Kus Hendarto
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Respons Pertumbuhan Setek Batang Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis) Terhadap Pemberian Air Kelapa Ulfah Lutfia; Rugayah Rugayah; Kus Hendarto; Tri D Andalasari
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 17 No 3 (2017)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.854 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v17i3.85

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai cara penerapan dan konsentrasi air kelapa dalam mempengaruhi pertumbuhan stek buah naga. Penelitian dilakukan pada bulan November sampai dengan bulan Januari 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun sebagai faktorial (2x3) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah cara penerapan air kelapa (A) dengan a1: perendaman dan a2: penyiraman dan faktor kedua adalah konsentrasi air kelapa (B) dengan b0: 0%, b1: 50%, dan b2: 100 %. Pengelompokan berdasarkan bobot setek batang buah naga merah. Rentang homogenitas antara perlakuan diuji dengan uji Barlet dan data aditifitas diuji dengan uji Tukey. Jika asumsi ini terpenuhi, selanjutnya diuji dengan analisis varians dan perbedaan nilai tengah akan diuji dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada level 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan air kelapa dengan konsentrasi 50% dapat meningkatkan bobot tunas dan jumlah akar primer.Perlakuan aplikasi dan interaksi antara cara dan konsentrasi tidak memberikan pengaruh yang nyata pada semua variabel pengamatan.
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Erfian Aulia Rasyid; Kus Hendarto; Yohannes C Ginting; Akari Edy
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1354.712 KB) | DOI: 10.23960/jat.v8i1.3687

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahuipengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan kompos jerami serta aplikasi pupuk hayati Bio Max Grow (BMG) pada pertumbuhan dan dan produksi tanaman mentimun. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran pada Oktober 2018 – Januari 2019.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial (4x2) dengan tiga kelompok dan terdapat 8 kombinasi perlakuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kandang ayam 15 ton/ha mampu meningkatkan pertumbuhan produksi yang ditunjukkan oleh jumlah daun, jumlah cabang, panjang buah, dan diameter buah.Pemberian pupuk hayati BMG memberikan hasil terbaik dengan dosis 20 ml/L dibandingkan tanpa pemberian pada jumlah daun dan cabang tanaman.Produksi timun tertinggi diperoleh pada dosis pupuk kandang ayam 0–15 ton/ha jika disertai aplikasi pupuk hayati 20ml/l daripada tanpa pupuk hayati.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KOMPOS JERAMI SERTA APLIKASI PUPUK HAYATI BIO MAX GROW (BMG) PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Sarah Rahmanda Putri; Kus Hendarto; Agus Karyanto; Yohannes C Ginting
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.284 KB) | DOI: 10.23960/jat.v8i1.3690

Abstract

Pemupukan dengan menggunakan bahan organik dan penambahan pupuk hayati dapat mempengaruhi produksi tanaman sayuran.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh pemberian bahan organik dan pupuk hayati yang digunakan pada panjang tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah bunga betina, jumlah buah, panjang buah, diameter buah, bobot buah tanaman mentimun. Bahan organik yang digunakan adalah pupuk kandang ayam (20 ton/ha), kompos jerami (20 ton/ha) dan pupuk hayati Bio Max Grow (BMG) 0 ml/l, 10 ml/l, dan 20 ml/l. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran pada Oktober 2018 – Januari 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial (3x3) dengan tiga ulangan sebagai kelompok dan terdapat 9 kombinasi perlakuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk kandang ayam dengan aplikasi pupuk hayati BMG pada masing-masing dosis tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman mentimun, namun menghasilkan produksi yang paling tinggi dan lebih baik daripada perlakuan lainnya.Meskipun perlakuan pupuk kopos jerami tidak lebih baik daripada pupuk kandang ayam, perlakuan pupuk kompos jerami dengan masing-masing dosis aplikasi pupuk BMG menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun yang lebih baik dibanding tanpa perlakuan.
PERANCANGAN ULANG LANSKAP LABORATORIUM LAPANG TERPADU FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG Fathia Chairunnisa; Irwan Sukri Banuwa; Setyo Widagdo; Kus Hendarto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.336 KB) | DOI: 10.23960/jat.v5i3.1822

Abstract

Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung diharapkan dapat menjadi show window bagi Fakultas Pertanian, bahkan bagi Universitas Lampung. Kegunaan lainnya adalah dapat difungsikan sebagai agroecotourism dan earlyagroeducation yang memberi gambaran dunia pertanian secara utuh mulai dari sektor hulu sampai hilir dengan panorama asri yang mendukung program green campus Universitas Lampung. Perancangan ulang lanskap Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung diperlukan untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan penggunaan saat ini dan masa yang akan datang. Tujuan penelitian untuk membuat rancangan ulang lanskap Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan pada Mei 2015 sampai dengan Oktober 2016. Metode penelitian menggunakan metode Gold (1988) yang terdiri dari tahapan inventarisasi, analisis dan sintesis, konsep, serta desain. Perancangan lanskap (landscape design) pada kawasan ini menggunakan data primer dan data sekunder. Hasil perancangan ulang Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung ini adalah berupa: (1) penataan jenis tanaman sesuai dengan fungsi masing-masing tapaknya; (2) pembuatan area konservasi dan koleksi tanaman kehutanan; dan (3) pembuatan shelter pada beberapa titik pemandangan.
Diseminasi Teknologi Budidaya Padi Sawah dengan Metode Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada Kelompok Tani Mekar Jaya 1, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat Purba Sanjaya; Kus Hendarto; Abdullah Aman Damai; Yuniar Aviati Syarief; Erwanto Erwanto; Dian Rahmalia; Kuswanta Futas Hidayat
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i1.5793

Abstract

Masalah utama yang dihadapi dalam pengembangan tanaman padi sawah di Provinsi Lampung adalah masih rendahnya produktivitas dan produksi di tingkat petani jika dibandingkan dengan potensi genetik dari varietas padi sawah yang ditanam. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu teknologi budidaya padi sawah yang dapat dilakukan yaitu harus memasukkan input jumlah pupuk yang tepat sesuai kebutuhan tanaman dan cara aplikasi yang tepat, serta dipadupadankan dengan teknologi pengelolaan tanaman secara terpadu (PTT-Padi Sawah). Dalam pengembangannya, untuk memecahkan masalah usahatani di wilayah  tertentu, PTT tidak menggunakan pendekatan paket teknologi, melainkan dengan pendekatan penerapan teknologi yang bersifat spesifik lokasi. Tujuan utama penerapan PTT adalah untuk meningkatkan produksi, pendapatan petani, dan menjaga kelestarian lingkungan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan di sentra produksi padi sawah Kabupaten Pesisir Barat, yaitu  Kecamatan Ngambur. Kegiatan pengabdian terkait Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu pada padi sawah meningkatkan pengetahuan petani tentang teknik budidaya padi  dari sebelumnya 27,5 % menjadi 78,9 % yang berarti bahwa kegiatan pengabdian membawa perubahan yang sangat baik terhadap pengetahuan petani. Berdasarkan analisis lokasi pengabdian, dibutuhkan paket teknologi spesifik lokasi untuk daerah Kecamata Ngambur dengan berpedoman dengan sistem pengelolaan tanaman terpadu (PTT) serta memperhatikan jadwal tanam yang tepat.
Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran Untuk Mendukung Program Program Kemandirian Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Kuswanta Futas Hidayat; Irwan Sukri Banuwa; Kus Hendarto; Abdullah Aman Damai; Purba Sanjaya
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 1, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v1i1.5794

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memperkenalkan dan mempraktekkan teknik budidaya sayur-sayuran baik dalam polybag dan lahan pekarangan untuk Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung. Sosialisasi dan praktek ini diharapkan dapat dipraktekkan di dalam lapas untuk mendukung program kemandirian pangan serta diaplikasikan ketika warga binaan keluar lembaga pemasyarakatan.  Kegiatan pengabdian akan dimulai dengan penjelasan penjelasan terkait teknik budidaya sayuran didalam ruangan dan dilanjutkan dengan praktek langsung di wilayah pekarangan lapas yang masih kosong.  Materi yang akan diajarkan dan sekaligus dipraktekan di lokasi pengabdian antara lain penyiapan bahan tanam (menyiapkan, mengecambahkan benih dan menyiapkan bibit), menyipakan lahan baik dengan olah tanah langsng dan dengan menggunakan polybag, menanam, mengajir, membumbun, mengendalikan hama dan penyakit tanaman, irigasi, panen hingga pasca panen. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat tentang teknik budidaya sayuran, pengetahuan warga binaan menigkat dari yang sebelumnya hanya sebesar 28,09 % meningkat menjadi sebesar 85,4 %. Hal ini berarti bahwa kegiatan pengabdian membawa perubahan yang sangat baik terhadap pengetahuan warga binaan. Peningkatan Pengetahuan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan skill warga binaan untuk menghasilkan sayuran sendiri dalam lapas dan sebagai bekal mereka ketika sudah keluar dari lembaga kemasyarakatan.