Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TEKNIK-TEKNIK YANG DILAKUKAN GURU DALAM MEMBUKA PELAJARAN DI KELAS IV SD NEGERI 57 PALEMBANG Ummu Hani
Jurnal Inovasi Sekolah Dasar Vol 4, No 2 (2017): Inovasi Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.759 KB) | DOI: 10.36706/jisd.v4i2.8346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik guru dalam menarik perhatian, membuat siswa termotivasi, memberi acuan dan mengaitkan materi pelajaran. Subjek penelitiannya adalah guru kelas IV.A, IV.B, dan IV.C di SD Negeri 57 Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan tahap pra-lapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa teknik guru dalam membuka pelajaran di kelas IV SD Negeri 57 Palembang telah baik. Teknik guru dalam menarik perhatian berada pada kategori sangat baik. Teknik guru dalam menimbulkan motivasi berada pada kategori baik. Teknik guru dalam memberi acuan berada pada kategori cukup. Teknik guru dalam mengaitkan materi pelajaran berada pada kategori baik. Dari sejumlah teknik tersebut, mengemuka­kan ide bertentangan pada teknik menimbulkan motivasi dan membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang diketahui pada teknik mengaitkan materi dikategorikan kurang. Jika dilihat berdasarkan pengalaman mengajar atau masa kerja, pengala­man mengajar guru yang masih baru mendapat jumlah nilai terbesar dimana guru masih mem­punyai semangat tinggi dalam meningkatkan kompetensi profesional, namun tetap saja jumlah nilai ketiga guru dalam  membuka pelajaran berada pada kategori baik.Kata Kunci : teknik-teknik, guru, membuka pelajaran
Partisipasi Suami Dalam Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan Safran Efendi Pasaribu; Ummu Hani
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.782 KB) | DOI: 10.31604/jim.v1i2.2017.29-39

Abstract

sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga indonesia yang sejahtera. Peran program keluarga berencana sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan reproduksi seseorang, baik itu untuk kesehatan reproduksi wanita maupun kesehatan reproduksi pria /suami.Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana partisipasi suami dalam pelaksanaan program keluarga berencana khususnya alat kontrasepsi vasektomi  serta untuk mengetahui upaya yang bisa meningkatkan partisipasi suami dalam pelaksanaan program keluarga berencana khususnya alat kontrasepsi vasektomi  pada dua Desa yaitu Desa Singali dan Desa Partihaman Saroha di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini menjelaskan tentang partisipasi suami dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana yang terjadi dan kendala yang ditemui di lapangan. dan teknik sampling yang digunakan yaitu sampling purposive, adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah 13 orang.Dalam Penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumen. Data yang diperoleh dari lapangan selanjutnya disajikan secara deksriptif kemudian dianalisis secara kualitatif, dengan cara data diklasifikasikan sesuai dengan permasalahan. Permasalahan disistematisasikan, kemudian dianalisis untuk dijadikan dasar pengambilan kesimpulan.Berdasarkan hasil wawancara penulis di lapangan yang berada di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru di Kota Padangsidimpuan, tepatnya di Desa Partihaman Saroha dan Desa Singali, bahwasanya masyarakat di dua Desa tersebut sama sekali belum ada yang menggunakan alat kontrasepsi vasektomi, tetapi bukan berarti di dua Desa tersebut tidak ada yang menggunakan KB, karena jika dilihat dari para istri sudah banyak yang menggunakan KB, dan berbagai alat kontrasepsi. Penulis menyimpulkan apa yang terjadi dilapangan, masih kurang optimalnya sosialisasi program KB khususnya alat kontrasepsi vasektomi yang dilakukan oleh Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Padangsidimpuan, hal tersebut tergambar dari banyaknya masyarakat atau para suami yang belum mengetahui adanya alat kontrasepsi vasektomi.
Asuhan Keperawatan Pada Ny.T Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular: Hipertensi Di Ruang Dahlia RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal Ummu Hani; Esti Nur Janah; Wawan Hediyanto
DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 4 (2023): November : Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/diagnosa-widyakarya.v1i4.1306

Abstract

Hypertension is one of the most common cardiovascular diseases and is most common in society. Hypertension is now a major problem for all of us, not only in Indonesia but in the world, because hypertension is a risk factor for heart disease, kidney failure, diabetes and stroke (Indonesian Ministry of Health, 2019). Data from the World Health Organization (WHO) in 2018 shows that around 1.13 billion people in the world have hypertension, meaning that 1 in 3 people in the world are diagnosed with hypertension. The number of people with hypertension continues to increase every year, it is estimated that by 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension and it is estimated that every year 10.44 million people die due to hypertension and its complications (Ministry of Health, 2019). Based on Riskesdas 2018, the prevalence of hypertension based on measurement results in the population aged 18 years was 34.1%, the highest in South Kalimantan (44.1%), while the lowest was in Papua (22.2%). Hypertension occurred in the age group 31-44 years (31.6%), age 45-54 years (45.3%), age 55-64 years (55.2%). From the prevalence of hypertension of 34.1%, it is known that 8.8% were diagnosed with hypertension and 13.3% of people diagnosed with hypertension did not take medication and 32.3% did not regularly take medication. This shows that the majority of hypertension sufferers do not know that they have hypertension and therefore do not receive treatment (Ministry of Health, 2019).
Peran Pancasila Dalam Memupuk Persaudaraan Dan Toleransi Mahasiswa Di Kampus Bunga Sundari Tamba; Divia Salwa Salsabillah; Elisabet Pasaribu; Salsabila Br Tohang; Ummu Hani
Garuda: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Dan Filsafat Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Filsafat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/garuda.v1i4.1690

Abstract

This research aims to describe facts in the field regarding the role, implementation, and factors that influence the application of Pancasila values for students. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Meanwhile, the data collection technique used in this research is a questionnaire. The results of this research show that the role of students in implementing Pancasila values is by having high tolerance, being active in social activities, having integrity as leaders based on Pancasila values, supporting the process of collective deliberation and decision making, and having a conscience. and put it into real action. Based on the results of a questionnaire conducted on Medan State University students regarding the implementation of one of the values contained in Pancasila, namely an attitude of tolerance towards cultural, ethnic and religious differences, the results showed that the majority of students had instilled and implemented it well. Meanwhile, the small number who do not understand and implement this attitude of tolerance may be caused by several internal and external aspects or factors.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PEMANDU WISATA RELIGI MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL DI KELURAHAN JATINEGARA KAUM Heryanti Utami; Ummu Hani; Fitri Laila Syawali Siregar
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Improving the knowledge and practice of religious tour guides through the use of digital technology is a community service activity that aims to improve the practice of religious tour guides based on digital technology. In today's digital era, tour guides must improve their performance, which was previously only done traditionally, to become based on digital technology. The method used is the Participatory Action Research (PAR) method, namely through dialogue, discussion, questions and answers, and assignments regarding the practice of religious tour guides based on technology. The participants involved were 3 members of Karang Taruna and 15 members of KTH Rumah Kaum Jayakarta. Data collection techniques were carried out through observation, interviews, and documentation. The results of the service showed that community service activities were effective in improving the knowledge and practice of utilizing technology in religious tour guides. Through the practice of religious tour guides with the use of technology based on sites, social media, and applications, participants can feel the benefits in promoting religious tourism and making the work of tour guides more efficient.   Abstrak Peningkatkan pengetahuan dan praktik pemandu wisata religi melalui pemanfaatan teknologi digital merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang memilki tujuan untuk meningkatkan praktik pemandu wisata religi berbasis teknologi digital. Di Era digital saat ini, pemandu wisata harus lebih meningkatkan performanya yang tadinya hanya dengan cara tradisional menjadi berbasis teknologi digital. Metode yang digunakan menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yaitu melalui dialog, diskusi, tanya jawab, dan penugasan mengenai praktek pemandu wisata religi berbasis teknologi. Peserta yang terlibat yaitu 3 anggota karang taruna dan 15 anggota KTH Rumah Kaum Jayakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan pengabidan masyarakat efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik pemanfaatan teknologi pada pemandu wisata religi. Melalui praktifk pemandu wisata religi denga pemanfaatan teknologi berbasisis situs, media sosial, dan aplikasi, peserta dapat merasakan manfaat dalam mempromosikan wisata religi serta mengefisiensikan pekerjaan pemandu wisata. 
PENGUATAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH KEPULAUAN MELALUI BIMTEK MODEL IN-ON-IN SMPN SATU ATAP PULAU PARI KEPULAUAN SERIBU Rihlah Nur Aulia; Faisal M. Jasin; M. Ridwan Effendi; Sari Narulita; Ismayati Afifah; Ummu Hani; Fitri Laila
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Tujuan pengabdian ini untuk memberikan penguatan dalam peningkatan pemahaman dan penguasaan implementasi kurikulum merdeka (IKM) melalui model in-on-in. Implementasi Kurikulum Merdeka berupaya memulihkan pembelajaran demi mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik. Pada Kurikulum Merdeka, guru dapat mengenali potensi murid lebih dalam guna menciptakan pembelajaran relevan. Namun IKM cukup menimbulkan kegagapan di lingkungan sekolah, khususnya bagi para guru. Metode yang digunakan adalah model pembelajaran in-on-in dengan kemasan bimbingan teknis (bimtek) yang diselenggarakan dengan melibatkan multistakeholders. Hasil pengabdian adalah: (1)bimtek mampu meningkatkan pemahahaman IKM disekolah kepulauan. (2) bimtek bahkan mampu menyuguhkan sebentuk solusi perbaikan mutu pendidikan bentuk Implementasi kurikulum merdeka berbasis sekolah kepulauan (3)bimtek meningkatkan pemahaman dan penguasaan signifikan guru dalam implementasi kurikulum merdeka berbasis kearifan lokal sekolah kepulauan, dan (4) penyelenggaraan bimtek implementasi kurikulum merdeka berpengaruh positif kepala sekolah, guru dan tendik dalam berkolaborasi membuka wawasan dan kerjasama konkrit dalam meningkatkan pendidikan di masyarakat kepulauan, khususnya pulau pari kepulauan seribu dengan Pemerintah, swasta, serta NGO, seperti membuat modul ajar Masyarakat kepualauan.. Pengabdian memberikan rekomendasi penguatan implementasi IKM menggunakan model in-on-in dengan kolaborasi sejumlah sekolah, perguruan tinggi (PT), swasta, NGO layak terus dilakukan untuk peningkatan pemahaman penguasaan IKM dan peningkatan kinerja pendidik di sekolah kepulauan. Abstrak The purpose of this service is to provide reinforcement in increasing understanding and mastery of the implementation of the independent curriculum (IKM) through an in-on-in model. The implementation of the Independent Curriculum seeks to restore learning in order to realize the transformation of education in Indonesia for the better. In the Independent Curriculum, teachers can recognize the potential of students more deeply to create relevant learning. However, IKM is enough to cause stuttering in the school environment, especially for teachers. The method used is an in-on-in learning model with technical guidance packaging (technical guidance) which is held by involving multi-stakeholders. The results of the service are: (1) technical guidance is able to improve the understanding of SMEs in archipelagic schools. (2) technical guidance is even able to present a form of solution to improve the quality of education in the form of the implementation of the independent curriculum based on archipelagic schools (3) technical guidance increases teachers' understanding and significant mastery in the implementation of the independent curriculum based on local wisdom of archipelagic schools, and (4) the implementation of technical guidance for the implementation of the independent curriculum has a positive effect on school principals, teachers and staff in collaborating to open up insights and concrete cooperation in improving education in the island of the islands, especially the island of Pari Islands with the Government, the private sector, and NGOs, such as making teaching modules for the archipelago community. The service provides recommendations to strengthen the implementation of SMEs using an in-on-in model with the collaboration of a number of schools, universities (PT), the private sector, and NGOs that are feasible to continue to be carried out to increase understanding of IKM mastery and improve the performance of educators in archipelagic schools.
Fetus dengan Massa Lidah Besar, Prosedur EXIT pada Seksio Sesarea Darurat: Laporan Kasus Nugroho, Arya Ady; Damar Prasmusinto; Ummu Hani; Widyastuti
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol 12 No 1 (2025): JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia Vol. 12.1 (2025)
Publisher : BAPIN-ISMKI (Badan Analisis Pengembangan Ilmiah Nasional - Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53366/jimki.v12i1.904

Abstract

Pendahuluan: Prosedur Ex Utero Intrapartum Treatment (EXIT) adalah teknik penting untuk mendukung fungsi kardiopulmoner janin selama seksio sesarea dengan mempertahankan sirkulasi plasenta. EXIT digunakan dalam berbagai indikasi, seperti manajemen jalan napas (EXIT-to-airway), reseksi tumor (EXIT-to-resection), dan ECMO. Meskipun prosedur ini banyak dilaporkan untuk kasus-kasus tertentu, keberhasilan pada kasus massa lidah besar dengan ketuban pecah dini sangat jarang dilaporkan. Kasus ini bertujuan untuk menambah pemahaman tentang aplikasi EXIT dalam situasi darurat dan dampaknya pada hasil neonatal. Ilustrasi Kasus: Wanita hamil 25 tahun dengan usia kehamilan 38 minggu, didiagnosis dengan massa besar pada lidah janin. Dilakukan seksio sesarea darurat dengan prosedur EXIT untuk mengamankan jalan napas neonatus. Durasi EXIT adalah 3 menit 30 detik, dengan intubasi endotrakeal yang berhasil. Pasca-lahir, MRI mengonfirmasi massa lidah yang melibatkan otot dan vaskularisasi arteri lingual, dengan diagnosis tumor vaskular. Diskusi: Prosedur EXIT berhasil mengamankan jalan napas neonatus dan mempertahankan sirkulasi plasenta. Kasus ini menyoroti pentingnya pendekatan multidisiplin dalam menangani massa fetal besar dan ketuban pecah dini. Keberhasilan EXIT dalam kasus ini menambah wawasan terkait penerapan prosedur ini untuk situasi darurat yang tidak terduga. Simpulan: EXIT dapat digunakan untuk menangani massa lidah besar pada janin dengan ketuban pecah dini, memberikan hasil neonatal yang baik dengan tim multidisiplin yang terkoordinasi.