I M. Mudita
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EVALUASI AKTIVITAS ENZIM KANDIDAT ISOLAT BAKTERI PROBIOTIK SELULOLITIK ASAL USUS BESAR BABI BALI K.A.B., Adnyana; Mudita, I M.; Cakra, I G.L.O.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas enzim dari kandidat isolat bakteri probiotik selulolitik yang diisolasi dari usus besar babi bali pada berbagai substrat spesifik yang telah dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 4 bulan. Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan yang didasarkan pada isolat bakteri yang diperoleh yaitu isolat bakteri dengan kode B2, C12, A5, A11 dan C11. Pengamatan aktivitas enzim dilakukan pada beberapa waktu inkubasi (30 menit, 1 jam, 24 jam) dan masing-masing diulang 4 kali. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah aktivitas enzim endo-glukanase (pada substrat CMC), ekso-glukanase (substrat avicel), xylanase (substrat xylan) dan amilase (substrat amilum). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima kandidat isolat bakteri probiotik selulolitik yang diisolasi dari usus besar babi bali menghasilkan aktivitas enzim 0,0005 – 0,0426 U; 0,00145 – 0,06598 U; 0,3686 – 17,353 U; 0,00136 – 0,05098 U masing-masing untuk aktivitas enzim endo-glukanase, eksoglukanase, xylanase, dan amilase. Isolat bakteri dengan kode C12 mempunyai aktivitas enzim endo-glukanase, ekso-glukanase dan amilase yang lebih tinggi dari isolat lainnya, sedangkan isolat dengan kode C11 menghasilkan aktivitas enzim xylanase yang lebih tinggi dari isolat lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelima kandidat isolat bakteri probiotik selulolitik menghasilkan aktivitas enzim beragam, dimana isolat bakteri dengan kode C11 dan C12 masing-masing merupakan isolat bakteri dengan aktivitas enzim yang lebih tinggi dibandingkan dengan isolat lainnya.
KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI PROBIOTIK SELULOLITIK ASAL USUS BESAR BABI BALI L. H. F., Ibrahim; Cakra, I G. L. O.; Mudita, I M.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkarakterisasi isolat bakteri probiotik selulolitik unggul yang berasal dari usus besar babi bali. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana dan penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survey pada isolat bakteri yang diberi kode A5, A11, B2, C11. Peubah yang diamati pada penelitian ini yaitu morfologi sel, morfologi koloni, katalase, kebutuhan oksigen, dan kemampuan memfermentasi gula-gula. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa isolat bakteri probiotik selulolitik asal usus besar babi bali yang diberi kode A5, C11, B2, A11 memiliki morfologi sel yang beragam, pada bentuk morfologi selnya, seluruh isolat memiliki bentuk batang atau basil dan seluruh isolat juga memiliki sifat gram yang positif. Begitu pula dengan morfologi koloni yang memiliki sifat yang seragam seperti tepian yang licin, bentuk yang bulat, dan warna yang keseluruhan putih susu. Dengan sifat katalase seluruh isolat seragam positif dan isolat bakteri ini tidak membutuhkan oksigen untuk mekanisme pertumbuhannya atau memiliki sifat anaerob. Setelah di analisis jenis isolat bakteri probiotik selulolitik ini memiliki jenis Bacillus licheniformis yang memiliki persentase probabilitas sebesar 97% pada isolat yang diberi kode A5 dan B2, dan pada isolat yang diberi kode C11 dan A11 memiliki jenis Bacillus Lentus yang memiliki persentase probabilitas sebesar 87%. Seluruh sifat dan karakter isolat bakteri probiotik selulolitik asal usus besar babi bali ini diyakini bakteri yang mampu mendegradasi serat selulosa.
KEMAMPUAN DEGRADASI SUBSTRAT KANDIDAT ISOLAT BAKTERI PROBIOTIK SELULOLITIK ASAL USUS BESAR BABI BALI I G.A.W.K., Putri; Mudita, I M.; Cakra, I G. L. O.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan degradasi substrat kandidat isolat bakteri probiotik selulolitik asal usus besar babi bali. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 1 bulan. Kemampuan degradasi substrat dari isolat bakteri probiotik selulolitik dilaksanakan dengan metode difusi cakram (disc diffusion test) yaitu dengan menginokulasikan bakteri pada kertas cakram. Kemampuan degradasi didasarkan pada pembentukan zona bening pada medium padat yang mengandung 1% substrat uji (avicel, xylan, amilum, protein, dan duckweed). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pada substrat avicel isolat bakteri A11 menghasilkan nilai tertinggi dan secara statistik menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) terhadap isolat A5, B2, C11, dan C12. Pada substrat xylan isolat bakteri A11 menghasilkan nilai yang lebih tinggi dan secara statistik menunjukkan nyata (P<0,05) terhadap isolate A5, B2, C11, dan C12. Pada substrat amilum isolat bakteri menghasilkan diameter zona bening antara 0,50-3,533 cm. Pada substrat protein dan duckweed isolat bakteri dengan kode A5 menunjukkan nilai yang lebih tinggi secara kuantitatif dan secara statistik berbeda nyata (P<0,05) terhadap A11, B2, C11, dan C12. Hasil uji kemampuan degradasi substrat menunjukkan bahwa isolat bakteri asal usus besar babi bali dengan kode A5 memiliki kemampuan degradasi tertinggi pada substrat protein dan duckweed, isolat kode A11 memiliki kemampuan degradasi tertinggi pada substrat avicel dan xylan, serta isolat kode C11 memiliki kemampuan degradasi tertinggi pada susbtrat amilum.
ISOLASI DAN SELEKSI KANDIDAT ISOLAT BAKTERI PROBIOTIK SELULOLITIK DARI USUS BESAR BABI BALI I G., Pande; Mudita, I M.; Cakra, I G.L.O.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menyeleksi isolat kandidat bakteri probiotik selulolitik unggul dengan kemampuan degradasi dan aktivitas antimikroba tinggi dari usus besar babi bali. 14 isolat bakteri selulolitik murni yang diperoleh dari usus besar babi bali diseleksi lebih lanjut untuk memperoleh isolat kandidat bakteri probiotik selulolitik melalui uji kemampuan sebagai kandidat probiotik yaitu uji kemampuan tumbuh pada berbagai variasi suhu (10, 25, 40, 55°C), pH (3,5; 4,5; 5,5; 6,5; 8,0), dan garam empedu (10, 20, 30 µl). Isolat yang mampu tumbuh pada berbagai variasi suhu, pH dan garam empedu dikatagorikan sebagai kandidat bakteri probiotik selulolitik. Seleksi kualitas isolat kandidat bakteri probiotik selulolitik didasarkan kepada kemampuan degradasi substrat (CMC) dan kemampuan daya hambat terhadap mikroba patogen (E. coli). Semua kegiatan dilakukan dengan 4 kali pengulangan untuk memperoleh hasil yang representatif. Terdapat 5 isolat bakteri selulolitik dengan kode A5, A11, B2, C11, dan C12 menunjukkan pertumbuhan pada berbagai variasi suhu, pH, dan garam empedu, sehingga dapat dikatagorikan sebagai kandidat probiotik. Berdasarkan uji kemampuan degradasi substrat diperoleh zona bening yang memiliki diameter terlebar dimiliki oleh isolat dengan kode C12 pada substrat CMC. Sementera pada uji aktivitas antimikroba zona bening terlebar dihasilkan oleh isolat dengan kode C11. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 5 kandidat isolat bakteri probiotik selulolitik dari usus besar babi bali serta isolat dengan kode C11 dan C12 memiliki kemampuan degradasi substrat dan aktivitas antimikroba lebih tinggi dari isolat lainnya.
KANDUNGAN NUTRIEN DARI BIOSUPLEMEN MENGGUNAKAN BIOKATALIS BAKTERI LIGNOSELULOLITIK S. P., Ginting; Mudita, I M.; Cakra, I G. L. O.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrien dari biosuplemen yang diproduksi menggunakan biokatalis bakteri lignoselulolitik asal cairan rumen sapi bali dan rayap. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Sesetan serta Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni hingga September 2019. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari enam perlakuan yaitu biosuplemen tanpa biokatalis bakteri lignoselulolitik (BS0), biosuplemen yang menggunakan biokatalis Bacillus substilis BR4LG (BS1), biosuplemen yang menggunakan biokatalis Bacillus substilis BR2CL (BS2), biosuplemen yang menggunakan biokatalis Aneurinibacillus sp. BT4LS (BS3), biosuplemen yang menggunakan biokatalis Bacillus sp. BT3CL (BS4), dan biosuplemen yang menggunakan biokatalis Bacillus sp. BT8XY (BS5). Masing-masing perlakuan memiliki tiga ulangan. Variabel yang diamati yaitu bahan kering (%), bahan organik (%), protein kasar (%), serat kasar (%), lemak kasar (%), dan abu (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan BS0 secara kuantitatif memiliki persentase bahan organik tertinggi (P>0,05) sebesar 94,51% dan dengan kandungan serat kasar tertinggi (P<0,05) sebesar 5,71%. Perlakuan BS2 secara kuantitatif menghasilkan persentase abu tertinggi (P>0,05) sebesar 6,13% dan dengan persentase serat kasar terendah (P<0,05) sebesar 3,06%. Perlakuan BS4 secara kuantitatif menghasilkan persentase bahan kering tertinggi (P>0,05) sebesar 96,65% dan menghasilkan persentase protein kasar dan lemak kasar tertinggi (P<0,05) masing-masing sebesar 19,25% dan 9,26%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan biokatalis bakteri lignoselulolitik dapat meningkatkan kandungan nutrien dari biosuplemen. Biokatalis bakteri terbaik dalam penelitian ini adalah Bacillus sp. BT3CL (BS4) menghasilkan kandungan protein kasar dan lemak kasar tertinggi dan Bacillus substilis BR2CL (BS2) menghasilkan kandungan serat kasar terendah.
KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SERTA PRODUK METABOLIT DARI LITTER BROILER YANG DIFERMENTASI DENGAN INOKULAN BERBEDA I G., Wyasaputra; Miwada, I N. S.; Mudita, I M.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 3 (2023): Vol. 11 No. 3 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi jenis inokulan berbeda dalam fermentasi litter broiler terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik, dan produk metabolit serta mengetahui inokulan yang menghasilkan kecernaan bahan kering dan bahan organik, dan produk metabolit tertinggi diantara Ragi, EM4 dan Bio-BaliTani. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan yaitu litter broiler tanpa fermentasi (LF0), fermentasi dengan inokulan EM4 (Effective Microorganism 4) (LF1), fermentasi dengan inokulan Ragi (Saccharomyces cerevisiae) (LF2), dan fermentasi menggunakan inokulan Bio-BaliTani (LF3). Tiap perlakuan menggunakan 4 ulangan. Variabel yang diamati yaitu kecernaan bahan kering dan bahan organik (KcBK dan KcBO) secara in-vitro serta produk fermentasi rumen (pH, VFA, dan N-NH3). Hasil penelitian menunjukkan penggunaan inokulan ragi (LF2) mampu menghasilkan KcBK sebesar 62,63% (P<0,05) terhadap LF0. Perlakuan inokulan Bio-BaliTani (LF3) menghasilkan KcBO tertinggi sebesar 65,17% (P<0,05) terhadap LF0. Perlakuan inokulan Bio-BaliTani (LF3) menghasilkan pH terendah sebesar 6,54 (P<0,05) terhadap LF0. Penggunaan inokulan ragi menghasilkan VFA tertinggi sebesar 141,96mM (P<0,05) terhadap LF0. Penggunaan inokulan Bio-Balitani menghasilkan konsentrasi N-NH3 tertinggi sebesar 8,31mM (P<0,05) terhadap LF0. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan berbagai jenis inokulan pada proses fermentasi litter broiler mampu meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik (KcBK dan KcBO) dan produk metabolit (VFA, N-NH3, dan derajat keasaman) litter broiler secara in-vitro. Fermentasi litter broiler dengan inokulan Ragi dapat menghasilkan nilai KcBK, dan VFA tertinggi sedangkan fermentasi litter broiler menggunakan inokulan Bio-BaliTani menghasilkan KcBO, N-NH3, dan derajat keasaman tertinggi. Kata kunci: Litter broiler, inokulan, kecernaan, produk fermentasi rumen
KECERNAAN NUTRIEN KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIBERI PAKAN DASAR RUMPUT LAPANGAN DISUPLEMENTASI DENGAN DEDAK PADI WIRAWAN, I W.; MUDITA, I M.; CAKRA, I G. L. O.; WITARIADI, N M.; SITI, N W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 12 No 3 (2009)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.497 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kecernaan nutrien kambing Peranakan Etawah (PE) yang diberi pakan dasar rumput lapangan disuplementasi dengan dedak padi, telah dilaksanakan di Tabanan dan Lab. Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana, selama 4 bulan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing ulangan menggunakan 1 ekor kambing PE dengan berat badan awal 15,92 ± 1,34 kg. Ke empat perlakuan tersebut adalah: perlakuan A rumput lapangan tanpa suplementasi dedak padi, perlakuan B : rumput lapangan + 75 g dedak padi, perlakuan C : rumput lapangan + 150 g dedak padi, dan perlakuan D : rumput lapangan + 225 g dedak padi. Pemberian dedak padi sekali dalam sehari yaitu pagi hari, sedangkan rumput lapangan dan air minum diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah konsumsi bahan kering, kecernaan nutrien (bahan kering, bahan organik, protein kasar dan serat kasar), pH, VFA dan amonia cairan rumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering ransum dan DMI pada perlakuan suplementasi dedak padi nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingan dengan perlakuan tanpa suplementasi dengan dedak padi. Konsumsi air minum pada perlakuan B tidak nyata (P>0,05) lebih tinggi dari perlakuan A, tetapi konsumsi air minum pada perlakuan C dan D nyata (P<0,05) lebih tinggi dari perlakuan A dan B. Koefisien cerna bahan kering dan serat kasar pada perlakuan B tidak nyata (P>0,05) lebih tinggi dari pada perlakuan A, namun koefisien cerna bahan kering dan serat kasar pada perlakuan C dan D nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan A dan B. Koefisien cerna bahan organik dan protein kasar pada perlakuan suplementasi dedak padi nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan tanpa dedak padi. pH cairan rumen pada perlakuan A dan B nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan C dan D, tetapi pH pada perlakuan C dan D tidak berbeda nyata (P>0,05). Konsentrasi asam asetat dan butirat pada ke-empat perlakuan secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05), tetapi konsentrasi asam propionat pada peralakuan suplementasi dedak padi nyata (P<0,05) lebih tinggi dari perlakuan A. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa suplementasi dedak padi dari 75 g sampai 225 g dapat meningkatkan kecernaan nutiren kambing Peranakan Etawah. Saran yang dapat diajukan adalah untuk meningkatkan kecernaan kambing Peranakan Etawah pada pakan dasar rumput lapangan perlu disuplementasi dengan dedak padi. NUTRIENT DIGESTIBILITY OF ETTAWAH CROSSBREED GOATS FED FIELD GRASS BASAL DIET SUPPLEMENTED WITH RICE BRAN. ABSTRACT The aimed this experiment to study nutrient digestibility of ettawah crossbreed goats fed field grass basal diet supplemented with rice bran, has been conducted at Tabanan Bali, for four month. The completely randomized design (CRD) with four treatments and four replicates was used in this experiment. The ettawah crossbreed goats bodyweight gain 15.9kg ± 1.34 kg. The tested treatments were A (control) = field grass a/d, B = field grass + 75g rice bran/a/d, C = field grass + 150g rice bran/a/d and D = field grass + 225g rice bran/a/d. The animal access to ad libitum field grass and water. The animal fed one a day rice bran at seven in the morning. The variables which were observed including dry matter feed consumption, nutrient digestibility (dry matter, organic matter, crude protein and crude fiber), pH, VFA partial and ammonia concentration of the rumen fluid. The result of this experiment showed dry matter feed consumption and dry matter intake on the treatments B, C and D were significantly higher (P<0.05) than treatment A. The water consumption the treatments A and B were not significant (P>0.05) difference, but water consumption on the treatments C and D were significantly higher (P<0.05) than treatments A and B. Dry matter and crude fiber digestibility on treatments A and B were not significant (P>0.05) difference, but on the treatments C and D were significantly higher (P<0.05) than treatments A and B. Organic and crude protein digestibility on the treatments B, C and D were significantly higher (P<0.05) than treatment A. pH on the treatments A and B were significantly higher (P<0.05) than treatments C and D. The acetate, butyric and ammonia concentration of the rumen fluid on treatments A, B, C and D were not significant (P>0.05) difference, but the propionate concentration on the treatments B, C and D were significantly higher (P<0.05) than treatment A. From the result in this experiment it can be concluded that the supplemented rice bran 75g-225g on the effect to increased the nutrient digestibility of ettawah cross breed goats fed field grass basal diet. The suggestion in this experiment that the supplemented rice bran to increased nutrient digestibility of ettawah cross breed on fed field grass.
UTILISASI NITROGEN DAN KOMPOSISI TUBUH KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIBERI PAKAN HIJAUAN RUMPUT LAPANGAN DENGAN SUPLEMENTASI DEDAK PADI SITI, N. W.; WITARIADI, N. M.; MARDEWI, N. K.; CANDRASIH K., N. N.; MUDITA, I M.; RONI, N. G. K.; CAKRA, I G. L. O.; SUCI SUKMAWATI, N. M.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 16, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.246 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2013.v16.i01.p04

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui utilisasi nitrogen dan komposisi tubuh kambing peranakan etawah yang diberi pakan hijauan rumput lapangan dengan suplementasi dedak padi, telah dilaksanakan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah Rumput lapangan ad libitum sebagai perlakuan (A); perlakuan B= perlakuan A + 75 g dedak padi; perlakuan C = perlakuan A + 150 g dedak padi dan perlakuan D= perlakuan A + 225 g dedak padi. Pemberian rumput lapangan 2 kali sehari yaitu pagi pukul 7.00 Wita dan sore pukul 16.00 Wita, sedangkan dedak padi diberikan sekali pada pukul 7.00 Wita. Air minum yang diberikan berasal dari PDAM secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah komposisi tubuh, konsentrasi urea darah, konsumsi nitrogen, retensi nitrogen dan utilisasi nitrogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi dedak padi dari 75-225 g/ekor/hari pada kambing PE yang diberi pakan hijauan rumput lapangan secara nyata (P<0,05) dapat meningkatkan konsumsi nitrogen, retensi nitrogen, utilisasi nitrogen dan tidak nyata (P>0,05) menurunkan urea darah. Namun suplementasi dedak padi 75 g/e/h belum berpengaruh terhadap air tubuh dan lemak tubuh, tetapi suplementasi dedak padi pada level 150-225 g/e/h dapat menurunkan air tubuh dan meningkatkan lemak tubuh. Suplementasi dedak padi dari 75-225 g/ekor/hari belum berpengaruh nyata terhadap penurunan protein tubuh. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi dedak padi dari 75-225 g/ekor/hari dapat meningkatkan utilisasi nitrogen pada kambing peranakan etawah yang diberi pakan hijauan rumput lapangan.