Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

UJI PENGGUNAAN BERBAGAI MEDIA TUMBUH DAN PEMBERIAN PUPUK GROWMORE PADA AKLIMATISASI TANAMAN ANGGREK Dendrobium GUSTI MARLINA; MARLINDA MARLINDA; HENI ROSNETI
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 15 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v15i2.1960

Abstract

The research objective was determine the effect of various growth media and growmore fertilizer on the acclimatization of Dendrobium orchids. study used a Completely Randomized Design (CRD) Factorial consisting of 2 factors, the first is (M) of growing media which consists of 3 levels, namely: M1 (medium fern root), M2 (wood charcoal medium), M3 (coir media coconut) and the second is (G) growmore fertilizer which consists of 4 levels, namely: G0 (without Growmore fertilizer), G1 (Growmore fertilizer 2 g / liter), G2 (fertilizer Growmore 4 g / liter), G3 (Growmore fertilizer 6 g / liter). Determine the growth of orchid plants, observations were made with the following parameters Growth Percentage (%), Plant Height (cm), Number of leaves (strands), and Number of tillers (stems). Data obtained were analyzed statistically, then continued with the Honestly Significant Difference Test (BNJ) at the level of 5%. The results showed that the single treatment of the use of growing media did not have a significant effect on the parameters of observation of growth percentage (%), plant height (cm), number of leaves (strands), and number of tillers (stems). The growth of growmore fertilizer also did not show a significant effect on the parameters of observation of growth percentage (%), plant height (cm), number of leaves (strands), and number of tillers (stems). Interaction of the use of various growth media and growmore fertilizer did not show a significant effect on the percentage of growth (%), plant height (cm), number of leaves (strands), and number of tillers (stems).
RESPON PEMBERIAN CAIRAN INFUST RINGER LAKTAT TERHADAP PERTUMBUHAN JENIS AGLAONEMA SP YANG BERBEDA Gusti Marlina; Desta Andriani; Pebra Heriansyah; Seprido
Jurnal Agro Indragiri Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v9i1.1853

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang yaitu mengatasi kelangkaan pupuk dengan memanfaatkan cairan infust yang belum termanfaatkan menjadi pupuk organik. Selain itu juga memenuhi kebutuhan masyarakat akan tanaman hias di propinsi Riau umumnya dan di Kabupaten Kuantan Singingi khususnya. Aglaonema merupan sala satu tanaman hias yang buming secara mendunia. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui formulasi cairan infust yang tepat untuk pertumbuhan tanaman aglaonema yang berbeda. 2) untuk mengetahui seefisiensi cairan infust dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman aglaonema. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor I adalah penggunaan aglaonema yang berbeda (AL) terdiri dari AL : Aglaonema Lipstik ALW : Aglaonema Green Whita AA : Aglaonema Adelia. Faktor II adalah pemberian cairan infust Ringer Laktata (RL) dengan perlakuan RL0 : tanpa pemberian ringer laktat, RL1 : pemberian ringer laktat 10 ml RL2 : pemberian ringer laktat 20 ml RL3 : pemberian ringer laktat 30 ml. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan uji F, kemudian bila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5%. Hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Perlakuan terbaik secara tunggal penggunaan aglaonema yang berbeda adalah perlakuan Aglaonema Green White pada pengamatan muncul tunas 31,00 hari, tinggi tunas 11, 87 cm, jumlah daun 4,32 helai dan diameter batang 3, 69 cm (2) Perlakuan terbaik secara tunggal pemberian cairan infus Ringer Laktat (RL) adalah pada perlakuan RL0 (31,44 hari) untuk pengamatan muncul tunas, perlakuan RL1 (4, 30 helai) untuk pengamatan jumlah daun, dan perlakuan RL2 (3, 41 cm) untuk pengamatan diameter batang (3) Secara interaksi penggunaan aglaonema yang berbeda (AL) dan pemberian cairan infus ringer laktak (RL) perlakuan terbaik dapat dilihat pada perlakuan ALWRL0 34,00 hari pada pengamatan muncul tunas.
UJI BERBAGAI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis quineensis.Jacq) Di MAIN NURSERY Gusti Marlina
Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian Vol 2, No 1 (2018): Vol 2 No 1 Desember 2018
Publisher : Jurnal Pertanian UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/pertanian umsb.v2i1.1148

Abstract

Success in oil palm cultivation is greatly influenced by the procurement of seedsand media. In addition to procuring seeds and good media, the use of ZPT also supports the success of nurseries. Use of young coconut water in nurseries. Young coconut water which contains a lot of growth regulators (ZPT) which can stimulate germination and growth of oil palm seedlings. The purpose of this study was to determine the various planting media tests and the provision of young coconut water to the growth of oil palm seedlings (Elaeis quineensis. Jacq) in the main nursery. This study uses Factorial Randomized Block Design (RBD) which consists of 2 factors, the first factor is the factor (M) of planting media which consists of 5 levels, namely: M0 = soil (control), M1 = Land + Sand (2: 1), M2 = Land + Sand + Tea grounds (2: 1: 1), M3 = Land + Sand + Rice Husk (2: 1: 1), M4 = Land + Sand + Cowhide Fertilizer (2: 1: 1), and thesecond factor is (A) giving young coconut water which consists of 4 levels, namely: A0 = without giving young coconut water (control), A1 = giving young coconut water 20%, A2 = giving 40% young coconut water, A3 giving coconut water young 60%. Data were analyzed statistically using analysis of variance and further tested for Honest Real Difference 5%. The results showed that the treatment of various planting media and giving young coconut water interactively did not significantly affect all observation parameters, but the best results were shown in the treatment of M1A0 in observing the height of the seedlings (cm) as high as 47.60 cm and the base diameter of the stem of 3.45 cm2. as well as the main influence of various planting media and the provision of young coconut water is not real in all parameters of observation. Keywords: growing media ,oil palm, main nursery, ZPT
Pengaruh Biochar dan Pupuk Organik Cair dari Air Cucian Beras Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Selada Deno Okalia; Tri Nopsagiarti; Gusti Marlina
JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Budidaya Pertanian
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jbdp.2021.17.1.76

Abstract

Growing vegetable crops such as lettuce, on Ultisol soil has several obstacles, such as insufficient organic matter and nutrients in the soil. The provision of biochar and POC leri or organic fertilizer from rice washing liquid is expected to be a long-term and sustainable solution. This study was intended to test the addition of biochar to the growing media and the application of leri on lettuce cultivation. This study used a factorial Randomized Block Design (RAK) method. The first factor was the application of biochar to the planting medium (M), which consisted of M1: Ultisol without biochar and M2: Ultisol + 30 g biochar. The second factor was the administration of liquid organic fertilizer (LOF) leri (P), with 5 treatments consisting of P0: without giving LOF leri, P1: giving LOF leri without fermentation once a week, P2: giving LOF leri without fermentation twice a week, P3: giving fermented LOF leri once a week, P4: giving fermented LOF leri twice a week. The results of this study were tested statistically by analysis of variance, with the F test; if there was a significant difference, it was continued with the BNJ test (Honest Significant Difference) at a 0.05 level. The results showed that the best treatment of LOF leri in increasing lettuce growth and yield was 25% fermented LOF leri given 2 times a week, at 250 mL per lettuce plant. As a single treatment the best growing media was M2 (Ultisol soil + 30 g of biochar) with a plant height of 25.80 cm and the leaf number of 12.83; whereas the best LOF leri treatment was P4 (fermented LOF leri given twice a week), with a plant height of 30.27 cm and leaf number of 14.42. Based on whole plant fresh weight, the best treatment was the M2P4 (Ultisol + biochar growing medium and fermented LOF leri given week), which was 185.99 g per plant. Keywords: household waste, lettuce, POC leri, rice washing liquid ABSTRAK Melakukan budidaya tanaman sayuran, seperti selada, pada tanah Ultisol memiliki beberapa kendala, seperti kurangnya bahan organik dan unsur hara pada tanah tersebut. Pemberian biochar dan POC leri atau pupuk organik dari cairan cucian beras diharapkan dapat menjadi solusi yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji penambahan biochar pada media tanam dan pemberian leri pada budidaya selada. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah pemberian biochar pada media tanam (M), yang terdiri dari M1: Ultisol tanpa biochar dan M2: Ultisol + 30 g biochar. Faktor kedua adalah pemberian pupuk organic cair (POC) leri (P), dengan sebanyak 5 perlakuan yang terdiri dari adalah P0: tanpa pemberian POC leri, P1: pemberian POC leri tanpa fermentasi 1 kali seminggu, P2: pemberian POC leri tanpa fermentasi 2 kali seminggu, P3: pemberian POC leri fermentasi 1 kali seminggu, P4: pemberian POC leri fermentasi 2 kali seminggu. Hasil penelitian ini diuji secara statistik dengan analisis ragam, dengan uji F; bila terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan POC leri yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi selada adalah 25% POC leri fermentasi yang diberikan 2 kali seminggu, sebanyak 250 mL per tanaman selada. Secara tunggal perlakuan media tanam terbaik adalah M2 (tanah Ultisol+ 30 g biochar) dengan tinggi tanaman 25,80 cm dan jumlah daun 12, 83 helai; sedangkan perlakuan POC leri terbaik adalah P4 (POC leri fermentasi yang diberikan 2 kali seminggu), dengan tinggi tanaman 30,27 cm dan jumlah daun 14,42 helai. Berdasarkan berat basah tanaman, yang terbaik adalah pada perlakuan M2P4 (media tanam Ultisol + biochar dan POC leri fermentasi yang diberikan 2 kali seminggu), yaitu 185,99 g per tanaman. Kata kunci: cairan cucian beras, limbah rumah tangga, POC leri, selada
Potential Of Kirinyuh Weed (Chromolaena odorata) As A Source Of Green Fertilizer in Two District in Kuantan Singingi Regency Deno Deno Okalia; Desta Andriani; Nopriadi Nopriadi; Gusti Marlina
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 4 No 2 (2022): Volume 4 No. 2 Tahun 2022, Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v4i2.2393

Abstract

Kuantan Singingi Regency is dominated by marginal soil with the order of soil. The use of Ultisol for the cultivation of problematic plants with poor organic matter and nutrients needs to be overcome by giving organic matter. One of the potential sources of organic fertilizer in Kuantan singingi district is kirinyuh bush (Chromolaena odorata). This study has the objectives of 1) knowing the contribution of biomass and the distribution of kirinyuh. and 2) To determine the potential of kirinyuh as a source of organic fertilizer through the C, N, P and K nutrients it contains. This research is a field research that will be carried out using a survey method with purposive sampling. Kirinyuh's observation locations were in two sub-districts in Kuantan Singingi Regency, namely Kuantan Hulu Kuantan District and Mudik Kuantan Singingi Regency. The results of this study can be concluded that kirinyuh is widely available and easy to obtain in Kuantan singingi Regency and contains high nutrients so that it is very potential to be used as a source of organic fertilizer in the form of green manure. Kirinyuh weed in Kuantan singingi has not been utilized and is often found living in groups on the outskirts of land, roads, rice fields, shrubs and irrigation. Kirinyuh biomass as a source of organic matter varies, generally every 1m2 produces about 2-3 kg of biomass. The results of laboratory analysis, kirinyuh leaves contain nutrients of 42.95% C-organic, 4.41 %N, 1.032 %P and 3.05%K, while the stem contains 45.68% C-Organic.
UJI EFEKTIVITAS PUPUK HIJAU KIRINYUH (Chromolaena odorata) DALAM MENSUBSTITUSI N DAN K PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI TANAH ULTISOL Deno Okalia; Tri Nopsagiarti; Gusti Marlina
Jurnal Agro Indragiri Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v8i1.2453

Abstract

Pemanfaatan tanah ultisol untuk budidaya jagung dihadapkan dengan masalah miskinnya bahan organik dan hara pada tanah tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu 1) mengetahui efektifitas pupuk hijau kirinyuh dalam mensubstitusi pupuk yang mengandung N dan K. 2) Untuk memperbaiki sifat kimia tanah Ultisol yang mendominasi di kabupaten Kuantan Singingi ini. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Koto Kari Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 kelompok. Perlakuan yang diberikan adalah A = Puhi Kirinyuh 20 ton/ha + 25% N dan K pupuk buatan , B = Puhi Kirinyuh 20 ton/ha + 50% N dan K pupuk buatan, C = Puhi Kirinyuh 20 ton/ha + 75% N dan K pupuk buatan, D = Puhi Kirinyuh 20 ton/ha + 100% N dan K pupuk buatan, E = 100% pupuk buatan saja, dan F = Tanpa masukan apapun (kontrol). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik dalam mensubtistusi NK pupuk buatan terdapat pada perlakuan C (Puhi Kirinyuh 20 ton/ha+ 75% NK pupuk buatan ) dengan efektifitas sebesar 185,68 % pada tinggi tanaman, 181,98 % pada berat tongkol tanpa kelobot dan 163,01 % pada berat pipilan kering dibandingkan kontol dan per lakuan lainnya. Inkubasi kirinyuh selama dua minggu didalam tanah pada perlakuan A, B, C dan D dengan dosis 20 ton/Ha menunjukkan perubahan sifat kimia tanah Ultisol yaitu terjadi peningkatan hara N sekitar 0,10-0,11% dibandingkan tanah awal (kriteria rendah) menjadi kriteria sedang dan meningkatkan K-dd tanah dari kriteria rendah menjadi sedang yaitu dari 0,14 me/100 gram menjadi 0,24-0,25 me/100 gram tanah
Increasing the Growth of Coelogyne rochussenii Orchid Plantlets by administering various concentrations of KH2PO4 and Pyridoxine Nurhabibah Nurhabibah; Gusti Marlina; Tri Nopsagiarti
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA) Vol. 5 No. 2 Juli 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v5i2.3140

Abstract

Coelogyne is a native Indonesian orchid with relatively large flower sizes and attractive colors. The purpose of this study was to determine the effect of giving concentrations of Potassium Dihydrogen Phosphate (KH2PO4) and Pyridoxine in Murashige And Skoog media on the growth of the Coelogyne Rochussenii De Vriese orchid subculture. The research was conducted at the UPT Tissue Culture Laboratory of Seeds of Food Crops, Horticulture, and Plantation, Riau Province, Jalan Kaharudin Nasution, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru. The research was conducted for four months, from September to December 2022. The design used in this study was a factorial complete randomized design (CRD) consisting of 2 treatment levels, KH2PO4 and Pyridoxine, with three replications, KH2PO4:160 mgl, 170 mg/l), 180 mg/l), 190 mg/l, and Pyridoxine: 0 ppm 0.0 5 ppm, 0.10 ppm, 0.15 ppm. The results of the study by administering various concentrations of Potassium Dihydrogen Phosphate (KH2PO4) and Pyridoxine did not significantly affect all parameters observed in Murashige and Skoog media on the growth of the Coelogyne Rochussenii De Vriese orchid subculture.
Kombinasi Nutrisi AB MIX dengan Berbagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Melon (Cucumis Melo L.) Hidroponik Drip Irrigation System Tri Nopsagiarti; Deno Okalia; Gusti Marlina; Julian Yudi S. Pandi
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat dan Dakwah Islamiyah Universitas Islam Kuantan Singingi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/prosidinguniks.v0i0.2711

Abstract

Tanaman Melon (Cucumis melo L.) termasuk salah satu komoditi buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun dalam proses budidayanya dibutuhkan pemeliharaan yang intensif, hidroponik menjadi salah satu pilihan dalam budidaya tanaman melon. Larutan Nutrisi menjadi hal yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman melon hidroponik. Dengan mengkombinasikan larutan nutrisi AB Mix dan Pupuk Organik Cair, diharapkan pertumbuhan dan produksi tanaman melon menjadi lebih maksimal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Non faktorial dengan empat taraf perlakuan dan tiga ulangan, perlakuan terdiri dari P1 (AB Mix), P2 (1/2 AB Mix + ½ POC Titonia), P3 (1/2 AB Mix + ½ POC Kirinyuh), dan P4 (1/2 AB Mix + ½ POC Lamtoro). Hasil Penelitian menuntukkan bahwa kombinasi Nutrisi AB Mix dan berbagai POC tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, lingkar buah, bobot buah dan tingkat kemanisan buah melon. Namun pada kombinasi AB Mix dengan POC Titonia diperolah hasil yang lebih baik dibandingkan dengan 2 jenis POC lainnnya, dimana rerata jumlah daun (31,67 helai), rerata lingkar buah (33,00 cm), bobot buah (774 gram) dan tingkat kemanisan (8,66 brix).
Perubahan Nilai Ec, Total Dissolved Solid (TDS) dan Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa) Aquaponik Sistem DFT (Deep Flow Technique) dengan Berbagai Media Tanam Tri Nopsagiarti; Elfi Indrawanis; Gusti Marlina; Gita Sari
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2023: Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat dan Dakwah Islamiyah Universitas Islam Kuantan Singingi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/prosidinguniks.v0i0.3405

Abstract

Tanaman Pakchoy (Brassica rapa) adalah salah satu komoditi sayuran yang toleran terhadap kadar air tinggi dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Sehingga dalam proses budidayanya dapat dilakukan pada media yang mengandung air yang tinggi. Aquaponik adalah gabungan dari kegiatan bercocok tanam tanpa tanah (hidroponik) dan pemeliharaan ikan, untuk mengurangi kadar amonia pada air kolam, maka dapat menggunakan media tanam sebagai filter, sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman pakchoy serta ikan yang dibudidayakan dengan menggunakan sistem DFT. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan dua faktor yakni faktor pertama adalah jenis air pelarut yakni air kolom ikan lele (AQ) dan air sumur (AB), dan faktor kedua adalah media tanam yang terdiri dari Media arang sekam (AS), arang tempurung (AT), arang kayu (AK), arang sekam + tempurung (AST), dan arang sekam+ arang kayu (ASK) . Hasil Penelitian menuntukkan bahwa perlakuan secara tunggal penggunaan air sebagai pelarut, berpengaruh nyata terhadap nilai EC, TDS, jumlah daun, tinggi daun tanaman pakchoy, sedangkan penggunaan berbagai media arang tidak berpengaruh nyata demikian juga dengan kombinasi keduanya. Penggunaan air kolom ikan (AQ) sebagai pelarut nutrisi AB-Mix, pertumbuhan daun (11,2 helai) dan tinggi tanaman (14,23 cm) tanaman pakchoy yang terbaik, dengan menggunakan arang kayu (AK) sebagai media tanamnya.
PELATIHAN DAN PENYULUHAN TEKNIK PENGENDALIAN GULMA PADA PERKEBUNAN SAWIT RAKYAT DESA SIBEROBAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Desta Andriani; Seprido; Elfi Indrawanis; Tri Nopsagiarti; Chairil Ezward; A. Haitami; Wahyudi; Gusti Marlina
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 4 No. 2 (2024): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2024
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v4i2.3955

Abstract

Tanaman kelapa sawit ( Eleis guineesis jacq ) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki arti penting bagi pembangunan nasional,selain mampu menyediakan lapangan kerja, hasil dari tanaman ini juga merupakan sumber devisa Negara. Kendala yang dihadapi para petani adalah perawatan yang masih kurang optimal diantaranya dalam hal pengendalian gulma pada tanaman belum menghasilkan. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan yang diawali dengan identifikasi permasalahan dengan melakukan survey dan diskusi dengan pengumpulan materi kegiatan penyuluhan yang berkenaan dengan pengendalian gulma pada tanaman kelapa sawit; penyebaran pretest kuesioner materi pelatihan disampaikan dalam konsep ceramah; dan diskusi serta dilakukan kegiatan pelatihan pengendalian Gulma serta pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi kegiatan. Peserta secara keseluruhan berpastisipasi secara aktif dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan mulai dari penyajian materi, diskusi, pengisian kuisioner, dan praktek. 100% peserta hadir dalam kegiatan ini, memahami materi yang disampaikan, dan setuju dengan daur ulang sampah anorganik. Pelatihan dan penyuluhan teknik pengendalian gulma pada tanaman kelapa sawit di desa siberobah dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tadi perkebunan terlihat pada hasil evaluasi kegiatan PkM bahwa telah terjadi peningkatan pengetahuan peserta.