Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Risiko pada Proyek Pembangunan Parkir Basement Jalan Sulawesi Denpasar Muka, I Wayan
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 19, Nomor 2, DESEMBER 2013
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.068 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v19i2.8425

Abstract

Construction of Basement Parking Sulawesi Road Denpasar is a government attempt to tackle congestion and parking problems in the city of Denpasar. This activity is highly correlated with the location of Badung Market. This study aims to identify risks arising, assess the level of acceptance of risk analysis, risk mitigation and ownership of dominant risk. The results showed 25 risks identified. Of the risks identified are 24 risk dominant with 5 risk category is unacceptable occurrence of accidents in the project, the landslide during basement excavation, the lack of security fence project that can cause accidents especially hazard fell during basement excavation, the damage caused by natural disasters and the workers were not using safety equipment. Additionally identified 19 risk category is undesirable, one acceptable risk category. Dominant risk is unacceptable risks do 11 mitigation measures such as building damage due to natural disasters (force majeure), which is also a risk with follow-up by reducing the risk that anticipated early preparing for disasters and transfer risk to another party by insuring the work to others. Ownership is the most dominant risk of the contractor. The parties should consider the risks unacceptable category and also should pay attention to the risks classified as undesirable.
Property Development Risk Analysis Mandalika Resort Lombok Tourism Area Muka, I Wayan
IPTEK Journal of Proceedings Series No 1 (2017): The 2nd International Conference on Civil Engineering Research (ICCER) 2016
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3168.767 KB) | DOI: 10.12962/j23546026.y2017i1.2190

Abstract

The role of the property sector to the national economy is very important. Not only its role in absorbing labor but also contributions to improving national economic growth. Great relevance to other sectors of the economy also makes the property sector requires strict protection and supervision of various parties, especially the government. It aims to prevent systemic risk due to the fall of the property sector to other economic sectors. Risks and uncertainties always occur in property development. The risk of an effect on every stage of the process of the development of ideas, feasibility studies, commitment to the construction and operation phase. The risk management process is generally a continuous and iterative process, even every kind of development is different and unique properties. This study aims to identify sources of risk, risk factors, the level of hazard, vulnerability level, the level of capacity and determine the priority risks in property development process. Steps being taken in this study include: the identification of sources of risk, the stage of identification of risk factors, the stage of identification of the level of hazard, the stage of identification of the level of vulnerability, the stage of identification of the level of capacity, the stage of risk analysis and risk priority index ( IPR). Conceptually, the proposed method in this study refers to the key measures of risk management that includes identification, qualitative risk analysis in the process of property development. Data collected through interviews and questionnaires by resource persons involved in property development in the tourism area Mandalika Resort Lombok in West Nusa Tenggara Province. Results of research on the development of the area Mandalika Resort Lombok can be concluded that the stages of development that are most at risk is the stage of an idea (IPR = 0.152), followed by the stage of feasibility (IPR = 0.067), then the commitment stage (IPR = 0,036), construction (IPR = 0.026) and stage management (IPR = 0.010). The results of this assessment indicate that the idea stage is the stage of development of the property are recommended to get treatment or priority risk response. Concluded the process of property development in the region Mandalika Resort Lombok is not worth continuing before risk mitigation that is unacceptable
ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH RUMAH SEDERHANA SEHAT (RSH) PADA PT. BALI KARISMA PRATAMA KABUPATEN BADUNG, BALI I Wayan Muka; IGA. Adnyana Putera; Gede Astawa Diputra
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 10, No. 2 Juli 2006
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.67 KB)

Abstract

Persaingan antar pengembang untuk dapat menarik minat konsumen dalam memilih rumah semakin meningkat. Keputusan konsumen dalam memilih rumah dipengaruhi oleh sikap serta norma subyektif dalam lingkungan masyarakat. Norma terbentuk dari dorongan serta keyakinan yang berasal dari lingkungan sosial masyarakat, baik itu dari keluarga, teman, dan tetangga. Perilaku merupakan tindakan yang nyata dari konsumen setelah dapat menentukan sikapnya terhadap suatu produk. Sikap dan perilaku konsumen perlu diperhatikan untuk dapat menentukan langkah-langkah yang mesti diambil pengambang agar produk yang ditawarkan dapat diterima konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Sikap dan perilaku konsumen dalam memilih rumah sederhana sehat (RSH) pada PT. Bali Karisma Pratama; (2) Mengidentifikasikan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih rumah sederhana sehat (RSH) pada PT. Bali Karisma Pratama. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan metode Fishbein untuk mengukur sikap dan perilaku konsumen dan analisis statistik dengan analisis faktor untuk mengidentifikasi faktor-faktor pertimbangan utama konsumen dalam memilih rumah. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) sikap dan perilaku konsumen dalam memilih rumah sederhana sehat (RSH) pada PT. Bali Karisma Pratama adalah baik, berarti penilaian konsumen terhadap 12(dua belas) variabel yang ada belum mendapat nilai ideal; (2) faktor yang terbentuk adalah 4(empat) faktor yaitu fisik perumahan, fasilitas umum perumahan, lingkungan perumahan, dan fasilitas sosial perumahan; (3) faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama bagi konsumen dalam memilih rumah adalah faktor fasilitas umum perumahan yaitu fasilitas air bersih/PDAM, fasilitas listrik/PLN dan fasilitas telepon. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas umum adalah sangat penting bagi konsumen karena fasilitas ini merupakan kebutuhan utama dibandingkan dengan fasilitas lainnya. Sehingga pada pengadaan pembangunan rumah sederhana sehat (RSH) ketiga variabel faktor fasilitas umum tersebut harus menjadi perhatian yang paling utama oleh pengembang.
ANALISIS PERBANDINGAN WASTE BESI TULANGAN METODE KONVENSIONAL DENGAN SOFTWARE CUTTING OPTIMAZATION PRO I Wayan Muka; Made Adi Widyatmika; I Made Nova Antara
Teknika Vol 15, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.699 KB) | DOI: 10.26623/teknika.v15i2.2852

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waste level, waste cost dan metode menggunakan software cutting optimization pro apakah dapat meminimalisir waste besi tulangan secara optimal. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan observasi, sedangkan data skunder didapat dari proyek SDN 3 Peguyangan. Dari data tersebut kemudian pembuatan bar bending schedule untuk dihitung waste level dan waste cost. Panjang kebutuhan besi pada bar bending schedule diinput ke dalam software cutting optimization pro. Hasil analisis menunjukkan waste level besi polos ᴓ6 mm didapat waste sebesar 9.1%, besi polos ᴓ8 mm 5.7%, besi polos ᴓ10 mm 3.3%, besi ulir D13 2.3%, dan besi ulir D16 2.4%. Rata-rata waste yang ditimbulkan dari kelima jenis besi tersebut sebesar 4.5%. Waste cost besi polos ᴓ6 mm didapat cost sebesar Rp. 491,062,00: besi polos ᴓ8 mm Rp. 3,313,569,00; besi polos ᴓ10 mm Rp. 1,505,565,00; besi ulir D13 Rp. 519,652,00 dan besi ulir D16 Rp. 2,792,373,00. Total waste cost yang ditimbulkan dari kelima jenis besi tersebut sebesar Rp. 8,620,222,00. Dari analisis software cutting optimization pro besi polos ᴓ6 mm didapat waste sebesar 0%, besi polos ᴓ8 mm 0.3%, besi polos ᴓ10 mm 0.02%, besi ulir D13 2.1%, dan besi ulir D16 0.6%. Rata-rata waste yang ditimbulkan dari kelima jenis besi tersebut sebesar 0.5%. Hasil perbandingan dengan metode konvensional didapat software cutting optimization pro dapat meminimalisir waste secara optimal sebesar 4%.
Pengembangan Rencana Induk Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Provinsi Bali I Wayan Muka; Made Adi Widyatmika; I Ketut Gde Darma Putra
Bali Membangun Bali: Jurnal Bappeda Litbang Vol 1 No 3 (2020): Jurnal Bali Membangun Bali, Volume 1, Nomor 3, Desember 2020
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51172/jbmb.v1i3.142

Abstract

Purpose: The purpose of this study is to obtain data from each OPD of the Province of Bali related to the implementation of E-Government (SPBE), determine the conditions of implementing E-Government (SPBE) in the Province of Bali and determine strategic steps to increase the level of maturity index of the SPBE of the Province of Bali. Research methods: The evaluation evaluation method is done through measuring the level of maturity based on the e-Government Maturity Model (eMM). Findings: This study revealed that the main weaknesses in the implementation of SPBE in Bali Province, especially in some OPDs that provide public services, were the lack of integration of applications or systems and the still weak human resources and IT infrastructure in each OPD. Implications: The steps that need to be taken are to formulate the SPBE Development Master Plan which has completeness on the side of the SPBE vision and mission load, SPBE architecture, SPBE road map as well as the integration of application systems and the use of general applications as a whole.
Implementation of Risk Management in Property Projects I Wayan Muka; Agung Wibowo
Journal of Infrastructure & Facility Asset Management Vol 3, No 1 (2021): Journal of Infrastructure & Facility Asset Management
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jifam.v3i1.13467

Abstract

Abilitythe company's organization to manage risk is very dependent on the characteristics of the project and must take into account vulnerabilities during risk identification and assessment. In the property development process, vulnerability is a system characteristic that will create the possibility of damage, danger and failure. Vulnerability is a system that functions as a control and manageability. Risk is a function of threat values, consequences, and vulnerability. Risk is a function of threat values, consequences, and vulnerability. The purpose of risk management is to create a level of protection that alleviates vulnerability to threats and potential consequences, thereby reducing risk to an acceptable level. The implementation of risk management must be an integral part of the implementation of the company's management system. The risk management process is one step that can be taken to create continuous improvement.The stages carried out in this study include: identification of the source of risk, the stage of identification of risk factors, the stage of identification of the level of hazard, the stage of identification of the level of vulnerability, the stage of identification of the level of capacity, the stage of risk analysis, and the determination of priority risks. Conceptually, the method proposed in this study refers to the key steps of risk management which include identification, qualitative risk analysis in the property development process. Data collection was carried out through interviews and filling out questionnaires by resource persons involved in property development in the tourism area of Nusa Dua Resort ITDC Bali Province. Risk factors that are given priority for ongoing mitigation and monitoring are: interest rate risk and inflation, risk of development cost analysis, risk of final design, risk of land maturation and risk of development financing targets. It can be concluded that overall the level of risk in developing the Nusa Dua resort area is acceptable (IPR <0.24) and the development of the Nusa Dua Resort area is indeed feasible to be developed or built.
Analisis Daya Dukung Tanah Pada Perencanaan Proyek Gedung Dengan Metode Terzaghi, Meyerhof, Hansen Dan Vesic I Wayan Muka; Made Novia Indriani; I Putu Ocky Wintara
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 10 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.98 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v10i2.2979

Abstract

Semua konstruksi bangunan sipil akan ditopang oleh tanah, termasuk gedung-gedung, jembatan, jalan dan berbagai bangunan air seperti bendungan dan saluran-saluran irigasi. Oleh karena itu kondisi tanah dasar sangat mempengaruhi kestabilan dan keamanan konstruksi bangunan diatasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai daya dukung tanah untuk kasus yang sama berdasarkan metode-metode Terzaghi, Meyerhof, Vesic, Hansen. Serta mendapatkan perbandingan besaran nilai daya dukung tanah dari beberapa metode tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah yang dilakukan pada Proyek Gedung Kuliah Di Universitas Hindu Indonesia dan analisis pengujian sondir, dapat diketahui daya dukung tanah untuk kisaran kedalaman 4-5 meter termasuk katagori tanah keras, Nilai daya dukung tanah yang diperoleh menggunakan metode Terzaghi, Meyerhof, Hansen dan Vesic diperoleh nilai yang berbeda jauh yaitu : pada titik S-1 kedalaman 5 m metode Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2, pada titik S-2 kedalaman 4 m metode Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2, Dari hasil anilisis perhitungan daya dukung tanah dengan menggunakan 4 (empat) metode, diketahui daya dukung tanahnya memiliki nilai yang berbeda pada titk sondir-1, Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2 sedangkan untuk sondir-2, Meyerhof = 107,96 kN/m2, Terzaghi =139,6 kN/m2, Hansen =144,43 kN/m2, Vesic =164,63 kN/m2 dari ke empat metode yang digunakan Terzaghi selalu memiliki nilai daya dukung yang paling kecil dan Vesic memiliki nilai daya dukung paling besar.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA PENGELOLAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH KOMUNAL DI KELURAHAN UBUNG KECAMATAN DENPASAR UTARA KOTA DENPASAR I Wayan Muka; AAA Cahaya Wardani; I Putu Wahyu Candra Diatmika
JURNAL RIVET Vol 3 No 01 (2023): Juni 2023
Publisher : Program Studi Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/rivet.v3i01.1062

Abstract

Risiko dalam sebuah pengelolaan merupakan suatu hal yang terjadi diluar perhitungan yang kondisinya tidak pasti dan memiliki dampak terhadap ruang lingkup operasional dan pemeliharaan. Walaupun suatu kegiatan sudah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi, melakukan penilaian terhadap risiko, serta melakukan respon risiko atau mitigasi terhadap risiko yang paling dominan pada pengelolaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Pucuk sari Kelurahan Ubung Denpasar Utara Kota Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi kualitatif dan kuantitatif, pengumpulan data dilakukan secara langsung terhadap responden. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik purporsive sampling dengan menggunakan analisisis statistik deskriptif melalui program SPSS 22 for windows. Hasil analisis terindentifikasi 25 risiko yang bersumber dari Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan keselamatan kerja, Manajemen Pengelolaan, Keuangan, Teknis, Hukum, Konstruksi dan Peran serta masyarakat. Sedangkan 20 risiko masuk dalam kategori tidak diharapkan (Undiserable), dan 5 risiko masuk dalam kategori dapat diterima. Jadi risiko dominan yang muncul dengan kategori tidak diharapkan(Undiserable) sebesar 80% yang harus dilakukan penanganan pada pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pucuk Sari Kelurahan Ubung Denpasar Utara Kota Denpasar.
Manajemen Risiko Pembangunan Jalan Tol pada Tahap Pra Konstruksi (Studi Kasus: Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi) I Wayan Muka; Putu Ika Wahyuni; Komang Neza Kurniawan
Teknika Vol 18, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i2.7980

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis risiko lingkungan hidup pada tahap pra konstruksi proyek pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pada proyek pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi dengan sampel sebanyak 30 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif dengan sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis risiko dengan matriks probabilitas dan dampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11) Terdapat 15 risiko lingkungan hidup pada tahap pra konstruksi yang teridentifikasi pada proyek pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk - Mengwi, yang meliputi a) topografi b) klimatologi c) lokasi lokasi pembangunan d) budaya e) kejeniusan lokal f) kekerabatan g) kebutuhan lahan h) aksesibilitas i) utilitas j) sumber hidrologi terdekat k) bangunan sekitar l) jangkauan listrik m) kesulitan yang tidak terduga n) spesifikasi keluaran yang tidak jelas o) kesalahan desain. 2) Berdasarkan penilaian risiko, sebanyak 6 risiko termasuk dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 40%; 7 risiko yang termasuk dalam kategori sedang dengan persentase 46,67%; Sedangkan sebanyak dua risiko termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 13,33%. 3) Terkait dengan risiko lingkungan hidup pada tahap pra konstruksi yang termasuk dalam kategori dominan atau tinggi, maka pada proyek pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi, risiko topografi dan risiko lokasi lokasi bangunan termasuk dalam risiko dengan kategori dominan atau tinggi.
Penerapan Manajemen Risiko pada Proses Pengembangan Properti I Wayan Muka; M. Agung Wibowo
Jurnal Permukiman Vol 16 No 1 (2021)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31815/jp.2021.16.31-40

Abstract

Kemampuan untuk mengelola risiko sangat tergantung pada karakteristik proyek dan harus memperhitungkan kerentanan dalam penilaian risiko. Dalam proses pengembangan properti, kerentanan merupakan karakteristik sistem yang akan menciptakan kemungkinan adanya pengaruh kerusakan, bahaya, dan kegagalan yang berpengaruh pada penilaian risiko. Proses manajemen risiko merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan perbaikan berkelanjutan. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: identifikasi sumber risiko, tahap identifikasi faktor risiko, tahap identifikasi tingkat ancaman, tahap identifikasi tingkat kerentanan, tahap identifikasi tingkat kapasitas, tahap analisis risiko, dan penentuan risiko prioritas. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pengisian kuesioner oleh narasumber yang terlibat dalam pengembangan properti pada Kawasan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park (GWK).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko yang mendapat prioritas untuk dimitigasi dan dimonitoring secara terus menerus adalah: risiko investigasi dan perizinan, risiko analisis penyelidikan tanah, risiko pembelian lahan, risiko pengawasan anggaran proyek, dan risiko target pembiayaan pembangunan. Tingkat risiko pada pengembangan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park kategori sedang. Proses manajemen risiko pada penelitian ini dapat diterapkan pada proyek pengelolaan properti untuk membantu pihak yang berkepentingan membuat keputusan dalam berinvestasi properti.