Ach. Amirudin
Dosen Pendidikan Geografi Pascasarjana-Universitas Negeri Malang

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IIS SMA Galuh Maulidiyahwarti; Sumarmi Sumarmi; Ach. Amirudin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.2, Februari 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.595 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i2.6101

Abstract

The purpose of this study is to find out the effect of Problem Based Learning with Outdoor Study to learning outcome on grade XI IIS. This research is quasi experiment in SMA Negeri 1 Lawang, Malang with XI IS 5 as experiment class and XI IS 2 as control class. The result of this research shows that Problem Based Learning with Outdoor Study influences learning outcome with significance rate 0,031 by independent sample t-test on SPSS 17.0 for Windows.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Problem Based Learning berbasis Outdoor Study terhadap hasil belajar siswa kelas XI IIS. Penelitian ini merupakan eksperimen semu yang dilakukan di SMA Negeri 1 Lawang Kabupaten Malang dengan kelas XI IS 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IS 2 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Problem Based Learning berbasis Outdoor Study berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan nilai signifikansi 0,031. Uji hipotesis dilakukan dengan independent sample t-test melalui program SPSS 17.0 for Windows. 
KEARIFAN LOKAL DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP (STUDI KASUS MASYARAKAT ADAT DESA KEMIREN KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN BANYUWANGI) Rohana Sufia; Sumarmi Sumarmi; Ach. Amirudin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.4, April 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.051 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i4.6234

Abstract

This study aimed to obtain information about local wisdom found in indigenous communities in the Kemiren village, Glagah, Banyuwangi. Information related to the life of a harmonious society between people and nature, and between the members of society. This study used a qualitative approach, direct surveys, participant interviews and a natural setting. Pointing to several informants as a source of information with a purposive. The results showed that indigenous peoples have a life that is simple, harmonious, and are not aware of their beliefs to situs Buyut Cili could play a role in preserving the surrounding environment, including water resources, and fields.Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kearifan lokal yang terdapat pada masyarakat adat di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Informasi terkait kehidupan masyarakat yang harmonis antara masyarakat dengan alam, dan antar sesama masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, observasi secara langsung, interview participant dan natural setting. Menunjuk beberapa informan sebagai sumber informasi dengan cara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat memiliki kehidupan yang sederhana, harmonis, dan secara tidak sadar kepercayaan mereka tentang situs Buyut Cili mampu berperan dalam melestarikan lingkungan hidupdi wilayah tersebut, seperti; sumber air, area persawahan, dan ladang.
PERBANDINGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DENGAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA SMA Amalia Putri Wijayanti; Sumarmi Sumarmi; Ach. Amirudin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.5, Mei 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.85 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i5.6326

Abstract

The objectives of the study is comparing of Group Investigation model and Problem Based Learning model on Multiple Intelligences with Problem Solving capability. This study is quasi experiment with non equivalent group design. The subjects of this reaserch are the eleventh graders Social Science Senior High School of Batu 1. They are in the event semester of 2015/2016 academic year. They are categorized by their final grade of old and event semester. To evaluate Problem Solving capability of geography uses pretest and postest instrument  that has been validated and reliable. It uses analysis of two way anava by SPSS 16.0 for Windows. The analysis shows that there is distinction Problem Solve of geography with group investigation model and problem based learning base on Multiple Intelligences. Learning using group investigation model based on Multiple Intelligences is more beneficial in case students outcome of geography then Problem Based Learning model base on Multiple Intelligences. It is proved by average value of Problem Solving capability Group Investigation model greater than Problem Based Learning model in which 4,2. While in case problem solving capability, Problem Based Learning model is greater 4 than Group Investigation model. Therefore, it can be concluded that Group Investigation model can be rising cognitive.Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model Group Investigation dengan Problem Based Learning berbasis Multiple Intelligences untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian non equivalent group design. Subyek dalam penelitian ini siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Batu Semester Genap tahun ajaran 2015/2016. Penilaian Kemampuan memecahkan masalah menggunakan instrumen soal pretest dan posttest yang telah divalidasi dan uji reliabilitas. Analisis menggunakan two way anava dengan program SPSS 16.0 for Windows. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil penelitian terdapat perbedaan Kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan Group Investigation dan Problem Based Learning berbasis Multiple Intelligences. Rata-rata hasil belajar Group Investigation lebih tinggi 4,2 dibandingkan Problem Based Learning. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Group Investigation berbasis Multiple Intelligences dapat mendorong siswa meningkatkan hasil belajar.
PENGEMBANGAN BUKU TEKS GEOGRAFI DENGAN STRUKTUR PENULISAN ENSIKLOPEDIA Iskandar Iskandar; Budijanto Budijanto; Ach. Amirudin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.2, Februari 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.247 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i2.6114

Abstract

Efficacy of study as a whole very depend on efficacy of teacher design study items. Difficulty of teacher for the mengkolaborasikan of study scientificly, obliging teacher to manage Iesson items which in it have to there are scientific element (perceiving, enquiring, eksploration, association, and communicate, see clarification at textbook of Geografi limited will very application difficult to to five the element in one Iesson items. Creativity learn very needed to develop the mareri. at, textbook of Geografi used by is student and teacher in school not yet included the overall of problems and phenomenon which can be analysed by student. Clarification at textbook still limited and still relate at cognate aspect of just student. Besides, clarification at textbook not yet can to instruct student learn scientificly. Overcoming the problems, require to the existence of development of textbook matching with requirement of student. Pursuant to assessment of student to enquette the alloted, amount of answer score the got to amount to 551, hence assessment of student to usage of textbook is (551:600) x 100 = 92% from which is expected (100%). obtained data of student at forming items and exploiting of land; ground is 92% with category very good. Comment and suggestion written by student made by consideration to complete textbook. Inferential that textbook needn't again there is reviseing related to overall of component in textbook.Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Kesulitan guru untuk mengkolaborasikan pembelajaran secara saintifik, mengharuskan guru untuk mengelola materi pelajaran yang di dalamnya harus terdapat unsur saintifik (mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Melihat penjelasan pada buku teks Geografi yang terbatas akan sangat sulit untuk mengaplikasikan ke lima unsur tersebut dalam satu materi pelajaran. Kreativitas guru sangat diperlukan untuk mengembangkan mareri tersebut. Buku teks Geografi yang digunakan guru dan siswa di sekolah belum mencakup keseluruhan fenomena dan permasalahan yang bisa dianalisis siswa. Penjelasan pada buku teks masih terbatas dan masih mengacu pada aspek kognitif siswa saja. Selain itu, penjelasan pada buku teks belum mampu untuk mengarahkan siswa belajar secara saintifik. Mengatasi permasalahan tersebut, perlu adanya pengembangan buku teks yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Berdasarkan penilaian siswa terhadap angket yang dibagikan, jumlah skor jawaban yang didapat berjumlah 551, maka penilaian siswa terhadap penggunaan buku teks adalah (551:600) x 100% = 92% dari yang diharapkan (100%). Data yang diperoleh dari siswa pada materi pembentukan dan pemanfaatan tanah adalah 92% dengan kategori sangat baik. Komentar dan saran tertulis oleh siswa dijadikan bahan pertimbangan untuk menyempurnakan buku teks. Dapat disimpulkan bahwa buku teks tidak perlu lagi ada revisi terkait dengan keseluruhan komponen dalam buku teks.
PENGARUH PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS MASALAH DENGAN BLENDED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA Cindya Alfi; Sumarmi Sumarmi; Ach. Amirudin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.4, April 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.134 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i4.6203

Abstract

Development of learning system nowdays starts to shift be student centered. It goes as well as development of scince and technology in 21 century that came up with problem in many fields. With that problem, an innovation that be able to links lesson with real problem to improve students’ logical way of thinking well is needed. One of learning models that focus on student to create their ability thinking logically is learning based problem. Practically, this learning can be maximalized with technology that uses internet or as known as blended learning. Blended learning is combination of face to face and long distance learning. This can give advantage for students to repeat or ask about the lesson that the still unclear, so this’s facilitating to plan and do learning based on problem. This study aims to know the effect of applicating blended learning on geography learning based problem toward student of XI IPS in SMAN 4 Malang’s critical thinking ability. The conclusion of this study shows there are significant difference between average score of experimental class and control class. The result of hypothesis test shows that applicating model learning Problem Based Learning effects toward their thinking ability.Perkembangan pola pembelajaran saat ini mulai bergeser menjadi student center. Hal ini juga dibarengi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad 21 yang memunculkan permasalahan di segala bidang. Dari permasalahan tersebut diperlukan sebuah inovasi pembelajaran yang dapat mengaitkan materi dengan permasalahan nyata yang bertujuan mengembangkan kemampuan bernalar siswa dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang menekankan siswa membangun pengetahuannya dengan berpikir kritis adalah pembelajaran berbasis masalah. Pada pelaksanaan pembelajaran tersebut dapat dimaksimalkan dengan teknologi yang memanfaatkan jaringan internet yang dikenal dengan istilah blended learning. Blended learning merupakan perpaduan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Hal ini memberi keuntungan bagi siswa untuk mengulang ataupun bertanya tentang materi yang belum jelas sehingga memudahkan siswa untuk merencanakan, dan melaksanakan pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran Geografi berbasis masalah dengan blended learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Malang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
INTEGRASI BERPIKIR KRITIS DAN PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN GEOGRAFI DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK SMA Eka Puspitasari; Sumarmi Sumarmi; Ach. Amirudin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.2, Februari 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.719 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i2.6106

Abstract

The moral students to induced currents of globalization can be seen from behavior lacking discipline, less responsibility, patriotism and attitude caring environment remain low. This could minimized by character education consistent with the objectives of the curriculum 2013 which includes smart, critical, creative, responsibility, believe, confident, and caring environment. The reality in the field show still had not consistent with the objectives of the curriculum, especially the ability to critical thinking and caring environment. My own concern about the need to begin that students respect and keep the creation. Through geography on matter protect the environment and sustainable development in XI IPS SMA is expected to become a bridge for learners in integrating the ability to critical thinking with the character caring environment. This study attempts to integrate value critical thinking with the character caring environment. Descriptive research was held to technique observation. Critical thinking can build sensibility students in maintaining and protect the environment that can be used sustainably.Penurunan moral peserta didik akibat arus globalisasi dapat dilihat dari perilaku kurang disiplin, kurang tanggung jawab, rasa cinta tanah air dan sikap peduli lingkungan yang masih rendah. Hal ini dapat diminimalisir dengan pembangunan karakter sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 yang meliputi cerdas, kritis, kreatif, tanggung jawab, beriman, percaya diri, dan peduli terhadap lingkungan. Kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak yang belum sesuai dengan tujuan kurikulum, khususnya kemampuan berpikir kritis dan peduli lingkungan. Sikap peduli lingkungan perlu ditanamkan agar peserta didik lebih menghargai dan menjaga ciptaan Tuhan. Melalui Geografi pada materi Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan di Kelas XI IPS SMA diharapkan mampu menjadi jembatan bagi peserta didik dalam mengintegrasikan kemampuan berpikir kritis dengan karakter peduli lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan nilai berpikir kritis dengan karakter peduli lingkungan. Penelitian deskriptif ini dilaksanakan dengan teknik observasi. Berpikir kritis bisa membangun kepekaan peserta didik dalam menjaga dan melestarikan lingkungan agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS TURNAMEN DAN GAMES TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Kurnia Dewi Anjani; Ach. Fatchan; Ach. Amirudin
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.9, September 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.767 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i9.6812

Abstract

The purpose of this paper is to determine the role of tournaments and games-based learning in improving students' motivation. The method used in this research is quasi experimental study (quasi-experiment). Shape design experiments is the one shot case study. Subjects in this study is graders X.1 MA Ahmad Yani Jabung using tournaments and games-based learning. Data collection techniques in this study using a closed questionnaire. The data analysis in this research is descriptive analysis and T test (t-test) using SPSS 16.0 software for windows. Based on the results of the study the average score of student motivation before using tournaments and games-based learning is 72.55. While the average score of students' motivation after the tournament and games-based learning is 74.35. Hypothesis test results showed that the number P-value for the t-test is 0.001. This means that 0.001 <0.05, it can be concluded that the tournaments and games-based learning significantly influence students' motivation to learn geography. Based on these results the researchers recommend tournaments and games-based learning can be applied in the classroom to the students, especially the subjects of geography.Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui peran pembelajaran berbasis turnamen dan games dalam peningkatan motivasi belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian quasi experiment (eksperimen semu). Bentuk desain eksperimennya adalah one shot case study. Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas X.1 MA Ahmad Yani Jabung dengan menggunakan pembelajaran berbasis turnamen dan games. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan angket tertutup. Analisis data pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan uji T (t-test) dengan menggunakan software SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata skor motivasi siswa sebelum menggunakan pembelajaran berbasis turnamen dan games yaitu 72,55. Sedangkan rata-rata skor motivasi belajar siswa setelah pembelajaran berbasis turnamen dan games yaitu 74,35. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa angka P-value untuk t-test yaitu 0,001. Hal ini berarti 0,001 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis turnamen dan games berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar geografi siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti merekomendasikan pembelajaran berbasis turnamen dan games dapat diterapkan di kelas pada siswa terutama mata pelajaran geografi.