Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil tenaga keolahragaan di Kota Pekanbaru sebagai dasar penguatan pembinaan olahraga yang holistik dan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik purposive sampling terhadap lima lembaga utama, yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Pendidikan (Disdik), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), National Paralympic Committee (NPC), dan Special Olympics Indonesia (SOIna). Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi, serta tabel isian, kemudian dianalisis secara sistematis untuk menggambarkan kondisi aktual tenaga keolahragaan di setiap lembaga.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga keolahragaan terbanyak berasal dari Dispora dengan 62 pelatih aktif, diikuti oleh KONI yang memiliki 46 wasit dan juri berlisensi. Sementara itu, NPC dan SOIna masih mengalami kekurangan tenaga profesional, baik pelatih maupun pendukung teknis, terutama pada cabang olahraga disabilitas. Temuan juga menunjukkan bahwa sertifikasi dan lisensi tenaga keolahragaan di Pekanbaru belum merata, khususnya pada bidang pendidikan jasmani dan olahraga khusus. Kondisi ini menegaskan perlunya sinergi antar lembaga, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, serta dukungan kebijakan dan pendanaan berkelanjutan. Upaya tersebut diharapkan mampu memperkuat sistem pembinaan olahraga di Pekanbaru sehingga dapat menghasilkan prestasi yang lebih baik, inklusif, dan berdaya saing tinggi di tingkat daerah maupun nasional.