Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

SENI MENGELOLA STRESS Muda, Lisdawati
Irfani Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Institut Agama Islam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel sederhana ini mencoba memberikan solusi untuk mengumpulkan beberapa alasan singkat mengapa stress perlu dipahami bagi setiap orang serta bagaimana cara mengelola stress dan mampu menjadikan stress sebagai teman sejati sehingga dapat membawa kesuksesan bagi kita termasuk bagaimana kita mampu menghargai arti kesuksesan dan kegagalan hidup, baik di lingkungan masyarakat, pekerjaan dan lain sebagainya. Menjadikan stress sebagai motivasi untuk meraih keberhasilan tentunya memiliki keindahan tersendiri ketika kita mampu mengaturnya secara positif. Upaya yang dapat dilakukan antara lain: Manganggap dan memposisikan stress sebagai teman sejati, berani menentukan pilihan, menjadi diri sendiri (Mandiri), berani Kehilangan Sesuatu yang Dicintai, sifat suka mencampuri urusan orang lain, iri hati, dengki dan dendam, berpkir positif, disiplin, mengibur diri sendiri dan berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
MENCIPTAKAN HUBUNGAN HARMONIS DI PERGURUAN TINGGI Muda, Lisdawati
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 2, No 1 (2014): Tadbir
Publisher : JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi perguruan tinggi memiliki tiga komponen utama yang terdiri dari dosen, pegawai dan mahasiswa yang direkrut dari latar belakang yang berbeda sehingga berpotensi untuk mengalami permasalahan/konflik dalam organisasi.  Untuk itu diharapkan kepada masing-masing komponen perguruan tinggi memiliki kompetensi dalam menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama agar lebih mudah dalam mengemban tugas dan fungsinya dengan baik.
PEMBENTUKKAN DAN PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM KEPEMIMPINAN Muda, Lisdawati
Al-Ulum Vol 14, No 1 (2014): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.093 KB)

Abstract

Pemimpin merupakan individu yang memimpin melalui kegiatan sosial. Pemimpin mempunyai fungsi mengatur, mengarahkan, mengorganisir, mengawasi dan mengevaluasi orang lain. Pelaksanaan kepemimpinan tersebut memperoleh pengakuan serta dukungan dari bawahannya. Mempengaruhi bawahan seorang pemimpin diharapkan memiliki pribadi dan karakter yang baik yaitu, memahami dan menyadari eksistensi diri sendiri, menghargai orang lain, memiliki etika dan moralitas, serta senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Untuk mengembangkan kepemimpinan yang baik hendaknya juga memiliki kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual serta mengembangkannya secara terus menerus sehingga terbentuk menjadi suatu karakter yang bermanfaat bagi organisasi maupun masyarakat luas. ------------------Leaders are individuals who led a social activity.  They should regulate, lead, organize, manage and evaluating people. Therefore, leadership should have a legitimate acknowledgment and support from his followers. In order to have a great deal of influence from his/her followers, a leader should have good personality and good character; that is, understand and aware his/her own existences, respect to others, have good morality and also devout to Allah SWT. To develop a good and strong leadership, a leader should have spiritual and emotional intelligence and develop these intelligences continually, so his/her good character eventually will be built and it will be useful for his/her organization and community.
Bahasa dalam Perspektif Pengembangan Moralitas Kepemimpinan Muda, Lisdawati
Al-Lisan Vol 1, No 1 (2015): Al-Lisan
Publisher : IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A leader is a man who has good knowledge and good skill; he is able to persuade others to do something together and to gain a goal. A leader is the individual who has talent; has power and authority to manage and to to direct his staffs or his followers. Leading does not ignore collaboration, because it must give chance to others to do the duties. A leader who has good morality should equip hisself with the terms which called three senses namely kindness, dedication, and neutrality. He also should have five moralities as the main aspect, namely wisdom, kindness, honesty, braveness, and diciplines. Leadership related to attitude and behaviour, logic intellectual and emotional mature, ability and skill. The skill of communication is an important element in implementing leadership activities. The quality is signed by the good communication between leader and his staffs or his followers, with using  the good and the contextual language.
ENTREPRENEURSHIP DALAM KEPEMIMPINAN DI PERGURUAN TINGGI Muda, Lisdawati
Irfani Vol 11, No 1 (2015): Irfani
Publisher : Institut Agama Islam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berjiwa wirausaha (entrepreneurship) merupakan salah satu syarat yang hendaknyan dimiliki oleh setiap pemimpin organisasi. Entrepreneurship dalam kepemimpinan perguruan tinggi memberikan warna tersendiri  terhadap organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak apatis dan selalu percaya bahwa perubahan merupakan sesuatu yang mutlak terjadi dan harus dihadapi dengan rasa penuh percaya diri. Kepemimpinan yang dipadukan dengan jiwa entrepreneurship akan menghasilkan kualitas organisasi yang dinamis dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penerapan Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Ayuba, Muchtar Bumran; Muda, Lisdawati
Al-Minhaj : Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 1 (2019): Jurnal al-Minhaj
Publisher : MPI Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutu Pendidikan berkaitan erat dengan tingkat kepuasan pelangan (dalam hal ini peserta didik dan/atau orang tua/wali peserta didik), terhadap kualitas pelayanan pendidikan yang diterima/didapatkannya. Mutu pendidikan menjadi hal yang sangat mendasar dalam penyelengaran proses pedidikan, berkenaan dengan kualitas keluaran (output) peserta didik, yang nantinya akan berkontribusi dalam realitas kehidupan sosial sehari-hari. Pembahasan dalam artikel ini bertujuan untuk melakukan studi refleksi secara teoritis, terhadap kemungkinan penerapan kompetensi manajerial kepala sekolah, dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini didasari oleh asumsi teroritis, bahwa peningkatan mutu pendidikan selalu berbanding lurus dengan kualitas kepemimpinan dari lembaga pendidikan itu sendiri. Hasil pembahasan dalam artikel ini, menunjukkan bahwa kompetensi manajerial kepala sekolah, terbagi dalam tiga indikator utama, yaitu: Pertama, keterampilan konsep (conceptual skill), yang meliputi: kemampuan menyampaikan gagasan, memanfaatkan peluang, dan tangguh terhadap perubahan. Kedua,keterampilan manusiawi (human skill), yang meliputi kemampuan menjalin komunikasiyang baik, memberikan penghargaan, menciptakan suasana kerja yang nyaman, memberi suri tauladan, memberikan bimbingan dalam tugas, melibatkan guru dalam mengambil keputusan. Ketiga, keterampilan teknik (tehnical skill), yang meliputi kemampuan pengelolaan kelas, penggunaan kurikulum, perbaikan mutu pendidikan, penggunaan teknik supervisi, pengetahuan tentang administrasi, sarana prasarana dan keuangan. Penerapan ketiga indikator keterampilan manajerial kepala sekolah di atas, dipandang relavan dengan prinsip dasar peningkatan mutu pendidikan, yang menekankan pada pentingnya kepala sekolah sebagai, manager dan sekaligus leader yang baik di sekolah.
KEPEMIMPINAN KETUA YAYASAN DALAM MEWUJUDKAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN DI SD SWASTA Lisdawati Muda
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 7 No 1 (2019): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.443 KB) | DOI: 10.30603/tjmpi.v7i1.1006

Abstract

Lembaga pendidikan dasar /SD swasta merupakan sebuah organisasi formal untuk melaksanakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di tingkat dasar yang melibatkan peran yayasan, guru, peserta didik, orang tua dan semua stakeholder terkait. Di dalam sebuah lembaga pendidikan dasar khususnya SD berstatus swasta tentunya sangat dipengaruhi oleh peran yayasan dalam menggerakkan semua aspek yang meliputi seluruh proses pembelajaran. Terkait dengan hal tersebut, maka seyogyanya peran yayasan yang dimotori oleh Ketua Yayasan amat dibutuhkan bukan hanya sekedar memberi dan menerima kritik dan saran dalam rangka perbaikan dan pengembangan lembaga pendidikan akan tetapi lebih daripada itu seorang Ketua Yayasan diharapkan bisa menjalankan peran kepemimpinannya dalam mengayomi, mengatur, mengarahkan dan membimbing SDM di lembaga pendidikan. Demikian pula seorang Ketua Yayasan dituntut agar dapat menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan orang tua peserta didik (komite), pemerintah dan semua komponen yang berkepentingan dalam membangun, menumbuhkembangkan dan mempertahankan kualitas pendidikan khususnya di lembaga pendidikan dasar/SD swasta.
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan di Sekolah Dasar Negeri 01 Lemito Isma Tangahu; Lisdawati Muda
Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi Islam dan Interdisipliner Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah AL-Jauhari
Publisher : Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jiaj.v5i1.1302

Abstract

This study aims to determine how the headmaster's leadership in the development of religious extracurricular activities in State Elementary School, Lemito. This type of research is a qualitative study with a sociological managerial approach. The results showed: 1) religious extracurricular activities were carried out well in the form of: religious practices, reading and writing of the Koran and lightning boarding schools. 2) The nature of the principal's leadership in developing extracurricular activities is energetic in developing activities, intelligent controlling emotions and, able to motivate personal. The principal's leadership in developing religious extracurricular activities should not be separated from the steps of development. Because even though the headmaster of the school is very good in his leadership character, if without developmental steps such as planning, organizing, communicating and monitoring in religious extracurricular activities the program will not be maximized.
Analysis of Government Goods/Service Procurement Processes Through E-Purchasing System in the Environment Gorontalo Regency Karla Utiarahman; Lisdawati Muda; Warno Panigoro
Journal of Economic, Business, and Administration (JEBA) Vol. 2 No. 3 (2021): Journal of Economic, Business, and Adminsitration
Publisher : LP2M Universitas Bina Mandiri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.04 KB) | DOI: 10.47918/jeba.v2i4.422

Abstract

The purpose of this research is to find out: 1) the process of government procurement of goods/services through the E-Purchasing System in Gorontalo Regency; 2) Factors that Determine the Procurement Process of Government Goods/Services Through the E-Purchasing System in Gorontalo Regency. The research method used by the researcher is a qualitative method with a descriptive approach. The research approach used by this researcher is a descriptive approach method. Data analysis activities are carried out by means of data reduction (data reduction), data display (data presentation) and verification (verification). The results showed that the Government's Goods/Services Procurement Process Through the E-Purchasing System in Gorontalo Regency seen from the aspect of transparency was still lacking, integrity was still low and accountability was still low. -Purchasing or electronic catalogs are less effective; 2) The factors that determine the Government's Goods/Services Procurement Process Through the E-Purchasing System in the Gorontalo Regency environment include low resources, lack of transparency, bureaucratic structure is still slow to buy, disposition/attitude is still low, so it is not supportive Government Procurement Process of Goods/Services Through the E-Purchasing System.
MANAJEMEN DALAM MENYAMPAIKAN GAGASAN DAN PENDAPAT DI HADAPAN PUBLIK TERHADAP PEMBENTUKKAN PERILAKU KOMUNIKASI MAHASISWA FITK IAIN SULTAN AMAI GORONTALO Lisdawati Muda
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 10 No 2 (2022): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/tjmpi.v10i2.2853

Abstract

Munculnya berbagai aksi demonstrasi yang ditunjukkan mahasiswa dari beragam aktivitas yang dilakukan mahasiswa baik di dalam maupun di luar kampus seringkali mempertontonkan peristiwa memiriskan yang dilakukan oknum mahasiswa. Menyampaikan pendapat dan gagasan, berinteraksi dengan Civitas Akademika maupun dengan masyarakat luas yang menyimpang dari moral seringkali dipertontonkan sebagian mahasiswa sehingga mencederai peran mahasiswa sebagai kaum terpelajar. Oleh karena itu pemahaman tentang pentingnya mengelola gagasan dan pendapat, perlu dilakukan setiap mahasiswa dan handaknya mendapat dukungan sepenuhunya dari pihak lembaga tempat mahasiswa menimba ilmu pengetahuan.