Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pelatihan Strategi Pemasaran Melalui Media Online Pada Produk Usaha Rumahan Krupuk Bawang dan Kripik Sukun Rifa'atul Maftuhah; Haqiqi Rafsanjani
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.856 KB) | DOI: 10.30651/aks.v3i2.1996

Abstract

This journal discusses the marketing training program for home business products of onion crackers and breadfruit chips through online media. The program is very important to do because based on observations in the field the two processed home products still sell their products in conventional ways. The method used in this assistance program is 1) identifying problems, 2) making training programs, 3) making product labels, 4) making product advertisements on online media. The results of the training showed that the participants were very enthusiastic in participating in the program.
Etika Produksi Dalam Kerangka Maqashid Syariah Haqiqi Rafsanjani
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.164 KB) | DOI: 10.30651/jms.v1i2.763

Abstract

Produksi merupakan suatu proses untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan pada ketersediaannya faktor-faktor produksi, untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dengan memperhatikan nilai keadilan dan kebajikan (maslahah). Produksi juga merupakan usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas sebagai sarana menuju fallah. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang etika produksi dalam kerangka maqashid syariah yang terdiri dari pemeliharaan lima kebutuhan dasar manusia yaitu pemeliharaan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Pendekatan yang di pakai dalam makalah ini yaitu pendekatan maqashid syariah. Tujuan dari aktivitas produksi adalah untuk memberikan maslahah bagi manusia, dimana maslahah dasar bagi manusia terdiri dari lima kebutuhan dasar yang harus dipelihara, diantaranya yaitu; hifdzu ad-dien, hifdzu an-nafs, hifdzu al-‘aql, hifdzu an-nasl, hifdzu al-maal.
Peran Fintech Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada UMKM Di Indonesia (Pendekatan Keuangan Syariah) Irma Muzdalifa; Inayah Aulia Rahma; Bella Gita Novalia; Haqiqi Rafsanjani
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.642 KB) | DOI: 10.30651/jms.v3i1.1618

Abstract

Jurnal ini bertujuan untuk menganalisis Peran Fintech Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada UMKM. Saat ini, Perkembangan Teknologi mulai masuk ke ranah Digital guna menyongsong Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar tahun 2024, pemerintah sebagai regulator ekonomi Indonesia, harus memberdayakan seluruh masyarakat indonesia hingga ke pedesaan dan daerah terpencil di seluruh pelosok negri agar turut merasakan dampak positif dari berkembangnya Teknologi di masa yang akan datang. Hubungan teknologi saat ini berkaitan erat dengan keberadaan internet sebagai akses utama. Perlu kita ketahui bahwa adanya Fintech ini dapat menjadi salah satu bahan pendorong adanya suatu gerakan guna membantu meningkatkan keuangan pada UMKM khususnya yang ada di masyarakat menengan kebawah melalui lembaga keuangan syariah. Seperti yang kita ketahui fintech adalah istilah yang dapat digunakan untuk menyebut inovasi dalam bidang jasa keuangan. Perkembangan teknologi digital, termasuk di dalam industri keuangan syariah, sudah tidak bisa dibendung lagi. Melalui teknologi finansial (fintech), segala bentuk transaksi menjadi lebih cepat, lebih mudah, sekaligus lebih efisien, tanpa perlu melakukan tatap muka. Kemunculan fintech tidak dapat dilepaskan dari inovasi yang berkembang untuk membiayai konsep finansial ini diperlukan start up (wirausaha baru) untuk membangun bisnisnya Kata Kunci: Fintech, Keuangan Inklusif, Keuangan Syariah, UMKM
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Non-Performing Financing Haqiqi Rafsanjani
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.027 KB) | DOI: 10.30651/jms.v2i2.892

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi NPF. Penelitian ini penting dilakukan karena nantinya dapat dipakai sebagai salah satu referensi bagi pihak bank sebagai pelaku maupun bagi pemerintah atau Bank Indonesia sebagai pembuat atau merumuskan kebijakan tentang perbankan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini menggunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan model ekonometrik yang menitikberatkan pada pengujian hipotesis, data yang digunakan harus terukur, dan menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. Metode ekonometrik dalam penelitian ini menggunkan metode analisis Kointegrasi. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel model regresi yang terdiri dari variabel tergantung atau variabel tidak bebas (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). Variabel-variabel tersebut antara lain: Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah Non-Performing Financing (NPF) perbankan dan BPR syariah. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari: Goss Domestic Product (GDP), Inflasi(Inf), Tingkat Suku Bunga (IR), Total Pembiayaan (Fin), Tingkat Pengembalian (FR).
Akad Tabarru' Dalam Transaksi Bisnis Haqiqi Rafsanjani
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1146.262 KB) | DOI: 10.30651/jms.v1i1.758

Abstract

Akad tabarru’ (gratuitous contract) adalah segala macam perjanjian yang menyangkut not-for profit transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini pada hakekatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil. Akad tabarru’ dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dalam rangka berbuat kebaikan (tabarru’ berasal dari kata birr dalam bahasa Arab, yang artinya kebaikan). Dalam akad tabarru’, pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan apapun kepada pihak lainnya. Imbalan dari akad  tabarru’ adalah dari Allah SWT, bukan dari manusia. Namun demikian, pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh meminta kepada counter-part-nya untuk sekadar menutupi biaya (cover the cost) yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad  tabarru’ tersebut. Tapi ia tidak boleh sedikitpun mengambil laba dari akad tabarru’ itu. Contoh akad-akad tabarru’ adalah qard, rahn, hiwalah, wakalah, kafalah, wadi’ah, hibah, waqf, shadaqah, hadiah, dll.
Peranan Pemerintah dan Aturan Al-Qur’an Haqiqi Rafsanjani
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.112 KB) | DOI: 10.30651/jms.v2i2.942

Abstract

Dalam era perdagangan global sekarang ini, peranan pemerintah sangat diperlukan tetapi peranannya bukan lagi seperti di masa Orde Baru yang banyak memberikan monopoli dan proteksi kepada pelaku usaha tertentu serta badan usaha milik negara yang di kelola tidak efisien. Pada masa Orde Baru, pemerintah banyak mengeluarkan kebijakan ekonomi yang tidak konsisten, yang justru memberikan kemudahan kepada pelaku usaha tertentu. Akibatnya, mekanisme pasar menjadi terhambat. Ada tiga sistem ekonomi yang di kenal di dunia, yaitu Sistem ekonomi Sosialis, Sistem ekonomi Kapitalis, dan Sistem ekonomi Islam. Sistem ini mempunyai karakteristik masing-masing.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah di Indonesia Haqiqi Rafsanjani
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.856 KB) | DOI: 10.30651/jms.v1i1.416

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat rasio kesehatan bank yang diukur dengan CAR, FDR, dan BOPO terhadap peningkatan profitabilitas industri Bank Umum Syariah di Indonesia. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder antara lain capital adequacy ratio (CAR), likuiditas (FDR), efisiensi operasional (BOPO) dan profitabilitas (ROA) pada industri perbankan umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. Data tersebut merupakan data time series cross section dari tahun 2010-2012 dan 2013 (hanya pada bulan Januari hingga Maret 2013) yang diperoleh melalui situs resmi statistik perbankan, Bank Indonesia (www.bi.go.id). Untuk menganalisisnya, peneliti menggunakan model regresi linear berganda dengan SPSS 16. Dari hasil pengamatan dan analisis data yang telah dilakukan, kesimpulan pada penelitian ini adalah CAR, FDR, dan BOPO terhadap ROA yang merupakan indikator kesehatan Bank untuk mengukur profitabilitasnya memiliki hubungan yang tinggi. CAR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Variabel FDR secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas. Berbeda lagi dengan BOPO yang secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
Studi Kritis Pemikiran Muhammad Yunus Tentang Grameen Bank Haqiqi Rafsanjani
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.44 KB) | DOI: 10.30651/jms.v2i1.1220

Abstract

Makalah ini mengkaji tentang pemikiran Muhammad Yunus tentang Grameen Bank. Menurut Yunus, salah satu hal yang penting dalam pengentasan kemiskinan adalah pemberdayaan langsung kepada masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Dan kelompok wanita, menurut Yunus, merupakan kelompok yang bisa berpotensi untuk diberdayakan. Kemiskinan menurut filosofi Grameen tidak hanya disebabkan oleh minimnya keterampilan, karena keterampilan tidak berbanding lurus dengan kualitas hidup seseorang. Dengan kata lain keterampilan bukan ukuran posisi sosial ekonomi seseorang. Keterampilanpun memerlukan dana untuk menatanya. Sementara orang miskin tidak memiliki cukup dana untuk itu. Kalaupun ada sumbangan, itu tidak menuntut pertanggung jawaban, bahkan menciptakan ketergantungan, seperti Bantuan Langsung Tunai yang pernah dilakukan pemerintah. Keluarnya seseorang dari kemiskinan menuntut inisiatif dan kreatifitas.
Kepemimpinan Spiritual Haqiqi Rafsanjani
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.287 KB) | DOI: 10.30651/jms.v2i1.968

Abstract

Kepemimpinan spiritual adalah kepemimpinan yang membawa dimensi keduniawian kepada dimensi spiritual (keilahian). Tuhan adalah pemimpin sejati yang mengilhami, mempengaruhi, melayani dan menggerakkan hati nurani hamba-Nya dengan cara yang sangat bijaksana melalui pendekatan etis dan keteladanan. Karena itu kepemimpinan spiritual disebut juga sebagai kepemimpinan yang berdasarkan etika religius. Kepemimpinan yang mampu mengilhami, membangkitkan, mempengaruhi dan menggerakkan melalui keteladanan, pelayanan, kasih sayang dan implementasi nilai dan sifat-sifat ketuhanan lainnya dalam tujuan, proses, budaya dan perilaku kepemimpinan. Dalam perspektif sejarah, kepemimpinan spiritual telah dicontohkan dengan sangat sempurna oleh Muhammad SAW. Dengan integritasnya yang luar biasa dan mendapatkan gelar sebagai al-amin (terpercaya), Muhammad SAW mampu mengembangkan kepemimpinan yang paling ideal dan paling sukses dalam sejarah peradaban umat manusia.1 Sifat-sifatnya yang utama yaitu siddiq (integrity), amanah (trust), fathanah (smart) dan tabligh (openly) mampu mempengaruhi orang lain dengan cara mengilhami tanpa mengindoktrinasi, menyadarkan tanpa menyakiti, membangkitkan tanpa memaksa dan mengajak tanpa memerintah.
Peran Dewan Pengawas Syariah (DPS) Pada Lembaga Keuangan Syariah (Pendekatan Psikologi Sosial) Haqiqi Rafsanjani
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.228 KB) | DOI: 10.30651/jms.v6i1.11985

Abstract

Abstrak Teori Peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan berbagai teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Istilah “peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater, seseorang aktor harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara tertentu. Dalam melaksanakan tugasnya DPS berkaitan erat dengan Dewan Syari’ah Nasional (DSN) sebagai lembaga yang dinaungi dan diberi mandat oleh MUI untuk menerbitkan fatwa terkait ekonomi syari’ah dan dijadikan acuan regulasi aspek syari’ah bagi operasional dan produk bank syari’ah. Pembentukan Dewan Syari’ah Nasional merupakan langkah efisiensi dan koordinasi para ulama dalam menanggapi isu-isu yang berhubungan dengan masalah ekonomi/keuangan.