Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kurva Teknik

Analisis Daya Dukung Tanah Pada Perencanaan Proyek Gedung Dengan Metode Terzaghi, Meyerhof, Hansen Dan Vesic I Wayan Muka; Made Novia Indriani; I Putu Ocky Wintara
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 10 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.98 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v10i2.2979

Abstract

Semua konstruksi bangunan sipil akan ditopang oleh tanah, termasuk gedung-gedung, jembatan, jalan dan berbagai bangunan air seperti bendungan dan saluran-saluran irigasi. Oleh karena itu kondisi tanah dasar sangat mempengaruhi kestabilan dan keamanan konstruksi bangunan diatasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai daya dukung tanah untuk kasus yang sama berdasarkan metode-metode Terzaghi, Meyerhof, Vesic, Hansen. Serta mendapatkan perbandingan besaran nilai daya dukung tanah dari beberapa metode tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yang dilakukan pada Proyek Gedung Kuliah Di Universitas Hindu Indonesia dan analisis pengujian sondir, dapat diketahui daya dukung tanah untuk kisaran kedalaman 4-5 meter termasuk katagori tanah keras, Nilai daya dukung tanah yang diperoleh menggunakan metode Terzaghi, Meyerhof, Hansen dan Vesic diperoleh nilai yang berbeda jauh yaitu : pada titik S-1 kedalaman 5 m metode Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2, pada titik S-2 kedalaman 4 m metode Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2, Dari hasil anilisis perhitungan daya dukung tanah dengan menggunakan 4 (empat) metode, diketahui daya dukung tanahnya memiliki nilai yang berbeda pada titk sondir-1, Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2 sedangkan untuk sondir-2, Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2 dari ke empat metode yang digunakan Terzaghi selalu memiliki nilai daya dukung yang paling kecil dan Vesic memiliki nilai daya dukung paling besar.
Pengaruh Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas dan Kenyamanan Pekerja Konstruksi I Wayan Widiana; I Wayan Muka; Ida Ayu Putu Sri Mahapatni
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jikt.v12i2.7605

Abstract

Pelaksanaan proyek kontruksi memiliki potensi adanya kecelakaan kerja. Oleh karena ketersediaan peraturan maupun peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi penting. Selain itu, K3 juga menjadi penting diperhatikan untuk kenyamanan dan kesejahteraan pekerja konstruksi yang akhirnya mempengaruhi produktivitas pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan K3 terhadap produktivitas dan kenyamanan pekerja konstruksi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitaif yang dengan studi kasus pada Pembangunan Jembatan di Jalan Campuhan Desa Pangsan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner dengan menggunakan sampel jenuh sejumlah 32 sampel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis jalur melalui program SPSS 26.0 for windows. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan: Model persamaan yang dihasilkan adalah yang pertama: M = 0,110X+ 0,893, yang menggambarkan pengaruh variabel K3 (X) terhadap kenyamanan pekerja (M). Nilai Beta sebesar 0,110 yang menunjukkan bahwa tinggi rendahnya kenyamanan pekerja dipengaruhi oleh K3 sebesar 11%, sedangkan 89% lainnya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Persamaan kedua: Y = 0,230X + 0,485M + 0,564, yang berarti pengaruh variabel K3 (X) terhadap variabel Produktivitas Pekerja (Y). Hal ini bisa diartikan bahwa implementasi yang baik dari praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja tidak hanya langsung meningkatkan produktivitas pekerja, tetapi juga memiliki dampak positif pada kenyamanan pekerja.