I W. WIRAWAN
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana,Denpasar

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN Asystasia gangetica PADA KADAR AIR TANAH YANG BERBEDA M. D., Fahrezy; Wirawan, I W.; Trisnadewi, A. A. A. S
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 3 (2023): Vol. 11 No. 3 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air merupakan faktor pembatas yang memengaruhi pertumbuhan tanaman. Kebutuhan air bagi tumbuhan tergantung jenis tumbuhan dan fase pertumbuhannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica pada kadar air tanah yang berbeda. Penelitian ini telah dilakukan di rumah kaca, Stasiun Penelitian Sesetan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana di Jalan Raya Sesetan Gang Markisa selama 12 minggu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tujuh kali, sehingga terdapat 28 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah level kadar air tanah yang terdiri atas: 40% kapasitas lapang (KL), 60% KL, 80% KL, dan 100% KL. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, variabel hasil, dan variabel karakteristik tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica pada perlakuan 100% KL menghasilkan rataan tinggi tanaman sebesar 42,21 cm, jumlah daun sebesar 119,86 helai dan jumlah cabang sebesar 21,86 batang paling tinggi dibandingkan perlakukan 40% KL, 60%, dan 80% KL. Perlakuan 100% KL pada berat kering total hijauan menghasilkan rataan paling tinggi sebesar 7,59 g, dan perlakuan perlakuan 40% KL pada nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar menunjukkan rataan paling tinggi yaitu sebesar 1,39 g. Disimpulkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica semakin meningkat dengan meningkatnya level kadar air tanah dan terbaik pada kadar air tanah 100% KL. Kata kunci: kadar air tanah, Asystasia gangetica, pertumbuhan, hasil.
PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH KATE (Pennisetum purpureum cv. Mott) YANG DIPUPUK DENGAN PUPUK ORGANIK LIMBAH BUAH NAGA DENGAN WAKTU DEKOMPOSISI BERBEDA A., Fauzi; Witariadi, N. M.; Wirawan, I W.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 11 No 3 (2023): Vol. 11 No. 3 Tahun 2023
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil rumput gajah kate (Pennisetum purpureum cv. Mott) yang diberi pupuk organik limbah buah naga dengan waktu dekomposisi berbeda. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca, Stasiun Penelitian Fakultas Peternakan Universitas Udayana Jalan Raya Sesetan Gang Markisa Denpasar Selatan yang berlangsung selama 3 bulan, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 30 unit percobaan. Adapun perlakuan waktu dekomposisi tersebut adalah W0: 0 minggu; W1: 1 minggu; W2: 2 minggu; W3: 3 minggu; W4: 4 minggu dan W5: 5 minggu. Variabel yang diamati meliputi variabe l pertumbuhan, hasil, dan karakteristik tumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik limbah buah naga pada perlakuan waktu dekomposisi 1 minggu (W1) mampu meningkatkan variabel jumlah anakan, sedangkan pada variabel tinggi tanaman dan jumlah daun menunjukan hasil berbeda tidak nyata, begitu pula pada variabe l berat kering daun, berat kering batang, berat kering akar dan berat kering total hijauan memberikan hasil berbeda tidak nyata. Pemberian pupuk organik limbah buah naga, pada variabel karakteristik tumbuh mampu meningkatkan variabel luas daun per pot, sedangkan nisbah berat kering daun dengan berat kering batang dan nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar menunjukan hasil tidak berbeda nyata. Dapat disimpulkan bahwa rumput gajah kate (Pennisetum purpureum cv. Mott) yang di pupuk dengan pupuk organik limbah buah naga mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil rumput gajah kate serta pada dekomposisi 1 minggu (W1) menunjukan hasil terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil rumput gajah kate (Pennisetumpurpureum cv. Mott). Kata kunci: dekomposisi, hasil, organik limbah buahnaga, Pennisetum purpureum cv. Mott, pupuk pertumbuhan
PERTUMBUHAN KEMBALI DAN HASIL Asystasia gangetica Subsp. Micrantha YANG DIPUPUK UREA DENGAN SUBSTITUSI PUPUK KOTORAN SAPI R., Handayani; Witariadi, N. M.; Wirawan, I W.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi pupuk urea dengan pupuk kotoran sapi terhadap pertumbuhan kembali dan hasil Asystasia gangetica subsp. Micrantha. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan masing-masing diulang sebanyak empat kali, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Perlakuan substitusi pupuk urea dengan kotoran sapi tersebut yaitu: 0 ton ha-1 (D0), 20 ton kotoran sapi ha-1 (D1), 200 kg urea ha-1 (D2), 150 kg urea ha-1 + 10 ton kotoran sapi ha-1 (D3), dan 100 kg urea ha-1 + 15 ton kotoran sapi ha-1 (D4). Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, variabel hasil, dan variabel karakteristik tumbuh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi pupuk urea dengan kotoran sapi meningkatkan variabel tinggi tanaman dan jumlah cabang. Disimpulkan bahwa substitusi pupuk urea dengan kotoran sapi dapat meningkatkan pertumbuhan kembali tanaman Asystasia gangetica Subsp. Micrantha pada variabel tinggi tanaman dan jumlah cabang. Perlakuan dengan dosis pupuk kotoran sapi sebesar 20 ton ha-1 dapat mensubstitusi pupuk urea untuk menghasilkan pertumbuhan kembali dan hasil terbaik pada tanaman Asystasia gangetica Subsp. Micrantha.
KECERNAAN NUTRIEN KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIBERI PAKAN DASAR RUMPUT LAPANGAN DISUPLEMENTASI DENGAN DEDAK PADI WIRAWAN, I W.; MUDITA, I M.; CAKRA, I G. L. O.; WITARIADI, N M.; SITI, N W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 12 No 3 (2009)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.497 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kecernaan nutrien kambing Peranakan Etawah (PE) yang diberi pakan dasar rumput lapangan disuplementasi dengan dedak padi, telah dilaksanakan di Tabanan dan Lab. Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana, selama 4 bulan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing ulangan menggunakan 1 ekor kambing PE dengan berat badan awal 15,92 ± 1,34 kg. Ke empat perlakuan tersebut adalah: perlakuan A rumput lapangan tanpa suplementasi dedak padi, perlakuan B : rumput lapangan + 75 g dedak padi, perlakuan C : rumput lapangan + 150 g dedak padi, dan perlakuan D : rumput lapangan + 225 g dedak padi. Pemberian dedak padi sekali dalam sehari yaitu pagi hari, sedangkan rumput lapangan dan air minum diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah konsumsi bahan kering, kecernaan nutrien (bahan kering, bahan organik, protein kasar dan serat kasar), pH, VFA dan amonia cairan rumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering ransum dan DMI pada perlakuan suplementasi dedak padi nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingan dengan perlakuan tanpa suplementasi dengan dedak padi. Konsumsi air minum pada perlakuan B tidak nyata (P>0,05) lebih tinggi dari perlakuan A, tetapi konsumsi air minum pada perlakuan C dan D nyata (P<0,05) lebih tinggi dari perlakuan A dan B. Koefisien cerna bahan kering dan serat kasar pada perlakuan B tidak nyata (P>0,05) lebih tinggi dari pada perlakuan A, namun koefisien cerna bahan kering dan serat kasar pada perlakuan C dan D nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan A dan B. Koefisien cerna bahan organik dan protein kasar pada perlakuan suplementasi dedak padi nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan tanpa dedak padi. pH cairan rumen pada perlakuan A dan B nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan C dan D, tetapi pH pada perlakuan C dan D tidak berbeda nyata (P>0,05). Konsentrasi asam asetat dan butirat pada ke-empat perlakuan secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05), tetapi konsentrasi asam propionat pada peralakuan suplementasi dedak padi nyata (P<0,05) lebih tinggi dari perlakuan A. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa suplementasi dedak padi dari 75 g sampai 225 g dapat meningkatkan kecernaan nutiren kambing Peranakan Etawah. Saran yang dapat diajukan adalah untuk meningkatkan kecernaan kambing Peranakan Etawah pada pakan dasar rumput lapangan perlu disuplementasi dengan dedak padi. NUTRIENT DIGESTIBILITY OF ETTAWAH CROSSBREED GOATS FED FIELD GRASS BASAL DIET SUPPLEMENTED WITH RICE BRAN. ABSTRACT The aimed this experiment to study nutrient digestibility of ettawah crossbreed goats fed field grass basal diet supplemented with rice bran, has been conducted at Tabanan Bali, for four month. The completely randomized design (CRD) with four treatments and four replicates was used in this experiment. The ettawah crossbreed goats bodyweight gain 15.9kg ± 1.34 kg. The tested treatments were A (control) = field grass a/d, B = field grass + 75g rice bran/a/d, C = field grass + 150g rice bran/a/d and D = field grass + 225g rice bran/a/d. The animal access to ad libitum field grass and water. The animal fed one a day rice bran at seven in the morning. The variables which were observed including dry matter feed consumption, nutrient digestibility (dry matter, organic matter, crude protein and crude fiber), pH, VFA partial and ammonia concentration of the rumen fluid. The result of this experiment showed dry matter feed consumption and dry matter intake on the treatments B, C and D were significantly higher (P<0.05) than treatment A. The water consumption the treatments A and B were not significant (P>0.05) difference, but water consumption on the treatments C and D were significantly higher (P<0.05) than treatments A and B. Dry matter and crude fiber digestibility on treatments A and B were not significant (P>0.05) difference, but on the treatments C and D were significantly higher (P<0.05) than treatments A and B. Organic and crude protein digestibility on the treatments B, C and D were significantly higher (P<0.05) than treatment A. pH on the treatments A and B were significantly higher (P<0.05) than treatments C and D. The acetate, butyric and ammonia concentration of the rumen fluid on treatments A, B, C and D were not significant (P>0.05) difference, but the propionate concentration on the treatments B, C and D were significantly higher (P<0.05) than treatment A. From the result in this experiment it can be concluded that the supplemented rice bran 75g-225g on the effect to increased the nutrient digestibility of ettawah cross breed goats fed field grass basal diet. The suggestion in this experiment that the supplemented rice bran to increased nutrient digestibility of ettawah cross breed on fed field grass.
PENGARUH KARBOHIDRAT MUDAH LARUT (DEDAK PADI) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN PADA KAMBING PE TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN NUTRIEN DENGAN METODE INDIKATOR INTERNAL TRISNADEWI, A.A.A.S.; CAKRA, I G.L.O.; WIRAWAN, I W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 12 No 3 (2009)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.03 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karbohidrat mudah larut (dedak padi) sebagai pakan tambahan pada kambing Peranakan Etawah (PE) terhadap kecernaan bahan kering dan nutrien dengan metode indikator internal. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Keempat perlakuan tersebut yaitu: perlakuan A (rumput lapangan); B (rumput lapangan + 75 g dedak padi); C (rumput lapangan + 150 g dedak padi); dan D (rumput lapangan + 225 g dedak padi). Tiap ulangan terdiri dari satu ekor kambing. Rumput lapangan dan air minum diberikan secara ad libitum, sedangkan dedak padi diberikan sekali dalam sehari yaitu pagi hari sesuai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya tambahan dedak padi menyebabkan peningkatan secara nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, dan jumlah protozoa cairan rumen, namun peningkatan terhadap kecernaan protein kasar berbeda tidak nyata (P>0,05). Kecernaan serat kasar menurun secara tidak nyata (P>0,05) pada perlakuan B, dan terjadi penurunan yang nyata (P<0,05) pada perlakuan C dan D. Pemberian dedak padi menurunkan pH cairan rumen tetapi penurunan tersebut secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tambahan dedak padi pada pakan dapat meningkatkan kecernaan bahan kering, bahan organik, protein kasar, dan jumlah protozoa cairan rumen, sebaliknya menurunkan kecernaan serat kasar dan pH cairan rumen. THE EFFECT OF SOLUBLE CARBOHYDRATE (RICE BRAN) AS A FEED SUPPLEMENT TO ETAWAH CROSSBREED GOAT TO THE DRY MATTER AND NUTRIENT DIGESTIBILITY WITH INTERNAL INDICATOR METHOD ABSTRACT The research was aimed to know the effect of soluble carbohydrate (rice bran) as a feed supplement to etawah crossbreed goat to the dry matter and nutrient digestibility with internal indicator method. The research used a Completely Randomized Design (CRD) with four treatments and four replicates, and each replicate consists of one goat. The four treatments were treatment A (native grass), B (native grass + 75 g rice bran), C (native grass + 150 g rice bran) and D (native grass + 225 g rice bran). The native grass were given ad libitum twice times a day in the morning and in the afternoon, besides the rice bran were given once a day in the morning according to the treatments, and drinking water were given ad libitum. Variables observed were dry matter, organic matter, crude protein, crude fiber digestibility, pH and total protozoa of liquid rumen.Results of the research indicated that the dry matter digestibility, organic matter digestibility and total protozoa of liquid rumen were increase significantly (P<0.05) by the rice bran supplementation, as well as crude protein digestibility but statistically not significant different (P>0.05). Treatments C and D were decrease significantly (P<0.05) and treatment A was not significant different (P>0.05) to the crude fiber digestibility. Rice bran supplementation caused pH of liquid rumen was decrease but not significant different statistically (P>0.05). It can be concluded that rice bran increased the dry matter, organic mater, crude protein digestibility, and total protozoa of liquid rumen, but decreased the crude fiber digestibility and pH of liquid rumen.
UPAYA PERBAIKAN NUTRISI DAN PROFIL LIPIDATELUR PADA ITIK BALI YANG MENDAPATKAN SEKAM PADI MENGANDUNG DAUN NONI (Morinda citrifolia L) DISUPLEMENTASI MULTIENZIM T. G. B., Yadnya; Wirawan, I W.; Wibawa, A. A. P. P.; Sukmawati, N. M. S.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 20 No 2 (2017): Vol 20, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.492 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2017.v20.i02.p02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya penurunan kadar kolesterol telur pada itik yang mendapatkansekam padi yang mengandung daun noni (Morinda citrifolia L.) disuplementasi dengan multi enzim. Menggunakanrancangan acak lengkap dengan empat perlakuan yaitu ransum tanpa sekam padi, dan tanpa daun noni sertaStarbio (A), ransum mengandung 10% sekam padi (B), ransum mengandung 10% sekam padi dan 5% daun noni (C)dan ransum mengandung 10% sekam padi, 5% daun noni serta disuplementasi multi enzim (D). Setiap perlakuanterdiri dari tiga ulangan dan setiap ulangan berisi empat ekor itik. Variabel yang diamati adalah konsumsi ransum,konsumsi antioksidan ransum, dan profil lipida telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 10% sekampadi dalam ransum (B) dapat meningkatkan konsumsi ransum secara nyata (P<0,05). Pemberian perlakuan C danD dapat mengurangi konsumsi ransum serta meningkatkan kapasitas antioksidan ransum (P<0,05) dibandingkanperlakuan A. Pemberian perlakuan D juga dapat menekan total kolesterol, LDL, dan Trigliseriada sedangkan padaHDL meningkat secara nyata (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan A. Dari hasil penelitian dapat disimpulkanpemberian 10% sekam padi yang mengandung daun noni (Morinda citrifolia L.) disuplementasi multi enzim dapatmemperbaiki profil lipida telur itik bali pada fase peneluran pertama. Kata kunci: profil lipida telur, sekam padi, multi enzim, daun noni, itik bali
PERFORMANS KELINCI LOKAL (Lepus nigricollis) YANG DIBERI RANSUM DENGAN KANDUNGAN ENERGI BERBEDA NURIYASA, I M.; MASTIKA, I M.; PUGER, A.W.; PUSPANI, E.; WIRAWAN, I W.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 16, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.628 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2013.v16.i01.p03

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performans kelinci jantan lokal (Lepus nigricollis) yang diberi ransum dengan kandungan energi termetabolis berbeda. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah: ransum dengan kandungan energi termetabolis 2200 K.kal/kg (R1), 2500 K.kal/kg (R2), 2800 K.kal/kg (R3) dan 3100 K.kal/kg (R4). Ransum dibuat iso protein dengan kandungan protein kasar 16%. Kelinci yang dipergunakan adalah kelinci jantan lokal lepas sapih dengan umur 4-5 minggu. Variabel yang diamati adalah koefisien cerna bahan kering, efisiensi perubahan GE menjadi DE, berat badan akhir, konsumsi ransum, pertambahan berat badan dan konsumsi air minum. Tidak terjadi perbedaan yang nyata (P>0,05) pada perlakuan ransum terhadap variabel koefisien cerna bahan kering, efisiensi perubahan GE menjadi DE dan konsumsi air minum. Kelinci yang mendapat perlakuan ransum R1 menghasilkan berat badan akhir paling rendah yang berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan R2, R3 dan R4. Konsumsi ransum pada kelinci yang mendapat perlakuan R1 paling rendah yang berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan R2, R3 dan R4. Kelinci yang mendapat perlakuan R3 menghasilkan pertambahan berat lebih tinggi (P<0,05) daripada R2 dan R1 namun perlakuan R3 berbeda tidak nyata (P>0,05) dibandingkan dengan R4. Nilai konversi ransum pada kelinci yang mendapat perlakuan R1 paling tinggi yang berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan R2, R3 dan R4. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ransum dengan kandungan energi termetabolis 2800 K.kal/kg (R3) menghasilkan performans lebih tinggi daripada 2200 K.kal/kg (R1), 2500 K.kal/kg (R2) dan 3100 K.kal/kg (R4).