mufrod mufrod
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP STABILITAS FISIK DAN KIMIA LOTION PENUMBUH RAMBUT EKSTRAK BIJI KEMIRI (Aleurites moluccana L. Willd.) Mufrod, Mufrod; Prasojo, Anas Putro Senu; Mulyani, Sri
Majalah Obat Tradisional Vol 17, No 1 (2012)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.12 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ17iss1pp1-7

Abstract

Ekstrak etanolik 70% biji kemiri dengan konsentrasi 5% dilaporkan memiliki aktivitas menumbuhkan rambut. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap stabilitas fisik dan kandungan flavonoid lotion penumbuh rambut ekstrak biji kemiri sehingga diperoleh suatu sediaan yang acceptable. Lotion dibuat dengan variasi konsentrasi xanthan gum 0,5% ; 1 % ; 1,5%. Pengukuran flavonoid dilakukan dengan metode densitometri . Hasil pengamatan stabilitas fisik yaitu daya lekat, viskositas, dan kadar flavonoid dianalisis secara  statistik. Hasil orientasi formula, lotion dengan konsentrasi xanthan gum 1% adalah yang terbaik dengan daya lekat kurang dari 1 detik, viskositas tiap minggunya naik, dan tidak terjadi pemisahan. Tipe emulsi yang dihasilkan adalah o/w. Hasil densitometri menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar relatif flavonoid antara sebelum dan setelah penyimpanan namun berbeda tidak signifikan (α = 0,158).
FORMULASI TABLET HISAP CAMPURAN EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan KENCUR (Kaempferia galanga L) MENGGUNAKAN KOMBINASI BAHAN PENGISI MANITOL – MALTODEXTRIN Prasetyo, Widodo Ndaru; Mufrod, Mufrod
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.235 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss1pp%p

Abstract

Campuran rimpang temulawak dan kencur sering digunakan sebagai penambah nafsu makan.Namun bentuk sediaan yang selama ini digunakan kurang praktis dan tidak stabil dalam penyimpanan. Oleh karena itu perlu dibuat sediaan tablet hisap yang lebih praktis dan acceptable. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi bahan pengisi manitolmaltodextrin terhadap sifat fisik granul, sifat fisik tablet dan rasa tablet.Ekstrak temulawak dan kencur dibuat dengan metode perkolasi menggunakan etanol 70%, kemudian digranul dengan metode granulasi basah, dibuat menjaditiga formuladengan kombinasi bahan pengisi manitol-maltodekstrin (100:0, 85:15, 70:30). Hasil penelitian menunjukkan kombinasi bahan pengisi manitol-maltodextrin berpengaruh terhadap waktu alir, kompaktibilitas pada sifat fisik granul, dan sifat fisik tablet hisap, kecuali pada uji penampilan. Hasil uji tanggap rasa menunjukkan bahwa responden merasakan formula I asam, sedangkan formula II dan III menunjukkan rasa pahit.
OPTIMASI KOMPOSISI SUKROSA DAN ASPARTAM SEBAGAI BAHAN PEMANIS PADA FORMULA TABLET-EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOLIK BUAH MENGKUDU Pratiwi, Galih; Hertiani, Triana; Mufrod, Mufrod
Majalah Obat Tradisional Vol 16, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.992 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ16iss2pp43-50

Abstract

Mengkudu (Morinda citrifolia L.) telah dipergunakan secara luas dalam pengobatan tradisional. Bentuk sediaan yang ada saat ini belum mampu menutupi rasa dan bau tidak enak buah mengkudu, sehingga perlu diformulasikan sediaan yang lebih akseptabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi formula ekstrak etanolik 40% buah mengkudu menggunakan variasi kadar sukrosa-aspartam dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Tablet effervescent ekstrak etanolik buah mengkudu dibuat menggunakan metode peleburan dalam lima (5) formula, yaitu formula I (100% sukrosa), II (sukrosa-aspartam=75%:25%), III (sukrosaaspartam=50%:50%), IV (sukrosa-aspartam=25%:75) dan V (100% aspartam). Granul effervescent dievaluasi karakteristik densitas massa, waktu alir, indeks pengetapan dan kompaktibilitas. Tablet effervescent yang diperoleh diuji karakteristik keseragaman bobot, kekerasan tablet, kerapuhan, waktu larut tablet dan profil KLTnya. Analisis secara statistik dilakukan dengan metode analisis varian satu jalan, uji Scheffe dan Kruskall-Wallis pada taraf kepercayaan 95 %. Uji akseptabilitas tablet yang dihasilkan dilakukan terhadap 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kadar sukrosa-aspartam mempengaruhi sifat densitas massa, sifat alir dan kompaktibilitas granul yang dihasilkan. Semakin besar jumlah sukrosa di dalam tablet, tablet menjadi lebih keras, kerapuhan kecil, namun waktu larutnya lebih lama. Hasil uji akseptabilitas menunjukkan bahwa 70% responden lebih menyukai formula III dibandingkan formula yang lain. Hasil perhitungan SLD menunjukkan komposisi sukrosa dan aspartam 42:58 sebagai formula optimum.
OPTIMASI FORMULA TABLET HISAP EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galanga (L.) Stuntz) DENGAN KOMBINASI BAHAN PEMANIS MANITOL DAN SUKROSA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN mufrod, Mufrod; Pramono, Suwijiyo; Aufiya, Duhita
Majalah Obat Tradisional Vol 17, No 3 (2012)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.575 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ17iss3pp%p

Abstract

Lengkuas (Alpinia galanga (L.) Stuntz) memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, diantaranya sebagai tonikum. Lengkuas sebagai tonikum masih digunakan secara tradisional, sehingga dosis tidak tetap dan tidak praktis, maka perlu dilakukan formulasi. Tablet hisap dipilih untuk formulasi lengkuas karena praktis dan nyaman. Rasa merupakan parameter yang penting untuk tablet hisap. Oleh karena itu digunakan campuran antara manitol dan sukrosa. Penelitian ini bertujuan untuk optimasi formula tablet hisap menggunakan campuran manitol dan sukrosa dengan metode Simplex Lattice Design.  Ekstrak rimpang lengkuas diperoleh dengan maserasi menggunakan etanol 70%. Tablet hisap dibuat dalam tiga formula yaitu Formula A (100%:0%), Formula B (50%:50%), dan Formula C (0%:100%) dengan metode SLD secara granulasi basah. Massa granul diayak melalui pengayak no. 10 dan dikeringkan dalam oven suhu 60°C, kemudian granul kering dicampur homogen dengan Mg stearat-talk, selanjutnya diuji sifat fisik meliputi kecepatan alir dan kompaktibilitas. Granul dikempa menjadi tablet dan diuji sifat fisik, meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu larut, serta tanggap rasa. Data yang diperoleh digunakan untuk membuat profil sifat fisik granul dan rasa dari tablet. Formula optimum dipilih berdasarkan respon total tertinggi. Kemudian dibuat tablet berdasarkan formula optimum dan diuji sifat fisik granul dan tablet. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan secara teoritik dan statistik menggunakan T-test. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa formula optimum tablet hisap ekstrak rimpang lengkuas adalah formula dengan perbandingan 25% manitol : 75% sukrosa. Kecepatan alir dan kompaktibilitas granul formula optimum berbeda bermakna antara verifikasi dengan perhitungan SLD, sedangkan waktu larut dan tanggap rasa tablet berbeda tidak bermakna. Komposisi sukrosa yang dominan dapat menaikkan respon kompaktibilitas granul, waktu larut, dan tanggap rasa tablet hisap, menurunkan respon kecepatan alir granul.
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) YANG MENGANDUNG FLAVONOID DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI MANITOL-SUKROSA Juliantoni, Yohanes; Mufrod, Mufrod
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.366 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss2pp%p

Abstract

Senyawa flafonoid yang terdapat pada daun jambu biji diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak daun jambu biji menjadi sediaan yang acceptable. Eksrak daun jambu buji diformulasikan menjadi sediaan tablet hisap dengan kombinasi bahan pengisi manitol-sukrosa. Metode Simple Lattice Desaign digunakan untuk mengetahui pengaruh kombinasi bahan terhadap sifat fisik granul dan tablet dan prediksi formula optimal. Ekstrak dibuat dengan cara maserasi simplisia menggunakan etanol 70%, dikentalkan dan dikeringkan menggunakan alat freeze dryer. Tablet hisap dibuat dalam 5 formula berdasarkan kombinasi monitol-sukrosa yaitu: F1(0%:100%) ; F2(25%:75%); F3(50%:50%); F4(75%:25%); F5(25%:75%) menggunakan bahan pengikat larutan gelatin 5%. Granul kering yang dihasilkan diuji sifat alirnya, dicampur homogenya dengan lubrikan dan dikempa. Tablet yang dihasilkan diuji keseragaman bobot, kekerasan tablet, kerapuhan dan tanggapan rasa. Persamaan Simple lattice desaign dan formula optimum diprediksi menggunakan software Desaign Expert versi 8.0.5.2. Tablet hisap masing-masing formula yang dihasilkan telah memenuhi syarat beberapa sifat fisik tablet hisap. Perubahan proporsi kombinasi manitol-sukrosa mempengaruhi sifat fisik granul maupun tablet. Berdasarkan analisis menggunakan software Desaign Expert versi 8.0.5.2, formula optimal diberikan oleh kombinasi manitol-sukrosa 82,28%:17.72%.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK SARI TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Purwanto, Purwanto; Mufrod, Mufrod; Swastika NSP, Alissya
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.13 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss3pp132-140

Abstract

Penuaan dini yang ditandai dengan kondisi kulit kering, bersisik, kasar dan disertai munculnya keriput dan noda hitam atau flek, kini menjadi menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh wanita, terutama kalangan wanita pada usia produktif. Faktor penyebab penuaan dini yaitu faktor internal (kesehatan, daya tahan tubuh, stres dan perubahan hormonal) dan faktor eksternal (radikal bebas, sinar matahari dan polutan). Radikal bebas dapat dicegah dengan penggunaan senyawa-senyawa antioksidan baik sintetik atau bahan alam. Tomat merupakan salah satu antioksidan yang alami. Kandungan antioksidan yang paling banyak di dalam tomat adalah likopen. Tomat yang digunakan dalam bentuk sari tomat yang dibuat dengan metode penyarian. Tomat dalam penggunaannya secara langsung dirasa kurang efektif sehingga dibuat dalam bentuk sediaan krim. Formula krim dibuat dengan variasi konsentrasi sari tomat (5%, 10%, 15%, dan 20%). Aktivitas antioksidan diuji dengan metode DPPH, serta diamati stabilitas fisiknya yaitu homogenitas, viskositas, daya sebar, daya lekat, rasio pemisahan krim dan pH. Data dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov, uji one way ANOVA dan uji Tukey. Data uji organoleptis, sifat fisik krim, dan tipe emulsi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari tomat memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 yaitu 2,69%. Kenaikan konsentrasi sari tomat memberikan hasil yang berbeda bermakna pada semua formula kecuali antara formula III dan IV memberikan hasil tidak berbeda bermakna. Nilai IC50 krim sari tomat adalah 9,12%; 7,08%; 3,61%; 2,85% berturut-turut untuk krim dengan konsentrasi sari tomat 5%, 10%, 15%, 20%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi sari tomat maka semakin tinggi pula aktivitas antioksidannya yang ditunjukkan dengan semakin rendah nilai IC50. Kenaikan konsentrasi sari tomat sebagai bahan aktif memberikan hasil yang berbeda bermakna terhadap perbedaan aktivitas antioksidan, warna, dan bau, tetapi tidak menyebabkan perbedaan bermakna terhadap konsistensi, viskositas, daya sebar, waktu lekat dan pH. 
PENGARUH PENINGKATAN KONSENTRASI PATI BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) SEBAGAI PENGIKAT TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK GRANUL DAN TABLET EKSTRAK AKAR ALANG-ALANG (Imperata cylindrica Linn.) Mufrod, Mufrod; Mutmainah, Mutmainah; Kartika, Dyah Hana
Majalah Obat Tradisional Vol 17, No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.094 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ17iss2pp22-26

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pati biji alpukat sebagai bahan pengikat terhadap karakteristik fisik granul yaitu kecepatan alir, sudut diam dan kandungan lembab serta terhadap karakteristik fisik tablet yaitu keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur. Ekstrak akar alang-alang di peroleh dengan cara remaserasi dengan pelarut etanol 70%. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dengan peningkatan pati biji alpukat sebagai pengikat tablet (FI: 10%, FII: 20%, dan FIII: 30%) dan dilakukan uji karakteristik fisik granul dan karakteristik fisik tablet. Data yang diperoleh dianalisis secara teoritis dengan membandingkan terhadap pustaka dan secara statistik menggunakan one-way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan uji scheffe. Hasil menunjukkan bahwa kecepatan alir dan sudut diam granul menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi pati biji alpukat sebagai bahan pengikat, sedangkan kandungan lembab granul semakin meningkat. Kekerasan dan waktu hancur  tablet meningkat dengan meningkatnya konsentrasi pati biji alpukat sebagai bahan pengikat, sedangkan kerapuhan tablet menurun dan bobot tablet semakin seragam.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol (BL) Hook f. & Th.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT FISIK SEDIAAN KRIM Mufrod, Mufrod; Pramono, Suwidjiyo; Suwandi, Anita Oktaviani
Majalah Obat Tradisional Vol 17, No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.972 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ17iss2pp27-33

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak daun kepel (Stelechocarpus burahol (BL) Hook f. & Th.) terhadap aktivitas antioksidan serta sifat fisik sediaan krim. Ekstrak daun kepel diperoleh dengan metode infundasi. Ujia ktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode penangkapan radikal DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Krim ekstrak daun kepel dibuat dalam 3 formula dengan variasi konsentrasi ekstrak (2,5; 5,0; 7,5%b/b) dengan basis a/m. Krim yang diperoleh diuji sifat fisiknya meliputi organoleptis, homogenitas, dayasebar, dayalekat, viskositas, rasio volume pemisahan, dan ujia ktivitas antioksidan. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode statistic menggunakan uji ANOVA satu jalan dilanjutkan dengan uji Tukey dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak daun kepel sebagai bahan aktif menyebabkan perbedaan warna, bau, dan viskositas krim. Perbedaan konsentrasi ekstrak daun kepel sebagai bahan aktif tidak berpengaruh terhadap  homogenitas, daya lekat, dan rasio pemisahan krim. Perbedaan konsentrasi ekstrak daun kepel sebagai bahan aktif tidak menyebabkan perbedaan daya sebar krim kecuali antara formula II (5,0% b/b) dan formula III (7,5% b/b). Peningkatan konsentrasi ekstrak daun kepel sebagai bahan aktif menyebabkan perbedaan aktivitas antioksidan krim kecuali antara formula II (5,0%) dan formula III (7,5%).
FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK RIMPANG JAHE EMPRIT (Zingiber officinale Rosc.) DENGAN VARIASI KADAR ASAM SITRAT DAN ASAM TARTRAT Mufrod, Mufrod; Kartikasari, Sekararum Diah; Murti, Yosi Bayu
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.884 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ20iss2pp124-132

Abstract

Jahe (Zingiber officinale Rosc.) memiliki khasiat sebagai anti emetik. Rimpang jahe biasanya dikonsumsi sebagai  minuman penyegar instan seduhan sehingga perlu dibuat menjadi sediaan yang lebih efektif, efisien dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan rimpang jahe menjadi sediaan tablet effervescent dengan menggunakan variasi kadar asam sitrat dan asam tartrat. Ekstrak kering jahe dibuat dengan metode ekstraksi menggunakan etanol 70% dan diuapkan dengan spray dryer. Ekstrak dibuat menjadi 5 formula dengan variasi jenis dan jumlah sumber asam menggunakan metode peleburan. Granul yang diperoleh diuji sifat fisiknya meliputi uji waktu alir, indeks tap, sudut diam, daya serap air, kompaktibilitas, densitas massa, kadar air dan kadar fenolik total. Granul tersebut ditablet dan diuji sifat fisik tablet meliputi keseragaman bobot, kerapuhan, kekerasan, waktu larut, uji tanggap rasa, dan kadar fenolik total. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova One Way dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji sifat fisik granul dan tablet effervescent ekstrak rimpang jahe menunjukkan bahwa formula III (50% asam sitrat) merupakan formula terbaik karena memenuhi persyaratan fisik granul dan tablet. Sedangkan formula V (100% asam tartrat) merupakan formula yang memberikan kestabilan kadar fenolik yang paling besar.
Optimum Dose and Formulation of Centella asiatica L. Urban Extract Against IgG of Wistar Strain Male Mices which Induced by BCG Vaccine Ermawati, Dian Eka; Sasmito, Ediati; Mufrod, Mufrod; ND., Pramitha Esha; UA., Ni Putu; KD, Anggi; H., Muchammad; S., Aini
Journal of Food and Pharmaceutical Sciences Vol 4, No 3 (2016): J. Food Pharm. Sci (September-December)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.465 KB) | DOI: 10.14499/jfps

Abstract

Objective: Centella asiatica L.Urban contains triterphenoid saphonin, flavonoid, and pectin that believed to have an immunomodulatory effect toward the Immunoglobulin-G in Wistar strain male mices which Induced by BCG vaccine. A study was conducted to find out the optimum dose and formulation of in enhancing on the level of IgG. It’s therefore expected that Cantella asiatica L.Urban can be used as an immunomodulatory suplement in both animals and human.Methods: Centella asiatica L.Urban were macerated with ethanol 50%. This was an experimental study with the post-test control group design. The samples in this study were 35 Wistar strain male mices which divided into 7 groups: negative control [Aquadest 0,5mL/20g BW]; control immunosupresant [Prednison® 0,06mg/20g BW]; control immunostimulant [Levamisol® 0,445mg/20g BW]; ethanolic extract of Cantella asiatica L.Urban with a dose of 50mg; 100mg; 150mg; 200mg/Kg B.W were administered orally fo 10 day, after the treatments implemented, BCG [Bacillus Calmette Guerin] vaccine was infected intraperitoneally on day 10th, 14th, 21st, and 28th. The most effective doses of ethanolic extract of Cantella asiatica L.Urban was further studied for its effect on hormonal assay using ELISA reader which compared with the effects of Prednison® and Levamisol®. Based on simplex lattice design to find the optimum proportion of coefficients a, b, and ab of the equation Y = a (A) + b (B) + ab (A) (B), where A is lactose and B is amylum.Results : Oral administration of ethanolic extract of Cantella asiatica L.Urban at dose of 50mg and 100mg/Kg B.W increased the immunity which showed elevated levels of IgG in the blood serum in Wistar strain male mices that had been induced by BCG vaccine. The optimum formula capsul of Centella asiatica L.Urban extract that use combination of 80% Amylum and 20% Lactose which produce the optimum parameters of disintegration time (≤15minutes) and CV of weight uniformity (≤5%)with the test results had no significant difference to the prediction results of Simplex Lattice Design [p>0.05].Keywords:  Centella asiatica L.Urban extract, Immunomodulator, simplex lattice design