Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

BIMBINGAN TEKNIS TEKNOLOGI MORTAR DENGAN CAMPURAN FLY ASH UNTUK INDUSTRI PAVING BLOCK DI KELURAHAN KESSILAMPE KOTA KENDARI Romy Suryaningrat Edwin; Minson Simatupang; Fitriah Masud; Masykur Kimsan; Asminar Azis Nugraha; Nasrul Nasrul; Irmawatty Paula Tamburaka
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Panrita Abdi - April 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i2.9283

Abstract

Abstract. This community service aimed to guide industrial partners in producing building materials i.e. paving blocks, containing fly ash as cement replacement. This activity was performed in several stages, (1) conducting a partner’s site visit to discern the production process in association with the types of equipment and the type of utilized materials. (2) Making provision for service activities through team briefing and preparation; (3) Producing a K200 paving block mixture design to which the service team would advocate industry partners; (4) Elucidating the benefits of fly ash instead of cement and purveying technical guidance for the manufacture of paving blocks with a mixture of fly ash. The results evinced a partner’s understanding of the performance of fly ash as a cement substitution material that can increase the strength of the paving block rather than using the entire cement. The mix design composition, recommended by the allegiance team, was used as a reference by Mitra Industri in manufacturing K200 paving blocks. Partners have also been able to demonstrate the method of mixing materials to make paving blocks faster than their conventional method, hence the production of paving blocks increases.             Abstrak. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membimbing mitra industri yang memproduksi bahan bangunan dalam membuat paving block dengan campuran fly ash sebagai pengganti semen. Pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, (1) melakukan survey lokasi untuk melihat proses produksi terkait peralatan dan material yang digunakan; (2) persiapan tim melakukan kegiatan pengabdian; (3) tim membuat rancangan campuran paving block K200 yang akan direkomendasikan ke mitra industri; (4) tim pengabdian menjelaskan keuntungan dari fly ash sebagai pengganti semen dan melakukan bimbingan teknis untuk pembuatan paving block dengan campuran fly ash. Hasil yang peroleh adalah mitra memahami kinerja fly ash sebagai bahan substitusi semen yang dapat meningkatkan kekuatan paving block melebihi dibandingkan menggunakan semen keseluruhan. Komposisi mix design yang direkomendasikan tim pengabdian dijadikan rujukan oleh mitra industri untuk pembuatan paving block mutu K200. Mitra juga sudah dapat mendemonstrasikan metode pencampuran material untuk membuat paving block yang memiliki durasi waktu lebih cepat sehingga produksi paving block meningkat.
PEMANFAATAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH UNTUK MEREDUKSI LIMBAH BERBAHAYA PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR ANDOOLO Minson Simatupang; Lukas Kano Mangalla; Agustinus Lolok; Romy Suryaningrat Edwin; La Ode Muhammad Nurrakhmad Arsyad; Fitriah
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i3.9347

Abstract

Abstract. Leachate is a liquid that infiltrates through rubbish heaps due to direct rain fall, drainage water, or water from the surrounding area and has extracted dissolved or suspended material. Leachate contains pollutants with very high concentration so that it is potential to pollute the environment. Waste treatment installation system is one solution. Waste treatment in this service uses a pool system. The problem is the limited understanding of the community/construction workers around the landfill regarding the method of making a good and correct waste treatment plant (IPL). The application of science and technology in this service is carried out with a model of assistance/ guidance on how to make a good box system of IPL so that hazardous waste from the landfill can be minimized as much as possible. The results show that assistance/guidance on how to make IPL at the landfill site adds insight into the community/construction workers around the landfill in making the IPL. They have better understood and explored the process of making a good IPL so that it can function properly in tackling pollution of the soil, water, and the surrounding environment. The process of meeting the quality standards has been recorded properly so that the construction implementation process can run more smoothly. With the assistance/guidance given, they are able to be independent individually and in groups to develop their careers in the future as construction workers, especially in making IPL. Leachate treatment units applied are anaerobic ponds, facultative pools, maturation ponds and constructed wetlands.           Abstrak. Lindi merupakan cairan yang menginfiltrasi melalui tumpukan sampah akibat air hujan secara langsung, air drainase, atau air dari area sekitar dan telah mengekstraksi material terlarut maupun tersuspensi. Lindi mengandung polutan dengan konsentrasi sangat tinggi sehingga sangat potensial untuk mencemari lingkungan. Sistem instalasi pengolahan limbah merupakan salah satu solusi. Pengolahan limbah dalam pengabdian ini menggunakan system kolam. Permasalahannya adalah terbatasnya pemahaman masyarakat/para pekerja bangunan di sekitar TPA tentang metode pembuatan instalasi pengolahan limbah (IPL) yang baik dan benar. Penerapan iptek dalam pengabdian ini dilaksanakan dengan model pendampingan/bimbingan tentang cara pembuatan IPL sistem kotak yang baik sehingga limbah berbahaya hasil TPA bisa diminimalisir semaksimal mungkin. Hasil menunjukkan bahwa pendampingan/ bimbingan tentang cara pembuatan IPL di lokasi TPA menambah wawasan masyarakat/ pekerja bangunan sekitar TPA dalam membuat IPL. Mereka telah lebih memahami  dan  mendalami  proses  pembuatan   IPL   yang   baik   sehingga   dapat  berfungsi sebagaimana mestinya dalam menanggulangi pencemaran tanah, air dan lingkungan sekitar. Proses pemenuhan baku mutu sudah terekam dengan baik sehingga proses pelaksanaan konstruksi bisa berjalan lebih mulus. Dengan pendampingan/bimbingan yang diberikan, mereka sudah bisa mandiri secara personal maupun kelompok untuk mengembangkan karirnya ke depan sebagai pekerja bangunan/konstruksi khususnya pembuatan IPL. Unit-unit pengolahan limbah/lindi TPA yang diterapkan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif, kolam maturasi dan constructed wetland.
EDUKASI PENGOLAHAN KERIPIK SINGKONG DENGAN BERBAGAI VARIAN RASA DI PONDOK PESANTREN DARUL MUKHLISIN KOTA KENDARI Irmawatty Paula Tamburaka; Romy Suryaningrat Edwin; Wali Aya Rumbia; Fatmawati Fatmawati; Rizal Rizal
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i2.484

Abstract

Keripik singkong adalah salah satu panganan merakyat di Indonesia yang dapat di olah menjadi berbagai varian produk turunan. Menjalankan kegiatan usaha keripik singkong memberikan pendapatan bagi pihak Pondok Pesantren Darul Mukhlisin dan mengedukasi anak didik menjadi wirausaha-wirausaha yang handal. Tujuan kegiatan untuk memberikan edukasi kepada Pondok Pesantren Darul Mukhlisin dalam mengolah bahan baku singkong menjadi keripik singkong dengan berbagai varian rasa dan cara pengemasan produk serta pelebelan. Mitra yang dipilih adalah Pondok Pesantren Darul Mukhlisin Kota Kendari. Mitra menyediakan fasilitas tempat sebagai pihak yang siap menerima edukasi. Di karenakan masa pandemic Covid 19, kegiatan ini tetap menggunakan prokes. Adapun bahan dan alat pendukung sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Kegiatan edukasi ini diawali dengan memaparkan potensi dan manfaat dari bahan baku singkong/ubi kayu untuk diolah menjadi keripik singkong dengan berbagai varian rasa, yakni rasa original, rasa manis dan manis pedas. Selanjutnya proses pembuatan dan diakhiri dengan pengemasan keripik singkong dan pelebelan. Secara umum kegiatan edukasi ini diminati oleh peserta. Edukasi dan pendampingan dirasa bermanfaat, pengetahuan ini tidak ada pada kurikulum, harapan Tim PKM edukasi dan pendampingan dapat memberikan pengetahuan bagi peserta mengolah bahan baku singkong menjadi keripik singkong dengan berbagai varian rasa sebagai peluang usaha dan menciptakan wirausaha-wirausaha muda yang handal. Edukasi olahan singkong menjadi keripik singkong dengan berbagai varian rasa, pengemasan dan pelebelan telah dilaksanakan, peserta mengikuti dengan baik, pengetahuan tambahan ini menjadikan sebagai peluang usaha kedepan.
PENGGUNAAN BATU PECAH EX. MORAMO (FULL CRUSHER) SEBAGAI MATERIAL CEMENT TREATED BASE (CTB) PADA KONSTRUKSI JALAN Juprianto Juprianto; Romy S. E. Tamburaka; Sulha Sulha
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2018): MedKons
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.093 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v3i1.27203

Abstract

Abstract In line with the rate of population growth in a region, the function of a road is very important as a land transportation infrastructure especially for the continuity of the distribution of goods and services, and as a factor supporting the rate of economic growth. In order for transportation to run smoothly, adequate transportation facilities and infrastructure are needed,the purpose of this study was to determine the characteristics of mountain materials Sanggulaa Village, Kec. Moramo, Kab. South Konawe as a mixture of Cement Treated Base (CTB). Find out the compressive test strength ofcompressive strength of Cement Treated Base (CTB) in cement variations 3 - 5% with a45-55 kg / cm2, which refers to the General Specifications of Bina Marga 2010, Revision 3 (Division 5). This test is a research study by examining Ex.Moramo broken stone material and collecting data processing results in the form of a written summary supported by literature studies,the results showed the characteristics of broken stone material in Sanggulaa Village, Kec. Moramo, Kab. South Konawe is suitable to be used as a mixture of Cement Treated Base in accordance with the test results that meet the requirements in accordance with the General Standards of Bina Marga 2010, Revised 3 (Division 5) and show an average Abrasion test data of 28.19%, and Results of the Compressive Strength that meet the 2010 General Specifications of Bina Marga Specifications Revision 3 (Division 5) 3.5% cement content with a value of Compressive Strength 53.08 kg / cm2.  Abstrak Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk di suatu wilayah, maka fungsi sebuah jalan sangat penting sebagai prasarana perhubungan darat terutama untuk kesinambungan distribusi barang dan jasa, serta sebagai faktor penunjang laju pertumbuhan ekonomi. Agar transportasi berjalan lancar, diperlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai pula.tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik  Material gunung Desa Sanggulaa, Kec. Moramo, Kab. Konawe Selatan sebagai bahan campur Cement Treated Base (CTB).Mengetahui kuat uji tekan Cement Treated Base (CTB) pada variasi semen 3 – 5 % dengan nilai Kuat Tekan 45-55 kg/cm2, yang mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2010,Revisi 3 (Divisi 5). Pengujian ini merupakan studi penelitian dengan melakukan pemeriksaan terhadap material batu pecah Ex.Moramo serta mengumpulkan hasil-hasil pengolahan data dalam bentuk rangkuman tulisan yang di dukung dengan studi literature,hasil penelitian menunjukkan karakteristik dari material batu pecah Desa Sanggulaa, Kec. Moramo, Kab. Konawe Selatan layak digunakan sebagai campuran lapis pondasi Agregat Semen (Cement Treated Base) sesuai dengan hasil pengujian yang memenuhi syarat sesuai Standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2010, Revisi 3 (Divisi 5) dan menunjukkan data pengujian Abrasi Rata-rata 28,19 %, dan hasil Kuat Tekan yang memenuhi standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 (Divisi 5) kadar semen 3,5 % dengan nilai Kuat Tekan 53,08 kg/cm2. 
UJI KELAYAKAN MATERIAL BATU PECAH DESA MASALILI KECAMATAN KONTUNAGA KABUPATEN MUNA AGREGAT KASAR CAMPURAN BETON (STUDI KASUS: DESA MASALILI, KEC. KONTUNAGA, KABUPATEN MUNA) Susi Karmila; Romy S. E. Tamburaka; Wayan Mustika
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1414.923 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v6i2.22480

Abstract

Banyak perhitungan dalam analisa balok lentur yang panjang sehingga selain memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya, tidak jarang juga hal ini dapat menyebabkan ketidaktelitian dalam perhitungan sehingga ini menjadi alasan untuk menggunakan bantuan perangkat lunak. Tugas akhir ini adalah membuat perangkat lunak analisa kapasitas lentur dan geser balok baja berbasis android. Perangkat lunak ini dibuat menggunakan kodular yang berupa situs web yang menyediakan alat untuk membuat perangkat lunak berbasis android dengan konsep blok-blok pemrograman. Proses validasi akan dilakukan dengan cara membandingkan perhitungan manual dengan hasil yang dikeluarkan oleh perangkat lunak. Berdasarkan hasil antara perhitungan manual dan perangkat lunak analisa kapasitas lentur dan geser balok baja pada perangkat lunak yang sudah penulis rancang setelah dibandingkan atau dikoreksi, baik berupa cara penginputan dimensi baja canai panas (hot-rolled) maupun dengan cara penginputan dimensi baja built-up menunjukan hasil akurasi persentase terkecil 99,80%.
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH (ABU TERBANG) PADA CAMPURAN BETON DENGAN PERAWATAN STEAM CURING SELAMA 48 JAM DENGAN SUHU (600C) DI TINJAU DARI KUAT TEKAN BETON Fahril Alwan; Romy S. E. Tamburaka; Fitriah Mas'ud
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2019): MedKons
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.112 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v4i1.27215

Abstract

Abstract  The use of fly ash as cement will be made to utilize the physical and chemical properties of fly ash which has a dominant silica and fine fine modulus. The use of steam curing is carried out in this study which can speed up the cycle of making concrete. This is advantageous in the production of precast concrete construction and speed fields. The research was conducted by making concrete cylinders by 10x20 cm for 63 pieces and then testing the compressive strength and absorption of concrete. Achieve the quality of concrete made with the provisions of K250 by giving fly ash each 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, and 30% with a maintenance temperature of 60 ° c for 48 hours then soak using fresh water for ages 7, 28 and 56 days. The highest value of concrete compressive strength at the age of 7 days using maintenance temperature of 60ºC for 48 hours occurred at 5% variation of fly ash levels of 19.85 Mpa, while the value of concrete compressive strength at 28 days occurred at 15% fly ash content variations amounting to 23.32 and 56 days occurred in a variation of 15% fly ash content of 28.38 Mpa from concrete without fly ash.  Abstrak Penggunaan abu terbang sebagai semen akan dibuat untuk memanfaatkan sifat fisik dan kimia abu terbang yang memiliki dominan silika dan denda modulus baik. Penggunaan steam curing dilakukan dalam penelitian ini yang dapat mempercepat siklus pembuatan beton. Ini menguntungkan dalam produksi konstruksi beton pracetak dan bidang kecepatan. Penelitian dilakukan dengan membuat silinder beton 10x20 cm untuk 63 buah dan kemudian menguji kekuatan tekan dan penyerapan beton. Mencapai kualitas beton yang dibuat dengan ketentuan K250 dengan memberikan abu terbang masing-masing 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% dengan perawatan suhu 60°c selama 48 jam kemudian rendam mengunakan air tawar  selama umur 7, 28 dan 56 hari.  Nilai kuat tekan beton rata-rata tertinggi pada umur 7 hari dengan menggunakan perawatan suhu 60ºC selama 48 jam terjadi pada variasi kadar fly ash 5% sebesar 19,85 Mpa, sedangkan nilai kuat tekan beton umur 28 hari terjadi pada variasi kadar fly ash 15% sebesar 23,32 dan 56 hari terjadi pada variasi kadar fly ash 15% sebesar 28,38 Mpa dari beton tanpa fly ash. 
UJI KELAYAKAN BATU PECAH DESA PARIDA KECAMATAN LASALEPA KABUPATEN MUNA SEBAGAI AGREGAT KASAR CAMPURAN BETON Irvan Jaya; Romy S. E. Tamburaka; Wayan Mustika
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2020): MedKons
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.07 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v5i2.24143

Abstract

Abstract In Muna Regency, there are some kinds of mountain rocks, including in Parida Village, Lasalepa District. There is a place where local people usually take crushed stone to be used as a material for making concrete. The area of land where the local people used to collect mountain stones was ± 2 hectares. Based on the description, the writer considers it necessary to conduct research in order to complete the final project by taking the title "Feasibility Test for Broken Stone Materials in Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency as Coarse Aggregates in Concrete Mixtures" with the formulation of the problem of how coarse aggregate characteristics (crushed stone) ) from Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency and what is the feasibility of coarse aggregate (crushed stone) from Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency, for concrete mixtures with f'c 20 Mpa. The purpose of this study was to determine the characteristics of coarse aggregate (crushed stone) from Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency and also to determine the feasibility of coarse aggregate (crushed stone) from Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency, for concrete mixtures with f'c 20 Mpa.Based on laboratory tests, the results obtained moisture content 0.49%, 1.02% sludge content, 2,53 SSD specific gravity, 1,37 gram/cm3 volume weight, 1,95% absorption, 35,90% wear. The results of the concrete compressive strength test that has been carried out reach an average quality of 13,97 MPa at 7 days old, 16,26 MPa at 14 days old, and 21,04 Mpa at 28 days old. So the conclusion from the research that has been done is that the crushed stone of Parida Village, Lasalepa District, Muna Regency is declared suitable for use as coarse aggregate for concrete mixtures with f'c 20 Mpa quality.  Abstrak Di Kabapaten Muna banyak terdapat batu gunung, tidak terkecuali di Desa Parida kecamatan Lasalepa. Di daerah tersebut terdapat tempat dimana masyarakat setempat biasa mengambil batu pecah untuk digunakan sebagai bahan pembuatan beton. Luas lahan dimana para penduduk setempat biasa mengambil batu gunung adalah ± 2 hektare. Maka berdasarkan dari uraian di atas sehingga penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir dengan mengambil judul ”Uji Kelayakan Material Batu Pecah Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna Sebagai Agregat Kasar Pada Campuran Beton” dengan rumusan masalah bagaimana karakteristik agregat kasar (batu pecah) asal Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna dan bagaimana kelayakan agregat kasar (batu pecah) asal Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna,  untuk campuran beton dengan f’c 20 Mpa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik agregat kasar (batu pecah) asal Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna dan juga untuk mengetahui kelayakan agregat kasar (batu pecah) asal Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna, untuk campuran beton dengan f’c 20 Mpa.Berdasarkan pengujian laboratorium yang dilakukan, diperoleh hasil kadar air 0,49 %, kadar lumpur 1,02 %, berat jenis SSD 2,53, berat volume 1,37 gram/cm3, absorbtion 1,95 %, keausan 35,90%. Dan hasil dari pengujian kuat tekan beton yang telah dilakukan mencapai mutu rata-rata 13,97 Mpa diumur 7 hari, 16,26 Mpa diumur 14 hari, dan 21,04 Mpa diumur 28 hari. Maka kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan yaitu batu pecah Desa Parida Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna dinyatakan layak untuk digunakan sebagai agregat kasar untuk campuran beton dengan mutu f’c 20 Mpa. 
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA CAMPURAN BETON DENGAN STEAM CURING 80ºC MENGGUNAKAN SEMEN TIPE 1 (OPC) Raymond N. Mangiri; Romy S. E. Tamburaka; Muammar Makmur
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2019): MedKons
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.519 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v4i2.27219

Abstract

Abstract The purpose of this study was to determine the compressive strength of concrete by using fly ash as a material for reducing the need for cement in mixed variations of 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% with a treatment temperature of 80̊C for 1 day.This test is a research study in the laboratory by examining fine aggregates and coarse aggregates. In this study the composition of the mixture that will be used is contained in the mix desing analysis with variations of the mixture of fly ash 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% with a maintenance temperature of 80ºC for 24 hours later at soak using ordinary water for 28 days using the SNI method.The value of concrete compressive strength on average at the age of 3 days using maintenance temperature of 80ºC for 24 hours occurred at 0% variation of 23.27 MPa, the value of 7-day concrete compressive strength occurred at 0% variation of 23.93 and the compressive strength value 28 days old concrete occurs in a variation of 0% of 32.56.  Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton dengan menggunakan fly ash sebagai bahan pengurangan kebutuhan semen pada variasi campurn 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% dengan perawatan suhu 80̊C selama 1 hari.Pengujian ini merupakan studi penelitian di laboratorium dengan melakukan pemeriksaan agregat halus dan agregat kasar. Pada peneltian ini komposisi campuran yang akan di gunakan yaitu terdapat dalam analisa mix desing dengan variasi campuran fly ash 0%,5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% dengan perawatan suhu 80ºC c selama 24 jam kemudian di rendam menggunakan air biasa selama umur 28 hari menggunakan metode SNI.Nilai kuat tekan beton rata – rata pada umur 3 hari dengan menggunakan perawatan suhu 80ºC selama 24 jam terjadi pada variasi 0% sebesar 23,27 Mpa, nilai kuat tekan beton umur 7 hari terjadi pada variasi 0% sebesar 23,93 dan nilai kuat tekan beton umur 28 hari terjadi pada variasi 0% sebesar 32,56. 
PENGARUH TREATMENT PANAS (STEAM CURING) DENGAN SUHU 70ºC SELAMA 24 JAM TERHADAP KUAT TEKAN BETON FLY ASH Lucky Lucky; Romy S. E. Tamburaka; Fitriah Mas'ud
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2019): MedKons
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.616 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v4i1.27210

Abstract

Abstract The purpose of this study was to determine the compressive strength of concrete by using fly ash as a material for reducing the need for cement in a mixture of variations of 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, and 30% with a treatment temperature of 70ºC for 1 day .This test is a research study in the laboratory by examining fine aggregates and coarse aggregates. In this study the composition of the mixture used is contained in the mix design analysis with K-250 concrete quality with variations in the mixture of fly ash 0%, 5%, 10%, 20%, 25%, and 30% with a treatment temperature of 70 ° c for 24 hours then soak using ordinary water for 28 days using the SNI method.The value of compressive strength of concrete at the age of 7 days using treatment temperature of 70ºC for 24 hours occurred at 15% variation of fly ash levels of 20.78 Mpa and the value of 28-day concrete compressive strength occurred at 25% fly ash levels of 25 , 95 Mpa of concrete without fly ash.  Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan beton dengan menggunakan fly ash sebagai bahan pengurangan kebutuhan semen pada variasi campuran 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% dengan perawatan suhu 70ºC selama 1 hari.Pengujian ini merupakan studi penelitian di laboratorium dengan melakukan pemeriksaan agregat halus dan agregat kasar. Pada penelitian ini komposisi campuran yang digunakan yaitu terdapat dalam analisa mix design dengan mutu beton K-250 dengan variasi campuran fly ash 0%, 5 %, 10%, 20%, 25%.dan 30% dengan perawatan suhu70°c selama 24 jam kemudian rendam mengunakan air biasa  selama umur 28 hari menggunakan metode SNI.Nilai kuat tekan beton rata-rata pada umur 7 hari dengan menggunakan perawatan suhu 70ºC selama 24 jam terjadi pada variasi kadar fly ash 15% sebesar 20,78 Mpa dan nilai kuat tekan beton umur 28 hari terjadi pada variasi kadar fly ash 25% sebesar 25,95 Mpa dari beton tanpa fly ash. 
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH (ABU TERBANG) PADA CAMPURAN BETON CURING DENGAN SUHU 80°C (SELAMA 12 JAM) DI TINJAU DARI KUAT TEKAN BETON I Komang Arya Yogi Paramita; Romy S. E. Tamburaka; Muammar Makmur
Media Konstruksi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2019): MedKons
Publisher : PRODI D3 TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.523 KB) | DOI: 10.33772/jmk.v4i2.27220

Abstract

Abstract Curing is a procedure after casting that is carried out to maintain the concrete during the hydration process so that the desired concrete strength can be achieved. There are several methods for treating curing based on the temperature used, among others, normal maintenance and maintenance at 80 ° C.This research was conducted to see the effect of fly ash mixture variations on the compressive strength of concrete with normal maintenance methods and curing temperature treatments and also to see the behavior of concrete compressive strength according to the age of the concrete.From the results of the study, the value of concrete compressive strength on cylindrical test specimens of 10/20 cm was treated with 80 ° C curing treatment with a mixture of 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% in obtaining strong results. the highest press occurs at 28 days. then it is known that while the life span of the concrete is higher, the compressive strength is generated  Abstrak Perawatan  beton  (curing)  adalah  prosedur  setelah  pengecoran  yang  dilakukan  untuk menjaga beton selama proses hidrasi berlangsung agar kekuatan beton yang diinginkan dapat tercapai. Ada beberapa metode dalam  perawatan beton (curing) berdasarkan  suhu  yang  digunakan  antara lain, perawatan  normal dan perawatan pada suhu 80°C.Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variasi campuran fly ash terhadap kuat tekan beton dengan metode perawatan normal dan perawatan suhu curing dan juga untuk melihat prilaku kuat tekan beton menurut umur beton. Dari hasil penelitian nilai kuat tekan beton terhadap benda uji silinder 10/20 cm yang dirawat dengan perawatan curing  80°C dengan variasi campuran 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% di dapatkan hasil kuat tekan tertinggi terjadi pada umur 28 hari. maka diketahui bahwa semkain lama umur beton maka semakin tinggi kuat tekan yang di hasilkan.