Claim Missing Document
Check
Articles

Characterization of Functional Groups in Sengon Biochar Under Various Pyrolysis Temperatures: Karakterisasi Gugus-Gugus Fungsional Biochar Sengon pada Perlakuan Berbagai Suhu Pirolisis NADA SALSABILA PRADHANI; DJOKO MULYANTO
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 22 No 1 (2025): June 2025
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v22i1.15260

Abstract

The decline in soil quality due to pollution and the depletion of nutrients can be addressed by using biochar as a soil conditioner. This study utilized sengon biochar pyrolyzed at temperatures of 300°C, 500°C, and 700°C to analyze differences in functional group characteristics and their ability to adsorb ions. The objective of this study was to identify the functional groups of biochar at various pyrolysis temperatures and to determine the optimal temperature for enhancing the soil's ion adsorption capacity. The methods employed included functional group characterization using FTIR and ion adsorption testing using gentian violet and eosin red dyes. The results showed that biochar at 300°C retained dominant hydroxyl (-OH) and carbonyl (C=O) functional groups. Biochar at 500°C exhibited increased aromatic structure with dominant aromatic C=C groups while still retaining hydroxyl groups. Biochar at a pyrolysis temperature of 700°C loses many functional groups and is dominated by aromatic carbon. The best ion adsorption capacity is found in biochar at 500°C, followed by biochar at 700°C, and finally biochar at 300°C. Keywords: Analysis, organic materials, adsorption, ion. Keywords: Analysis, Organic Matter, Adsorption, Ion
STUDI KETIDAK SELARASAN ANTARA TANAH DAN BATUAN KARBONAT YANG MEMBAWAHINYA PADA JALUR BARON – WONOSARI GUNUNGKIDUL Mulyanto, Djoko
Agrin Vol 12, No 2 (2008): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.839 KB) | DOI: 10.20884/1.agrin.2008.12.2.89

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengaji ketidakselarasan antara tanah dan batuan karbonat yangmembawahinya. Analisis baik tanah maupun batuan karbonat meliputi komposisi mineral dan kimia. Komposisimineral fraksi pasir tanah di atas batugamping dirajai oleh labradorit sedangkan fraksi lempungnya oleh haloisitdan kaolinit. Kristobalit juga dijumpai terutama pada tanah-tanah di lingkungan karst. Berdasarkan macammineral tersebut diduga bahan induk tanah banyak dipengaruhi oleh bahan volkanik. Komposisi batugampingdirajai kalsit dan kuarsa. Terdapat perbedaan yang tegas antara komposisis mineral tanah dan batugamping,nisbah Fe tanah dan batugamping sangat rendah, adanya lithic contact yang sangat tegas. Terdapat mintakatpelapukan napal yang membawahi tanah, nisbah Fe tanah/ napal jauh lebih tinggi dibanding terhadapbatugamping, kadar CaCO3 napal rendah, dan baik tanah mapun napal mengandung smektit sehingga dikatakanbahwa napal bersifat mewariskan pada tanah yang terbentuk. Labradorit juga melimpah pada tanah di atas napal.Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka disimpulkan bahwa ada ketidakselarasan antara tanah dan batugampingyang membawahinya kecuali pada napal. Bahan volkanik sangat berpengaruh sebagai bahan induk tanah.Kata kunci: batuan karbonat, bahan volkanik, batugamping, tanah, ketidakselarasan ABSTRACTThe aim of research was to study of the unconformity of soil–carbonate rock underlying relationship.Analysis both soil and carbonate rock cover minerals and chemical composition. Sand fraction mineralcomposition of soil overlying limestone dominated by labradorite whereas clay fraction by halloysite andkaolinite. Chrystobalite also was found especially on soils of karst area. Based of those minerals, soil parentmaterial predicted much be influenced by volcanic material. Limestone mineral composition dominated bycalcite and quartz. There are distict differences of carbonate mineral composition and soils, ratio Fe of soil/limestone is very low, and there is a sharply lithic contact of soil and limestone underlying. Soils overlying marlshow paralithic contact, there is a zone of marl weathering, and ratio Fe of soil to marl is higher than ratio Fe ofsoil to limestone, and CaCO3 concentration lower than limestone. Both soils and marl underlying containsmectite. Based factors above be said that marl have inheritate characteristic. Sand fraction minerals of soiloverlying marl are also dominated by labradorite. Based on boundary of soil and rock material underlying andkind of minerals concluded that there are unconformity between soils and limestone underlying, but relationshipbetween soils and marl underlying are conformity. Soils underlying carbonate material much be influenced byvolcanic material.Key words: carbonate, volcanic materials, limestone, soil, unconformity
ANALISIS PERKEMBANGAN TANAH METODE PELARUTAN SELEKTIF DENGAN EKSTRAKSI DITIONIT SITRAT BIKARBONAT, AMMONIUM OKSALAT, DAN PIROFOSFAT PADA ANDISOL PUNCAK GUNUNG SUMBING KABUPATEN MAGELANG Simangunsong, Hizkia Setya; Mulyanto, Djoko; Partoyo, Partoyo
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 19 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v19i2.9545

Abstract

Puncak Gunung Sumbing memiliki suhu relatif rendah yang mengakibatkan perkembangan tanah terhambat akibat mineral sulit terkristalisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perkembangan Andisol di puncak Gunung Sumbing berdasarkan analisa pelarutan selektif. Sampel tanah diambil pada tanah terpilih kedalaman 20-30 cm (horizon illuviasi) kemudian di analisis di laboratorium. Analisis laboratorium dengan pelarutan selektif yaitu pirofosfat (Al dan Fe), oksalat (Al,Fe, dan Si) dan ditionit sitrat bikarbonat (Al dan Fe). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alp 0,6%, Fep 0,13%, Alo 3,05%, Feo 0,71%, Sio 0,78%, Ald 1,59%, Fed 1,34%, Alt 5,99%, Fet 3,69%, Ferihidrit 1,2%, Alofan 5,53%, Feo/ Fed 0,53%, Fek/ Fea 1,09%, Fek/ Fet 0,17%, Fed/ Feo 1,89%, Sio/ Alt 0,13 dan Alo+0,5Feo 3,4%. Perkembangan tanah masih rendah diakibatkan faktor suhu relatif rendah sehingga kristalisasi terhambat.
Sortasi Logam Berat Kromium Heksavalen pada Perairan dan Tanah di Lingkungan Industri Penyamakan Kulit Banyakan Kapanewon Piyungan Bantul Kurniawan, Agung; Mulyanto, Djoko
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13209

Abstract

Penelitian dilakukan di sekitar Kawasan Industri Penyamakan Kulit Banyakan, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul. Latar belakang penelitian ini disebabkan adanya industri penyamakan kulit yang berdekatan dengan aliran irigasi dan permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kromium, mengetahui pengaruh jarak buangan limbah terhadap kadar kromium heksavalen serta mengetahui sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kadar kromium heksavalen. Metode yang digunakan yaitu survey dan analisis laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan yang dilewati oleh aliran limbah. Sampel diambil pada air irigasi, air sungai, air sumur, tanah irigasi, tanah sawah dan tanaman padi dengan rentang jarak 100 meter antar titik sampel. Parameter penelitian yang digunakan yaitu kromium heksavalen, kromium total, pH H2O, bahan organik, daya hantar listrik, dan persen lempung. Hasil penelitian menunjukkan rentang kromium heksavalen antara 0,0019 – 0,0032 ppm pada perairan dan antara 0,04 - 0,07 ppm pada tanah. Tidak ada hubungan antara jarak dengan kadar kromium heksavalen. Di tanah, DHL berbanding lurus dengan kromium heksavalen dan pH berbanding terbalik dengan kromium heksavalen.  
Kajian Pertumbuhan Tanaman dan Produktivitas Biomassa Daun Pohon Kayu Putih Pada Jenis Tanah Yang Berbeda di BDH Playen Balai KPH Yogyakarta Suci Ramadhani, Ratnaning Wulan; Afany, Miseri Roeslan; Mulyanto, Djoko
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13213

Abstract

Tanaman kayu putih (Melalauca leucadendron Linn.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting bagi industri minyak atsiri di Indonesia. Dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas biomassanya, tanaman kayu putih harus tumbuh pada jenis tanah yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui produktivitas biomassa pada tanah Mediteran dan tanah Grumusol serta menentukan hubungan antara parameter kimia (C-organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) dengan produktivitas biomassa daun dan Mengetahui Hubungan antara sejumlah sifat-sifat Kimia Tanah (C- organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Biomassa pada Tanah Grumusol dan Mediteran. Metode yang digunakan adalah metode survey. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive, berdasarkan grid dan skala peta. Parameter penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu beberapa sifat kimia tanah meliputi pH tanah, C-organik, N-total, P-tersedia, K-tersedia dan parameter agronomi yang digunakan adalah berat basah daun kayu putih dan lingkar batang. Untuk mengetahui hubungan antara parameter terhadap berat basah daun maupun lingkar batang digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisis regresi tunggal beberapa parameter kimia (C- organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) dengan pertumbuhan (lingkar batang) dan produktivitas biomassa daun menunjukan nilai rendah atau tidak memiliki hubungan. Analisis regresi ganda anatara lingkar batang dan produksi biomassa dengan beberapa parameter sifat kimia (C- organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) menunjukan ada hubungan kuatditunjukkan dengan nilai r cukup tinggi dan niali R2 juga tinggi. Untuk tanah mediteran lima parameter kimia berpengaruh sebesar 6,28% dan tanah grumusol sebesar 2.51% terhadap berat basah. Sedangkan pada lingkar batang tanah mediteran berpengaruh sebesar 48,6% dan tanah grumusol sebesar 44,6%. 
STATUS HARA N, P DAN K PADA TANAH SAWAH IRIGASI DI KAPANEWON PRAMBANAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Wibawati, Widya; Mulyanto, Djoko; Munawar, Ali
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 11 No. 1 (2024)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2024.011.1.23

Abstract

The difference in the productivity level of paddy is caused by nutrient availability and land management. This study aims to determine the chemical properties of soil, especially elements of N, P, and K, in soils that have different levels of rice productivity. The methods used in this study are survey methods and laboratory analysis. Purposive sampling was conducted based on the productivity of medium and high-status rice fields. Based on the level of productivity of rice fields, there are 18 sample points, which are composite into 7 samples and analyzed in the laboratory. The results showed that several chemical properties in areas with high productivity levels had an average availability of total N nutrient status of 0.17% (low), potential P 56.5 mg 100 g-1 (high), potential K 17 mg 100 g-1 (low), organic C by 2.75% (medium), cation exchange capacity (CEC) 11.52 cmol(+)kg-1 (low) while in areas with medium productivity had an average total N nutrient of 0.23% (medium), potential P 38.33 mg 100 g-1 (medium), potential  K 72 mg 100 g-1 (very high), organic C 3.23% (high), CEC 33.06 cmol(+)kg-1 (high) and has a soil pH of 6.1 (slightly acid) respectively. High-productivity areas have low to medium soil fertility, while medium-productivity areas have medium to high soil fertility. Rice field management factors are suspected to cause differences in rice productivity levels.
PENGARUH TAMBAK SILVOFISHERY TERHADAP SIFAT FISIK TANAH MANGROVE SEBAGAI LAHAN KONSERVASI DAERAH MUARA SUNGAI BOGOWONTO KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Faezatiy, Lulu'Ayu; Mulyanto, Djoko; Nurcholis, Mohammad
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2024.011.2.16

Abstract

The Bogowonto River estuary is a coastal area in the open water category because it faces the Indian Ocean directly, it has high wave energy, which will cause erosion and abrasion, and the presence of mangrove and pond ecosystems (silvofishery) can support the development of coastal areas as conservation land. So it is necessary to conduct research to examine the influence of soil physical properties on silvofishing and determine the types of mangroves in the Bogowonto River estuary area. The method used was a survey, where soil samples were tested at the Yogyakarta BPTP Laboratory and the Yogyakarta "Veteran" National Development University at a depth of 0–20 cm and 20–40 cm. Sampling was conducted in a zigzag method from the left (near the pond) and right sides of the river. The results of the research found that there are 2 types of mangroves, namely the Tan cang (Bruguiera sp.), which grows far from the coastline and close to fish pond areas (silvofishery), has a has a relatively stable pH, is dominated by clay texture, and has a low salinity level. White Mangrove (Avicennia sp.) grows near the coastline, with a dominant sandy loam texture, low-normal pH, and high salinity levels. Mangroves that grow along the southern river in the presence of silvofishery can help with the deposition process of mud that is transported along the river and maintain the sustainability of fish populations, and litter from mangroves tends to increase the organic matter content of the soil.
ANALISIS PERKEMBANGAN TANAH METODE PELARUTAN SELEKTIF DENGAN EKSTRAKSI DITIONIT SITRAT BIKARBONAT, AMMONIUM OKSALAT, DAN PIROFOSFAT PADA ANDISOL PUNCAK GUNUNG SUMBING KABUPATEN MAGELANG Simangunsong, Hizkia Setya; Mulyanto, Djoko; Partoyo, Partoyo
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 19 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v19i2.9545

Abstract

Puncak Gunung Sumbing memiliki suhu relatif rendah yang mengakibatkan perkembangan tanah terhambat akibat mineral sulit terkristalisasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perkembangan Andisol di puncak Gunung Sumbing berdasarkan analisa pelarutan selektif. Sampel tanah diambil pada tanah terpilih kedalaman 20-30 cm (horizon illuviasi) kemudian di analisis di laboratorium. Analisis laboratorium dengan pelarutan selektif yaitu pirofosfat (Al dan Fe), oksalat (Al,Fe, dan Si) dan ditionit sitrat bikarbonat (Al dan Fe). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Alp 0,6%, Fep 0,13%, Alo 3,05%, Feo 0,71%, Sio 0,78%, Ald 1,59%, Fed 1,34%, Alt 5,99%, Fet 3,69%, Ferihidrit 1,2%, Alofan 5,53%, Feo/ Fed 0,53%, Fek/ Fea 1,09%, Fek/ Fet 0,17%, Fed/ Feo 1,89%, Sio/ Alt 0,13 dan Alo+0,5Feo 3,4%. Perkembangan tanah masih rendah diakibatkan faktor suhu relatif rendah sehingga kristalisasi terhambat.
Sortasi Logam Berat Kromium Heksavalen pada Perairan dan Tanah di Lingkungan Industri Penyamakan Kulit Banyakan Kapanewon Piyungan Bantul Kurniawan, Agung; Mulyanto, Djoko
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13209

Abstract

Penelitian dilakukan di sekitar Kawasan Industri Penyamakan Kulit Banyakan, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul. Latar belakang penelitian ini disebabkan adanya industri penyamakan kulit yang berdekatan dengan aliran irigasi dan permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran kromium, mengetahui pengaruh jarak buangan limbah terhadap kadar kromium heksavalen serta mengetahui sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kadar kromium heksavalen. Metode yang digunakan yaitu survey dan analisis laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan yang dilewati oleh aliran limbah. Sampel diambil pada air irigasi, air sungai, air sumur, tanah irigasi, tanah sawah dan tanaman padi dengan rentang jarak 100 meter antar titik sampel. Parameter penelitian yang digunakan yaitu kromium heksavalen, kromium total, pH H2O, bahan organik, daya hantar listrik, dan persen lempung. Hasil penelitian menunjukkan rentang kromium heksavalen antara 0,0019 – 0,0032 ppm pada perairan dan antara 0,04 - 0,07 ppm pada tanah. Tidak ada hubungan antara jarak dengan kadar kromium heksavalen. Di tanah, DHL berbanding lurus dengan kromium heksavalen dan pH berbanding terbalik dengan kromium heksavalen.  
Kajian Pertumbuhan Tanaman dan Produktivitas Biomassa Daun Pohon Kayu Putih Pada Jenis Tanah Yang Berbeda di BDH Playen Balai KPH Yogyakarta Suci Ramadhani, Ratnaning Wulan; Afany, Miseri Roeslan; Mulyanto, Djoko
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 20 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v20i1.13213

Abstract

Tanaman kayu putih (Melalauca leucadendron Linn.) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting bagi industri minyak atsiri di Indonesia. Dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas biomassanya, tanaman kayu putih harus tumbuh pada jenis tanah yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui produktivitas biomassa pada tanah Mediteran dan tanah Grumusol serta menentukan hubungan antara parameter kimia (C-organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) dengan produktivitas biomassa daun dan Mengetahui Hubungan antara sejumlah sifat-sifat Kimia Tanah (C- organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Biomassa pada Tanah Grumusol dan Mediteran. Metode yang digunakan adalah metode survey. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive, berdasarkan grid dan skala peta. Parameter penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu beberapa sifat kimia tanah meliputi pH tanah, C-organik, N-total, P-tersedia, K-tersedia dan parameter agronomi yang digunakan adalah berat basah daun kayu putih dan lingkar batang. Untuk mengetahui hubungan antara parameter terhadap berat basah daun maupun lingkar batang digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisis regresi tunggal beberapa parameter kimia (C- organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) dengan pertumbuhan (lingkar batang) dan produktivitas biomassa daun menunjukan nilai rendah atau tidak memiliki hubungan. Analisis regresi ganda anatara lingkar batang dan produksi biomassa dengan beberapa parameter sifat kimia (C- organik, pH, N- total, P- tersedia, K- tersedia) menunjukan ada hubungan kuatditunjukkan dengan nilai r cukup tinggi dan niali R2 juga tinggi. Untuk tanah mediteran lima parameter kimia berpengaruh sebesar 6,28% dan tanah grumusol sebesar 2.51% terhadap berat basah. Sedangkan pada lingkar batang tanah mediteran berpengaruh sebesar 48,6% dan tanah grumusol sebesar 44,6%.