Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Osong, Value Transformation of Oral Tradition in Regional Language Learning of SMPN 1 Bulupoddo, Sinjai Regency Hardianti Hasyim; Ery Iswary; Ilham Ilham; Firman Saleh
SELTICS Vol 4 No 2 (2021) Seltics Journal: Scope of English Language Teaching, Literature and Linguistics Jo
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.084 KB) | DOI: 10.46918/seltics.v4i2.1067

Abstract

This study is a quantitative descriptive study that describes the ability to read blanks of eighth-grade students of SMPN 1 Bulupoddo, Sinjai Regency. Based on the presentation of the results of the data analysis above, it can be described in detail about the osong reading ability of the eighth-grade students of SMPN 1 Bulupoddo, Sinjai Regency. Students' test results in reading blanks are then analyzed based on predetermined criteria or assessment indicators, namely the pronunciation aspect with a score of 1 to 1, intonation aspect with a score of 1 to 3, gesture aspect with a score of 1 to 3, expression aspect with a score of 1 up to 3, the aspect of appreciation with a score of 1 to 3, the aspect of appearance with a score of 1 to 3. Of the six aspects of the assessment of reading blanks, the maximum score is 18. In the contents of elong osong itself, the theme contained in it is the figure of a Bugis human who is brave and does not stand still and becomes a coward towards the nation and homeland. The tones used are generally satirical and patronizing. The atmosphere or state of the reader's soul after reading or listening to the osong can be a booster or an incendiary. While the results of the current study emphasize the ability of students to read blanks. This is what distinguishes previous research from the results of the present study. Keywords: Osong, Value Transformation, Learning, Regional Language, Sinjai
Language Use of The Community of Drugs Abuse in Sinjai District, Sociolinguistic Study Fatahuddin Burhanuddin; Tadjuddin Maknun; Ery Iswary
SELTICS Vol 5 No 1 (2022) Seltics Journal: Scope of English Language Teaching, Literature and Linguistics Jo
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.725 KB) | DOI: 10.46918/seltics.v5i1.1319

Abstract

The use of language among drug abusers community. The distribution and incidents of drug abuse currently become a matter of great concern in our country. In practice, a community of drug offenders who have become convicts uses specific languages in carrying out their actions. Of course, the use of that language has its purpose. Departing from this phenomenon, sociolinguistic research is needed to describe and explain the classification, meaning of language, and the purpose of language use. This study used a language variety theory design in sociolinguistics with a qualitative descriptive method. The results of this study described seven language classifications and meanings of community language, Besides, there is a certain use of secret language from the community of drug abusers, namely as a means of communication in the community and protecting the community from access by other people or other groups. Keywords: Community Language, Drug Abusers, Sinjai
Analisis Campur Kode pada Percakapan Mahasiswa Pascasarjana Linguistik Universitas Hasanuddin Angkatan 2020 di Grup Whatsapp A. Murni Al; Mardi Adi Armin; Ery Iswary
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i2.1882

Abstract

Di dalam berkomunikasi, tak jarang penutur menggunakan dua bahasa atau lebih untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sosiolinguistik merupakan sub-disiplin dari ilmu linguistik yang berfokus untuk mengkaji hubungan bahasa dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis atau bentuk campur kode dalam media grup Whatsapp. Objek fokus dari penelitian ini adalah percakapan mahasiswa program Pascasarjana Linguistik Universitas Hasanuddin Angkatan 2020 di grup Whatsapp. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari percakapan mahasiswa di grup Whatsapp. Data dianalisa dengan menggunakan metode simak dan metode catat. Metode simak dilakukan dengan mengamati percakapan para mahasiswa di grup Whatsapp tersebut. Kemudian, penulis menggunakan metode catat yaitu metode yang dilakukan untuk mencatat percakapan yang terjadi. Data dikategorikan berdasarkan jenis-jenis yang telah ditentukan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para mahasiswa sangat sering menggunakan campur kode (code-mixing) untuk berinteraksi satu sama lain. Adapun tujuan dari penggunaan campur kode tersebut yaitu untuk 1) memberitahukan sesuatu, 2) menegaskan sesuatu, 3) menjelaskan sesuatu, dan 4) menghibur.
Tindak Tutur Bahasa Toraja pada Kolom Komentar Media Sosial Facebook Kareba Toraja Junita Sampe; Tadjuddin Maknun; Ery Iswary
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i2.1954

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis dan bentuk tindak tutur bahasa Toraja yang digunakan dalam media sosial pada kolom komentar di laman Kareba Toraja. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat jenis dan bentuk pada komentar berbahasa Toraja di laman Kareba Toraja. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, baca, simak, sadap, simak bebas libat cakap, catat dan terjemahan. Data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jenis tindak tutur yang ditemukan adalah jenis tindak tutur ilokusi dengan bentuk bentuk asertif, direktif, ekspresif dan tidak ditemukan tindak tutur komisif dan deklaratif. Bentuk asertif terdiri atas bentuk menegaskan dan memberi informasi. Bentuk direktif terdiri atas menyuruh dan menyarankan. Bentuk ekspresif terdiri atas terima kasih, memuji dan menyalakan. Tidak ditemukan adanya jenis tindak tutur lokusi dan perlokusi serta tindak tutur bentuk deklaratif.
Pollution Forensic Linguistic Analysis Natalius Pigai’s Good On Social Media Fatahuddin Burhanuddin; Tajuddin Maknun; Ery Iswary; Firman saleh
La Ogi : English Language Journal Vol 8 No 2 (2022): July
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, LP3M Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.937 KB) | DOI: 10.55678/loj.v8i2.693

Abstract

This study aims to: (1) explain the meaning of denotation and connotation of defamation on social media, (2) explain the pragmatic analysis (speech acts) of defamation on social media, and (3) explain the juridical effects of defamation on social media. The data in this study are language that contains criminal acts of defamation on social media Facebook. The data source in this study is the social media Facebook. The method used in this research is descriptive qualitative method, data collection techniques in the form of capturing screens, reading techniques, and taking notes. Data were analyzed using qualitative content analysis techniques. The results of this study indicate that: based on the semantic study of NA speech on social media Facebook, NP contains denotative and connotative meanings. The use of the type of animal chosen by the speaker is a different animal from the animals that are used to insult and humiliate. In this pragmatic study of speech is a type of ommissive illocutionary speech act. There is also a metaphorical meaning in the words "human", "gorilla", and "desert lizard", which is to compare the power between ordinary people, a group of people who have power against the government, and a group of people who are against the government. Perlocutionary in this sentence is the reporting of AN in Polda Papua and Polda Papua Barat so that Bareskrim takes the case. AN will be subject to Article Law Number 19 of 2016 Amendments to the ITE Law and KUHP Article 310 paragraph (2) of the Criminal Code regarding written pollution.
Representasi Tanda dalam Ungkapan Pemmali Pada Masyarakat Bugis di Kabupaten Barru Andi Fadlan Sukmal; Lukman Lukman; Ery Iswary; Firman Saleh
Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 8 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jn.v8i1.1890

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan representasi tanda dalam ungkapan pemmali bagi masyarakat Bugis di Kabupaten Barru. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Temuannya yaitu dalam masyarakat ditemukan beberapa pemmali berupa larangan yang sebenarnya dimaksudkan untuk mendidik, namun dalam penyampaiannya justru diungkapkan dengan menyampaikan konsekuensi yang berbeda. Pemmali merupakan bagian dari tabu yang masih banyak dipercaya oleh sebagian orang. Bagi orang yang percaya pemali, hal buruk yang terjadi sering kali dikaitkan dengan perilaku atau ucapan orang yang mengalaminya. Dalam pemmali terdapat tanda-tanda yang merepresentasikan kesepakatan sosial masyarakat Desa Pancana, yaitu: 1) kepala sebagai simbol kehormatan seseorang, sementara kaki bagian tubuh yang menyentuh tanah sehingga harus dijaga agar tetap sopan, 2) pintu dipercaya sebagai tempat masuknya hal baik seperti rejeki dan hal buruk seperti setan, 3) orang yang sedang hamil dianggap sebagai representasi dari dirinya dan anaknya, sehingga diharuskan menjaga tingkah laku dan bersikap, termasuk yang dikenakan dan dimakan selama kehamilan, 4) menyerupai orang meninggal dilarang karena dianggap sebagai doa, 5) makanan dan minuman adalah rejeki yang harus dihargai dengan cara diperlakukan dengan baik, termasuk alas yang digunakan, 6) dipercaya manusia hidup berdampingan dengan makhluk halus sehingga harus selalu menjaga diri agar tidak mendapat gangguan dari mereka
Tindak Tutur Asertif Guru Dalam Sosialisasi Program PAUD Kepada Orang Tua Siswa di TK Kuncup Mekar Pitulua Wihdatul Afal; Nurhayati Nurhayati; Ery Iswary
Jurnal Sinestesia Vol. 13 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sosialisasi dalam dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Anak Usia Dini merupakan proses memperkenalkan sebuah sistem kepada masyarakat dan bagaimana menentukan tanggapan serta reaksinya. Tindak tutur asertif sering digunakan karena tuturan tersebut mengekspresikan pernyataan, penyampaian, dan pemberitahuan akan topik sosialisasi yang diadakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur ilokusi berdasarkan pandangan teori tindak tutur ilokusi Searle dengan menitikberatkan pembahasan pada tindak tutur asertif dalam sosialisasi program PAUD kepada orang tua siswa di TK Kuncup Mekar Pitulua. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode simak yang dipadupadankan dengan teknik rekam dan teknik catat. Tuturan-tuturan yang disimak tersebut dikhususkan pada tuturan yang mengandung bentuk dan fungsi tindak tutur asertif. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis pragmatik dengan tiga langkah esensial yaitu identifikasi data, klasifikasi data, dan analisis data. Analisis data yang dilakukan dengan mengklasifikasikan tuturan yang mengandung bentuk dan fungsi tindak tutur asertif berdasarkan teori Searle. Hasil penelitian didapatkan bentuk tindak tutur, yaitu (1) bentuk tindak tutur langsung dan (2) bentuk tindak tutur tidak langsung. Penelitian ini juga menjelaskan fungsi tindak tutur asertif, yaitu (1) fungsi memberitahukan, (2) fungsi menyatakan, (3) fungsi mengeluhkan, (4) fungsi menyarankan, (5) fungsi membanggakan, dan (6) fungsi melaporkan.
RELASI GENDER PEREMPUAN DALAM TEKS LA GALIGO Hasmawati SU; Ery Iswary; Prasuri Kuswarini
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 4 No. 3 (2023): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 4 Nomor 3, September 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v4i3.1251

Abstract

This research is qualitative, using the descriptive method. This study aims to analyze the gender relations of women in the La Galigo text based on NBG 188 Volume 3 using equilibrium theory. This study uses library research methods. The results of the research show that women's gender relations are developed equally, where women are not only involved and have a role in domestic affairs but also in the public. Things that are generally done by men are also done by women. For example, women can express opinions and make decisions regarding their household lives. Women are given the trust to do things that are usually done by men; even women can give orders as well as men.
How Cultural Value Can Influence The Nurse’s OCB in South Sulawesi Andi Indahwaty Sidin; Nur Arifah; Ery Iswary; Ummu Kalsum
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 1: March 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.26 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i1.1580

Abstract

Cultural value is a key factor in employee behavior in the workplace. Organizational Citizenship Behaviour (OCB) levels displayed will differ in different cultures. So this study aims to examine the effect of the cultural value dimensions of nurses on the Bugis, Makassar, Toraja, and Mandar tribes on Organizational Citizenship Behavior in hospitals. This research is quantitative research with a cross-sectional study approach to 500 respondents in 5 hospitals that are considered to represent the Bugis, Makassar, Toraja, and Mandar tribes. The sample was selected by simple random sampling, then analyzed using the Multiple Logistics Regression test on SPSS software. The results showed that cultural value was a predictor of OCB (0.000 less than 0.05), the power distance dimension showed the greatest influence on OCB with a p-value less than 0.05. Simultaneously, the cultural values of the Bugis, Makassar, Toraja, and Mandar tribes have a relationship with the OCB of nurses. This relationship shows that the higher the cultural values a nurse possesses, the higher the OCB displayed. In addition, it is known that the dimensions that significantly affect nurses' OCB are the power distance dimension. Therefore, the hospital management needs to pay attention to the influence of cultural values so that nurses’ extra-role performance can be maintained and improved. Abstrak: Nilai budaya merupakan faktor kunci dalam perilaku karyawan di tempat kerja. Tingkat Perilaku Kewarganegaraan Organisasi (OCB) yang ditampilkan akan berbeda dalam budaya yang berbeda. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dimensi nilai budaya perawat suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar terhadap Organizational Citizenship Behavior di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional study terhadap 500 responden di 5 rumah sakit yang dianggap mewakili suku Bugis, Ma-kassar, Toraja, dan Mandar. Sampel dipilih dengan simple random sampling, kemudian dianalisis menggunakan uji Regresi Logistik Berganda pada software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai budaya merupakan prediktor OCB (0,000 kurang dari 0,05), dimensi power distance menunjukkan pengaruh terbesar terhadap OCB dengan p-value kurang dari 0,05. Secara bersamaan, nilai budaya suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar memiliki keterkaitan dengan OCB perawat. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai budaya yang dimiliki oleh seorang perawat maka semakin tinggi pula OCB yang ditampilkan. Selain itu diketahui bahwa dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap OCB perawat adalah dimensi power distance. Oleh karena itu pihak manajemen rumah sakit perlu memperhatikan pengaruh nilai-nilai budaya agar kinerja extra role perawat dapat dipertahankan dan ditingkatkan.