Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) YANG MENGANDUNG FLAVONOID DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI MANITOL-SUKROSA Juliantoni, Yohanes; Mufrod, Mufrod
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.366 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss2pp%p

Abstract

Senyawa flafonoid yang terdapat pada daun jambu biji diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak daun jambu biji menjadi sediaan yang acceptable. Eksrak daun jambu buji diformulasikan menjadi sediaan tablet hisap dengan kombinasi bahan pengisi manitol-sukrosa. Metode Simple Lattice Desaign digunakan untuk mengetahui pengaruh kombinasi bahan terhadap sifat fisik granul dan tablet dan prediksi formula optimal. Ekstrak dibuat dengan cara maserasi simplisia menggunakan etanol 70%, dikentalkan dan dikeringkan menggunakan alat freeze dryer. Tablet hisap dibuat dalam 5 formula berdasarkan kombinasi monitol-sukrosa yaitu: F1(0%:100%) ; F2(25%:75%); F3(50%:50%); F4(75%:25%); F5(25%:75%) menggunakan bahan pengikat larutan gelatin 5%. Granul kering yang dihasilkan diuji sifat alirnya, dicampur homogenya dengan lubrikan dan dikempa. Tablet yang dihasilkan diuji keseragaman bobot, kekerasan tablet, kerapuhan dan tanggapan rasa. Persamaan Simple lattice desaign dan formula optimum diprediksi menggunakan software Desaign Expert versi 8.0.5.2. Tablet hisap masing-masing formula yang dihasilkan telah memenuhi syarat beberapa sifat fisik tablet hisap. Perubahan proporsi kombinasi manitol-sukrosa mempengaruhi sifat fisik granul maupun tablet. Berdasarkan analisis menggunakan software Desaign Expert versi 8.0.5.2, formula optimal diberikan oleh kombinasi manitol-sukrosa 82,28%:17.72%.
Formulasi Nutraseutikal Sediaan Gummy Candies Sari Buah Duwet (Syzygium cumini) Juliantoni, Yohanes; Wirasisya, Dyke Gita; Hasina, Raisya
Jurnal Kedokteran Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Senyawa radikal dapat merusak serabut kolagen kulit dan matrik dermis sehingga kulit menjadi kering, keriput, bahkan dapat terjadi penuaan dini. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan bahan yang memiliki aktivitas antioksidan. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan adalah buah duwet. Gummy candy merupakan permen kunyah semi basah yang terbuat dari gelatin dan karegenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas antioksidan dan kualitas organoleptik pada gummy candy dari ekstrak sari buah duwet. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah melihat aktivitas penangkapan radikal DPPH dari buah duwet. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sampel ekstrak perasan buah duwet memiliki aktivitas penangkapan radikal bebas. Aktivitas penangkapan radikal DPPH sampel dilihat secara kualitatif dari perubahan warna. Ekstrak kemudian diformulasikan ke dalam bentuk gummy candy. Uji akseptabilitas menunjukkan formulasi nutraseutikal sediaan gummy candies sari buah duwet (Syzygium cumini) sudah baik namun harus dilakukan optimasi formula dan evaluasi sediaan untuk memperoleh hasil terbaik. Kesimpulan: Hasil uji tanggap rasa, aroma, dan kekenyalan sediaan gummy candies menunjukkan bahwa ekstrak buah duwet dapat dibuat menjadi sediaan gummy candies.
GAMBARAN IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM Rahmatul Aini, Siti; ndayani, Yayuk; Ananto, Agus Dwi; Juliantoni, Yohanes; Pratama, Iman Surya
Jurnal Kedokteran Vol 9 No 4 (2020): Jurnal Kedokteran volume 9 no 4 2020
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v9i4.488

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran implementasi sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Studi ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Unit Penjaminan Mutu Program Studi Farmasi UNRAM (UPM PS Farmasi UNRAM) dengan melibatkan Gugus Penjamin Mutu (GPM-FK) dan Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP) UNRAM. Data diperoleh melalui teknik telusur dokumen, observasi, wawancara semi terstruktur, dan Focus Group Discussion (FGD). Implementasi SPMI ditelaah berdasarkan siklus OSDAT (Organisasi, Sistem, Do, Audit, Tindak Lanjut). Implementasi SPMI di Program Studi Farmasi FK UNRAM dilakukan menggunakan model kombinasi antara unit penjamin mutu dengan aras manajemen pengelola program studi. Tahap penetapan standar masih menjadi prioritas utama untuk implementasi SPMI. Berbagai kegiatan yang mengarah pada implementasi SPMI telah dilakukan program studi, namun dokumentasi SPMI perlu dilakukan dengan baik sebagai arah pengendali kegiatan tersebut.
AKTIVITAS MUKOLITIK SIRUP EKSTRAK ETANOLIK BIJI KAPULAGA (Amomum compactum Sol. Ex Maton) PADA MUKUS USUS SAPI SECARA IN VITRO Syaputra, Rizky Anugerah; Aini, Siti Rahmatul; Juliantoni, Yohanes
Jurnal Kedokteran Vol 10 No 1 (2021): volume 10 nomor 1 2021
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v10i1.504

Abstract

Latar belakang: Biji kapulaga lokal secara tradisional digunakan sebagai obat batuk. Penggunaan biji kapulaga lokal sebagai obat batuk dengan cara mengunyah biji yang telah dicuci dan cairannya ditelan. Studi saintifikasi ekstrak etanol biji kapulaga lokal sebagai mukolitik masih terbatas sehingga membutuhkan pengembangan lebih lanjut agar dapat dibuktikan manfaat serta keamannya dan dapat sebagai landasan ilmiah terhadap pengembangan obat tradisional. Metode: Biji kapulaga dimaserasi menggunakan etanol 70% kemudian dilakukan skrining kualitatif flavonoid, saponin, dan terpenoid. Pengujian aktivitas mukolitik melalui media mukus usus sapi menggunakan viskometer Ostwald. Sediaan sirup diuji sifat fisiknya, meliputi uji kemudahan dituang, stabilitas warna dalam penyimpanan, pH, dan efektivitas mukolitik. Hasil: Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etanolik biji kapulaga lokal dengan konsentrasi 0,2; 0,4; 0,6; dan 0,8% mampu menurunkan viskositas mukus usus sapi secara signifikan terhadap kelompok kontrol negatif. Ekstrak konsentrasi 0,8% memiliki aktivitas mukolitik yang setara dengan asetilsistein 0,1% secara in vitro. Pada sirup ekstrak biji kapulaga lokal mampu menurunkan viskositas mukus usus sapi, namun aktivitasnya belum setara asetilsistein. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa uji sifat fisik sirup menunjukkan sirup ekstrak biji kapulaga lokal mudah dituang, warna stabil dalam penyimpanan, dan pH sirup masuk kondisi asam, yaitu 3,4. Pada uji sifat fisik organoleptik (rasa, aroma, warna) dapat diterima responden, sedangkan untuk kekentalan masih kurang disukai.
Formulasi Pasta Gigi Ekstrak Etanolik Herba Ashitaba (Angelica keiskei) Juliantoni, Yohanes; Subaidah, Windah Anugrah; Wirasisya, Dyke Gita
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 7, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v7i2.2365

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) memiliki khasiat sebagai antibakteri Streptococcus aureus mutans yang merupakan penyebab karies gigi. Pasta gigi merupakan salah satu bentuk sediaan untuk pembersih gigi. Penelitian ini dilakukan untuk membuat formulasi ekstrak herba ashitaba dalam bentuk pasta gigi. Metode maserasi digunakan untuk mengekstraksi ashitaba dengan larutan penyari etanol 96%. Pasta gigi dibuat dengan tiga variasi konsentrasi dari karbopol 940 secara berurutan yaitu 1% (formulasi I), 2% (formulasi II), dan 3% (formulasi III). Parameter uji formula pasta gigi meliputi pH, homogenitas, tinggi busa, dan uji hedonik. Rendemen ekstrak etanol ashitaba diperoleh sebesar 18,13%. Hasil uji sifat fisik tiga sediaan pasta gigi menunjukkan bahwa ketiga formula homogen, memenuhi syarat pH, dan Formula II memiliki nilai respon kesukaan yang paling baik.
Optimasi Konsentrasi Vaselin Album dan Adeps Lanae pada Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Alfilaili, Baiq Saomi; Hajrin, Wahida; Juliantoni, Yohanes
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 9 No 2 (2021): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.api.2021.9.2.4084

Abstract

Cherry leaves (Muntingia calabura L.) contain secondary metabolites such as tannins, flavonoids, and saponins. This secondary metabolite compound functions as an antibacterial, especially Staphylococcus epidermidis bacteria that cause acne, so that it can be developed into a formula. One of the dosage forms that can be developed is the ointment dosage form. The choice of base concentration is very important because it can affect the physical properties and effectiveness of the preparation. The purpose of this study was to determine the optimum composition of the ethanol extract formula of cherry leaves with variations concentration of Vaseline album and adeps lanae, physical properties and level of acceptance of the consumer formula which was declared optimal. Cherry leaves were extracted by maceration method using ethanol 96% solvent. Determination of the optimum value was carried out using the Simplex Lattice Design method available in the Design Expert software Version 11. The results showed that the optimum ointment formula had a composition of vaseline albumin and adeps lanae of 73,29% and 9,71%, with a spreadability 3,10 ± 0,12 cm, adhesion 6,10 ± 0,53 seconds, pH 4,78 ± 0,08, and the acceptability value is 4,02. So it can be concluded that the formula declared optimum has physical properties that meet the requirements and are liked by the respondents.
Formulasi dan Karakterisasi Nanoemulsi dari Ekstrak Biji Buah Makasar (Brucea javanica (L) Merr) Hajrin, Wahida; Subaidah, Windah A.; Juliantoni, Yohanes
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v11i1.38691

Abstract

Potensi antiinflamasi B. javanica perlu dikembangkan menjadi sediaan topikal. Bioavailabilitas dan stabilitas zat aktif menjadi batasan dalam pengunaannya sehingga perlu pengembangan formula yang sesuai. Nanoemulsi merupakan salah satu alternatif sediaan yang dapat meningkatkan stabilitas maupun penetrasi obat ke dalam kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula sediaan nanoemulsi ekstrak etanol biji B. javanica serta mengetahui stabilitasnya. Metode formulasi sediaan nanoemulsi dilakukan dengan bantuan pseudoternary phase diagram dengan 3 variasi komponen, yaitu minyak zaitun (EVOO), Smix (tween-propilenglikol 5:1), dan air. Karakterisasi nanoemulsi yang dilakukan adalah ukuran globul, % transmitan, pH, viskositas, dan drug load. Nanoemulsi biji B. javanica kemudian diuji stabilitasnya menggunakan metode Freeze-thaw cycle. Karakteristik sediaan nanoemulsi yang dihasilkan adalah ukuran globul 14,4±0,3 nm, zeta potensial sebesar 7,7±0,2 mV, % transmittant sebesar 93,05±4,06%, pH 7,14±0,05, viskositas 35800±2700 cps, dan drug load 83,81±8,49%. Nanoemulsi B. javanica memiliki karakteristik yang baik, namun tidak stabil berdasarkan nilai transmitan dan zeta potensial.
Pengaruh Dua Metode Pengeringan Pada Aktivitas Antibakteri Ashitaba (Angelica keiskei ) Terhadap Streptococcus mutans: Effect of Two Different Drying Methods on Antibacterial Activity of Ashitaba Againts Streptococcus mutans Wirasisya, Dyke Gita; Juliantoni, Yohanes; Hajrin, Wahida
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 4 No. 1 (2018): (March 2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.289 KB) | DOI: 10.22487/j24428744.2018.v4.i1.9629

Abstract

The aim of this study was to determine a change that occurs in total phenolic content (TPC) and antibacterial activity of ashitaba (Angelica keiskei) after dried using two different methods : sun and oven drying. The effectiveness of the drying methods was evaluated in term of total phenolic content (TPC) by using spectrophotometric assay with Folin-Ciocalteu reagent and antibacterial activity againts Streptococcus mutans by in vitro macrodilution assay. Oven drying at 60oC possessed high TPC (2,98 ± 0,0935 g EAG/100g) compared to sun drying method (1,72 ± 0,0142 g EAG/100g). Simillar pattern was also observed in antibacterial activity. Oven drying have higher antibacterial activity with the MBC (minimal bactericidal concentration) value of 0,5 mg/mL againts Streptococcus mutans. Therefore, sun drying is not suggested for drying method of ashitaba in terms of total phenolic content and antibacterial activity compared with oven drying methods.
Formulasi Pasta Gigi Ekstrak Etanolik Herba Ashitaba (Angelica keiskei) Juliantoni, Yohanes; Subaidah, Windah Anugrah; Wirasisya, Dyke Gita
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 7 No. 2 (2020): Oktober
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v7i2.2365

Abstract

Ashitaba (Angelica keiskei) memiliki khasiat sebagai antibakteri Streptococcus aureus mutans yang merupakan penyebab karies gigi. Pasta gigi merupakan salah satu bentuk sediaan untuk pembersih gigi. Penelitian ini dilakukan untuk membuat formulasi ekstrak herba ashitaba dalam bentuk pasta gigi. Metode maserasi digunakan untuk mengekstraksi ashitaba dengan larutan penyari etanol 96%. Pasta gigi dibuat dengan tiga variasi konsentrasi dari karbopol 940 secara berurutan yaitu 1% (formulasi I), 2% (formulasi II), dan 3% (formulasi III). Parameter uji formula pasta gigi meliputi pH, homogenitas, tinggi busa, dan uji hedonik. Rendemen ekstrak etanol ashitaba diperoleh sebesar 18,13%. Hasil uji sifat fisik tiga sediaan pasta gigi menunjukkan bahwa ketiga formula homogen, memenuhi syarat pH, dan Formula II memiliki nilai respon kesukaan yang paling baik.
Evaluasi Kadar Antosianin Beras Merah dan Hitam Serta Formulasi Sediaan Masker Peel-Off Yogaswara, I Gusti; Wirasisya, Dyke Gita; Juliantoni, Yohanes; Hidayat, Lalu Husnul
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v10i1.614

Abstract

Brown rice and black rice have high levels of anthocyanins so they have the potential to be developed as peel-off masks. This study aims to determine the anthocyanin levels of brown rice and black rice ethanol extracts and carry out formulations and evaluations of the physical properties of the peel-off mask formula with the highest anthocyanin levels. The anthocyanin levels of the two samples were determined using the pH difference method. Black rice samples produced the highest anthocyanin levels. Peel-off mask preparations are formulated from samples with the highest anthocyanin levels. Evaluation of the preparation includes organoleptic testing, homogeneity, dispersal power, pH and the time the preparation dries. Anthocyanin levels of black and red rice were 123.2±6,312 and 24.9±4,117 mg/100 gr, respectively. The maske r peel-off preparation was successfully formulated from black rice with a content of 1%. The evaluation results showed that the peel-off mask was purple, gel shape, distinctively scented, homogeneous, spreading power was 6.0 cm, pH 5.0 and the preparation time dried 20.33 ± 0.15 minutes. Based on research, it can be concluded that the formula of the peel-off mask of 1% black rice ethanol extract has met the physical requirements of the preparation.