Seksualitas merupakan naluri yang dimiliki oleh setiap manusia termasuk anak-anak, karena setiap anak memiliki potensi yang sama dengan manusia dewasa, yakni quwah al-aql (potensi nalar dan intelektual), quwah al-ghadhab (potensi untuk berbuat negative dan destruktif), dan quwah al-syahawat (potensi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan hidup, termasuk di dalamnya naluri seksual). Desawa ini sering disaksikan dalam kehidupan banyaknya anak-anak yang melakukan hubungan seksual yang tidak sewajarnya, merajalelanya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak, banyaknya anak-anak usia sekolah yang terhenti karena kehamilan yang tidak diinginkan, kurang berperannya rumah sebagai bait al-tarbiyah, dan kurang terkendalinya akses media. ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan merupakan salah satu tokoh terkemuka di Syiria, Beliau memberikan pedoman kepada orang tua bagaimana seharusnya memberikan pendidikan kepada anaknya, termasuk di dalamnya pendidikan seks. Peneliti tertarik membahas karena kitab ini berbeda dengan buku-buku lainnya yang juga membahas tentang pendidikan seks untuk anak. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah: 1) bagaimana pandangan ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan tentang pendidikan seks untuk anak, 2) bagaimana pendidikan seks diberikan untuk anak menurut ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan, 3) bagaiamana fungsi pendidikan seks diberikan untuk anak menurut ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui bagaimana pandangan ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan tentang pendidikan seks untuk anak, 2) untuk mengetahui bagaimana pendidikan seks diberikan untuk anak menurut ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan, dan 3) untuk mengetahui bagaiamana fungsi pendidikan seks diberikan untuk anak menurut ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research dengan menggunakan pendekatan paedagogis dan psikologis. Sumber primer yang peneliti gunakan adalah kitab Tarbiyyah al Aulād fi al Islam karangan ‘Abdullah Nāṣih ‘Ulwan, yang ditunjang dengan buku-buku sekunder, melalui wawancara dan observasi lapangan. Dari hasil penelitian, disimpulan bahwasanya menurut ‘Abdullah Nảṣih ‘Ulwan pendidikan seks penting diberikan untuk anak sebagai upaya preventif agar anak bisa menjaga dirinya dan dapat memahami urusan-urusan kehidupan. Anak telah mengetahui apa saja yang di haramkan dan apa saja yang di perbolehkan. Lebih jauh lagi, bahkan ia mampu menerapkan tingkah laku Islami sebagai akhlak dan kebiasaan hidup, serta tidak diperbudak syahwat dan tenggelam dalam gaya hidup hedonis.