Nasional 2025 pasca masa pandemi Covid-19 menjadi perbincangan yang sangat hangat hingga saat ini, terlebih dalam draf kebijakan tersebut banyak menuai pro dan kontra. Seperti pembuatan naskah draf kebijakan tersebut yang tidak terbuka, hilangnya frasa agama, dan kurangnya dalam peranan dorongan untuk pendidikan Islam. Penulisan paper ini bertujuan untuk menganalisis draf kebijakan peta jalan pendidikan nasional di Indonesia 2020-2035 secara keseluruhan mulai dari rumusan-rumusannya, tren dan tantangan pendidikan untuk masa depan, keefektifan, kelebihan, kekurangan dalam draf peta kebijakan tersebut, dan perannya dalam pendidikan Islam. Penulisan paper ini, penulis menggunakan pengumpulan data-data dengan pengumpulan data-data dari kepustakaan, membaca, mencatat, dan mengolah bahan yang terkumpul terkait lingkup kebijakan peta jalan pendidikan nasional di Indonesia terkini. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa draf peta kebijakan peta jalan pendidikan nasional di Indonesia 2020-2035 masih butuh perbaikan kembali dalam beberapa frasanya dan dikaji ulang dengan menilik situasi kondisi secara keseluruhan yang bisa menjadi dorongan dalam lancarnya pembelajaran terkini dan masa yang akan datang.
ANALYSIS OF THE QUALITY OF THE HADITH AND THE VIEWS OF THE CLEARERS ON THE PROHIBITION OF MARRYING POLYSTS Marwazi, Marwazi
Journal of Islamic and Interdisciplinary Research Vol. 1 No. 1 June (2025): Journal of Islamic and Interdisciplinary Research
Publisher : Yayasan Dinamika Literasi Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the increasing number of people who have interfaith marriages in Indonesia. So that it causes controversy and debate among scholars. The research method used is a literature study with a thematic approach that generally makes a reality as a starting point and then continues with the analysis process according to the perspective of the hadith. The sources of this research are primary and secondary sources. The primary source is the hadith prohibiting marrying polytheists contained in Sahih Bukhari, Thalaq book, Chapter 18. While secondary sources are in the form of books related to the theme, besides also referring to other books and writings that are relevant to this research. The research findings state that the quality of the hadith narrated by Imam Bukhari regarding the hadith prohibiting marrying polytheists in the sanad is sahih Lī Ḍzaṭih because it is narrated through narrators who are considered Ḍhabit and Tsiqah by hadith critics. As for the quality of the text of this hadith, it does not contradict the Qur'an and more authentic hadiths, so that the text of this hadith has the status of authentic Lī Ḍzaṭih and may be practiced because it has the criteria of hadith evidence. So that the hadith about the prohibition of marrying polytheists is considered relevant if it is viewed only as a warning and is considered irrelevant if the hadith is related to the prohibition of marrying polytheists against the laws in Indonesia, namely, first, the marriage of a Muslim woman with a non-Muslim man is forbidden by law. Second, a Muslim man is forbidden to marry a non-Muslim woman. Third, regarding the marriage between a Muslim man and a woman of the People of the Book, there are differences of opinion. However, after considering that the Mafsadah is greater than the maslahat, the Indonesian Ulema Council issued a fatwa that the law is forbidden.
The Implementation of Moral Education in Strengthening Students’ Discipline at Zulhijjah Islamic Boarding School Mauludin, Mauludin; Marwazi, Marwazi; Fadhil, Muhammad
International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM) Vol 7 No 3 (2025)
Publisher : The Islamic Education and Multiculturalism Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47006/ijierm.v7i3.617

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran pendidikan akhlak dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Zulhijjah Batanghari. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melalui teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Fokus penelitian ini diarahkan pada bagaimana pendidikan akhlak tidak hanya dipahami sebagai transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai proses internalisasi nilai-nilai yang tercermin dalam sikap, perilaku, serta kepatuhan santri terhadap aturan dan tata tertib yang berlaku di pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai akhlak seperti kejujuran, tanggung jawab, ketaatan, kedisiplinan, serta penghormatan kepada guru berperan besar dalam membentuk perilaku disiplin santri. Penerapan nilai-nilai tersebut dilaksanakan melalui pembiasaan dan dicontohkan dalam kegiatan sehari-hari, baik yang bersifat ritual keagamaan seperti shalat berjamaah, membaca al-Qur’an, dan pengajian kitab, maupun kegiatan sosial seperti gotong royong dan kerja sama antar santri. Selain itu, metode pembinaan yang dilakukan oleh ustaz dan ustazah melalui keteladanan serta penerapan mekanisme ta’zir turut memperkuat konsistensi kedisiplinan. Keteladanan guru menjadi model nyata yang ditiru santri, sementara ta’zir berfungsi sebagai bentuk edukasi dan pengendalian agar santri memahami konsekuensi dari pelanggaran aturan. Dengan demikian, pendidikan akhlak terbukti menjadi fondasi utama dalam membentuk santri yang tidak hanya disiplin, tetapi juga memiliki integritas, tanggung jawab, dan kesiapan untuk menghadapi tantangan kehidupan di masyarakat. Abstract This study aims to explain the role of moral education in improving the discipline of students (santri) at Zulhijjah Islamic Boarding School in Batanghari. The research method used is qualitative with a descriptive approach, utilizing data collection techniques such as observation, interviews, and documentation. The focus of this study is on how moral education is not only understood as a transfer of knowledge but also as a process of internalizing values reflected in the attitudes, behaviors, and compliance of santri with the rules of the pesantren. The findings show that moral values such as honesty, responsibility, obedience, discipline, and respect for teachers play a significant role in shaping the disciplined behavior of the santri. The implementation of these values is carried out through habituation and modeling in daily activities, both religious rituals such as congregational prayers, Qur'an recitation, and religious studies as well as social activities like mutual cooperation and collaboration among students. In addition, the guidance methods applied by teachers (ustadz and ustadzah) through role modeling and the implementation of the ta’zir mechanism further strengthen discipline. The exemplary behavior of teachers serves as a model for students to emulate, while ta’zir functions as both an educational tool and a form of control to help students understand the consequences of violating rules. Thus, moral education has proven to be a foundation in shaping students who are not only disciplined but also possess integrity, a sense of responsibility, and readiness to face challenges in society. Keywords: Ethics Education, Discipline, Students, Islamic Boarding Schools