Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH LINGKUNGAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MAJENE Siswanto, Heru; Saleh, Firman; Wahyuni
MALA'BI: Jurnal Manajemen Ekonomi STIE Yapman Majene Vol 2 No 1 (2019): Mala'bi Jurnal Manajemen Ekonomi STIE Yapman Majene
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAPMAN MAJENE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.888 KB)

Abstract

Motivasi pegawai dan rendahnya pengalaman kerja akan  menyebabkan tingkat kinerja pegawai menurun sehingga dapat berpengaruh  terhadap kinerja kantor. Motivasi dan pengalaman kerja merupakan hal yang berperan penting dalam meningkatkan suatu efektivitas kerja. Karena orang yang mempunyai motivasi dan pengalaman kerja yang tinggi akan berusaha dengan sekuat tenaga supaya pekerjaanya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya, akan membentuk suatu peningkatan produktivitas kerja. Lokasi penelitian ini akan di laksanakan di kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Majene yang terletak di jalan Sultan Hasanuddin No 5 kabupaten majene. Penelitian ini di laksanakan selama 3 bulan yang akan dimulai pada agustus 2019 sampai dengan oktober 2019. Populasi adalah jumlah keseluruhan elemen yang memiliki karakteristik tertentu yang sesuai dengan gambaran permasalahan dalam penelitian. (Malhotra et al, 2006) target sebagai responden dalam penelitian ini adalah 33 orang pegawai kantor dinas perhubungan kabupaten majene. Dan Pengumpulan datasecara garis besar terdiri dari Kuesioner, Studi dokumentasi dan Wawancara  kemudian diolah dengan menggunakan metode satistik mengikuti langkah-langkah mlekkukan perhitungan Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,?.Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Hasil penelitian berkesimpulan bahwa Lingkungan kerja  tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Majene. Pengalaman kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Majene. Pengalaman kerja lebih dominan terhadap motivasi kerja di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Majene
Tindak Tutut Persuasif Direktif Berbahasa Bugis pada Poster Covid-19 di Kabupaten Maros Firman - Saleh; Irwani Irwani
Al-MUNZIR Vol 14, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/am.v14i2.3193

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur serta strategi tindak tutur persuasif direktifyang digunakan dalam poster COVID-19 Berbahasa Bugis di Kabupaten Maros. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur berdasarkan teori Searle dan strategi persuasif menurut Keraf, lalu kemudian menginterpretasi data berupa poster COVID-19 berbahasa Bugis.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk tindak tutur persuasif dalam poster COVID-19 meliputi 2 kategori yakni, pertama tindak tutur persuasif kategori direktif, yang terdiri atas tindak tutur persuasif kategori direktif menyuruh, tindak tutur persuasif kategori direktif melarang, tindak tutur persuasif kategori direktif mengajak, dan tindak tutur persuasif kategori direktif menanyakan.Kata Kunci: Tindaktutur, Persuasif Direktif, BahasaBugis, Poster Covid- 19, Maros
SIMBOL WALASUJI DALAM PESTA ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT BUGIS DI SULAWESI SELATAN: KAJIAN SEMIOTIKA Firman Saleh
Cordova Journal : languages and culture studies Vol. 9 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : The Center for Language Development, Mataram State Islamic University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/cordova.v9i2.1565

Abstract

Walasuji memiliki simbol yang mengikat jalannya prosesi, masing-masing mempunyai makna yang tertanam dari simbol tersebut. Apabila kita memahami realita yang terjadi seperti sekarang ini pada masyarakat Bugis, pergeseran pemahaman makna walasuji telah menyebar secara meluas. Tentu saja gejala tersebut patut disayangkan terjadi, sehingga dibutuhkan pihak yang mampu mendorong pelaksanaan penelitian tentang pengungkapan makna simbolis yang terdapat dalam walasuji sebagai suatu tanda yang memiliki makna. Hal itu dianggap penting agar masyarakat tidak keliru dalam menjalankan adat perkawinan dengan menghadirkan pernak-pernik acara tanpa mengetahui maknanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua subtansi yang penting yakni dua ragam walasuji menurut sistem budaya perkawinan dalam masyarakat Bugis. Pertama yaitu walasuji Arung yang digunakan oleh kaum bangsawan, kemudian yang kedua yaitu walasuji sama yang digunakan oleh masyarakat pada umumnya atau non bangsawan. Walasuji beserta semua isinya secara semiotis memberikan makna perkawinan dalam masyarakat Bugis sebagai sebuah hubungan berupa ikatan perkawinan yang menyatukan dua keluarga sebagai tanggung jawab sosial berupa amanah sebagai umat manusia dalam melanjutkan regenerasi. Secara semiotik Walasuji mengandung nilai-nilai atau prinsip-prinsip hidup yang perlu ditanamkan dalam diri masyarakat, termasuk bagi yang melangsungkan perkawinan.
BACA-BACA SANRO ANA’: TRADISI DAN RELIGI PADA KELAHIRAN TRADISIONAL MASYARAKAT BUGIS DI SULAWESI SELATAN Firman Saleh
Cordova Journal : languages and culture studies Vol. 9 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : The Center for Language Development, Mataram State Islamic University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/cordova.v9i1.1775

Abstract

Baca-baca Sanro Ana’ merupakan ketidakjelasan bentuk dan kekaburan makna yang diyakini masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan dalam kelahiran tradisional menggelitik dan mendorong untuk mengungkapkannya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tradisi dan religi yang menjadi kepercayaan dibungkus dalam baca-baca sanro ana’ yang berupa mantra atau sastra yang sangat tradisional. Bentuknya yang berupa puisi lama yang terdiri dari pembuka, isi dan penutup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif dengan berorientasi pada tuturan berupa mantra atau baca-baca sanro ana’ itu sendiri. Data didapatkan dengan melakukan observasi, wawancara, merekam, mencatat. Hasil penelitian menjelaskan bentuk mantra sanro ana’ adalah puisi lama atau puisi tradisional yang terdiri dari beberapa baris, namun tidak memiliki rima yang beraturan. Bentuk mantra yang berupa puisi lama yang terdiri dari pembuka, isi dan penutup. Mantra tidak dapat dimaknai secara langsung dari setiap kata yang terdapat dalam mantra sanro ana’, sebab kata-katanya bermakna metafora atau ungkapan perumpamaan. Mantra yang diungkapkan oleh sanro ana’ pada tradisi tujuh bulanan merupakan bahasa yang bermakna kekuatan, proses kelahiran dalam tahap kesakitan bermakna kemudahan, serta saat keluarnya bayi dari kandungan ibu sanro ana’ meniupkan atau membacakan mantranya yang mengandung yang bermakna keselamatan. Mantra terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsi dan kegunaannya karena berhubungan denga alam gaib, dan menggunakan pilihan kata pengungkapan yang tepat. Mantra berfungsi sebagai alat utama bagi Sanro Ana’, pengintegrasian diri dengan Tuhan penciptanya alam semesta, permintaan izin kepada unsur yang terdapat dalam diri manusia, penolak bala’ dan doa pengharapan.
Peran Guru Dalam Meningkatkan Karakter Religius Murid Di MTs Nurul Ummah Difla Nadjih; Ahmad Nasir Ari Bowo; Salamudin Salamudin; Candra Audy; Riduan Harahap; Siti Utami; Reni Indrayani; Firman Saleh; Saidi Yako; Suhaimi Suhaimi; Sayuti Sayuti
Ulumuddin : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 10 No 1 (2020): Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/ulumuddin.v10i1.338

Abstract

MTs Nurul Ummah students, among others (1) held in the morning and the reading of Asmaul Husna. (2) Dhuha prayer in congregation both students and teachers and employees. (3) Religious activities such as remembrance, istigosah, commemoration of Islamic holidays, haul, and once moved pilgrimage to Wali Sanga or scholars. The obstacle that changes the teacher in improving the religious character of MTs Nurul Ummah students is the difference in the character of students which makes it difficult for teachers to improve the religious character of students simultaneously and improve communication between teachers. The solution made by teachers in improving the religious character of MTs Nurul Ummah students is that the teachers communicate with each other by sharing, deliberation and holding meetings between teachers both with the cottage / dormitory in order to create students with religious character.
Osong, Value Transformation of Oral Tradition in Regional Language Learning of SMPN 1 Bulupoddo, Sinjai Regency Hardianti Hasyim; Ery Iswary; Ilham Ilham; Firman Saleh
SELTICS Vol 4 No 2 (2021) Seltics Journal: Scope of English Language Teaching, Literature and Linguistics Jo
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.084 KB) | DOI: 10.46918/seltics.v4i2.1067

Abstract

This study is a quantitative descriptive study that describes the ability to read blanks of eighth-grade students of SMPN 1 Bulupoddo, Sinjai Regency. Based on the presentation of the results of the data analysis above, it can be described in detail about the osong reading ability of the eighth-grade students of SMPN 1 Bulupoddo, Sinjai Regency. Students' test results in reading blanks are then analyzed based on predetermined criteria or assessment indicators, namely the pronunciation aspect with a score of 1 to 1, intonation aspect with a score of 1 to 3, gesture aspect with a score of 1 to 3, expression aspect with a score of 1 up to 3, the aspect of appreciation with a score of 1 to 3, the aspect of appearance with a score of 1 to 3. Of the six aspects of the assessment of reading blanks, the maximum score is 18. In the contents of elong osong itself, the theme contained in it is the figure of a Bugis human who is brave and does not stand still and becomes a coward towards the nation and homeland. The tones used are generally satirical and patronizing. The atmosphere or state of the reader's soul after reading or listening to the osong can be a booster or an incendiary. While the results of the current study emphasize the ability of students to read blanks. This is what distinguishes previous research from the results of the present study. Keywords: Osong, Value Transformation, Learning, Regional Language, Sinjai
Tindak Tutur Asertif Pencemaran Nama Baik Di Sosial Media Fatahuddin Fatahuddin; Ery Iswary; Firman Saleh
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v5i1.1412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk tindak tutur asertif pencemaran nama baik di Sosial Media. Hasil penelitian juga menemukan bentuk tindak tutur yang terdapat dalam tuturan di media sosial facebook dan twitter yang mengandung pencemaran nama baik bentuk asertif yang terdiri dari; menyatakan, pada data tuturan 1 penutur menyatakan bahwa: Asu asunna fammarentaee aro demo, malihaseng manenngi sappa kabuttu (Anjing-anjingnya pemerintah yang demo, sedang kelaparan mencari tulang). Maksud dari tuturan tersebut, penutur menyatakan bahwa Aliansi Pemuda Pembela NKRI Demo Tolak HRS merupakan anjing-anjingnya pemerintah yang sedang kelaparan mencari tulang. Pada data tuturan. Menyindir, data tuturan 2 digunakan penutur untuk menyindir objek tutur (Ustad Lutfhi Bin Yahya) dengan menggunakan kalimat “tambah cantik pake jilbab. Sindiran tersebut dituturkan penutur dengan mengomentari foto objek tutur dengan mengatakan hal yang bertentangan dengan menggunakan kata cantik dan jilbab yang seharusnya ditujukan kepada wanita.
Komposisi Linguistik dalam Kisah Malleleang Raunna La Oro Kelling pada Epos La Galigo Nur Kamila Saleh; Firman Saleh; Rudy Yusuf; Andi Agussalim; Ibrahim Ibrahim
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v5i1.1413

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis corak komposisi Data dan cerita dalam setiap penyampaian cerita Malleleang Raunna La Oro Kelling di tengah khalayak Masyarakat Bugis di Kabupaten Wajo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Pustaka, Wawancara, dan Pengamatan. Dalam pengelolaan data, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menggambarkan langsung masalah penelitian tentang komposisi dalam konteks Spesifik Penyampaian La Galigo. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat dua bentuk komposisi bahasa dalam naskah La Galigo Episode Malleleang Raunna La Worokelling, yakni bentuk majemuk yang unsur pertamanya menjadi pusat atau diterangkan oleh unsur penjelas atau menerangkan dan bentuk majemuk yang unsur-unsurnya tidak saling menerangkan, tetapi hanya berupa rangkaian yang sejajar atau kopulatif. Makna komposisi bahasa dalam naskah tidak bergantung dengan makna unsur yang membentuknya. Hal itu dikarenakan komposisi itu membentuk makna baru yang tidak sama dengan makna aslinya. Bentuk yang timbul dari proses komposisi bahasa Bugis dalam naskah La Galigo Episode Malleleang Raunna La Worokelling di Kabupaten Wajo ada lima, yaitu komposisi membentuk benda, komposisi membentuk kerja, komposisi membentuk sifat, komposisi membentuk keterangan, dan komposisi membentuk persona.
Pappasang Sebagai Media Edukatif Pencegahan Pergaulan Bebas Bagi Anak-Anak Berbasis Ajaran Islam Yusuf Yusuf; Firman Saleh; Rudy Yusuf; Haeruddin Haeruddin; Fitrahwahyudi Fitrahwahyudi
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v5i1.1415

Abstract

Pergaulan bebas merupakan salah satu permasalahan terbesar yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas sangatlah krusial, mulai dari pembegalan liar, seks bebas, penggunaan obat-obatan terlarang dan lainnya. Pendidikan moral secara spiritual dalam hal ini sangat diperlukan untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah pappasang yang berisi pesan-pesan moral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan Islam terkait dengan pergaulan bebas dan untuk mengkaji pappasang berbasis ajaran Islam sebagai media edukatif pencegahan pergaulan bebas bagi anak-anak. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi dan studi literatur. Kemudian, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif model Miles dan Hubermen, yaitu reduksi data, data display/penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam sangat menjunjung tinggi adab dalam bergaul, pola-pola pergaulan bahkan dampak yang ditimbulkan telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Islam memandang pergaulan bebas sebagai suatu perbuatan keji dan mungkar sehingga harus dihindari. Lalu, pappasang yang berisi pesan-pesan moral mengandung sistem pencegahan pergaulan bebas, anjuran mengerjakan perintah Allah Swt. dan menjauhi segala larangan-Nya, serta anjuran berbuat baik terhadap sesama. Tidak hanya itu, dalam pappasang masyarakat suku Makassar terdapat juga pesan-pesan yang langsung berlandaskan Al-Qur’an, seperti anjuran untuk selalu membaca ta’awudz sebagai benteng pertahanan diri dari berbagai gangguan makhluk halus. Dengan demikian, pappasang memiliki korelasi dengan ajaran Islam dan patut untuk dijadikan media pendidikan moral bagi anak-anak, khususnya dalam hal pencegahan pergaulan bebas.
Problema Internal Guru Dalam Penyusunan Silabus Dan RPS Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah Bugis Se-Kecamatan Dua Pitue Sidrap, Sulawesi Selatan, Indonesia Firman Saleh; Ibrahim Ibrahim; Muhaiminah Akib
Qalam : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 8 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.045 KB) | DOI: 10.33506/jq.v8i1.372

Abstract

Bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah khususnya di lingkup wilayah penutur bahasa Bugis. Guru dalam pembelajaran menjadi ujung tombak dalam pencapaian tujuan pembelajaran di kelas. Guru memberikan pencerahan dan pemahaman atas pelajaran yang dibawakan di kelas, selain itu juga menjadi fasilitator dalam pendalaman materi yang diajarkan.  Hampir semua komponen terdapat dalam silabus dan dinilai memiliki kelayakan untuk digunakan sebagai panduan guru dalam menyuguhkan materi dalam proses pembelajaran di kelas. Begitu halnya dengan rencana pelaksanaan pembelajaran sangat layak untuk digunakan sebagai pedoman atau landasan dalam mengajarkan pembelajaran bahasa daerah di kelas. Seluruh komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran disajikan lengkap dan terstruktur sesuai dengan langkah-langkah mulai dari awal pembelajaran hingga guru menutup atau mengakhiri mata pelajaran tersebut.
Co-Authors Ahmad Nasir Ari Bowo Ahmad, Nini Alwiyati Ali Akib, Muhaiminah Alfian Mahajir Alfian Alfian Muhajir Andi Agussalim Andi Agussalim Andi Agussalim, Andi Andi Fadlan Sukmal Andi Ihzar Batarauleng Andi Rika Putri Aras, Nur Azizah M. Asma Asma Asmuliyati, SM Asrifan, Andi Asrul Nazar Astinah, Andi Aswadi Aswadi Buhari Buhari Burhan Kadir Cahyati, Leni Candra Audy Dendo, Yunita Tetta Dian Sari Unga Waru Ecca, Suleha Edison Ery Iswary Ery Iswary Eva Fadilah Lebeharia Fatahuddin Burhanuddin Fatahuddin Fatahuddin Fatimah . Fitrahwahyudi Fitrahwahyudi Fitrawahyudi, Fitrawahyudi Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Hamsfita Hamsfita Hardianti Hasyim Harist Satria HERU SISWANTO Ian Wahyuni Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ibrahim Ika Rama Suhandra Ikbal Usman Ilham Ilham Ince Nasrullah Irwani Irwani Ita Rosvita jamaluddin . Kadir, Burhan Kamsinah Kamsinah Kamsinah Kamsinah Lababa Lababa Latif, Aqilah Nurul Khaerani Lebeharia, Eva Fadilah Limola, Fajar Sidiq Lukman Lukman Lukman M Ramli Sahur M, Nirdayanti M. Dalyan Tahir M.Aras, Nur Azizah Maharida Mahmud, Nurlaelah Muh. Rafli Irfandi Muhammad Hanafi Muri, Abdul Rauf Muslim Muslim Nadir La Djamudi Nadir La Djamudi Nadirah . Nadjih, Difla Nahnu, Asmuliyati Nur Fadhillah Nur Kamila Saleh Nurkamila Suriadi S Rahmaniar Reni Indrayani Riduan Harahap Risdayanti Risdayanti Risdayanti, Risdayanti Riska yulfiana Rosvita, Ita Rudy Yusuf Rudy Yusuf Said, Darwis Saidi Yako Sainab Salamudin Salamudin Sam Hermansyah Sapri Sayuti Sayuti Siti Utami Suhaimi Suhaimi Sulfiani Sulfiani Susiati Susiati Tadjuddin Maknun Tajuddin Maknun Usman M Vieriawan, Andi Wahyudi, Fitrawahyudi Wahyuni Wahyuni, Ian Waru, Dian Sari Unga Yuliana mansyur Yusmah Yusmah Yusuf Yusuf Yusuf Yusuf Yusuf, Rudy