Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa Dan Inovasi

PERANCANGAN MESIN PENGGILING JAGUNG TONGKOLAN Tri Mulyanto; Supriyono
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.869 KB) | DOI: 10.35814/asiimetrik.v1i1.222

Abstract

Salah satu jenis pangan strategis di Indonesia, jagung mempunyai nilai ekonomis karena merupakan sumber karbohidrat. Sebagai bahan pangan pengganti beras, butir jagung terlebih dahulu digiling menjadi butiran lebih kecil. Prosesnya dengan cara jagung tongkolan dipipil terlebih dahulu kemudian digiling secara manual ataupun dengan mesin pemipil lalu digiling dengan mesin giling secara terpisah. Tujuan dari perancangan mesin ini untuk menghasilkan mesin pemipildan penggiling terpadu dengan masukan jagung tongkolan dan keluaran butiran jagung dengan ukuran tertentu. Mesin dioperasikan menggunakan tenaga motor listrik yang dikonversikan ke gerakan untuk mempipil dan menggiling jagung tongkolan kering dan menghasilkan jagung giling 70 kg/jam. Daya motor penggerak: 1 HP dengan putaran: 1450 rpm. Dari hasil perancangan didapat mesin yang berfungsi menjadikan jagung tongkolan menjadi butiran beras jagungyang ukurannya dapat diatur.
PROSES MANUFAKTUR MESIN ROTARI TIPE HIBRIDA UNTUK PENGERING CABAI Tri Mulyanto; Supriyono
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 1 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1496.233 KB) | DOI: 10.35814/asiimetrik.v1i2.821

Abstract

Kebutuhan akan suatu mesin tepat guna yang dapat dapat mengolah hasil pertanian sehingga meningkatkan pendapatan para petani. Salah satu komoditasnya adalah cabai yang harganya sangat tinggi saat pasokan kurang dan sangat rendah pada saat panen raya, hal ini karena perhitungan waktu tanam yang tidak tepat. Untuk itu diperlukan suatu mesin yang dapat mengolah kelebihan hasil panen menjadi bubuk cabai dengan mengeringkan terlebih dahulu. Mesin dioperasikan menggunakan sistem pengeringan tipe hibrida dengan memanfaatkan tenaga surya atau listrik sebagai sumber panas. Proses pengeringan dengan cara cabai dimasukkan kedalam tabung lalu dipanaskan dengan temperatur 60 C0, tabung diputar untuk mengaduk cabai dengan agar pengeringan merata. Waktu untuk mengeringkan cabai sekitar 4 jam dengan temperatur stabil. Kapasitas mesin pengering adalah 4 kg untuk sekali proses
PENGARUH PERLAKUAN AWAL TERHADAP DAYA REKAT DAN KEKUATAN LAPISAN PADA PROSES PENGECATAN SERBUK Tri Mulyanto; Supriyono; Satya Parama Arta
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Inovasi Volume 2 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1925.939 KB) | DOI: 10.35814/asiimetrik.v2i1.1186

Abstract

Pengecatan serbuk adalah metode pelapisan logam yang merupakan proses akhir dilakukan untuk memperindah atau melindungi logam dari serangan korosi. Proses menggunakan bahan dari resin yang kering untuk mencapai daya rekat dan kekuatan serta ketahan korosi yang maksimal. Sebelum dilakukan pelapisan dilakukan proses pelakuan awal untuk proses pembersihaan permukaan material yang bertujuan untuk meningkatkan gaya adhesi antara serbuk pelapis dengan material logam yang dilapisi. Perlakuan awal memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pelapisan yang dihasilkan. Peneliti meneliti pengaruh perlakuan awal terhadap daya rekat dan kekuatan lapisan pada proses pengecatan serbuk. Perlakuan awal yang dilakukan adalah amplas grit 150, penembakan pasir dan cairan kimia phosphating. Hasil pengujian adhesion / kelekatan didapatkan 0% terkelupas. Hasil pengujian ketahanan yang terbaik didapatkan dengan perlakuan awal penembakan pasir dan cairan kimia phosphating dengan tidak ada retak pada hasil lapisan. Hasil pengujian daya rekat yang terbaik didapat dengan perlakuan awal phosphating dengan nilai tarik rata-rata 4.3 MPa