Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KONTROVERSI ANAK DIBERIKAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH DI TAMAN KANAK-KANAK Fahmi Fahmi
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tugas keberadaannya dari dulu hingga kini masih ada dan dapat kita temukan dalam kegiatanpembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi. Tugas bertujuan menambah pemahaman,keterampilan, dan pengalaman terhadap materi pembelajaran. Belakangan ini atau dari beberapatahun yang lalu di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) pemberian tugas pekerjaan rumahmenjadi kontroversi dalam pelaksanaannya khususnya di Lembaga Taman Kanak-Kanak (TK)dan sejenisnya karena ada lembaga TK yang tidak memberikan tugas pekerjaan rumah kepadaanak didiknya dan ada juga lembaga TK yang memberikan tugas pekejeraan rumah kepada anakdidiknya. Kontroversi ini didasari dari cara pandang yang berbeda sehingga menjadi kontroversiterhadap pemberian tugas pekerjaan rumah kemudian para wali murid merasa kebingunganantara anak tidak meneriama tugas pekerjaan rumah dengan anak menerima tugas pekerjaanrumah. Ada wali murid yang mengharapkan tugas pekerjaan rumah untuk anaknya dan ada jugawali murid yang tidak mengharapkan tugas pekerjaan rumah dengan alasan yang berbeda.Kata kunci: PAUD, Pekerjaan Rumah, Kontroversi.
KONTROVERSI ANAK DIBERIKAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH DI TAMAN KANAK-KANAK Fahmi Fahmi
Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel) Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Karakter JAWARA (Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, Akuntabel)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tugas keberadaannya dari dulu hingga kini masih ada dan dapat kita temukan dalam kegiatanpembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi. Tugas bertujuan menambah pemahaman,keterampilan, dan pengalaman terhadap materi pembelajaran. Belakangan ini atau dari beberapatahun yang lalu di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) pemberian tugas pekerjaan rumahmenjadi kontroversi dalam pelaksanaannya khususnya di Lembaga Taman Kanak-Kanak (TK)dan sejenisnya karena ada lembaga TK yang tidak memberikan tugas pekerjaan rumah kepadaanak didiknya dan ada juga lembaga TK yang memberikan tugas pekejeraan rumah kepada anakdidiknya. Kontroversi ini didasari dari cara pandang yang berbeda sehingga menjadi kontroversiterhadap pemberian tugas pekerjaan rumah kemudian para wali murid merasa kebingunganantara anak tidak meneriama tugas pekerjaan rumah dengan anak menerima tugas pekerjaanrumah. Ada wali murid yang mengharapkan tugas pekerjaan rumah untuk anaknya dan ada jugawali murid yang tidak mengharapkan tugas pekerjaan rumah dengan alasan yang berbeda.Kata kunci: PAUD, Pekerjaan Rumah, Kontroversi.
HUBUNGAN DAMPAK SMARTPHONE TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA Afiyah Firiyani; Kristiana Maryani; Fahmi Fahmi
JCE (Journal of Childhood Education) Vol 5, No 2 (2021): September-February
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jce.v5i2.591

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dampak Smartphone Terhadap Pola Asuh Orang tua Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Pulo Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang Banten. Metode penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu orang tua yang memiliki anak usia 1-3 tahun yang ada di Desa Pulo. Dan teknik sampel yang digunakan yaitu teknik cluster sampling. Jumlah sampel yang diambil yaitu 30 orang tua yang ada di satu kampung dari Desa tersebut yaitu Kampung Jalud Desa Pulo Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang Banten. Berdasarkan teknik pengumpulan data menggunakan skala pengujian validitas dan reliabelitas instrumen, uji normalitas, uji linieritas,uji korelasi, dan uji unvariat yang diolah dengan bantuan SPSS 22,0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut terdapat korelasi yang sedang antara dampak  smartphone terhadap pola asuh orang tua hal tersebut dapat dilihat dari uji korelasi dengan nilai 0,422 yang berada pada interpretasi 0,40-0,599. Menurut hasil uji hipotesis diketahui bahwa nilai 0,422˃0,361. Sehingga dapat ditarik kesimpulan H0 di tolak dan Ha di terima. Yang berarti “terdapat hubungan yang signifikan antara dampak smartphone terhadap pola asuh orang tua anak usia 1-3 tahun di Desa Pulo Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang Banten.
(Penelitian Kualitatif di Desa Tirem Kecamatan Lebak Wangi Kabupaten Serang Banten) Elen Anne; Luluk Asmawati; Fahmi Fahmi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2018): JPP PAUD Untirta
Publisher : Early Childhood Teacher Education Department UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2601.214 KB) | DOI: 10.30870/jpppaud.v5i2.4697

Abstract

The aims of the research was to knowing parenting pattern of single parent 4-5 years age in the village of Tirem Lebak Wangi District Serang Banten regency, to know the process of parenting single parent with the ability to speak 4-5 years age children in the Village District Tirem Lebak Wangi Serang Banten. The research site is Desa Tirem. The research location was Tirem Village, Lebak Wangi Subdistrict, Serang Banten Regency. The research time was on May 1, 2018-May 30, 2018. The research method is qualitative method with phenomenology approach. The results of the research findings are a form of parenting of single parents 4-5 years age in Tirem Village, Lebak Wangi Subdistrict, Serang Banten District, authoritarian parenting and permissive parenting, The process of parenting single parent with the ability to speak 4-5 years age children in the Village District Tirem Lebak Wangi Serang Banten seen from through habituation bathing children in the bathroom, mother asked the colors that are around the child to the child and there are who can answer correctly and some who do not, mother feeding children, the mother asks the child about the feeling and there are children who can answer correctly and those who do not, mother asks about the forms around the child and no child can answer, the mother asks the sex and age to the child and there are children who can answer correctly and those who do not, the mother asks the child to repeat the story and no child can recount the story, and stimulation given by single parents to different children. The conclusion of the research results is that there is a relationship between parenting parents with the ability to speak children aged 4-5 years in Tirem Village, Lebak Wangi District, Serang Banten Regency. Specifically, it can be concluded (1) Parenting pattern applied by single parent of 4-5 years age child in Tirem Village Lebak Wangi Sub-district of Serang Banten Regency that is authoritarian parenting and permissive parenting pattern. (2) The ability to speak 4-5 years age children in the village of Tirem Lebak Wangi District Serang Banten regency is lower than the stage of development of children’s speech, especially the language aspect.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM Astri Yunita; Atin Fatimah; Fahmi Fahmi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8, No 1 (2021): JPP PAUD Untirta
Publisher : Early Childhood Teacher Education Department UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpppaud.v8i1.11742

Abstract

Motorik halus anak pada anak usia dini sangat penting dalam perkembangan anak. Motorik halus berhubungan dengan otot-otot kecil yang melibatkan koordinasi mata dan tangan yang membutuhkan kecermatan, kecepatan dan kelentukan. Dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak dapat dilakukan dengan cara melakukan kegiatan menganyam, di mana anak dapat menggunting dan menyusupkan bahan anyaman sesuai arah dan urutan sehingga anak dapat menggerakkan jarinya secara lentuk yang dapat mengasah kemampuan motorik halus anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan, tindakan yang dirancang dalam siklus berulang, dalam penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus I sebanyak 8x tindakan, dan siklus II sebanyak 2x tindakan, dengan kriteria keberhasilan mencapai 70%. Subjek penelitian adalah 10 anak usia 5-6 Tahun di PAUD An-Nun Mancak, Serang-Banten. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan motorik halus anak, hal ini dibuktikan oleh hasil persentase kemampuan motorik halus anak yaitu: 1) pada pra tindakan sebesar 33%, 2) setelah anak diberikan tindakan pada siklus I kemampuan motorik halus anak meningkat menjadi 52%, 3) pada siklus II diperoleh sebesar 77%. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan kegiatan menganyam dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 5-6 Tahun di PAUD An-Nun Mancak, Serang-Banten.
PEMBIASAAN IBADAH SHALAT PADA ANAK USIA DINI DI KB TPA PERMATA RUBY Syifa Bahrul Ulumuddin; Cucu Atikah; Fahmi Fahmi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8, No 1 (2021): JPP PAUD Untirta
Publisher : Early Childhood Teacher Education Department UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpppaud.v8i1.11569

Abstract

Every child is born into the world in a fitrah state and has potential to be developed. Children need an early education in the development of religious and moral values to get used to doing their religious worship properly and properly. Habituation of prayer services in early childhood that are routinely performed daily at KB TPA Permata Ruby. The purpose of this research is to know the process of performing the habituation of prayer services, obstacles and solutions. The research method used is by qualitative research approach with descriptive research type or design. The data is analyzed through the data reduction stage, data presentation and draw conclusions. The results showed students perform the habituation of prayer services guided and directed by the accompanying teacher. The obstacles that occur in the implementation of prayer, namely children lack focus and prayer movements are not appropriate, so teachers must help the students.
KONTROVERSI ANAK PAUD MENGIKUTI LES MEMBACA SEBAGAI PERSIAPAN MASUK SEKOLAH DASAR Fahmi Fahmi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 1 (2017): JPP PAUD Untirta
Publisher : Early Childhood Teacher Education Department UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2776.021 KB) | DOI: 10.30870/jpppaud.v4i1.4640

Abstract

Every parents want their child can read early and well before learning in the elementary school but not every child can read early and well because every child have different intelligence and skill. Any others, not every parents aware that their child is not same with child others. to make a try of every parents to teach reading to childrent are different so every child have reading skill are different There are early reading test is as requirement for learning in elementary school. For the children can not read yet so the children can not be delived in the elementary school until the their parents to be worried if their children can not read yet. The teachers and chief of early of children education have been remembered by government and education expert of early of children education that can not do early reading test is as requirement for learning in ele mentary school but until at the moment can be found any elementary school still do it. Reading leaning or reading course is as prepare to learnig in elementary school is make worries the parents and teachers if their children can not read yet. Reading course be hopped can help to improve earling reading skill as requirement for learning in elementary school. Reading course to be be pro and conter of teacher, chief of early of children education, and parents. We all must know that reading course can help to change reading skill in children selves. Big or little change of early reading skill by each skill of child and each parent teach to read hard in the home.
PENGARUH METODE PEMBIASAAN TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB ANAK USIA 4-5 TAHUN (Penelitian Ex-post Facto di KB-TKIT Raudhatul Jannah Cilegon Banten) Jamilatus Surifah; Laily Rosidah; Fahmi Fahmi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2018): JPP PAUD Untirta
Publisher : Early Childhood Teacher Education Department UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2683.472 KB) | DOI: 10.30870/jpppaud.v5i2.4699

Abstract

This study aims to examine and obtain data empirically about the influence of methods of habituation to the formation of responsibility attitude of children aged 4-5 years. This research was conducted in KB-TKIT Raudhatul Jannah Cilegon-Banten in January-May 2018. The method used in this research is quantitative research with Ex-post Facto research design. The population in this study were 84 pairs of X and Y. The sample used was 69 pairs of X and Y. The data was collected using questionnaire instrument and observation instrument. The questionnaire instrument is used to measure the variable of habituation method and the variable forming of responsibility attitude of the child. And supported by the observation instrument to measure the variable formation of responsibility attitude. The data were analyzed using Kolmogorov Smirnov normality test, simple linear regression test using regression coefficient, determination coefficient and hypothesis test. Based on the results of normality calculations on both variables are variable methods of habituation and variable formation of responsibility attitude of children obtained results of 0.200 > 0.05, it can be concluded that the two data variables in this study normal distribution. Result of calculation of simple linear regression obtained v = 2,753 + 0,948X, hence can be concluded that variable of method of habituation have positive influence to forming of responsibility attitude of child and based on coefficient of determination value that method of habituation give influence equal to 86,6% to formation of child responsibility attitude. Hypothesis testing is done by t test with result t count 20,852 > t table 1,996. Thus it can be concluded that there is influence of methods of habituation to the formation of responsibility attitude of children aged 4-5 years.
MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI GERAK DAN LAGU Nailah Amalia; Luluk Asmawati; Fahmi Fahmi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 1 (2019): JPP PAUD Untirta
Publisher : Early Childhood Teacher Education Department UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.142 KB) | DOI: 10.30870/jpppaud.v6i1.7372

Abstract

Religious Character in RA Idzotun Nasyiien Cakung East Jakarta is still low. This is based on the results of pre-research observation group B in RA. Idzotun Nasyiien who looks still low in devotion to God, loves others, and has good moral character or daily good behavior. Therefore this study aims to improve the religious character of group B children in RA Idzotun Nasyiien Cakung, East Jakarta. This research method is action research using the Kurt Lewin models. Cycle which consists of four phases: a) planning b) actions c) observations d) reflection. The study was conducted in January in the second semester of 2018. The process of collecting data is done through observation, field notes, interviews, and documentation. Data analysis was performed using quantitative and qualitative analysis. The results of the study showed that the analysis of activity increased in two cycles. In the first cycle it increased to 47% from the results of the pre-study observation of 28%. Then in cycle II it increased significantly from cycle I 47% to 80%. In the second cycle, the success criteria expected by researchers and collaborators were achieved.
PENDIDIKAN SEKS ANAK USIA DINI DALAM PENDIDIKAN ISLAM Fahmi Fahmi
QATHRUNÂ Vol 3 No 01 (2016): Januari-Juni 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seks itu mencerdaskan, menyehatkan, indah dan menyenangkan dalam pernikahan yang sah secara agama Islam dan undang-undang pernikahan negara. Seks selalu ada dalam diri manusia sejak manusia pertama diciptakan hingga akhir zaman dan masih tetap menarik perhatian untuk diteliti keberadaannya dan perkembangannya. Seks tidak ditutup rapat-rapat ruangnya dan tidak pula dibuka selebar lebarnya, dalam Islam seks dibuka sesuai dengan kebutuhan manusia tidak kurang dan tidak berlebihan sesuai dengan fitrah manusia. Apabila seks ditutup rapat ruangnya maka manusia tidak akan dapat menahan gejolak nafsu di dalam jiwa manusia karena secara biologis harus disalurkan dengan baik dan benar. Apabila seks dibuka selebar-lebarnya tanpa batas maka akan terjadi pergaulan bebas dan seks bebas tanpa melalui pernikahan serta akan ditemukan dimana-mana. Islam memerintahkan kepada umatnya untuk menjaga dan menutupi aurat sejak anak usia dini untuk menghindari dari segala yang dapat menimbulkan gairah dan perbuatan maksiat dari diri sendiri maupun orang lain. Islam menjaga dan menutupi aurat merupakan bentuk perhatian dan menghargai terhadap tubuh diri sendiri dan tubuh orang lain agar tetap terjaga kebersihan dan kesuciannya dari perbutan keji dan terlarang. Pendidikan seks merupakan bagian dari pendidikan akhlak karena di dalamnya mengenalkan baik dan buruk. Anak usia dini harus dikenalkan baik dan buruk, diantara salah satunya yaitu mengenalkan angota tubuhnya yang terlihat, tersembunyi dan pribadi, bagaimana menjaga, melindungi, menghargai tubuh diri sendiri dan orang lain agar terhindar dari korban pelecehan seksual dan perilaku penyimpangan seksual sejak usia dini. Pendidikan seks anak usia dini bukan pendidikan seks orang dewasa karena itu materi tidak sama.